Thursday, June 5, 2014

"VIVA LA PIANO" - Piano for Adult, by: Jelia Megawati Heru (Staccato, June 2014)

"VIVA LA PIANO"
PIANO FOR ADULT
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, Juni 2014


“Saya harap dulu saya belajar piano waktu kecil...”
“Duh, nyesel! Tahu begini dulu aku nggak berhenti main piano...”

Seberapa sering kedua kalimat itu terucap dengan nada penuh sesal dan kecewa dari keluarga, kerabat, dan teman-teman kita? Banyak orang yang bermimpi untuk bermain piano dan walau usia mereka tidak “muda” lagi, namun gelora itu tidak pernah akan padam. Hal ini menyisakan pertanyaan: apakah sudah terlambat untuk belajar piano sekarang? Dimana letak kesulitan maupun kelebihan seseorang yang baru saja ingin memulai belajar piano di usia yang “matang”? 

KENAPA PIANO?
Umumnya kebanyakan orang akan bermimpi untuk bermain piano dan bukan instrumen lainnya seperti drums dan gitar. Bahkan banyak orang sangat terobsesi dengan piano. Anehnya, walau mereka tidak bisa bermain piano, mereka hobi mengkoleksi piano. Merk dan harga piano nya pun mahalnya tidak tanggung-tanggung. Mengapa fenomena “oh, how I love piano” ini terjadi?

  • Piano is TIMELESS & UNIVERSAL. Piano merupakan instrumen yang paling universal, populer, dan diproduksi paling banyak di dunia. Piano merupakan instrumen musik yang paling sering dimainkan pada event konser dan resital (choir, lounge, hotel, concert hall, gereja, dsb.) 
  • Piano is HIGH-SOCIETY. Piano diasosiasikan dengan kehidupan peradaban dan bagian dari kebudayaan sosial masyarakat kelas atas (kaum elite dan kaum dilettante*) 
  • Piano is CLASSY, BIG & BEAUTIFUL. Bentuk grand piano yang besar dan high-class. Andras Schiff bahkan menyebutnya sebagai “the big elephant.” 
  • Piano means EXPLORE. Produksi bunyi dengan rentang eksplorasi dinamika serta range nada yang sangat luas. Format repertoire piano yang sangat bervariasi dan memungkinkan untuk eksplorasi permainan melody & accompaniment, harmoni, bahkan orkestrasi.
  • Piano is a MASTERPIECE DESIGN. Piano merupakan bagian dari design furniture rumah yang mewah.
*dilettante: art and science lover; seseorang yang tertarik terhadap seni, mencintai seni, dan memiliki pengetahuan tentang seni - walau mereka bukan seniman secara profesi (amatir.)


KENAPA BARU SEKARANG?
Banyak hal dan faktor yang menyebabkan seseorang tidak bisa mempelajari maupun melanjutkan kelas piano di masa lalu nya, a.l.
  • Faktor ekonomi 
  • Kesibukan: kegiatan di luar sekolah, pekerjaan/karir, berkeluarga 
  • Tidak mempunyai piano 
  • Tidak mempunyai kesempatan belajar 
  • Faktor intrinsik: tidak/belum termotivasi, berhenti di tengah jalan, bosan 
  • Faktor lainnya: tidak ada dukungan dari orang tua dan paradigma masyarakat yang negatif tentang musik (misalnya: musik itu hanya buang-buang waktu dan uang, anak tidak berbakat, dsb.) 


Tidak seperti anak-anak - dorongan, motivasi, dan hasrat untuk belajar pada adult beginner umumnya datang dari diri sendiri (intrinsik.) Mereka ingin musik piano menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup mereka. Dan untuk itu, beberapa orang bahkan rela melakukan apa saja. Beberapa hal yang memicu seseorang berkeinginan untuk belajar piano di usia dewasa, a.l.
  • Kekaguman terhadap musik dan piano (fascination of piano sound) 
  • Kecintaan terhadap seni dan apresiasi keindahan musik (love for art & music appreciation) 
  • Kebutuhan untuk menikmati musik dan seni menikmati hidup - bernostalgia (enjoyment of good music & the art of celebrating life) 
  • Kebutuhan untuk memahami musik dan menghasilkan musik (needs to understand music & make music)  
  • Kebutuhan untuk aktualisasi diri, mengekspresikan diri dan mengembangkan diri (self-actualization, self-development, creative achievement & to express themselves) 
  • Pengisi waktu luang (hobby,) oase bathin, dan kesempatan untuk belajar (opportunity to learn)
  • Terinspirasi oleh seseorang (role model, idol) maupun sesuatu yang dialami dalam hidup (inspired) 
  • Faktor lainnya: menjadi partner berlatih anak dalam musik, keinginan bermain musik bersama, dsb. 


