Showing posts with label composition. Show all posts
Showing posts with label composition. Show all posts

Wednesday, January 1, 2025

Rachmaninoff Piano Concerto No. 2 | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, January 2025

RACHMANINOFF 
PIANO CONCERTO NO. 2
By: Jelia Megawati Heru
Staccato, January 2025


Januari 1900, Moskow. Sergei Rachmaninoff, 24 tahun, berbaring di sofa sambil mengulangi mantra positif: “Anda akan mulai menulis konser Anda. Anda akan bekerja dengan sangat mudah. Konsernya akan memiliki kualitas yang sangat baik.”

 

Setelah pemutaran perdana Simfoni No. 1 yang membawa bencana pada tahun 1897, Rachmaninoff menderita gangguan psikologis dan depresi yang menghalanginya untuk menulis komposisi selama tiga tahun. Dia mengadopsi gaya hidup peminum berat untuk melupakan masalahnya. Depresi menguasainya. 

 

 


Rachmaninoff berobat kepada seorang ahli saraf yang berspesialisasi dalam hipnoterapi Nikolai Dahl, yang dia kunjungi setiap hari secara gratis dari Januari hingga April 1900. Dahl terlibat dalam percakapan panjang lebar seputar musik dengan Rachmaninoff, dan akan mengulangi perkataan saat komposer setengah tertidur.Rachmaninoff mendedikasikan Piano Concerto No. 2 nya untuk Dahl karena berhasil merawatnya dengan memulihkan kesehatannya dan kepercayaan dirinya sebagai seorang komposer saat ia mengambil langkah pertamanya menuju cahaya.

Monday, December 2, 2024

RACHMANINOFF PRÉLUDES | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, December 2024

RACHMANINOFF PRÉLUDES
By: Jelia Megawati Heru
Staccato, December 2024

 

TENTANG PRÉLUDE

Prélude adalah komposisi pendek yang biasanya digunakan sebagai pendahuluan atau pengantar untuk gerakan musik yang lebih kompleks. Namun pada pertengahan tahun 1800-an, prélude —yang dulu dipahami sebagai karya pengantar untuk karya yang lebih panjang—telah berevolusi menjadi karya pendek yang berdiri sendiri, yang masih ditujukan untuk karya piano solo.

 

Johann Sebastian Bach telah membangun praktik menulis sejumlah lagu yang masing-masing menggunakan kunci yang berbeda untuk mengeksplorasi potensi aural dari kunci yang berbeda. The Well-Tempered Clavier (WTC) karya Johann Sebastian Bach adalah salah satu karya terpenting sepanjang masa. WTC terdiri dari dua jilid buku, dimana masing-masing jilid terdiri dari sepasang prélude dan fugue yang berjumlah dua puluh empat kunci dengan pola mayor-minor. Kedua buku tersebut mengikuti urutan 12 kunci secara kromatis: dimulai dengan C major dan minor parallel (C minor), lalu C-sharp major dan C-sharp minor, dst hingga ke-24 kunci tercover. 



WTC ini berpengaruh besar terhadap komposer-komposer berikutnya, seperti Frédéric ChopinAlexander Scriabin, dan Sergei RachmaninoffChopin melanjutkan tradisi Bach WTC dengan menulis 24 Préludes dalam kunci mayor dan minor tapi tidak dipadukan dengan fugue. Organisasi struktur kuncinya juga berbeda dari Bach: Prélude No. 1 di C mayor, Prélude No. 2 di A minor; menggunakan pola major-minor searah jarum jam (circle of fifth). Prélude ala Chopin adalah potongan karakter pendek berdasarkan motif kecil. Pianis biasanya memainkan Chopin Prélude baik secara individu yang berdiri sendiri atau sebagai satu set yang lengkap dalam sebuah konser.

 

Pada abad ke-19, komposer Rusia seperti Scriabin dan Rachmaninoff menjawab tantangan dan mengikuti jejak Chopin dalam mengkomposisi prélude sebagai karya miniatur piano yang independen dan mandiri dalam berbagai karakter dan mood. Seperti halnya Chopin, Scriabin juga menulis 24 Préludes yang mencakup semua kunci mayor dan minor yang menampilkan ciri khas dan tekstur harmoninya yang unik. 

