5 LAGU PIANO YANG MENARIK
BAGI PEMULA
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, May 2018
BELAJAR PIANO ITU…
Sebagian orang tua
berpendapat, bahwa guru piano sebaiknya tidak mengatakan bahwa belajar piano
itu SULIT. Sebagai seorang guru
piano, kita tidak akan membohongi diri, bahwa bermain piano itu MUDAH. Faktanya
belajar dan bermain piano itu membutuhkan jangka waktu yang tidak sebentar,
kerja keras, latihan, waktu, kesempatan, dukungan dari orang tua – baik secara
moral, maupun finansial.
Tidak semua anak sanggup
melewati kelas pianonya yang memiliki tuntutan latihan, ujian, dan tingkat
kesulitan yang tinggi. Mayoritas murid yang merasa materi pelajarannya sulit, rentan
akan perasaan putus asa dan tergoda untuk berhenti dari kelas pianonya. Itulah
mengapa banyak anak yang berbondong-bondong mendaftar ke sekolah musik untuk memulai
kelas piano nya pada usia belia dan “putus sekolah” dalam hitungan bulan.
MATERI YANG MENARIK
Percaya atau tidak, terkadang
kelas piano akan menjadi lebih efektif, jika murid memperoleh rasa percaya diri
dan perasaan bahagia dalam bermain piano. HOW?
Dengan menggunakan MATERI YANG MENARIK.
Materi yang menarik dapat memotivasi dan menginspirasi para siswa piano. Dengan
adanya materi yang menarik bukan mustahil kelas piano berubah dari sulit dan boring menjadi menyenangkan dan kreatif.
Materi yang menarik ini
merupakan lagu yang KEREN atau COOL
menurut pandangan anak dan teman-temannya atau lagu yang sedang booming/terkenal dari potongan soundtrack film. Lagu – lagu ini juga
sebetulnya mudah untuk dimainkan, namun terdengar kompleks dan sulit saat
dimainkan. Lagu-lagu ini juga dapat menjadi show
stopper dan highlight dari sebuah
konser. Anak laki-laki khususnya sangat menyukai potongan lagu dengan pola dan
ritmik berulang yang menghentak (accented)
dan ear catching (catchy tunes),
seperti: Boogie Woogie, Pink Panther dan Mission Impossible.
ALTERNATIF LAGU YANG MENARIK
Berikut ini beberapa
alternatif repertoar piano yang menarik bagi murid pemula. Ada banyak versi
dari repertoar dibawah ini. Namun repertoar ini dapat disajikan dalam versi
yang mudah (easy version) dan simplified bagi murid pemula.
Misalnya: dengan penggunaan big notes dan menggunakan metode rote
learning (secara kognitif) atau imitasi berdasarakan presentasi dan
keterangan dari guru piano. Sehingga lagu-lagu ini menjadi mudah dimainkan,
bahkan bagi mereka yang belum pernah bermain piano sekalipun.
1. CHOPSTICK
Chopstick atau "Sumpit" yang mempunyai judul
asli "The Celebrated Chop
Waltz", sebetulnya adalah sebuah waltz yang sederhana. Menjadi menarik
dan populer, karena melodinya dimainkan dengan menggunakan kedua jari dari
kedua tangan saling berhadapan dan melakukan gerakan vertikal seperti memotong secara
bersamaan, hingga menyerupai sumpit.
Awalnya lagu ini ditulis untuk solo oleh Euphemia Allen (aka. Arthur de Lulli), seorang komposer
Inggris pada tahun 1877. Namun pada akhirnya lagu ini juga ditulis dalam bentuk
duet. Lagu Chopstick ini juga kerap kali muncul di berbagai film, seperti dalam
film “BIG” (1988) yang diperankan
oleh Tom Hanks pada saat memainkan giant floor piano keyboard.
2. HEART AND SOUL
Lagu "Heart and Soul"
adalah lagu yang ditulis oleh Hoagy
Carmichael, yang juga menulis lagu “Stardust” dan “Georgia on My Mind”.
Pada tahun 1938, kolaborator Frank
Loesser menambahkan lirik lagu yang diberi judul "Heart and Soul”. Lagu ini juga diaransemen dalam bentuk
orkestra oleh Larry Clinton dan
muncul dalam sebuah film pendek.
Bagian yang menarik dari lagu
ini adalah bagian A nya. Bagian ini sering digunakan sebagai materi untuk
mengajar kadens dengan pola progresi I-VI-IV-V
yang berulang. Pola progresi ini dimainkan oleh secondo (pemain kedua)
dalam format duet piano (one piano, four
hands).
3. FLOHWALZER
"Flea Waltz" (bahasa Jerman: Der Flohwalzer) adalah salah satu karya piano yang populer dan
dikenal luas di seluruh dunia dalam berbagai julukan. Misalnya di Jepang
dikenal sebagai ねこふんじゃった (“I Stepped on the Cat”), di Belanda “Vlooienmars” (Flea March), di Belgia “Valse
de Puce” (Flea Waltz), di Russia “Sobachiy Val's” (Собачий Вальс, Dog Waltz), di Meksiko “Los Changuitos” (The Little
Monkeys), di Finland “Kissanpolkka”
(Cat's Polka), dan Republik
Cekoslovakia "Prasečí valčík"
(Pig Waltz). Uniknya di Inggris lagu
ini dikenal sebagai “Chopsticks”.
Walau Chopstick di Amerika Serikat dikenal sebagai lagu yang lain (ad. 1).
