Wednesday, May 9, 2012

Artikel Majalah STACCATO (edisi Mei 2012)

ARTICLE at STACCATO Music Magazine (May 2012)

"FIT AS A FIDDLE"
TIPS dalam berlatih instrumen 
Oleh: Jelia Megawati Heru, M.Mus.Edu




 Pusing sudah latihan teteup saja ngga' bisa-bisa?
Hmmm... kenapa ya? Apakah ada yang salah dengan cara berlatih Saya? 


TIPS DALAM BERLATIH INSTRUMEN

Ketika Anda telah bertekad untuk mempelajari dan memainkan instrumen musik, maka langkah berikutnya adalah berkomitmen dalam berlatih. Untuk menguasai instrumen Anda, maka Anda harus berlatih secara teratur, kontinu, dan disiplin. 

Sekilas kita bisa melihat bahwa ada suatu persamaan antara atlet dan musisi. Bermain instrumen musik melibatkan gerakan-gerakan fisik yang kompleks, detail, dan harus dilakukan dengan seakurat mungkin. Sama seperti layaknya seorang atlet, bermain musik membutuhkan kekuatan, stamina, kefleksibelan anggota tubuh tertentu, dan body awareness. Bahkan sebuah sesi kecil dari latihan dapat melibatkan pengulangan gerakan tertentu. Oleh karena itu sebelum kita mempelajari instrumen musik, sebaiknya kita mengetahui betapa pentingnya kita menjaga kondisi tubuh kita seperti layaknya seorang atlet yang menghargai tubuhnya - supaya nantinya tubuh kita dapat memberikan respon yang baik terhadap tuntutan fisik yang kita inginkan.


Di setiap sesi pembelajaran, seorang guru yang baik akan memberikan dukungan untuk menciptakan kebiasaan bermain yang baik dan posisi bermain yang seimbang (well balanced). 


Masalah-masalah koordinasi dalam bermain musik umumnya terjadi karena postur/posisi tubuh yang salah, dimana bisa berdampak kepada permainan instrumen yang kurang baik - memang tidak selalu karena postur/posisi yang salah, tetapi hal ini bisa menjadi salah satu faktor yang cukup mengganggu performa kita.

Posisi yang kurang baik dapat menyebabkan nyeri pada otot, sendi, urat syaraf, dan berisiko menjadi cidera yang serius, seperti perubahan susunan tulang/sendi kita: sakit punggung dan Repetitive Strain Injuries atau sering disebut sebagai RSI, yaitu: cidera yang disebabkan oleh gerakan yang dilakukan secara berulang-ulang. Sebaliknya, postur/posisi yang sempurna dan seimbang, dimana otot dan sendi selalu berada dalam posisi netral, sehingga memungkinkan musisi untuk melakukan gerakan secara bebas dan tidak mudah kelelahan.

Penyebab sakit/nyeri pada punggung/tulang belakang (spine
dapat disebabkan oleh:
  1. Tegang
  2. Gerakan terus menerus yang berlebihan pada satu bagian tubuh
  3. Kekurangan gerak (kaku)
  4. Gerak otot yang tidak sinergis (non  balance)
  5. Kesalahan gerak
  6. Unsur psikologis (misalnya: stress, demam panggung, takut)
  7. Perubahan struktur pada tulang belakang
  8. kelebihan berat badan
 
Kesulitan yang spesifik dimiliki oleh para musisi
  1. Gerakan satu arah yang berlebihan dalam waktu yang  cukup lama (duration) → non balance musculature, kesalahan bergerak
  2. Tuntutan pekerjaan yang spesifik, misalnya: pada jari telunjuk, wajah dan mulut
  3. Pentingnya kualitas musik yang dihasilkan secara teknik, artistik,  serta estetika (membutuhkan faktor kontrol pendengaran yang baik)
  4. Tuntutan psikis yang berlebihan (efek perubahan psikis/fisik yang cepat)

10 TIPS JITU dalam BERLATIH

 

 1. Don't skip warming up!

Hayo, siapa yang suka komplain kalau disuruh untuk pemanasan? Bawaannya pengen buru-buru main lagu aja? 

