Saturday, October 5, 2013

"DEMAM PANGGUNG, SIAPA TAKUT?!" - by: Jelia Megawati Heru (Staccato, October 2013)

"DEMAM PANGGUNG, SIAPA TAKUT?!"
by: Jelia Megawati Heru
Artikel Staccato (October 2013)


“Aduh… Oh, no…. Mati deh gue!
Napas gue kok sesak, serasa jantung mau copot!
Perut mual, kepala serasa mau pecah!
Tangan gue kok jadi basah dan dingin begini?
Satu badan gemetaran, serasa pengen lari saja!
Pasti nanti gue mainnya kacau dan jelek,
nanti kalau salah gimana dong, duh! Kiamat deh!”

Sounds familiar? Pernahkah Anda mengalami gejala-gejala “panic attack” seperti ini? Well, you’re not alone! Siapapun dapat mengalaminya. Demam panggung bukan hanya dialami oleh seorang amatir saja, tetapi juga musisi profesional, aktor broadway, penari, atlet, olahragawan, tokoh politik, presenter, seorang guru, atau bahkan seorang anak kecil.


APA ITU DEMAM PANGGUNG?

Demam Panggung (Stage Fright/Performance Anxiety) merupakan satu kondisi dimana seseorang merasakan kecemasan, ketakutan, gugup (nervous), kepanikan ketika berada dalam situasi panggung, maupun konteks berbicara/berhadapan dengan umum/publik (didepan kamera, ujian, resital, konser, presentasi, theatre performance) yang dapat mengakibatkan perubahan kondisi tubuh drastis, sbb:
  • sirkulasi darah terpusat di bagian tertentu saja: jari-jari tangan kedinginan, denyut jantung meningkat 
  • otot menjadi tegang: gemetaran/vibrato yang tidak terkontrol, susah bernafas/nafas pendek-pendek, kaki lemas, konsentrasi buyar, pikiran buntu (blank), tidak dapat mengeluarkan suara  
  • cairan di tubuh meningkat: tangan basah, seluruh tubuh keringatan, mulut kering

sumber: 4 bp blogspot

PENYEBAB DAN PEMICU DEMAM PANGGUNG

Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab dan pemicu demam panggung. Ada yang sifatnya teknis dan adapula yang sifatnya psikologis. Hal yang sifatnya teknis contohnya: persiapan belum matang, kurang latihan, dan tingkat kesulitan lagu yang tinggi. Selain itu ada HORMON ADRENALIN yang dapat mengaktifkan sistem syaraf secara tidak sadar dan membuat kita tidak dapat mengontrol diri kita. Lalu faktor psikologis lainnya yang sangat berpengaruh dan menjadi musuh terbesar kita adalah: PIKIRAN.

Dalam kondisi demam panggung, kita akan mengalami perubahan gaya berpikir yang signifikan, dimana kita membayangkan diri kita berada dalam kondisi yang paling buruk/berbahaya (emergency), sehingga membuat kita takut dan ingin lari. Setiap orang mempunyai intepretasi yang berbeda-beda mengenai kondisi berbahaya ini. Tergantung dari pengalaman pribadi didalam hidupnya yang berasosiasi negatif dari situasi yang pernah dialami. Misalnya: kenangan sedih, trauma, dan phobia. Hal ini membuat kita rapuh secara kejiwaan, seperti: menjadi kurang percaya diri, takut salah, tidak dapat menghargai diri sendiri, bingung, sedih, capek, frustrasi, stress, dan depresi akut apabila berkepanjangan.

Pikiran mempunyai koneksi yang sangat kuat terhadap tubuh. Setiap hal yang kita pikirkan selalu akan mendapatkan reaksi dari tubuh kita - terlepas dari apakah hal itu real atau dibayangkan. Contoh yang sangat sederhana adalah apabila kita mengalami mimpi buruk. Umumnya ketika mengalami mimpi buruk, maka tubuh kita akan berada dalam posisi terjaga atau ketakutan secara refleks, kita akan terbangun secara tiba-tiba, detak jantung meningkat, badan berkeringat dingin - padahal kita hanya sedang tidur. Tetapi ada sesuatu hal buruk yang terjadi dalam pikiran kita dan badan kita bereaksi terhadap hal itu. Itu membuktikan betapa kuatnya koneksi antara pikiran dan tubuh kita. Oleh karena itu kita mengetahui betapa pentingnya untuk melatih tidak hanya tubuh saja, tetapi seorang musisi juga harus melatih keduanya: PIKIRAN dan juga TUBUH.