Walaupun mendapatkan julukan
Waltz, lagu ini sebetulnya ditulis dalam tanda birama 2/4. Yang menjadi menarik
pada lagu ini adalah permainan jari pada tangganada F-sharp atau G-flat major, yang sebagian besar nadanya
dimainkan pada kunci hitam (Black Keys)
dan permainan dengan tangan menyilang (cross-hand).
Yang membuat lagu ini terkesan sangat akrobatik dan sulit, namun sangat
menghibur bagi audiens nya dan tentu saja pemainnya.
4. CANON IN D
Lagu yang ditulis oleh Johann Pachelbel, seorang komposer dan
organis asal Jerman untuk format 3 biola dan basso continuo. Lagu ini merupakan sebuah repertoar yang paling
sering dimainkan dan ada dalam most-wanted
wish list para murid piano pemula atau orang tuanya. Saking terlalu
seringnya dimainkan dalam acara wedding,
mungkin kebanyakan orang menjadi bosan atau malah sebal. Bagaimana tidak?
Pasalnya lagu ini diulang sebanyak 28 kali.
Lucunya pada zamannya lagu ini
tidak begitu dikenal. Popularitas karya ini mulai naik setelah konduktor asal Prancis,
Jean-François Paillard membuat
rekaman lagu ini. Sejak saat itu, lagu ini telah direkam ratusan kali dalam
berbagai versi, dan harmoni ikonik lagu ini telah berhasil merambah ke lagu
pop, film, dan iklan. Harmoni ikonik itu adalah basso ostinato (garis
bass yang sama yang berulang lagi dan lagi: C – G – A – E – F – C – F – G), dan
dalam bentuk canon (musik yang sama diulang oleh bagian biola dalam sebuah
putaran).
5. ODE TO JOY
"Ode to Joy" (bahasa Jerman: "An die Freude"), adalah sebuah Ode (puisi yang dinyanyikan) pada 1785 oleh Ludwig van Beethoven. Liriknya ditulis oleh Friedrich Schiller, seorang penyair, penulis drama, dan sejarawan asal
Jerman. Puisi tsb berisi tentang perayaan yang menyatukan kesatuan seluruh umat
manusia. "Ode to Joy" mungkin
bisa dikatakan sebagai salah satu masterpiece
yang paling terkenal dalam Musik Klasik yang ditulis oleh Beethoven dalam
gerakan ke-4 dari Simfoni No. 9 nya pada tahun 1824. Di banyak gereja Inggris,
himne "Joyful, Joyful we adore
Thee" yang ditulis pada tahun 1907, oleh penulis Amerika, Henry van Dyke, juga memasukkan melodi
"Ode to Joy" milik Beethoven. Yang juga dipopulerkan dalam film Sister Act 2 (1933).
Apa yang membuat Simfoni ini
begitu luar biasa dan istimewa? Pertama, adanya penggunaan suara manusia dalam sebuah
Simfoni. Beethoven adalah komposer besar pertama yang memasukkan unsur choir dalam sebuah Simfoni. Kedua,
format orkestra yang lebih besar daripada karya orkestra lainnya pada zaman itu
dengan durasi lebih dari 1 jam. Gebrakan eksplorasi format orkestra yang tidak
konvensional ini, menginspirasi komposer lain menuju era yang baru, yakni Era
Romantik. Simfoni ini juga merupakan Simfoni yang paling legendaris dan
terakhir dari Beethoven, dimana Beethoven sendirilah yang menjadi dirigen nya
setelah 12 tahun tidak tampil. Hal ini dikarenakan Beethoven mengalami gangguan
pendengaran, sehingga telinganya hampir menjadi tuli.
Dalam kelas piano bagi pemula,
melodi yang akrab di telinga ini dapat dimainkan dalam posisi satu tangan lima
jari pada tangganada C Major. Cocok untuk diajarkan pada murid pemula dengan
cepat, karena melodinya yang berisi lima nada saja dan dapat dimainkan pada
tuts putih dengan menggunakan satu tangan (tangan kanan). Lagu ini juga bisa
menjadi lebih menarik dengan adanya iringan musik dari sang guru piano dalam format duet atau
MP3.
DILEMA GURU PIANO
Mengajar piano pada murid
pemula kerap kali menjadi dilema dan membuat para guru piano menjadi frustrasi.
Karena murid pemula umumnya ingin memainkan lagu yang mereka kenali atau
familiar (Note: Lagu yang
familiar ini namun bukan nursery songs,
seperti: Old McDonald, Mary Had a Little
Lamb, dsb.) Di satu sisi, memainkan lagu yang familiar dapat memotivasi
siswa untuk berlatih dan mengembangkan kemandirian jari sejak dini. Tetapi di
sisi yang lain, hal ini tidak memungkinkan. Membaca notasi balok saja mereka
belum bisa dan lagu-lagu yang ada dalam bucket
list mereka memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.
Lantas bagaimana? Di kala
metode tradisional tidak berhasil, ada baiknya guru piano abad ke-21 mempunyai
materi lain yang mampu menggelitik ketertarikan murid dalam belajar piano.
Ibarat tester. Sehingga ada secercah
harapan, bahwa murid bisa bertahan lebih lama untuk mempelajari Beethoven’s
Für
Elise dan versi advanced dari
lagu yang mereka pelajari sebelumnya. Tentunya hal ini dilakukan sambil terus
menanamkan nilai kerja keras, disiplin, dan motivasi untuk tetap berlatih. Bukan sekedar menghembuskan angin surga,
bahwa murid bisa menjadi the next Lang
Lang.
ROCKELBEL'S CANON - by: Piano Guys