Tuesday, April 30, 2019

LATIHAN JARI ALA BURGMÜLLER - by: Jelia Megawati Heru (Staccato, May 2019)

“LATIHAN JARI 
ALA BURGMÜLLER”
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, May 2019



Jika Anda mempelajari piano klasik dengan rezim tradisi latihan jari ala Czerny, Hanon, Duvernoy, dan Pischna; pasti nama Burgmüller menjadi tidak asing lagi dalam menu latihan Anda. Walau banyak latihan jari lain yang luar biasa selain Burgmüller, karya-karyanya seperti: Studi Op. 68, 76, 97, 100, dan 105, telah menjadi andalan dan referensi repertoar étude dasar bagi banyak generasi dalam bentuk miniatur – bahkan hingga detik ini. Pada artikel kali ini akan dibahas latihan jari ala Burgmüller dan beberapa repertoar nya yang melegenda.


Burgmüller ditulis oleh pianis dan komposer asal Jerman, yakni Johann Friedrich Franz Burgmüller (1806-1874). Ia lahir dan besar di kalangan keluarga musisi. Ayahnya Johann August Franz Burgmüller adalah seorang organis dan konduktor di Teater Weimar, Jerman (1766-1824) dan kakak laki-lakinya Norbert Burgmüller adalah seorang komposer dan pianis Jerman (1810-1836). 

Johann pindah ke Paris pada 1832, saat ia berusia 26 tahun. Dimana ia menjadi guru piano sampai akhir hayatnya, mengadopsi musik Perancis, dan mengembangkan ciri khas nya – gaya bermain yang ringan. 

Monday, April 1, 2019

3 COOL PIECES FOR BOYS - by: Jelia Megawati Heru (Staccato, April 2019)

“3 COOL PIANO PIECES FOR BOYS”
by: Jelia Megawati Heru
(Staccato, April 2019)


STEREOTYPE ANAK LAKI-LAKI
Belajar piano itu tidak mudah, khususnya bagi anak laki-laki. Memainkan “Minuet in G” di piano mungkin bukan merupakan hal yang bisa mereka banggakan kepada teman-temannya. Malah mungkin ide laki-laki bermain piano adalah hal yang tidak keren. Laki-laki akan terlihat cool, jika memainkan bola basket, sepak bola, dan tenis. Macho, berotot, dan atletis – itulah anggapan banyak orang tentang ide seorang laki-laki yang keren. Image itulah yang ditawarkan banyak iklan.  

Well, oh well… kuno! Wake up! Kita sekarang hidup di abad ke-21, bukan zaman Siti Nurbaya. Stereotype semacam itu sudah tidak berlaku lagi. Anak laki-laki zaman now mungkin lebih suka main games daripada lari-lari keringatan di lapangan atau main basket. Mungkin jadi social media influencer, seperti youtuber atau vlogger malah bisa dibilang cool-erAnd yes, laki-laki bisa menjadi seorang penari. Laki-laki bisa menjadi fashion stylist dan seorang supermodel. Apakah laki-laki bisa jadi seorang pianis? Oh hell, yeah!

Batasan antara laki-laki dan perempuan di abad ke-21 menjadi semakin blur. Apapun yang dilakukan oleh laki-laki bisa juga dilakukan oleh perempuan, dan juga sebaliknya.