KEUNTUNGAN BELAJAR PIANO DI USIA DEWASA
Dalam beberapa hal, seorang adult beginner mempunyai keuntungan dibandingkan dengan young beginner. Hal-hal ini sifatnya positif dan dapat membuat kelas musiknya menjadi lebih menyenangkan. 
1. BERKOMITMEN & TERMOTIVASI 
Motivasi pada adult beginner umumnya datang dari diri sendiri (intrinsik,) oleh karena itu dengan sendirinya mereka akan lebih berkomitmen, bertanggung jawab dalam berlatih (willing to practice,) mengerjakan tugas yang diberikan, dan menghadiri kelas piano nya. No drama, no excuse, and no bribery.    

2. KEMAMPUAN BERPIKIR SECARA LOGIS, KRITIS & KONSEPTUAL 
Seorang adult beginner mampu memahami hal-hal yang bersifat konseptual dan kompleks, seperti: intepretasi musikal, analisa teori musik, membaca notasi balok, pengetahuan tentang sejarah musik, dan struktur musik.

3. MAMPU BERKONSENTRASI DENGAN BAIK 
Seorang adult beginner mampu berkonsentrasi dalam jangka waktu yang panjang. Ia juga mempunyai stamina untuk memecahkan tugas yang membutuhkan konsentrasi yang tinggi (multi-canals learning) pada detail musikal dengan mengkombinasikan semua indera yang ada.

4. KEMAMPUAN BEREKSPRESI & BERELASI DENGAN MUSIK 
Musik berkaitan erat dengan rasa dan emosi. Seiring dengan pengalaman hidupnya, adult beginner merupakan seseorang yang telah mengalami perkembangan yang sempurna baik dari segi mental, individual, personal, maupun emosinya. Sehingga memungkinkan mereka untuk mengekspresikan dirinya dan berelasi dengan musik.

5. KONTROL MOTORIK YANG BAIK 
Berbeda dengan anak kecil yang selalu menemui kesulitan secara motorik dan fisik – dalam posisi duduk, jari-jari yang kecil dan range yang relatif kecil. Tangan dan jari-jari pada orang dewasa telah berkembang dengan sempurna, sehingga mereka mempunyai akses dan kontrol nada (tone) yang lebih baik ke dalam permainan instrumen piano. Fleksibilitas dan kekuatan jari akan diperoleh seiring berjalannya waktu dengan latihan harian yang rutin (daily practice.)   


PLEASE DON’T SHOOT THE PIANIST!
Di dalam dunia nyata beberapa dari murid pemula ini mempunyai profesi yang menuntut kesempurnaan dalam pekerjaannya. Namun tidak demikian dengan pelajaran piano adult beginner. Kesempurnaan dan profesionalisme bukanlah issue dan target utama dalam hal ini. Tetapi bagaimana kita memotivasi serta memupuk kecintaan murid terhadap musik. Jangan sampai semua kesulitan, proses belajar yang berat, dan segala keterbatasan yang ada (dari segi teknis maupun musikalitas) mengurangi kenikmatan dan passion dalam bermusik! Karena hasrat inilah yang akan terus memotivasi dan membuat seseorang untuk tetap bermain piano sampai kapan pun, bagaimanapun sulitnya. We have to respect and honor that! 

Tujuan akhirnya bukanlah untuk menjadi seorang concert pianist yang narsis tidak ketulungan. Namun untuk membentuk pribadi yang lebih baik, humanis, kaya (bukan dari segi material,) mencintai & mengapresiasi seni budaya, dan menjadi manusia seutuhnya (seni memanusiakan manusia.) Untuk menjalani kehidupan yang lebih baik – RICHER, FULLER & MEANINGFUL. Namun hal ini juga bukan berarti segala cara dihalalkan dan permainan yang penuh kesalahan bisa ditoleransi dengan alasan mentang-mentang ybs adalah seorang adult beginner. Tetap ada batas toleransi dan standard minimal yang harus dicapai. The question is how we get there?
 