Wednesday, May 1, 2024

Chopin Piano Concerto | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, May 2024

CHOPIN PIANO CONCERTO
By: Jelia Megawati Heru
Staccato, May 2024

 


Dua konserto piano karya Frédéric Chopin adalah karya masa mudanya sebelum umur 20 tahun. Piano Concerto No. 2 secara teknis adalah Piano Concerto No. 1. Meskipun Piano Concerto No. 1 diterbitkan pertama kali, Chopin menggubah Piano Concerto No. 2 setahun sebelum dia menggubah apa yang sekarang kita kenal sebagai “Concerto No.1.”

 

Konser Piano Chopin pertama kali muncul sekitar tahun 1829-1830 dan dengan demikian mewakili puncak dan tahun akhir studinya sebagai mahasiswa di Warsawa. Kedua konserto tersebut merupakan mahakarya awal yang digunakan Chopin untuk merayakan kemenangan dalam tur konser luar negeri pertamanya, dan hingga hari ini popularitas mereka tetap tidak pudar. 

 

Seperti komposer-pianis lainnya, konserto dari Chopin adalah karya dalam tradisi grand virtuoso, yang dimaksudkan untuk konser komposernya sendiri, dimana bagian pianonya dimainkan oleh Chopin sendiri sebelum meninggalkan Warsawa dan mendapat sorotan yang lebih terang daripada konserto pada umumnya yang sepenuhnya seimbang. Chopin mendapat bantuan dari – Ignacy Feliks Dobrzyński (1807-1867) dan Tomasz Nidecki (1807-1852), diyakini telah membantu bagian orkestrasinya.

Sunday, March 31, 2024

Piano Concerto | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, April 2024

PIANO CONCERTO
By: Jelia Megawati Heru
Staccato, April 2024



APA ITU CONCERTO?

“Concerto” berasal dari Bahasa Italia yang berarti “konser”. Namun pada sebuah concerto, konser ini mengacu kepada pertunjukkan virtuoso seorang solois dengan bagian musik yang membutuhkan teknik tingkat lanjut yang diiringi oleh orkestra. Soloist concerto atau solois konserto tidak melulu hanya pianis, tetapi bisa juga untuk instrumen lainnya, seperti: biolin, biola, cello, oboe, clarinet, terompet, dan bahkan vokal (sopran). Violin concerto misalnya, memiliki format violin sebagai solist dan diiringi oleh orkes. Cello concerto berarti memiliki format cello sebagai solist dan diiringi oleh orkes, dst.

 

Yang membuat sebuah concerto berbeda dengan pertunjukkan/konser pada umumnya adalah instrumen solonya berada dalam semacam sebuah dialog/percakapan dengan orkestra. Konserto sering kali merupakan acara berskala besar. Mereka populer di kalangan penonton karena biasanya melibatkan solois terkenal. Soloist sering kali menjadi sorotan konser malam itu. Mereka mungkin seorang profesional keliling, anggota orkestra,“artis muda” atau pemenang kompetisi atau “artist in residence”.

Thursday, February 29, 2024

Karya Piano Chopin (Part 2) | Impromptu, Scherzo, Barcarolle, Fantaisie & Piano Sonata | Staccato, March 2024

KARYA PIANO CHOPIN (Part 2)
IMPROMPTU, SCHERZO, BARCAROLLE, FANTAISIE & PIANO SONATA
By: Jelia Megawati Heru
Staccato, March 2024


IMPROMPTU

Impromptu merupakan komposisi piano solo pada abad ke-19 (Era Romantik) yang lahir dari improvisasi secara spontan. Oleh karena itu impromptu tidak memiliki struktur baku yang formal. Komposisi independen ini dibuat “in promptu” yaitu segera, tanpa persiapan. Bentuknya lebih panjang dari Nocturne, namun lebih pendek dari Ballade, Scherzo, atau Sonata. Hampir mirip dengan Fantasy. 

 

Walau impromptu ditulis secara improvisatoris, impromptu cenderung memiliki struktur ternary (A-B-A) dan mengeksplorasi individualisme, kemampuan virtuoso pianistik, dan kedalaman emosi dari performernya. Beberapa komposer lain yang juga menulis impromptu adalah Franz Schubert dan Robert Schumann. Chopin menulis empat impromptu: Op. 29, Op. 36, Op. 51, dan Op. posth. 66.

