Showing posts with label music therapy. Show all posts
Showing posts with label music therapy. Show all posts

Friday, May 2, 2025

EFEK NEGATIF MEDSOS BAGI MUSISI - by: Jelia Megawati Heru | Staccato, May 2025

EFEK NEGATIF MEDSOS
BAGI MUSISI
By: Jelia Megawati Heru
Staccato, May 2025


Miliaran orang terhubung di seluruh dunia melalui berbagai platform media sosial, dari Snapchat hingga Instagram, hingga TikTok. Berbagai platform media sosial telah menjadi cara yang mudah bagi seseorang untuk memperluas jangkauan dan mengembangkan "merek" pribadi mereka, baik mereka adalah seorang individu, artis, influencer, CEO, dan musisi. 



PERSONAL BRANDING

Penggunaan media sosial oleh artis individu - dan khususnya, musisi klasik membentuk "budaya musik klasik." Meskipun niat awalnya mungkin untuk terhubung dan membangun network, musisi sekarang sering menggunakan media sosial sebagai cara untuk mempromosikan diri mereka (personal branding) tanpa malu-malu dengan berbagai humor dan gaya yang mereka pamerkan setiap saat, mengikuti trending, dan FOMO (Fear of Missing Out). Hal ini sayangnya tidak selalu “sehat”. 

 

Mengembangkan merek untuk diri sendiri berarti menempatkan beban di atas kehidupan yang sudah penuh tekanan bagi seorang musisi, baik di dalam maupun di luar ruang latihan. Sementara platform medsos ini dirancang untuk “menjebak” penggunanya dalam siklus tanpa akhir dari doom scrolling, menonton iklan, dan promosi merek. Jadi, sementara perusahaan-perusahaan besar ini memprioritaskan keuntungan mereka, musisi dan kita semua, sejujurnya - harus berusaha untuk memprioritaskan keaslian dan kelangsungan seni yang sustainable untuk jangka panjang daripada engangement yang viral namun hanya bertahan sebentar.

Monday, September 2, 2024

FRUSTRASI! | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, September 2024

FRUSTRASI!
By: Jelia Megawati Heru
Staccato, September 2024


PERJALANAN MENUJU PUNCAK

Dalam perjalanan belajar piano Anda, rasa frustrasi dalam berlatih piano adalah sesuatu yang wajar dan normal. Anda tidak sendirian dalam hal ini. Hal ini juga dialami oleh banyak orang. Tidak ada seorang pun yang hanya duduk di depan piano dan tiba-tiba simsalabim langsung bisa bermain seperti Martha Argerich atau Krystian Zimerman. Mimpi kali. Sebaliknya, mungkin diperlukan kerja berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk menguasai kemampuan pianistik tertentu hingga tahap virtuoso. 

 

Banyak hambatan dan titik sandungan dalam perjalanan menuju puncak. Sebetulnya ya semua orang pasti mengalami hambatan ini dan jalan berbatuan menuju puncak ya wajar saja dan Anda akan baik-baik saja selama Anda realistis dan optimis. Tetapi proses menuju puncak tidaklah sama untuk semua orang. Beberapa orang akan merasa membaca notasi balok misalnya itu relatif mudah, sementara yang lain merasa hal ini sangatlah sulit, ibarat mempelajari bahasa baru. 

 

Kita tidak bisa memukul semuanya sama rata. Beberapa orang secara alami memang lebih baik dari yang lain. Banyak faktor yang mempengaruhi hal tsb, seperti rentang jari yang besar dan koordinasi yang baik. Kita juga tidak tahu persis kesulitan apa yang dihadapi seseorang, namun banyak hal bisa membuat seseorang menyerah.

Sunday, November 1, 2020

BERLATIH DI MASA COVID-19 | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, November 2020

“BERLATIH DI MASA COVID-19”
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, November 2020


WHY BOTHER PRACTICE?

