Sunday, March 1, 2020

ORANG TUA: SEKUTU TERKUAT GURU | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, March 2020

“ORANG TUA: 
SEKUTU TERKUAT GURU”
by: Jelia Megawati Heru
(Staccato, March 2020)



Orang tua adalah guru pertama anak-anak. Orang tua membimbing anak-anak mereka melalui keterampilan dasar yang akan digunakan anak-anak sepanjang hidup mereka – mulai dari makan, tidur, hingga berjalan, berbicara, dan menulis. Orang tua menyaksikan anak-anak mereka tumbuh mulai dari masa kanak-kanak ke balita, dari prasekolah ke sekolah dasar ke kuliah, dan nantinya mereka sendiri pun akan menjadi orang tua bagi anak-anak mereka. A circle of life.

Orang tua tahu apa yang “berhasil” untuk anak-anak mereka. Orang tua tahu apa yang menggerakkan anak-anak mereka, apa yang membuat mereka takut, dan apa yang membahagiakan anaknya. Orang tua adalah “perekat” dan sekutu terkuat seorang guru dalam proses belajar dan mendidik anak. Jadi, apa yang harus Anda pahami tentang sekutu Anda?


1. ORANG TUA ADALAH SEORANG PROFESIONAL
Apapun pekerjaan orang tua, perlakukanlah mereka dengan hormat dengan sebutan “Pak” atau “Ibu”. Tidak masalah jika orang tua adalah influencer, dokter, aktor, pengacara, pegawai, atau ibu rumah tangga. Orang tua adalah orang tua, dan meskipun tidak mempunyai gelar, mereka adalah "ahli" dari anak-anak mereka.


Bersedialah untuk mendengarkan apa yang orang tua katakan dan dekati setiap percakapan dengan pikiran terbuka, positif, tanpa penilaian, dan tidak mengintimidasi. Berbicaralah dengan nada yang berbeda dengan orang dewasa, berbeda dengan nada yang Anda gunakan waktu berbicara dengan anak kecil. Apa yang disampaikan orang tua kepada Anda tentang anak itu mungkin akan mengejutkan Anda, membantu Anda, dan membimbing Anda untuk membuat keputusan instruksional terbaik di kelas dan mendukung anak.



2. ORANG TUA ITU SIBUK
Orang tua itu sangat sibuk, bahkan terlalu sibuk. Stress. Pekerjaan sebagai orang tua adalah pekerjaan tiada akhir. Anak mau satu atau empat, sama saja capeknya. Mereka ditarik ke berbagai arah yang berbeda setiap harinya. Mereka harus bekerja mencari nafkah, berjuang untuk membayar tagihan, mempunyai tenggat waktu, mempunyai segudang aktivitas; menjadi CEO dari rumah, menjadwalkan janji, mengantar anak les, memasak, menyediakan makanan untuk anak, semua orang bergantung padanya. Bahkan mereka tidak mempunyai cukup waktu untuk diri mereka sendiri.

Di saat yang bersamaan, orang tua harus menavigasi jalan berbatu membesarkan anaknya dan mencoba untuk bergerak anggun melalui kehidupan mereka sendiri. Betapa berharganya waktu mereka. Jika seorang guru ingin terhubung dengan orang tua, hubungi orang tua dan jadwalkan waktu untuk berbicara. Pastikan Anda tepat waktu. Sampaikan poin yang ingin disampaikan kepada orang tua dengan jelas, konkret, dan ringkas. Tawarkan alternatif solusinya, informasi, dan pengarahan. Sebuah notifikasi berupa pesan singkat sebagai reminder akan sangat membantu.

Andrea P. Turk, dr. Dario Turk, SpOG & family

3. ORANG TUA ITU PEDULI 
Setiap orang tua peduli dan mencintai anak-anak mereka dengan sepenuh hati. Walau terkadang mungkin tidak terlihat demikian, karena kesibukan mereka atau masalah yang sedang mereka hadapi. Orang tua melakukan yang terbaik dengan apa yang mereka miliki untuk membahagiakan anaknya. Bantulah orang tua untuk membantu Anda. Berikanlah pengarahan dan gagasan bagaimana mereka bisa mendukung pendidikan musik anak di rumah.