 


Impromptu yang pertama ditulis pada tahun 1837 didedikasikan untuk la Comtesse de Lobau, dua lainnya disusun selama hubungan Chopin dengan penulis George Sand, di kediamannya di Nohant: op. 36 tahun 1839, op. 51 tiga tahun kemudian. Nomor karya Fantaisie Impromptu, Op.posth. 66 telah ditulis pada tahun 1834 dan didedikasikan untuk teman dekatnya, Julian Fontana yang merupakan pianis, komposer, dan asisten Chopin. Opus posthumous (after composer’s death) merupakan sebutan yang digunakan sebagai pengganti nomor opus untuk menunjukkan bahwa sebuah karya diterbitkan setelah kematian penciptanya.

Thursday, February 1, 2024

Chopin Ballade | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, February 2024

CHOPIN BALLADE
By: Jelia Megawati Heru
Staccato, February 2024


DEFINISI BALLADE

[baˈlad] dalam Bahasa Perancis atau [baˈlaːdə] dalam bahasa Jerman Balada sudah muncul dalam sastra dan musik Renaisans Italia yang berisi tiga bait utama, masing-masing dengan skema rima yang sama, ditambah bait penutup yang lebih pendek, dimana keempat bait memiliki baris refrain akhir yang identik.

 

Ballade atau Balada juga merupakan bentuk utama musik dan puisi di Perancis pada abad ke-14 dan ke-15, namun sejak akhir abad ke-18, Ballade mengacu pada latar sastra, puisi naratif, dalam tradisi musik Klasik ‘Lied’, atau karya instrumental satu gerakan dengan kualitas naratif liris dan dramatis dengan latar piano.

 

Dalam sastra Jerman akhir abad ke-18, istilah balada digunakan untuk menggambarkan puisi naratif rakyat (mengikuti Johann Gottfried Herder), beberapa di antaranya diiringi musik oleh komposer seperti Johann Friedrich Reichardt, Carl Friedrich Zelter, dan Johann Rudolf Zumsteeg. Komposer lain yang menulis Ballade di abad ke-19 a.l. Franz Liszt, Johannes Brahms, Robert Schumann, dan Carl Loewe.

Sunday, December 31, 2023

Karya Piano Chopin - Part 1 | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, January 2024

KARYA PIANO CHOPIN
- Part 1 -
Waltz, Nocturne, Prélude, Mazurka, Polonaise
By: Jelia Megawati Heru
Staccato, January 2024


MUSIK PIANO CHOPIN

Frédéric Chopin (1 Maret 1810 – 17 Oktober 1849) adalah seorang komposer asal Polandia dan pianis virtuoso pada era Romantik. Chopin lahir di desa kecil Zelazowa Wola, Warsawa. Ibunya berasal dari Polandia dan ayahnya berasal dari Perancis.

 

Gaya komposisinya dipengaruhi oleh musik rakyat Polandia dan tradisi Musik Klasik dari JS. Bach, WA. Mozart, dan Schubert, dan musik salon* Paris. *Musik salon adalah genre musik populer di Eropa pada abad ke-19. Biasanya musiknya ditulis untuk piano solo dalam gaya romantis, dan sering dibawakan oleh komposer itu sendiri. Komposisi salon biasanya berdurasi pendek dan mempunyai tampilan pianistik virtuoso dan ekspresif.

 

Sebagai seorang pianis, Chopin memperoleh reputasi yang tinggi walau penampilan publiknya yang minim — hanya kurang dari 30 kali sepanjang hidupnya. Hal ini menimbulkan banyak perdebatan, karena tidak ada maestro “jenius” yang hanya menulis komposisi piano miniatur saja, seperti Prelude, Waltz, Polonaise, dan fantasi puitis. Biasanya seorang maestro akan menulis karya besar seperti sonata, simfoni, opera, dan misa.    

Saturday, July 2, 2022

"OTENTIK": Menampilkan Musik Klasik yang Otentik | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, July 2022

“OTENTIK”
MENAMPILKAN MUSIK KLASIK YANG OTENTIK
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, July 2022

 

BACH RASA CHOPIN

Konflik bagaimana seharusnya orang memainkan dan menampilkan karya Musik Klasik  yang otentik pada abad ke-21 sudah berlangsung sejak ratusan tahun dan menghasilkan perdebatan yang tidak berujung pangkal. Bagaimana supaya orang tidak salah kaprah atau “lebay” dalam mengintepretasi dan memainkan karya Musik Klasik? Jangan sampai Bach terdengar romantis seperti Chopin! Ibarat orang Jawa yang “medok” berbahasa Inggris atau spagetti ala Italia, namun rasa mie goreng Jawa. Begitu pula dengan “musisi” yang mengklaim dirinya bisa memainkan karya Bach, namun tidak mempunyai rasa Bach. 