Orang mungkin bertanya-tanya, di masa krisis, atau virus corona, mengapa kita repot-repot berlatih? Apalagi bagi para profesional dengan konser, pertunjukan, dan proyek yang dibatalkan. Bagi musisi maupun atlet, profesi ini lebih dari sekedar hobby atau menghabiskan waktu. Profesi ini merupakan bagian dari pekerjaan, tetapi juga merupakan passion dan nafas yang membuat kita berdetak setiap saat.

 

HOBBY VS PASSION

Ada perbedaan yang besar antara hobby dan passionHobby sifatnya hanya sementara dan berubah-ubah sesuai dengan suasana hati (mood). Sedangkan jika passion, sifatnya lebih untuk jangka panjang, tidak lekang oleh waktu, suka maupun duka, tidak butuh timing/moment yang tepat. 

 

Passion adalah gairah, hasrat, antusiasme yang kuat yang membuat Anda mampu melakukan hal-hal yang menakjubkan. Passion adalah bahan bakar. Asalnya bisa berasal dari minat/ketertarikan, kegembiraan, emosi yang kuat, atau kekaguman akan ide, tujuan, aktivitas tertentu. Gairah dapat mendorong Anda melewati masa-masa sulit, karena Anda tidak peduli apa yang diperlukan untuk menjadi lebih baik. 

Tuesday, October 4, 2016

COLOR YOUR MUSIC! Tips Mengajar Musik dengan Warna - by: Jelia Megawati Heru (Staccato, October 2016)

“COLOR YOUR MUSIC!”
TIPS MENGAJAR MUSIK DENGAN WARNA
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, October 2016


Di tengah padatnya jadwal, panas, dan macetnya kota Jakarta yang bikin stress. Banyak orang yang mencari solusi alternatif untuk menyalurkan energi negatif mereka. Beberapa memilih olah raga, ada juga yang memilih mendengarkan musik, ada juga yang pergi berlibur keluar kota, dan ada pula yang jadi korban mode dan shopping hahaha… Tapi ya kita tidak bisa setiap minggu jalan-jalan liburan, shopping, dan ngopi di café melulu, dong? Bikin bangkrut! Lantas bagaimana? Terinspirasi dari manfaat terapi mewarnai yang sedang marak, artikel kali ini akan mengangkat topik mengajar musik dengan warna.


TERAPI WARNA
Akhir-akhir ini buku mewarnai bagi orang dewasa menjadi trending. Banyak orang yang mereguk manfaat dari seni visual ini. Selain fun, mewarnai dapat membuat seseorang merasa nyaman, santai, dan belajar untuk fokus. Ketidakmampuan untuk fokus seringkali merupakan gejala dari kecemasan atau stres. Walau mewarnai tidak dapat menyembuhkan penyakit, namun mewarnai dapat membantu mengurangi gejala tekanan fisik dan emosional secara signifikan. Karena sifatnya yang terapeutik seperti meditasi, warna sering digunakan mengekspresikan hal tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Misalnya: depresi, demensia, kecemasan, dan PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder).

Thursday, March 10, 2016

RESENSI BUKU PIANOLICIOUS!: "MENCECAP LEZATNYA BURGER RASA PIANO" - by: Michael Gunadi Widjaja

RESENSI BUKU PIANOLICIOUS!
"MENCECAP LEZATNYA BURGER 
RASA PIANO"

  FRONT COVER

Judul Buku: PIANOLICIOUS!
Penulis: JELIA MEGAWATI HERU
 

Jumlah halaman: 227 + ilustrasi (flashcards DIY)
Format: A5, HVS, SOFTCOVER
Penerbit: Pustaka Muda
ISBN: 9786026 850140
Tahun penerbitan: 2016, cetakan pertama
(LIMITED EDITION)


https://www.bukuqu.com/product/pianolicious/
  
BUKAN SEKEDAR BUKU REFERENSI
Tidaklah berlebihan kiranya, jika dikatakan bahwa buku PIANOLICIOUS!” karya Jelia Megawati Heru, adalah sebuah VADE MECUM piano yang berbahasa Indonesia. Pianolicious! bukan kamus yang hanya dibuka saat orang kebingungan mencari makna kata atau istilah. Pianolicious! juga bukan sebuah ensiklopedia yang semata secara verbal merangkum dan merangkai makna akan sesuatu hal. Lebih dari itu. Sebagai sebuah vade mecum piano.