"Sports is 90-95% mental."
Umumnya banyak atlet yang mengalami keletihan luar biasa secara mental daripada secara fisik, karena kondisi pikiran mereka tidak sebaik kondisi tubuh mereka. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, musisi juga merupakan ATLET DALAM BIDANG SENI. Anda harus kuat dan fit - baik secara teknik, maupun mental. Arti latihan mental dalam musik sendiri adalah berlatih tanpa instrumen musik untuk mengembangkan suara/musik di dalam tubuh kita dan imajinasi (INNER TRAINING.) Teknik bermain musik yang dilatih berdasarkan cara berpikir (main set.)

sumber: 4 bp blogspot

TIPS MENGATASI DEMAM PANGGUNG
(DO’s & DON’Ts)

1. RILEKS/SANTAI
  • latihan relaksasi: meregangkan badan (STRETCHING) - terutama pada daerah sekitar pundak, bahu, dan lengan untuk mengurangi ketegangan; misalnya: Alexander technique, lakukan pemanasan (warming up.)
  • BREATHE: tarik nafas yang panjang dan atur nafas Anda.  
  • HUMMING: bersenandung dan stabilkan suara Anda.  
  • S-L-O-W D-O-W-N: melangkahlah dengan pelan namun pasti, jangan terburu-buru, jangan melakukan gerakan yang cepat dan tiba-tiba!  
  • CHILL OUT! Buatlah istirahat berdurasi pendek secara berkala. Misalnya: Berjalan-jalanlah dengan santai di ruang terbuka, tinggalkan tempat yang penuh dengan keramaian/hiruk pikuk atau publik, dan hiruplah udara segar  
  • DRINK WATER: minumlah air putih yang cukup, jangan sampai Anda mengalami dehidrasi.  
  • SIT STRAIGHT: usahakan postur berdiri dan duduk Anda selalu tegak!

sumber: b isha ws

2. MENGUBAH PERSEPSI / SUDUT PANDANG NEGATIF TENTANG KETAKUTAN
  • MEDITASI, MENTAL TRAINING & FEEL THE MUSIC Duduk, pejamkan mata anda, fokuskan pikiran Anda sesuai dengan irama napas Anda, tenangkan pikiran Anda. Sambil melepaskan ketegangan pada otot-otot di tubuh Anda, rasakan musik di dalam tubuh kita lewat semua indera yang ada. Try to hear the inner sounds & feel your own movements! Play/sing in your inner tempo!  
  • THINK POSITIVE, STAY CLAM & JUST BE YOURSELF! Eliminasi pikiran-pikiran yang negatif tentang hal yang terburuk akan terjadi pada performa Anda, berusahalah untuk memusatkan pikiran /berkonsentrasi pada performa Anda. Percayalah pada diri Anda sendiri! Tidak ada gunanya membanding-bandingkan diri Anda dengan orang lain. Lakukanlah hal terbaik yang Anda bisa lakukan dan berbanggalah terhadap diri Anda sendiri. Siapa yang akan menghargai diri Anda kalau bukan Anda sendiri? 
  • MAKING MISTAKES ISN'T THE END OF THE WORLD! Ketika Anda melakukan kesalahan dalam performa Anda, jangan panik! Ini bukan berarti Anda tidak berbakat, bodoh, dan mempermalukan diri Anda sendiri. So, you made mistakes? So what, gitu loh? You’re not superman! Nobody’s perfect and the show must go on. Tetaplah tenang dan lanjutkan permainan musik Anda. Penonton pun mengetahui apa yang sedang Anda lalui, tidak ada satupun yang akan menertawakan Anda. Karena butuh lebih dari keberanian semata untuk bisa tampil didepan publik. Don’t worry and be happy! Don’t sweat it and just take it easy, man! 
  • GET SOME ADVICE & SUPPORT FROM SOMEONE YOU TRUST (COUNSELING) Diskusikanlah ketakutan-ketakutan Anda dengan orang yang percayai (guru, orang tua, senior, kolega) dan mintalah tips bagaimana pengalaman mereka dalam mengatasi demam panggung. Dukungan dari orang terdekat Anda merupakan hal yang amat penting, dibandingkan dengan apapun juga (orang tua, keluarga, dan teman.) *Untuk kasus trauma, phobia, dan PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder,) sebaiknya konsultasikan kepada psikiater profesional dan expert.
sumber: soundcloud