Spagetti Sambal Pete

 

AL DENTE

Pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa memainkan karya Musik Klasik yang otentik dan mempunyai rasa komposer dari zaman tertentu? Bagaimana seorang chef membuat pasta pomodoro e basilica ala Tuscany yang sempurna? Anda belajar dari ahlinya, chef dari Italia – bukan Jawa, lalu mempelajari proses membuat pasta dari tepung dengan tangan Anda sendiri – bukan memakai macaroni dari al f*nte, memakai bahan-bahan dan bumbu terbaik ala Italia – bukan bumbu jadi instan, merebusnya sampai al dente – bukan terlalu matang, menyajikannya ala Italia dengan segelas white wine – bukan teh tarik, dan mungkin menikmatinya perlahan dengan iringan musik four seasons dari Antonio Vivaldi? Oh wow, Bon appétit! 

 

BEING AUTHENTIC

Pertanyaan "keaslian" itu rumit, dan tidak sesederhana yang diyakini sebagian orang. Tidak ada jawaban universal dan abadi untuk pertanyaan mengenai otentik. Penggunaan instrumen yang mirip atau sama dengan instrumen yang biasa digunakan pada saat musik itu ditulis dapat menjadi penting, tetapi begitu juga dengan praktik pertunjukan pada saat musik itu ditulis, serta pertimbangan-pertimbangan tentang apa yang mungkin dimaksudkan komposer ketika dia menulis musiknya. 

Thursday, June 2, 2022

LIMA SONATA BEETHOVEN YANG TERKENAL | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, June 2022

LIMA SONATA BEETHOVEN 
YANG TERKENAL
By: Jelia Megawati Heru
Staccato, June 2022


Sonata dari Beethoven adalah warisan yang tidak ternilai dalam Musik Klasik bagi komposer setelah Era Beethoven dan bahkan bagi pianis dan insan musik di abad ke-21. Sonata merupakan menu wajib bagi guru dan murid dalam mendalami piano. Mengetahui beberapa fakta kontekstual, menyelami struktur, latar belakang, dan sejarahnya dapat membantu Anda memahaminya. 


The Smiling Beethoven in Bonn, Germany


Pada artikel sebelumnya telah dibahas mengenai eksplorasi Beethoven Sonata, evolusi piano sonata, dan periode piano sonata Beethoven. Pada artikel kali ini, kita akan menjelajahi beberapa sonata Beethoven yang paling terkenal, yaitu: “Pathétique,” ​​“Moonlight,” “Waldstein,” “Appassionata,” dan “Hammerklavier.”



1. Piano Sonata No. 8 in C Minor, “Pathétique” (Op. 13, No. 8)

Sonata ini ditulis pada tahun 1798 ketika sang komposer berusia 27 tahun dan diterbitkan pada tahun 1799. Sonata ini diberi judul “Grande sonate pathétique” atau umumnya dikenal sebagai Pathétique Sonata. Judul ini diberikan oleh sang maestro sendiri untuk menyampaikan kesan emosional, sedih, bahkan tragis. Beethoven mendedikasikan karya itu untuk temannya, Pangeran Karl von Lichnowsky

 

Pada akhir periode awal Beethoven pada tahun 1802, Beethoven telah membuktikan dirinya sebagai penerus sejati Haydn dan Mozart di Wina. Musiknya diterbitkan dan dipentaskan di seluruh kota, dan reputasinya menjangkau negara-negara lain di Eropa. Periode awal Beethoven melihat korelasi dan pengaruh paling banyak yang datang langsung dari musik Haydn dan Mozart.

Monday, May 2, 2022

Eksplorasi Beethoven Sonata | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, May 2022

EKSPLORASI BEETHOVEN SONATA
By: Jelia Megawati Heru
Staccato, May 2022


Ludwig van Beethoven adalah salah satu komposer kelas dunia yang paling berpengaruh dalam sejarah Musik Klasik. Selain dari sinfoni, karya yang paling penting dan berpengaruh adalah ke-32 piano sonatanya yang menjadi landasan dalam musik piano dan genre musik yang kita nikmati saat ini, termasuk Pop, Rock, dan Jazz. Sonata ini dijuluki "Perjanjian Baru" musik piano untuk menyoroti seberapa pentingnya arti sonata ini. Sedangkan 48 Prelude & Fugue Bach’s Well-Tempered Clavier dianggap sebagai “Perjanjian Lama.”

