Monday, March 1, 2021

PIANIS BERTANGAN KECIL | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, March 2021

“PIANIS BERTANGAN KECIL”
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, March 2021

 

“Bagaimana kamu bisa bermain piano dengan tangan sekecil itu?!”

Keyakinan bahwa seseorang harus memiliki jari yang panjang, cepat, kuat, dan tangan yang besar untuk menjadi seorang pianis yang hebat adalah konsekuensi dari standar ukuran piano dan repertoar di zaman Romantis. Selama periode ini, repertoar diciptakan untuk dan oleh orang-orang Eropa dan mayoritas pria. 

 

Musik Chopin dan Liszt membutuhkan kemampuan memainkan akor, oktaf, dan besar. Alhasil, memiliki tangan yang lebih besar tentu saja lebih menguntungkan daripada memiliki tangan yang lebih kecil. Oleh karena itu, memiliki tangan yang kecil dipandang sebagai hambatan untuk menjadi seorang pianis profesional. But, that’s it! Jari-jari yang panjang dan tangan yang besar itu bukan resep untuk sukses. Tidak ada jenis ukuran atau panjang jari tertentu yang menunjukkan potensi berbakat tidaknya seseorang. Semuanya tergantung dari mindset atau pola pikir kita.


RENTANG TANGAN SATU OKTAF

Penempatan oktaf rata-rata untuk rentang tangan berkisar sekitar 18-19 cm. Menambahkan not ke-9 meningkatkan rentang tangan menjadi 20 cm, not ke-10 menjadi 21,5 cm, dan not ke-11 menjadi 23,8 cm. Tentunya ukuran orang Eropa jauh lebih besar dari Asia dan ukuran pria lebih besar dari wanita.

 


Mayoritas pria mampu memainkan satu oktaf dengan sangat nyaman, mencapai nada ke-10 atau lebih. Jika Anda membandingkannya dengan rentang tangan rata-rata wanita, Anda akan menemukan bahwa mayoritas merasa tidak nyaman dengan rentang satu oktaf dan tidak dapat menambahkan not ke-9 pada satu tangan yang sama. Mengapa? Karena tangan wanita rata-rata 15 persen lebih kecil dari pria dan tangan anak-anak yang jelas lebih kecil lagi dari tangan wanita.



FROM ZERO TO HERO

Hambatan pianis bertangan kecil sebenarnya bukan terletak pada kondisi fisik mereka, melainkan pada apa yang mereka yakini tentang diri mereka. Jika mereka yakin bahwa mereka tidak dapat meningkatkan kinerja mereka karena tangan kecil mereka, kemungkinan besar mereka sudah menyerah. Inilah yang disebut sebagai kalah sebelum berperang. 

 

Faktanya setiap variasi dan bentuk ukuran tangan pastinya akan memiliki kesulitan tersendiri. Mereka yang bertangan besar lebih kesulitan memainkan bagian dengan tempo yang cepat, suara lembut (sentuhan ringan), dan sulit bermain diantara tuts hitam dan putih, karena jari-jarinya yang besar (ruang gerak sempit).

 

Sebaliknya, pianis yang memposisikan diri mereka dengan mindset yang positif akan mengeksplorasi semua kemungkinan-kemungkinan yang ada dan menyusun strategi berlatih, dan pada akhirnya bahkan menguasai sesuatu yang mereka anggap mustahil. Dan bukankah ini arti sukses yang sebenarnya?


 

“Jadi bisakah bermain piano dengan tangan kecil dan jari pendek?” 

Ya, tentu saja! Pianis yang hebat dan baik hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran – baik pria maupun wanita, besar atau kecil. Seseorang dengan tangan kecil dan jari pendek juga bisa bermain piano juga memunculkan sisi Argerich-nya. 

 

TUTS PIANO BERUKURAN KECIL

Dalam sejarahnya, piano juga mengalami perkembangan. Seperti kebanyakan instrumen, piano dibuat secara universal, namun ukuran piano juga dibuat bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari spinet kecil, ke grand piano untuk konser berskala besar, hingga piano dengan design tuts yang lebih kecil untuk pianis bertangan mungil. So, CHILL!

 

Penggunaan piano dengan ukuran alternatif lebih cocok, memungkinkan pianis memainkan lebih banyak musik tanpa takut cedera. Posisi tangan akan mudah diperbaiki, energi, dan stamina bertambah karena kedua tangan dapat berkoordinasi dengan leluasa, akurat, dan sinergis. Penggunaan fingering yang kompleks tidak lagi diperlukan.

 

Jadi alih-alih mengeluh, komplain, dan meratapi nasib, lebih baik Anda mulai berlatih dengan teknik yang tepat, belajar memahami gerakan yang ergonomis, efisien, dan memilih repertoar yang cocok dan sesuai dengan anatomi tangan. Agar Anda fokus menemukan solusi terbaik dalam mengatasi keterbatasan fisik dan beradaptasi dengan tangan kecil dan jari yang pendek dalam bermain piano yang nyaman, serta terbebas dari rasa nyeri. Jangan sudah tangannya kecil memilih repertoar seperti Liszt’s Paganini Etudé No. 3 “La Campagnella”Please deh, be realistic!


 

SAKIT DAN CIDERA 

Salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh siswa piano baru dan bahkan pemain berpengalaman dengan tangan kecil adalah peregangan besar sampai satu oktaf dan memainkan akor. Banyak pemain ada tahap ini mulai panik dan memelintir atau menarik tangan mereka untuk mencoba melakukan beberapa gerakan akrobat gila. Ini menyakitkan dan membuat frustrasi, dan itu akan memperlambat Anda secara drastis. Kebiasaan buruk ini bisa menyebabkan cedera serius di kemudian hari.