FINDING THE RIGHT TEACHER
Tidak semua guru dapat mengajar murid pemula yang telah dewasa. Seorang adult beginner mempunyai karakteristik dan kesulitan tersendiri. Di satu sisi ia adalah seorang pribadi yang dewasa dengan segala karakter, individualitas, pengalaman hidup, dan peran profesionalnya dalam dunia nyata. Di sisi yang lain, ia adalah seorang “newbie” dalam dunia musik piano dan jangan lupa otot motorik halusnya tidak lagi lentur seperti anak kecil. Oleh karena itu metode mengajar seorang adult beginner sangat berbeda dengan mengajar seorang anak berumur tujuh (7) tahun. Yang jelas permen coklat, metode bribery, dan buku musik dengan huruf alphabet besar serta gambar gajah yang berwarna-warni tidak akan berhasil dalam hal ini. 

Peran seorang guru disini sangat besar dalam membantu murid pemula supaya tidak tenggelam dalam labirin kefrustrasian dan mengejar kesempurnaan “doing it right.” Don’t worry, be happy! Fungsi guru disini adalah sebagai partner yang membantu murid dalam menemukan the joy of playing piano music, bahkan bagi guru dan murid itu sendiri. Bijaksanalah dalam memilih guru yang profesional yang mengerti akan kebutuhan Anda dan memilih repertoire yang cocok sesuai dengan tingkat kesulitan pemula, namun juga cocok untuk selera musik dan kepribadian Anda. 


PLAY BY THE BOOK
Tanpa meremehkan atau mengecilkan profesi yang lain - seseorang tetap dapat bermain tenis, walau tidak mengikuti turnamen Wimbledon atau menjadi juara America Tennis Open. Demikian halnya dengan musik piano bagi orang dewasa. Seorang adult beginner dalam piano tetap bisa menikmati pengalaman yang menyenangkan dalam bermain piano, walau ia tidak bisa memainkan Chopin’s Revolutionary Etude, Liszt’s Hungarian Rhapsody No. 2, mengadakan konser solo, maupun memenangkan kompetisi. Namun hal ini jangan disalah-artikan sebagai membenarkan metode pengajaran abal-abal, seperti: postur duduk pianistik yang bengkok, teknik bermain yang salah, nada yang salah, fingering tidak konsisten, tidak perlu membaca notasi balok, dan tidak adanya kedisplinan dalam berlatih. Hal-hal tsb tidak dapat ditoleransi, bahkan bagi murid pemula sekalipun. Ada standar minimal yang harus dipenuhi dan ada proses yang harus dilewati setiap murid pemula tanpa terkecuali. Don’t skip the BASIC and be stupid for being instant! Learn the real lessons and you’ll get the real reward! Anda tidak punya waktu untuk kehilangan kesempatan belajar kali ini.  


Dalam olahraga tenis, tentunya Anda tetap harus belajar bagaimana melakukan teknik forehand, backhand, spin, dan service yang benar – walau Anda tidak akan menjadi seorang Serena Williams. Demikian pula dengan belajar piano. Walau Anda tidak akan menjadi seorang world-classs pianist seperti Martha Argerich atau maestro seperti Daniel Barenboim, bukan berarti Anda bisa bermain asal bunyi tidak karuan. Ibaratnya hidup, semua mempunyai aturan mainnya sendiri. Tanpa mengikuti aturan main tsb, Anda tidak akan pernah mengetahui apa hakekat/esensi bermain musik yang sesungguhnya. Bermain musik bisa menjadi pengalaman yang memberikan arti dan nilai tambah dalam hidup seseorang. Seni yang merupakan bagian dalam kelangsungan hidup manusia, bagian dari jiwa manusia, sebuah ekspresi yang tidak terpadamkan tentang siapa diri kita. Seni dimana kita menyatakan, bahwa “Aku hidup dan hidup saya memiliki arti!”