 

Sebagai seorang pianis, Beethoven mulai menorehkan namanya di Wina, Austria dimana improvisasinya yang luar biasa dengan cepat membangun reputasinya. Meskipun Beethoven bukanlah komposer pertama yang menulis komposisi multi-movement untuk solo piano, namun ia adalah orang pertama yang menunjukkan seberapa besar kekuatan dan variasi ekspresi yang dapat dikembangkan dari sebuah permainan piano. Oleh karena itulah piano sonata nya menjadi sebuah acuan, sebuah STANDAR bagi komposer lain setelah Beethoven pada zaman Romantik, seperti: Johannes Brahms, Gustav Mahler, Franz Schubert, Anton Bruckner, dsb.

Wednesday, December 1, 2021

Chopin's Fantaisie-Impromptu | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, December 2021

CHOPIN’S FANTAISIE-IMPROMPTU
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, Desember 2021


Fantaisie-Impromptu adalah salah satu komposisi dari Frédéric Chopin yang paling terkenal dan paling banyak ditampilkan oleh para pianis dunia. Chopin mendedikasikannya untuk teman dekatnya, Julian Fontana. Fontana adalah seorang pianis, komposer, dan asisten Chopin. 

 

Karya ini adalah karya pertama dari keempat seri Impromptus yang ditulis oleh Chopin. Tiga impromptus lainnya diterbitkan semasa hidupnya, yaitu: Op. 29, Op. 36, dan Op. 51. Fantaisie-Impromptu ini ditulis pada tahun 1834, namun Chopin tidak menerbitkannya. Bahkan, dia secara khusus meminta agar tidak satu pun dari karyanya yang tidak diterbitkan diterbitkan setelah kematiannya – meskipun hal ini diabaikan. 

 

Julian adalah orang yang menerbitkannya dengan restu penuh dari kerabat Chopin yang masih hidup pada tahun 1855 setelah kematian Chopin dengan judul Fantaisie-Impromptu in C-sharp minor, Op. posth. 66, yang telah mendapatkan popularitas khusus di kalangan pianis dan pendengar Musik Klasik. Opus posthumous (after composer’s death) merupakan sebutan yang digunakan sebagai pengganti nomor opus untuk menunjukkan bahwa sebuah karya diterbitkan setelah kematian penciptanya.


Saturday, November 2, 2019

Good Morning, Beethoven! | by: Jelia Megawati Heru (Staccato, November 2019)

“GOOD MORNING, BEETHOVEN!”
by: Jelia Megawati Heru
(Staccato, November 2019)


DARI REVOLUSIONER KE IDOLA 
DUN-DUN-DUN-DUNNNNN! Hanya butuh empat nada untuk mengubah dunia. Ini mungkin adalah lagu yang paling ikonik dari salah satu komposer yang paling berpengaruh dalam sejarah Musik Klasik. Lagu apakah itu? Yup, it’s Herr Beethoven dengan Simfoni No. 5 nya yang menggelegar.



Motif empat nada ini terkenal dengan sebutan 'Fate knocking at the door'. Sang takdir yang mengetuk pintu. Sadisss… Beethoven jelas tahu bagaimana membuat pendengarnya “BANGUN” dan membuat mereka MENDENGARKAN. Hmm… mungkin ini bisa menjadi ide nada dering bangun pagi. #pagipagimintadibullynetizen           


                                                                                                                                                                    
Ludwig van Beethoven (1770-1827) adalah seorang pianis dan komposer dari Jerman yang paling berpengaruh dalam sejarah Musik Klasik, selain JS. Bach dan WA. Mozart. Karya-karya Beethoven menjembatani transisi antara Era Klasik dan Romantik. Bahkan tidak berlebihan jika dikatakan ia menyeret Era Klasik menuju ke Romantik. Ia adalah seorang pelopor, inventor, revolusioner, dan visioner di masanya. Selama 56 tahun hidupnya, ia menulis lebih dari 240 karya – termasuk diantaranya: 9 sinfoni, 32 piano sonata, 5 piano concerto, 1 opera, dan 16 string quartet.