 

Pianis bertangan kecil perlu lebih menyadari kebutuhan fisik mereka, karena mereka memiliki risiko lebih tinggi mengalami rasa sakit atau cidera. Meregangkan tangan dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan rasa nyeri dan cidera permanen. Oleh karena itu penting agar pianis mencari alternatif berlatih, dimana tangan dan jari tetap berada dalam kondisi rileks.

 


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS SUARA

Produksi dan variasi bunyi pada piano bergantung pada dua faktor dasar; 1) fisik: ukuran dan posisi tangan, panjang jari tangan dan lengan, berat lengan, dan tubuh, 2) gerakan: kekuatan otot dan fleksibilitas jari, gerakan jatuh bebas, gerakan rotasi dan gerakan melingkar.

 

Perbedaan panjang jari, massa jari, lebar tangan, dan struktur tulang juga memengaruhi kualitas suara. Untuk menghasilkan intensitas yang sama, maka jari yang lebih ringan (kelingking) membutuhkan kekuatan kontraksi otot yang lebih besar daripada jari yang lebih berat (ibu jari). 

 

Faktor lain adalah permukaan ujung jari yang menyentuh tuts - jumlah bantalan di bawah kuku dan proyeksi di ujung jari (steady & firm fingertips). Jari yang kuat, lentur, dan fleksibel akan menghasilkan tone yang lebih intens, karena jari dapat beradaptasi dengan cepat sesuai dengan kebutuhan.



TIPS BERMAIN PIANO BAGI PIANIS BERTANGAN KECIL

 

1. LATIHAN STRETCHING & RELAKSASI

Menumbuhkan jari dan tangan ketiga jelas bukan opsi bagi pianis bertangan kecil. Tangan yang lebih kecil perlu menambah kecepatan dalam meregangkan dan merelaksasi jari Anda.

Peregangan yang lancar akan membantu meningkatkan permainan Anda dan mengurangi kepanikan Anda saat tiba waktunya untuk mencapai oktaf berikutnya. Tentu saja, dilengkapi dengan latihan stretching secara khusus.

 

Kuncinya adalah melakukannya dengan lambat dan lembut. Mencoba melakukan peregangan terlalu jauh terlalu cepat dan tiba-tiba akan mengakibatkan cidera. Sering-sering latihan piano juga merupakan peregangan secara alami, misalnya dengan memainkan tangganada untuk pemanasan. Beberapa latihan bahkan dapat Anda lakukan bahkan tanpa berada di depan piano (OFF BENCH ACTIVITIES). 

 

2. BERMAIN DI TUTS BAGIAN ATAS DAN TEPI TUTS

Untuk meningkatkan tempo dan menjangkau semua kunci, termasuk posisi yang sulit pada tuts hitam, jangan memainkan piano di tepi tuts. Tempatkan posisi jari lebih dekat ke tengah atau bahkan lebih tinggi keatas tuts, diantara tuts hitam. Tentunya sambil menyesuaikan posisi sesuai dengan kebutuhan. Ketika harus memainkan akor atau interval oktaf, pianis bertangan kecil harus bermain di tepi tuts dan merentangkan jarinya dengan lurus, jangan miring, supaya jarak oktaf dapat dicapai. Jangan lupa untuk rileks setelah merentangkan jari. (OPEN – CLOSE : STRETCH – RELAX


 

3. GERAKAN MEMUTAR PADA ARPEGGIO 

Alih-alih meregangkan jari-jari sampai terasa sakit dalam memainkan arpeggio, Anda tidak perlu meletakkan jari pada tuts saat memainkan setiap not, cukup putar tangan Anda kearah not berikutnya dengan gerakan menggulung (rolling) dan memainkan nada secara berurutan (bukan sekaligus). Gerakan ini seperti gerakan membuka kenop pintu yang bulat. Manfaatkan swing dari gerakan tsb. 

 

4. GERAKAN MEMUTAR PADA TREMOLLO 

Prinsipnya sama dengan gerakan No. 2, tetapi lebih cepat. Mainkan nada terendah pada akor dengan ibu jari dan nada tertinggi dengan jari kelingking dengan gerakan memutar separuh lingkaran, lemaskan jari-jari bagian tengah. Gerakan dengan cepat selama empat kali dalam satu ketuk, rileks. Lakukan gerakan yang sama dengan jeda selama empat kali tanpa rasa sakit. Ketika sudah bisa, lakukan gerakan tanpa jeda. Ini bukan trik untuk memperlebar jari ya, tetapi sedikit tips untuk melewati bagian yang sulit tanpa membuat tubuh lelah atau tangan nyeri.

 

PENUTUP

Sudah menjadi sifat manusia untuk mencari cara tercepat, termudah, dan paling menyenangkan mencapai tujuan. Sayangnya metode ini tidak akan berhasil bagi seorang pianis. Bosan dengan guru yang menyuruh Anda tetap berlatih? Tetapi itu benar-benar satu-satunya cara untuk mencapai tujuan Anda dalam menguasai piano. Latihan bahkan lebih penting bagi mereka yang memiliki tangan pendek dan jari kecil karena Anda perlu belajar beradaptasi – lebih cerdik, lebih smart, lebih efektif, dan lebih baik dari sebelumnya. Jadikan kekurangan Anda sebagai motivasi. Happy practicing!