Wednesday, June 6, 2018

Liputan Piano Recital at Conclave: "Saat Musik Menyatu dengan Ruang Kerja" (May 2018)

LIPUTAN RESITAL PIANO
THE 15th JELIA’S PIANO STUDIO ANNUAL STUDENT RECITAL:
“SAAT MUSIK MENYATU DENGAN RUANG KERJA”


Memilih recital venue atau tempat resital, merupakan bagian tak terpisahkan dari sebuah pagelaran. Terlebih lagi jika pagelaran tersebut sarat dengan muatan edukasi musik. Itulah yang dilkukan seorang JELIA MEGAWATI HERU, M. Mus. Edu, Alumnus Jerman, dalam menggelar resital dan/atau konser bagi para siswanya. 



Tercatat tidak kurang dari 15 Resital telah digelar untuk para siswanya. Dan, setiap Resital senantiasa diadakan dalam berbagai tipe dan nuansa. Jelia’s Piano Studio kerap menggelar resital di pusat kebudayaan asing, seperti: ISTITUTO ITALIANO, ERASMUS HUIS, RUSSIAN CENTER FOR SCIENCE AND CULTURE, AT AMERICA, bahkan kerjasama budaya dengan TAMAN ISMAIL MARZUKI.


Student Recital kali ini berlangsung pada 13 Mei 2018, hari Minggu, jam 3 sampai 5 sore, bertempat di CONCLAVE, Jalan Wijaya No 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dalam sambutannya, Jelia mengatakan bahwa pemilihan venue resital yang beragam tipe dan nuansa memang dimaksudkan agar para siswa mendapat berbagai macam pengalaman estetis selama mengikuti kelas piano. 

Friday, June 1, 2018

AIR MATA DI KELAS PIANO - by: Jelia Megawati Heru (Staccato, June 2018)

AIR MATA DI KELAS PIANO
by: Jelia Megawati Heru
(Staccato, June 2018)


ATAS NAMA CINTA
“Tears in piano lesson” bukanlah karena kelilipan iritasi mata kena asap rokok atau karena sedih patah hati seperti lagu “Smoke Gets in Your Eyes”. Dan jelas juga bukan “air mata buaya”. Linangan air mata ini bisa terjadi, karena luapan emosi anak, ketika ia merasa terpaksa harus bermain piano. Terutama ketika pertanyaan ini dilontarkan: kenapa kamu belajar piano? Lalu dijawab dengan “Karena disuruh mama.” dengan nada terpaksa.

Observasilah dan tanyakanlah kepada diri Anda, apakah anak Anda merasa percaya diri dan merasa bahagia dengan kelas piano nya? Atau anak selalu merasa depresi, minder, merasa bersalah, putus asa, panik, ketakutan, trauma, atau menyiratkan kebencian, jika menyangkut hal yang beraroma piano?



OBSESI ORANG TUA
Sudah jelas, bahwa setiap orang tua menginginkan hal yang TER-baik dan keberhasilan bagi anak kesayangannya – pendidikan musik yang TER-baik, guru piano TER-baik, kualitas piano TER-baik, nilai TER-baik, pokoknya NUMERO UNO! Mayoritas orang tua Asia masih menggunakan metode “Reward and Punishment”. Demi mencapai tujuannya, sayangnya beberapa orang rela menempuh hal-hal diluar batas kelaziman – yang mengarah kepada kekerasan fisik dan pelecehan mental (penghinaan atau kata-kata makian yang sifatnya mempermalukan) dengan mengatasnamakan CINTA. “You’ll thank me later!” ujar seorang tiger mom.