Sunday, September 29, 2019

SCOTT JOPLIN: "THE KING OF RAGTIME" | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, October 2019

SCOTT JOPLIN:
“THE KING OF RAGTIME”
by: Jelia Megawati Heru
(Staccato, October 2019)



SCOTT JOPLIN
Siapa yang tidak kenal lagu “The Entertainer”? Seperti judulnya, mendengarkan lagu ini ibarat pagi hari yang cerah, mentari bersinar, dan burung-burung berkicau – sebuah perasaan gembira, a fun time. The Entertainer adalah sebuah ragtime yang paling terkenal dari Scott Joplin


Scott Joplin juga dikenal sebagai “King of Ragtime”. Ia menorehkan namanya sebagai pionir dari sebuah era Ragtime (1897 – 1917) dalam sejarah Musik Jazz. Sebuah gaya musik nasional pertama Amerika. Itu merupakan pencapaian yang luar biasa bagi seorang African-American, dimana terjadi diskriminasi rasial bagi komunitas Afrika-Amerika di masa itu. Ragtime adalah media bagi seorang Afrika-Amerika dalam kebebasan berbicara dan menyerukan identitasnya.

Monday, July 15, 2019

Andrea Putri Turk | Duta Prestasi Indonesia di Arena Musik Dunia (Staccato, August 2019)

ANDREA PUTRI TURK
DUTA PRESTASI INDONESIA DI ARENA MUSIK DUNIA
(Staccato, August 2019)

Bulan-bulan terakhir ini, jagat media menjadi gempar. Media Sosial ramai dengan sebuah postingan. Media mainstream seperti CNN INDONESIA, berbagai stasiun televisi mainstream seperti NET TV, TV ONE, dan Liputan6 gegap gempita. Tak terkecuali pula media televisi dalam skopa lokal. Topiknya adalah: seorang remaja Putri Indonesia, berhasil menjuarai lomba cipta lagu tingkat dunia di London, Inggris. 

Sosok remaja tersebut adalah Andrea Putri TurkPerjuangannya hingga mengharumkan nama Indonesia, patut ditorehkan sebagai sebuah inspirasi sekaligus motivasi. Bagi siapa saja, terutama bagi pencinta musik yang bukan hanya sekedar suka musik. Bahwa musik, perjuangan dan prestasinya, dapat bermuara pada harga diri dan kebanggaan bangsa dan negara.

ANDREA TURK - Winner of Young Songwriter Competition 2019
for International Category in UK, with her original "Who We Are"

SOSOK ANDREA TURK
Nama lengkapnya adalah Andrea Putri Turk. Ia adalah putri sulung dari keluarga dr. Dario Turk, SpOG. Seorang dokter gynecologist berdarah Kroasia. Dr. Dario sangat mencintai Indonesia. Itulah mengapa, sejak kecil, Andrea dibiasakan untuk bermusik. Karena salah satu wujud cinta dan bakti pada negara, dapat tersalurkan melalui seni musik. 

Keluarga Andrea sangat mendukung upaya dalam menggeluti musik. Hampir semua guru, instruktur yang terbaik di tanah air, pernah menjadi gurunya. Tak kurang, kursus dan masterclass sampai ke beberapa negara pun dijalaninya, seperti: Summer Course di Berklee College of Music (2016), NYU Steinhardt (2018), dan NYU Tisch Clive Davis Institute of Recorded Music (2018). Perjuangan tersebut masih ditambah dengan mengikuti berbagai ajang lomba, festival dari mulai yang kelas abal-abal sampai event yang paling bergengsi.



ANDREA TURK "WHO WE ARE"

Wednesday, July 3, 2019

FIRST LESSON IN BACH | by: Jelia Megawati Heru (Staccato, July 2019)

“FIRST LESSON IN BACH”
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, July 2019

"Study Bach: there you will find everything."
Johannes Brahms



JOHANN SEBASTIAN BACH 
Siapa sih yang tidak mengenal nama besar Johann Sebastian Bach? Komposer asal Jerman ini merupakan salah satu komposer terhebat di perhelatan Musik Klasik, yang membawa gaya musik era Baroque ke tingkat spektakuler – kompleks, virtuoso, indah, dan passionate

Sejak orang tuanya meninggal, Johann tinggal bersama saudaranya, seorang organis gereja. Ia memiliki keinginan yang membara untuk memainkan musik. Bagi seorang Johann muda, musik lebih dari sekadar mendengarkan atau berlatih. Itu bisa menghiburnya ketika dia sedih. Musik adalah cara Johann untuk mengekspresikan pikiran dan perasaannya. 

