BAGAIMANA PANDEMI
MENGUBAH KITA
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, September 2021
Tidak terasa sudah lebih dari 1 tahun pandemi ini membuat kita terisolasi dari teman, keluarga, kolega kita. Kita TIDAK TERJEBAK, tapi kita AMAN. Itu yang berkali-kali kita katakan kepada diri kita sendiri. Prioritas kita hanya satu, yaitu SELAMAT, SEHAT, dan TETAP WARAS.
Kita semua memiliki pengalaman kita masing-masing dalam masa lockdown ini. Ada yang mencoba melihatnya sebagai hal yang positif dan mengambil hikmahnya sebagai kesempatan bersantai, hidup sehat, melakukan hobi baru, menonton drakor, bersepeda, gardening, atau menikmati waktu berkualitas bersama-sama dengan anak.
Namun sebagaimana pun positifnya itu, perubahan gaya hidup, perubahan rutinitas, dan stress pun tidak dapat dihindari. Kita berada dalam kabut tebal masa kegelapan. Untuk pertama kalinya orang mengalami yang namanya kesunyian, kesepian, bosan, terjebak bersama pasangan, perasaan terasing, paranoid, insomnia, depresi, kehilangan pekerjaan, jatuh sakit, kehilangan teman/seseorang yang dicintai, keputusasaan, dan ketidakberdayaan ketika sang ajal menjemput. HOROR.