Pianolicious! adalah sebuah handbooksebuah buku pegangan. Buku tempat bertumpu dan berpijak, serta mengacu akan segala hal ikhwal piano, dengan tetap segar dan tak bertele-tele. Nampaknya buku Pianolicious! adalah “kelanjutan” dari buku HITAM PUTIH PIANO. Dalam HITAM PUTIH PIANO, seorang Jelia banyak mengupas aplikasi, motivasi, inspirasi, dan tantangan, serta pergulatan piano dan musiknya dalam ranah yang relatif umum. Pianolicious! berbicara lebih menukik secara teknis dan detail, dengan tetap dengan gaya bahasa yang mengalir nikmat.

 ULASAN PIANOLICIOUS DI MAJALAH STACCATO, MEI 2016

MAKNA COVER BUKU
Cover buku berwarna merah cerah. Agaknya dimaksudkan sebagai perlambang sebuah optimisme dan hasrat untuk terus mencecap ilmu. Judul buku dalam warna kuning menyala. Seolah ingin menyemburatkan pemaknaan yang lebih mendalam. Ilustrasi pada cover, cukup menggelitik untuk disimak. Sebuah BURGER. Namun BUKAN HAMBURGER. Melainkan BURGER yang berisi metronome, buku piano, tuner, piano roll pad, dan iPod yang kesemuanya adalah “perkakas” pembelajaran musik piano.  

Dengan ilustrasi yang menggelitik tersebut, ada kesan kuat bahwa seorang Jelia ingin menyajikan sebuah “kelezatan”. Yang bergizi, sebagaimana layaknya BURGER. Namun dengan kelezatan pendidikan piano dan musiknya. Itulah PIANOLICIOUS! atau PIANO YANG DELICIOUS.

Thursday, July 2, 2015

"BERMAIN PIANO TANPA RASA NYERI" - by: Jelia Megawati Heru (Staccato, July 2015)

"BERMAIN PIANO 
TANPA RASA NYERI"
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, July 2015


“Ow, sakit!” Itulah yang sering dirasakan para pianis ketika berlatih berlebihan. Tahukah Anda 65-80% musisi ternyata sering mengalami cidera otot dalam berlatih? Dan 70% diantaranya adalah wanita. Umumnya hanya wanita yang melaporkan keluhan rasa sakit/nyeri ini ke dokter dan mereka baru akan mencari bantuan setelah kondisi mereka kronis. Cidera pada pianis ini bukan isapan jempol belaka. Pianis dunia pun tidak luput dari kasus cidera yang fatalmulai dari Artur Schnabel, Alexander Scriabin, Sergei Rachmaninoff, Robert Schumann, Glenn Gould, hingga Keith Jarret. Cidera tsb mungkin tidak mengakhiri karier mereka secara langsung, tapi membuat mereka tidak dapat berlatih dalam durasi yang lama, memaksa mereka untuk membatasi repertoire konser, dan bahkan membatalkan konser.

Sunday, April 5, 2015

"MENGAJAR MUSIK BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS" - by: Jelia Megawati Heru (Staccato, April 2015)

"MENGAJAR MUSIK BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS"
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, April 2015


Menurut Jurnal JAMA Pediatrics, statistik menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 24 persen pada penderita ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dalam lima tahun terakhir. Penderita ADHD mengalami ketidakseimbangan aktivitas neurotransmiter di area otak yang membuat mereka sulit berkonsentrasi. Statistik juga menunjukkan, bahwa satu dari lima anak mengalami kesulitan dalam bahasa dan disleksia.[1] Apa yang harus dilakukan, bila Anda menemukan bahwa murid Anda menunjukkan gejala ADHD atau disleksia? Apa yang harus diperhatikan, apabila Anda mengajar musik bagi murid berkebutuhan khusus - dalam hal ini ADHD dan disleksia?