BACH & HIS FAMILY

Kecintaan Johann terhadap musik dan dedikasi untuk berlatih sangat tinggi. Pada usia tujuh belas tahun, ia mendapatkan pekerjaan pertamanya sebagai organis gereja. Konon saking berbakatnya Bach, ia memenangkan kontes organ bahkan sebelum ia bertanding. "Tapi aku bahkan belum memainkan satu nada pun! Bagaimana aku bisa menang?", tanya Johann. "Orang Perancis itu (Louis Marchandmendengar bakatmu yang luar biasa dan dia memutuskan lebih baik untuk tidak bertanding,” ujar para juri. 

Wednesday, June 5, 2019

VIVID IMAGERY | Kelvin Andreas' New Album

“CITRA BENING”
VIVID IMAGERY 
Kelvin Andreas' New Album

KELVIN ANDREAS, drummer & composer
(foto: kremolens)

Sebuah citra, semestinya terbebas dari segala cacat cela. Sebuah citra semestinya jernih, bening dengan makna nyaris tak berbatas. Sebuah citra kadang lugas membahasakan dirinya. Itulah yang diusung oleh Kelvin Andreas. Seorang Drummer dan Composer lulusan Berklee, Boston, USA, dalam album perdana nya “VIVID IMAGERY”. Album ini dirilis dan di launching pada April 2019. Judul Album menyiratkan makna sebuah Citra yang VIVID. Bening, tegas, lugas, nyaris telanjang dan apa adanya. Cover Album dikerjakan oleh Meilissa Johana dalam sebuah sketsa dengan guratan kuat menyirat makna.


Dapat dikatakan, Kelvin Andreas sangat serius menggarap album perdananya. Musisi yang digandengnya berasal dari latar belakang kultur yang beragam. Nathan See pada Alto Sax, Takeru Saito pada Piano, Ioseb ‘Soso’ Gelovani pada Bass, dan Kelvin Andreas sendiri pada Drums.

Tuesday, April 30, 2019

LATIHAN JARI ALA BURGMÜLLER - by: Jelia Megawati Heru (Staccato, May 2019)

“LATIHAN JARI 
ALA BURGMÜLLER”
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, May 2019



Jika Anda mempelajari piano klasik dengan rezim tradisi latihan jari ala Czerny, Hanon, Duvernoy, dan Pischna; pasti nama Burgmüller menjadi tidak asing lagi dalam menu latihan Anda. Walau banyak latihan jari lain yang luar biasa selain Burgmüller, karya-karyanya seperti: Studi Op. 68, 76, 97, 100, dan 105, telah menjadi andalan dan referensi repertoar étude dasar bagi banyak generasi dalam bentuk miniatur – bahkan hingga detik ini. Pada artikel kali ini akan dibahas latihan jari ala Burgmüller dan beberapa repertoar nya yang melegenda.


Burgmüller ditulis oleh pianis dan komposer asal Jerman, yakni Johann Friedrich Franz Burgmüller (1806-1874). Ia lahir dan besar di kalangan keluarga musisi. Ayahnya Johann August Franz Burgmüller adalah seorang organis dan konduktor di Teater Weimar, Jerman (1766-1824) dan kakak laki-lakinya Norbert Burgmüller adalah seorang komposer dan pianis Jerman (1810-1836). 

Johann pindah ke Paris pada 1832, saat ia berusia 26 tahun. Dimana ia menjadi guru piano sampai akhir hayatnya, mengadopsi musik Perancis, dan mengembangkan ciri khas nya – gaya bermain yang ringan. 

Monday, April 1, 2019

3 COOL PIECES FOR BOYS - by: Jelia Megawati Heru (Staccato, April 2019)

“3 COOL PIANO PIECES FOR BOYS”
by: Jelia Megawati Heru
(Staccato, April 2019)


STEREOTYPE ANAK LAKI-LAKI
Belajar piano itu tidak mudah, khususnya bagi anak laki-laki. Memainkan “Minuet in G” di piano mungkin bukan merupakan hal yang bisa mereka banggakan kepada teman-temannya. Malah mungkin ide laki-laki bermain piano adalah hal yang tidak keren. Laki-laki akan terlihat cool, jika memainkan bola basket, sepak bola, dan tenis. Macho, berotot, dan atletis – itulah anggapan banyak orang tentang ide seorang laki-laki yang keren. Image itulah yang ditawarkan banyak iklan.  