3. HINDARI
  • Hindari konsumsi kafein, soda/soft drinks, minuman beralkohol, rokok, obat penenang, obat flu yang mengakibatkan efek samping membuat rasa kantuk, fast food dan makanan yang terlalu berlemak, serta porsi makan yang terlalu banyak sebelum tampil. Hal-hal diatas akan memicu ketegangan dan membuat Anda sulit berkonsentrasi.
SAY NO TO SODA, PLEASE!

sumber: livewholebefree


sumber: thewordchef
  • DON’T OVER DRESS! Jangan memakai kostum yang terlalu ketat dan tidak nyaman digunakan, maupun riasan yang berlebihan! Halo?! Anda adalah musisi, bukan foto model! Yang dinilai dari penampilan Anda adalah permainan musik Anda! Adalah hal yang tidak umum bagi musisi alat tiup untuk menggunakan lipstick, pemain drum umumnya juga tidak menggunakan sepatu high-heels 10 inci. Kenakanlah busana yang sopan, resmi, rapih, dan nyaman; umumnya dress code bagi musisi adalah kemeja putih lengan panjang – celana panjang hitam untuk pria atau gaun hitam bagi kaum wanita. 
  • DON’T OVER PRACTICE! GET SOME REST! Hindari latihan berlebihan menjelang hari-H Anda! Anda harus tetap menjaga kondisi sebelum tampil. Banyak orang yang terbiasa SKS (Sistem Kebut Semalam) dalam belajar. Sayangnya hal ini tidak berlaku pada musik! Latihan semalam suntuk tidak membuat permainan musik Anda menjadi lebih baik, malah sebaliknya akan membuat Anda menjadi kelelahan dan membuat stamina menjadi drop. Oleh karena itu berlatihlah secara rutin dan beristirahatlah dengan cukup sehari sebelum konser.  
  • HIGH-EXPECTATION Jangan memasang target yang terlalu tinggi. Pilihlah bahan/materi lagu yang sesuai dengan kondisi murid – yang tidak terlalu panjang dan tidak terlalu sulit.

4. PERSIAPAN YANG MATANG
  • Datanglah lebih awal untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti: macet, pergi ke toilet. Siapkan buku, note-stand, obat, dan perlengkapan lainnya yang Anda butuhkan sehari sebelum konser.
  • GLADIRESIK (REHEARSAL) & CHECK SOUND Banyak orang yang tidak mengetahui betapa pentingnya sebuah gladiresik. Gladiresik merupakan salah satu hal yang sangat baik dalam berlatih mengatasi situasi panggung sebenarnya (mental training.) Buatlah diri Anda familiar dan nyaman dengan tempat diselenggarakannya konser - sound, gema, akustik, posisi instrumen, lighting, posisi penonton, posisi berdiri, memberi hormat, dsb. Hal ini akan membantu mengatasi rasa takut dan demam panggung Anda.
  • REPETITION Berlatihlah dengan benar, efektif, dan teratur. Practice makes better! Buatlah jadwal khusus untuk berlatih sampai hari konser. Beberapa ide dalam berlatih: memainkan lagu dari depan-belakang tanpa berhenti, memainkannya di depan orang lain, memainkannya dan merekamnya. Ambillah waktu untuk diri Anda sendiri untuk mengedukasi diri Anda secara musikal, daripada mengulang satu bagian yang sama 20 kali tanpa mengalami perubahan yang berarti! And please listen to what your music teacher says, ok!

sumber: 3bp blogspot

Demam panggung telah menjadi momok bagi hampir semua kalangan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi demam panggung. Namun demikian cara-cara tersebut tidak akan berhasil, apabila Anda kekeuh dengan pemikiran Anda yang sempit dan negatif. Tidak akan ada seorang pun yang sanggup mengatasinya, selain diri kita. Kuncinya ada pada diri kita sendiri. Bagaimana kita memandang diri kita sebagai seorang manusia dengan segala kelebihan dan kelemahannya, menyadari siapa diri kita, apa tujuan hidup kita, dan untuk apa kita bermain musik? Pengalaman adalah guru terbaik. Demam panggung? Siapa takut?! Bring it on!

Next time share your story, how you deal with your stage fright, ok! So, just be yourself!
Pray and wish you all good luck in the concert and have fun, guys!
Can’t wait to see and enjoy the music performances!
See you at the concert!