Saturday, October 5, 2013

"DEMAM PANGGUNG, SIAPA TAKUT?!" - by: Jelia Megawati Heru (Staccato, October 2013)

"DEMAM PANGGUNG, SIAPA TAKUT?!"
by: Jelia Megawati Heru
Artikel Staccato (October 2013)


“Aduh… Oh, no…. Mati deh gue!
Napas gue kok sesak, serasa jantung mau copot!
Perut mual, kepala serasa mau pecah!
Tangan gue kok jadi basah dan dingin begini?
Satu badan gemetaran, serasa pengen lari saja!
Pasti nanti gue mainnya kacau dan jelek,
nanti kalau salah gimana dong, duh! Kiamat deh!”

Sounds familiar? Pernahkah Anda mengalami gejala-gejala “panic attack” seperti ini? Well, you’re not alone! Siapapun dapat mengalaminya. Demam panggung bukan hanya dialami oleh seorang amatir saja, tetapi juga musisi profesional, aktor broadway, penari, atlet, olahragawan, tokoh politik, presenter, seorang guru, atau bahkan seorang anak kecil.


APA ITU DEMAM PANGGUNG?

Saturday, March 19, 2011

Music - Great Way to Relax ...

Cihui...Tidak terasa tibalah hari yang ditunggu-tunggu! Apalagi kalau bukan weekend ya ngga?
Be relax and chill with some music! Weekend here I come... 


Rileks & Santai dengan Musik


Endorphine & Efek Nyaman

Musik tidak hanya menurunkan tingkat zat kimia yang "jelek", tetapi juga dapat menaikkan tingkat zat kimia yang "baik" bagi tubuh. Endorphine adalah  hormon neurotransmitter "baik" yang membantu membawa impuls dalam otak, juga bertanggung jawab dalam membuat kita merasa nyaman. Hormon ini merupakan salah satu obat yang diproduksi tubuh secara alami untuk memberi kita perasaan senang/bahagia. Dengan memainkan musik, produksi  neurotransmitter ini dapat ditingkatkan. "Tidak heran penikmat musik umumnya happy terus, 'gaul', punya kepribadian yang menyenangkan, dan awet muda ya? Amin..."

Melatonin & Tidur
 
Selain membuat kita merasa lebih baik, musik juga dapat membantu kita tertidur. Kali ini produksi hormon yang distimulasi adalah hormon melatonin, yang berfungsi mengatur pola tidur kita. Umumnya tubuh memproduksi zat kimia ini untuk memungkinkan kita tertidur dengan nyenyak. Mungkin inilah salah satu alasan mengapa lagu nina bobo sukses membuat bayi tertidur pulas. Lagu nina bobo mempunyai peranan yang sangat penting dalam belajar dan berkonsentrasi. 

Dalam sebuah penelitian, anak-anak sekolah dasar di Taiwan berpartisipasi dalam mendengarkan musik yang menenangkan selama 45 menit sebelum mereka tidur. Efeknya, mereka menunjukkan kemajuan yang nyata dalam pola tidurnya, yaitu kualitas tidur yang lebih baik dan waktu tidur yang lebih lama.

Apa Yang Terjadi Di Saat Kita Tidur?

Saat kita tidur, tubuh melakukan perbaikan yang dibutuhkan. Racun-racun dibuang dan sel/jaringan dibangun kembali. Otak memproses stress, ketegangan, dan kemarahan yang dialami tubuh dalam kondisi terjaga dan mengurangi efek negatifnya terhadap sistem tubuh. Bila kita menjalani kualitas tidur yang buruk dalam jangka waktu yang lama, maka kesehatan fisik dan mental kita akan terganggu. Kurang tidur akan berdampak pada menurunnya produktivitas, kemampuan menjalankan aktivitas, menikmati hidup, dan juga menurunnya performa kerja serta penampilan kita.  