Well, oh well… kuno! Wake up! Kita sekarang hidup di abad ke-21, bukan zaman Siti Nurbaya. Stereotype semacam itu sudah tidak berlaku lagi. Anak laki-laki zaman now mungkin lebih suka main games daripada lari-lari keringatan di lapangan atau main basket. Mungkin jadi social media influencer, seperti youtuber atau vlogger malah bisa dibilang cool-erAnd yes, laki-laki bisa menjadi seorang penari. Laki-laki bisa menjadi fashion stylist dan seorang supermodel. Apakah laki-laki bisa jadi seorang pianis? Oh hell, yeah!

Batasan antara laki-laki dan perempuan di abad ke-21 menjadi semakin blur. Apapun yang dilakukan oleh laki-laki bisa juga dilakukan oleh perempuan, dan juga sebaliknya. 

Thursday, November 1, 2018

YIRUMA: "FROM S(E)OUL WITH LOVE" - by: Jelia Megawati Heru (Staccato, November 2018)

YIRUMA:
“FROM S(E)OUL WITH LOVE”
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, November 2018



"I’ll just put it as a song, I sing with the piano, 
it’s a song without words or lyrics. But I love to sing with the piano. 
Let me tell you my story without words." 
– Yiruma

SIAPA ITU YIRUMA?
Siapa sih yang nggak tahu “River Flows in You”? Komposernya itulah yang namanya Yiruma. Lee Ru-ma (Korea: 이루마) atau lebih dikenal dengan nama panggungnya Yiruma (Korea: 이루마; baca: Iruma) adalah seorang pianis dan komposer asal Korea Selatan. Lahir 15 Februari 1978. Arti nama "Yiruma" sendiri dalam Bahasa Korea berarti "I shall achieve""River Flows in You" dan "Kiss the Rain" merupakan salah satu lagu yang paling populer dari Yiruma. 

Yiruma telah menciptakan soundtrack untuk musikal, film, dan drama. Ia juga merupakan seorang DJ Radio di KBS 1FM <Music from All Around the World> dan MC untuk MBC <Wednesday Art Stage> pada tahun 2010. Pada tahun 2006, ia menciptakan tema utama untuk drama KBS populer, Spring Waltz dan "Fairy Tale" untuk Secret Garden, drama super hit pada tahun 2011.


LATAR BELAKANG YIRUMA
Dia mulai bermain piano pada usia lima tahun di Korea Selatan dan pindah ke London ketika dia berusia 10 tahun, pada tahun 1988, untuk mendapatkan pendidikan musik di Purcell School of Music. Pada saat itu ia memiliki kewarganegaraan ganda, Korea Selatan dan Inggris, hingga tahun 2006. Namun dia menyerahkan kewarganegaraan Inggrisnya untuk mengikuti wajib militer di Angkatan Laut Korea Selatan.

Monday, October 1, 2018

I LOVE CHOPIN - by: Jelia Megawati Heru (Staccato, October 2018)

“I LOVE CHOPIN”
by: Jelia Megawati Heru
(Staccato, October 2018)


“Bach is an astronomer, discovering the most marvelous stars.
Beethoven challenges the universe. 
I only try to express the soul and the heart of man.” 
― Frédéric Chopin

RENDEZVOUS WITH CHOPIN
Para pianis cilik yang telah mencapai grade 5 atau grade 6 (late intermediate), cepat atau lambat pasti akan mendengar nama Frédéric Chopin dalam menu wajib repertoar mereka. Mungkin mereka pernah ‘bertemu’ Chopin dalam sebuah konser, dari youtube, atau dari sebuah lantunan melodi CD lagu yang dimainkan oleh orang tua mereka di malam hari sebelum tidur. Bisa juga dari soundtrack film “The Pianist”atau “The Secret”. Bisa juga dari materi ujian piano atau guru piano yang mengajarkan cara pelafalan nama Chopin yang benar dalam kelas sejarah musik.

THE PIANIST (2002)

Nah, bicara tentang Musik Chopin pasti tidak terlepas dari PIANO. Terbersit perpaduan kelincahan jari jemari yang super cepat, dibalut lantunan melodi yang melankolis nan puitis dan ekpresif, yang dapat membuat orang menitikkan air mata dan bikin orang baperLebay? Maybe yes, maybe no. Sisi romantisme Musik Klasik pada abad ke-19 memang tidak pernah terlepas dari tema tentang CINTA dan KEINDAHAN. “Apalah artinya cinta, kalau hanya di bibir saja?” Begitulah lirik lagu “Semua Bisa Bilang” dari Margie Segers.