PERAN SERTA AKTIF ORANG TUA 
Salah satu pengaruh keluarga positif terkuat dalam memperoleh keterampilan bermusik adalah peran serta aktif orang tua dalam kelas musik anaknya. Peserta didik yang paling sukses umumnya memiliki orang tua yang bersedia menerima umpan balik teratur dari guru atau hadir dalam pelajaran. Selain itu keterlibatan orang tua dalam pelajaran dipertahankan pada tingkat yang konstan di seluruh periode pembelajaran anak.



KEHADIRAN ORANG TUA DI KELAS
Kehadiran orang tua dalam mengikuti pelajaran menunjukkan minat mereka terhadap perkembangan anaknya. Kehadiran ini sangat dibutuhkan terutama di tahun-tahun awal pembelajaran – terutama apabila anak berumur dibawah 6 tahun. Karena tanggung jawab untuk memahami penugasan dan mempraktikkan semua tugas yang diperlukan secara efisien setiap hari tidak mungkin dapat dilakukan secara mandiri bagi anak usia 4-6 tahun. Anak berusia dini juga tidak dapat dituntut untuk latihan dengan sendirinya. 

Oleh karena itu pada awalnya orang tua akan mengamati bagaimana guru bekerja dengan anak mereka, melihat materi apa yang dibahas, bagaimana guru mempresentasikannya, mengobservasi dengan “tenang” (tidak menyela/menginterupsi guru), membuat catatan, dan melanjutkan latihan itu sebagai partner dan asisten latihan anak di rumah secara rutin – bagaimana membantu latihan anak secara lebih efektif, efisien, dan positif. 

Orang tua-lah sebagai organizer akan mencatat tugas-tugas yang harus dikerjakan pada minggu itu dan membangun rutinitas latihan. Dukungan orang tua telah terbukti memiliki dampak positif pada motivasi diri, kompetensi, kedisiplinan, kinerja anak, dan durasi latihan.



ANTUSIASME ORANG TUA
Menghadiri kelas piano juga dapat membantu membangun rasa percaya diri orang tua pada kemampuan mereka untuk mendukung anak mereka di rumah, dan menunjukkan antusiasme orang tua terhadap anaknya. 

Orang tua yang antusias yang merasa aman dalam kemampuan mereka untuk membantu, percaya dengan kompetensi guru, dan mendukung anak mereka dapat menjadi motor di balik latihan rutin, partisipasi studio, kehadiran konser, dan bahkan komitmen untuk melanjutkan kelas piano jangka panjang. Anak dengan orang tua seperti ini akan menjadi lebih berdedikasi, termotivasi, dan tahan uji. Apalagi belajar piano itu sulit dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Bertemu setiap minggu dan berkolaborasi dalam pelajaran piano bersama dapat meningkatkan kepercayaan dan rasa hormat antara guru dan orang tua. Orang tua merasa aman karena mengetahui bahwa guru adalah pendidik dan musisi yang andal dan kompeten yang memiliki minat terbaik pada anaknya.



4. ORANG TUA ADALAH MANUSIA 
Orang tua seringkali merasa bersalah, jika mereka tidak punya waktu untuk datang sekedar mengantar anaknya ke kelas piano, ataupun membantu anak di rumah. Pasalnya mereka harus bekerja, atau merasa tidak memiliki keterampilan, maupun pengetahuan tentang bermain musik. 

Penting untuk diingat bahwa kebanyakan orangtua hanya menginginkan yang terbaik untuk anak mereka; namun demikian, follow up kepada orang tua akan diperlukan dari waktu ke waktu. Walau komunikasi zaman now sudah dipermudah dengan adanya SMS, WhatsApp, dan E-mail, beberapa menit mengobrol dengan orang tua dapat membangun hubungan yang positif. Anda akan tercengang betapa besar efek komunikasi antara orang tua dan guru terhadap rutinitas dan komitmen latihan harian anak di rumah. 

Terakhir, jangan lupa orang tua juga manusia, dan mereka memiliki hari-hari baik dan hari-hari buruk – sama seperti anaknya, Anda, dan saya. Jika orang tua melakukan kesalahan, be nice, berikanlah dia kesempatan kedua yang layak ia dapatkan. Good luck, mom and dad!