Menurunkan Kortisol & Stress
 
Pengeksposan dengan musik secara langsung dapat secara dramatis menurunkan hormon pembawa tekanan seperti kortisol, sehingga musisi mempunyai ketahanan mental yang lebih solid dan tahan lama. Para musisi dan music lovers umumnya secara emosional lebih sehat daripada orang yang tidak menikmati musik. Mereka juga mempunyai kepercayaan diri yang lebih tinggi dalam mengerjakan hal-hal di bawah tekanan (seperti: deadline, ujian, konser, dll.), serta menurunkan efek kepikunan dibandingkan orang lain.

Great Way to Sleep

Di akhir hari yang sibuk, musik yang lembut dapat membantu kita beristirahat dengan cara yang menyenangkan, tanpa efek samping dan tanpa menggunakan obat-obatan.

Cobalah tips-tips berikut ini!
  • Pertama-tama, semua alat elektronik selain CD player atau Ipod harus minggir ya... minimal 1 jam sebelum tidur
  • Mendengarkan musik klasik instrumental bertempo lambat, banyak pengulangan. Pengulangan nada yang sama akan membuat pikiran kehilangan fokus dan mudah mengantuk. Misalnya: Erik Satie - Gymnopedie No. 1 dan Claude Debussy - Claire de Lune, Prelude the Afternoon of the Faune.
  • Memutar kumpulan musik favorit di CD atau Ipod Anda. Hindari musik bertempo cepat atau yang memiliki perubahan tempo tiba-tiba! Bila tempo dan karakter nya mirip, pasti akan mendatangkan efek ngantuk. 
  • Musik alami dari suara-suara alam, seperti: suara burung, aliran air,  gemuruh ombak pantai, dan gerimis hujan. Suara alam mempunyai efek relaksasi dan mampu membangkitkan kenangan seseorang.
  • Mendengarkan suara yang menenangkan dan netral, seperti: memasang radio pada sebuah frekuensi di antara dua stasiun - tempat dimana Anda akan mendapatkan desis statik, kecilkan volumenya. Efek yang sama bisa didapatkan dengan menyalakan kipas angin. Bila Anda menganggap suara orang berbicara membuat nyaman, carilah stasiun radio dengan mayoritas program bicara dan volume dikecilkan. Suara-suara netral ini membantu meredam efek kebisingan lingkungan, seperti: suara lalu lintas atau tetangga yang tidak mengenal waktu.
  • Be creative! Feel free to use some aroma-therapy candles and dim the lights! Take a deep breath and just listen the music...

Anda pun bisa bereksperimen dengan diri Anda maupun anak Anda sendiri. Dengarkanlah musik yang tenang (umumnya musik klasik instrumental yang berirama pelan) sambil membacakan buku cerita pada anak Anda. Hal ini akan sangat membantu membawa masa transisi dari kegiatan super sibuk Anda selama satu hari menjadi situasi yang rileks, tenang hingga Anda bisa tertidur pulas. Silahkan mencoba! "Nanti jangan lupa untuk sharing ya, siapa yang tertidur duluan...Yang dibacakan cerita atau justru yang membacakan? hehehe... :)"

Hal ini menunjukkan bahwa tubuh kita dapat menyesuaikan keseimbangan kimia melalui intervensi musik, selain dengan obat-obatan medis. Musik juga mempunyai efek positif yang luar biasa pada kesehatan tubuh dan mental seseorang. Jadi, mulai sekarang sering-seringlah menikmati musik di setiap saat! It's good for your health!

Here is some great music to hear, just lay back and enjoy your relax time with it.... See how it affects and effects you... Have a nice weekend, everyone!

oleh: Jelia Megawati Heru






Thursday, March 17, 2011

Efek Positif Mendengarkan Musik bagi Kesehatan

"Sering migran, stress, gampang capek, depresi, dan panik?
Coba deh baca artikel yang satu ini!"



EFEK POSITIF MENDENGARKAN MUSIK


Mengurangi stress 
  • Nah, yang satu ini bagus untuk para suami idaman... Dalam kondisi PMS, selain coklat dan hadiah, musik dapat melepaskan ketegangan dalam tubuh wanita dalam menghilangkan rasa depresi dan uring-uringan. Sehingga tubuh menjadi lebih rileks dan tidur lebih baik di malam hari. Pakai musik saja, gak pake mahal... ^_^ 
  • Musik bisa meredakan amarah yang tidak terekspresikan, meningkatkan penghargaan pada diri kita sendiri, dan menghilangkan pembicaraan yang destruktif. Amarah, rasa jengkel, dan benci sering menyebabkan hipertensi dan penyakit jantung lho.
  • Dokter bedah yang mendengarkan musik sebelum operasi dapat mengurangi stress dan meningkatkan kecermatan kerja. Umumnya dokter yang mendengarkan musik mempunyai detak jantung dan tekanan darah yang lebih rendah daripada dokter yang tidak mendengarkan musik sama sekali.

Cegah panik
  • Siapa yang tidak takut kalau harus menemui dokter dan menginap di rumah sakit, apalagi anak-anak? Pasti panik lah! Musik yang lembut membantu anak-anak dalam mengatasi kepanikan dan menanggulangi rasa sakit mereka, terutama cidera/penyakit yang mengharuskan mereka ke rumah sakit - dioperasi dan disuntik.
  • Tentu saja orang dewasa juga tidak kebal panik. Memutar musik yang lembut dan tenang pada saat panik attack, dapat membuat kita rileks dan mencegah reaksi yang berlebihan pada stress yang dialami.
  • Musik dapat membantu mengatasi demam panggung (stage fright) sesaat sebelum tampil - misalnya: ketika harus memberikan kata sambutan, interview pekerjaan, konser, dll.

Percepat kesembuhan 
  • Musik membantu bayi prematur berkembang lebih baik, makan lebih banyak, dan tumbuh lebih cepat
  • Lagu nina bobo dari rekaman suara orang tua dapat membantu membuat tubuh bayi berfungsi secara normal, menambah bobot tubuh bayi prematur dan membantu meninggalkan RS lebih cepat daripada bayi prematur lainnya yang diekspos pada suara-suara mesin yang bising di ruang bayi
  • Mendengarkan musik mempercepat penyembuhan dari cidera dan rasa sakit kronis dari luka bakar. Umumnya pasien akan dapat lebih baik mengendalikan diri, berlatih lebih lama dan intensif dalam masa rehabilitasi
  • Bunyi yang harmonis mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk menyembuhkan. Di rumah-rumah sakit sekarang telah banyak digunakan gelombang ultrasonik untuk menghancurkan batu ginjal. Gelombang ultrasonik inilah yang merupakan dasar dari penyembuhan bunyi dengan prinsip  kerja resonansi.

Usir pergi rasa sakit 
  • Siapa sih yang tidak takut ke dokter gigi? Denger suara bor nya aja sudah bikin ill feel... Nah, makanya para dokter gigi menggunakan musik untuk membuat pasien mereka lebih nyaman dan rileks. "Dengarkan musiknya dan coba dibuka mulutnya ya, Aaaaa..."
  • Mendengarkan musik satu jam sebelum - selama - sesudah operasi dapat mengurangi efek samping anestesia, seperti: mual, muntah, sakit kepala, dan rasa khawatir
  • Mendengarkan musik yang menenangkan selama proses persalinan dapat mengurangi risiko komplikasi. Stimulasi musik meningkatkan pelepasan hormon endorfin, sehingga mengurangi penggunaan obat, mengalihkan rasa sakit, membuat ibu lebih rileks dan mengurangi rasa takut/panik sang ibu selama masa kontraksi.
  • Mendengarkan musik dapat meredakan prosedur-prosedur medis yang menyakitkan pada pasien UGD. Misalnya: intubation - langkah pertama dalam membantu seseorang untuk bernapas, dimana selang kecil dimasukkan melalui mulut ke dalam laring. Pasien yang melalui proses ini sambil mendengarkan musik mempunyai detak jantung dan pernapasan yang lebih stabil.
  • Salah satu terapi musik yang paling populer adalah vibro-akustik atau Vibro-acoustic Therapy (VAT), yang meneruskan gelombang vibrasi suara secara langsung ke para pasien melalui speaker terbukti bisa meredakan rasa sakit.

Kurangi alergi, migran & penyakit
  • Mendengarkan musik dapat meningkatkan kadar interleukin dalam darah. Interleukin adalah protein yang membantu melindungi sel terhadap AIDS dan kanker
  • Permainan musik harpa mengurangi hormon penyebab stress seperti kortisol, mencegah alergi (radang dan gatal), asam urat, pilek, flu, dan dapat menaikkan kadar antibodi sampai 20% 
  • Mendengarkan musik dapat membuat migran dan masalah neurologis lainnya berkurang, sehingga periode rasa sakit itu lebih pendek, tidak parah, bahkan bisa menghilang sama sekali tanpa mengkonsumsi obat

Kurangi berat badan
  • Musik bisa membantu menahan selera makan Anda. Mendengarkan musik klasik pada waktu makan, memberi otak lebih banyak waktu untuk mengakui bahwa lambung mereka penuh, sehingga kita mengunyah lebih perlahan.

Tidur nyenyak
  • Setelah mendengarkan musik, hampir semua orang menunjukkan peningkatan rutinitas tidur yang teratur. Kadang lagu belum selesai juga sudah sering ketiduran. Bahkan penderita insomnia berat sekalipun bisa mengenyampingkan obat-obat anti-insomnia itu dan akhirnya bisa tidur secara normal setelah mendengarkan Goldberg Variations dari JS. Bach.

Awet muda
  • Mendengarkan musik oldies alias musik jadoel pada usia "modern yang matang" (taela istilahnya keren kan?) bisa membuat seseorang bersemangat dan energik kembali. Kembali seperti masa-masa 17 tahun lagi begitu...
Here is some great music to hear, just lay back and enjoy your relax time with it.... See how it affects and effects you... 
oleh: Jelia Megawati Heru 


 

STAY HEALTHY with MUSIC!

THE HEALING MUSIC

Musik itu indah dan nikmat! Musik dapat mengubah tubuh kita: secara fisik, mental, bahkan secara kimia. Musik telah lama dikenal sebagai alat terapi yang hebat. Telah terbukti secara ilmiah, bahwa musik bisa membantu mencegah, meringankan, dan menyembuhkan berbagai penyakit serta ketidakberesan pada tubuh dan mental kita. Musik juga membuat Anda melihat hidup lebih positif, membantu performa kerja yang lebih baik, menjadi manusia yang lebih baik dan menyenangkan.

Jonathan Goldman, dalam bukunya "Healing Sound" (1996) menulis bahwa:
"Suara dan musik sekarang banyak digunakan untuk meningkatkan proses belajar, mengobati stress, rasa sakit, dan membawa kesembuhan

Keselarasan Musik & Tubuh
Bukan hanya musik Jazz saja yang mengalami reharmonisasi atau penyelarasan, tubuh kita pun demikian.

Fenomena penyelarasan ini ditemukan oleh Christian Huygens, seorang ilmuwan Belanda (1665) yang memperhatikan bahwa dua buah lonceng pendulum yang berdiri berdampingan akhirnya akan bergerak secara bersamaan. 

Penyelarasan dalam musik akan terjadi ketika suasana hati Anda akan mengalami penyesuaian dengan tipe musik yang Anda dengarkan secara berangsur-angsur dan mengubah musik untuk mencerminkan suasana emosional yang diharapkan.


Wayne Perry, seorang MC acara radio "Heartouch" menyatakan bahwa:
"Semua rasa sakit dan penyakit yang timbul diakibatkan oleh tidak adanya harmonisasi vibrasi dalam tubuh, atau sering disebut sebagai disonansi (dissonance) pada suatu atau bahwa semua tahap - fisik, emosional, mental, dsb."
Di bawah mikroskop, sel kanker terlihat "tidak teratur/sinkron, berpencar-pencar, dan buram", sedangkan sel yang sehat bergerak secara harmonis dan seimbang.
Menyuarakan nada bisa membantu tubuh menjadi harmonis kembali, termasuk berkurangnya stress, hilangnya rasa sakit, kesepian, depresi bertambahnya energi, performa kerja yang lebih baik, menjernihkan pola pikir (tenang & optimis), kesanggupan membuat keputusan yang lebih baik, mengekspresikan diri, dan menghargai diri sendiri.
Musik bukan hanya sekedar bunyi, tetapi merupakan getaran udara  (vibration) yang harmonis. Harmoni musik yang setara dengan irama internal tubuh, akan memicu hormon "baik" pada tubuh kita dan memberikan rasa rileks, nyaman, tenang dan bahagia. Nah, terapi gelombang vibrasi suara mampu mempengaruhi irama internal tubuh hingga menjadi seimbang kembali (vibrasi normal dan sehat).

Ritme musik yang cepat akan membuat irama tubuh kita bekerja lebih cepat, demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu, apabila Anda termasuk orang yang bergerak cepat, bekerja dengan deadline, dan tingkat stress yang tinggi - Anda bisa menetralisir irama tubuh Anda dengan mendengarkan musik bertempo lambat. Apabila vibrasi dan harmoni yang digunakan dalam sebuah lagu tepat, si pendengar akan merasa nyaman dan rileks. 

Berikut ini beberapa contoh musik yang bisa memberikan efek terapi:
  • Meditasi & senandung - memberikan pengaruh positif bagi pernafasan & mengurangi stress
  • Musik era Barok (JS. Bach, Haendel, Vivaldi) dengan irama yang stabil dan beraturan dapat membangkitkan rasa aman
  • Musik era Klasik (WA. Mozart, Beethoven, Haydn) dapat membangkitkan daya ingat dan menjaga keharmonisan suatu hubungan
  • Musik era Romantik (Franz Liszt, Tschaikovsky, Chopin) yang lembut dan romantis dapat membangkitkan rasa simpati dan cinta
  • Musik beraliran Jazz, Blues, R & B, Reggae, dan Calypso dapat membangkitkan semangat
  • Musik beraliran Salsa, Rhumba, Mambo, Cha-Cha, Macarena, Meringue, Samba, dan Tango yang eksotis mampu memacu gairah hidup seseorang
  • Musik religi dapat mendekatkan diri seseorang pada TUHAN
  
Hubungan pikiran dan tubuh
 
Ternyata stress, pesimis, panik, dan depresi bisa menyebabkan kanker lho! Bahan-bahan kimia otak akan menyampaikan pesan ke sistem kekebalan tubuh kita. Apabila pesan yang dikirim negatif, maka sel-sel kanker bisa tumbuh dengan subur. Ternyata kuncinya ada pada suasana hati yang ceria untuk hidup sehat. Habis baca ini, siapa yang mau stress lagi hayo?

Nah, apa lagi yang bisa bikin suasana hati jadi enak, murah meriah, tanpa efek samping? "MUSIK!!!" Musik dapat membantu mengendalikan mood, suasana hati, pikiran, emosi,  dan juga perilaku kita.  Musik dapat menyentuh emosi terdalam jiwa seseorang. 

Para terapis musik berlinsensi membantu mendorong kesembuhan para pasien nya melalui mendengarkan musik, bergerak mengikuti iramanya, melantunkan nada, bersenandung, dan bermain musik. 

Nah, lain kali kalau kejebak macet, coba deh setel radio atau putar CD! Mendadak, badan kita akan refleks gerak-gerak sendiri mengikuti irama, ikutan humming and bernyanyi. Serasa kita vokalisnya, stress jadi jauhhh, dan hidup jadi tidak begitu gila & menakutkan. (Sing) "Wohooo.... Don't worry, be happy..." 
oleh: Jelia Megawati Heru