Pemanasan akan membuat tangan dan jari-jari menjadi lebih fleksibel, serta berfungsi mencegah terjadinya risiko cidera. Seorang pelari maraton tidak akan berlari terlebih dahulu tanpa melakukan stretching (peregangan otot) terlebih dahulu bukan? Prinsip yang sama juga diaplikasikan dalam berlatih instrumen. 
  • Lakukan pemanasan sebagai rutinitas sebelum berlatih (kira-kira 5 sampai 10 menit)
  • Terapkan proses latihan yang baik: warming up - repertoire rehearsal - cooling down
Contoh proses latihan yang terencana dengan baik:
  1. Warm-up / Preliminary Exercises
    1. Stretching, relaxation techniques
    2. Finger exercises:scales, arpeggios, block chords with inversion
    3. Etudes and Technical Exercises
    4. Sight reading
  2. Repertoire Rehearsal
    1. Memory work
    2. Slow metronome work, increase speed on difficult technical passages
    3. Run-throughs of entire pieces (possibly record performance for evalutation)
    4. Evaluate your performance based on:
      1. Pitches (correct notes and fingerings)
      2. Rhythm (correct rhythms, appropriate tempi, effective timing)
      3. Dynamics (loud and quiet, shape, gesture, RH vs LH, Melody vs Accompaniment)
      4. Timbre (tone color, pedaling, melodic prominence, shading, soft pedal, exploiting register)
      5. Style (appropriateness to genre and composer, pedal, articulation, dynamic range, tone)
  3. Cooling down
  4. Review / Planning / Fun
    1. Play through old repertoire, and/or rehearse difficult technical passages in old repertoire.
    2. Record what you accomplished during this rehearsal in your practice journal
    3. Write down a plan and goals for the next rehearsal in your journal
    4. If you have time left, reward yourself by playing something you enjoy (and/or something easy) 
2. Minum air putih

Minumlah segelas air sebelum dan sesudah latihan. Meminum air putih ternyata dapat meningkatkan konsentrasi dan stamina dalam berlatih. Sedangkan dehidrasi dapat menurunkan kinerja/performa atlet sampai 30%.

3. Observasi tubuh Anda dan atur posisi badan terhadap instrumen
  • Pastikan Anda duduk, berdiri atau berada dalam posisi yang benar dalam hubungannya terhadap instrumen musik Anda
  • Posisi yang benar tidak saja dapat mencegah risiko terjadinya nyeri dan cidera, tapi juga dapat meningkatkan stamina, bermain dengan lebih efisien, serta mendukung kualitas permainan yang lebih baik

4. Suasana latihan yang kondusif
  • Cahaya/penerangan yang cukup
  • Suhu ruangan yang nyaman (tidak terlalu panas/dingin)
  • Electronic OFF please! (no TV, radio, handphone, ipod, etc.)
  • Get your instrument ready! (metronome, sheet music, music stand)

5. Jeda/istirahat secara berkala
  • Hindari latihan dalam jangka waktu yang lama tanpa henti!
  • Latihan dengan jangka waktu yang lama dan dalam tempo yang cepat tidak akan efisien. Karena stamina kita akan semakin menurun, otot-otot juga tidak mempunyai kesempatan untuk pulih ke kondisinya semula (rileks), sehingga konsentrasi serta kualitas latihan pun menurun karena badan mudah lelah.
  • Lebih baik berlatih dalam beberapa sesi pendek (20 menit hingga 1 jam - sangat bervariasi, tergantung dari kondisi tubuh setiap musisi) disertai dengan jeda sekitar 10-15 menit. Sehingga tubuh mempunyai waktu untuk pulih dan latihan menjadi lebih berkualitas - konsentrasi tinggi, efektif dan efisien.
  • Hindari latihan terburu-buru  (panik) dengan target yang terlalu tinggi! Berlatihlah secara step-by-step! Hal ini umumnya terjadi apabila musisi sedang berada dalam tekanan, seperti: konser, ujian, big events, deadline, maupun audisi.
  • Hargailah diri kita sendiri & reward yourself! Anda baru mempelajari lagu baru, pusssinnnggg n ribeeeet... So, take a break and get some coffee latte, watch movie, get creambath or some 'ME' time! Yakinkan diri Anda bahwa Anda telah melakukan yang terbaik and feel good about yourself! You deserved it!

 

 6. Berlatih setiap hari secara teratur 
  •  Aturlah dan sediakanlah waktu untuk berlatih secara teratur! Buatlah latihan sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari, seperti layaknya menyikat gigi... (kalau yang tidak rajin sikat gigi nggak tahu ya??? Berarti contohnya kurang tepat - no judging here...)
  • Latihan yang teratur akan meningkatkan stamina, konsentrasi, dan hasil yang lebih akurat serta signifikan. Berhubung musisi merupakan profesi yang menuntut kedisiplinan tinggi seperti layaknya pada atlet (terampil dan terlatih) atau profesi yang memerlukan skill, maka latihan merupakan suatu hal yang tidak bisa ditawar-tawar. Jika kita tidak disiplin dalam berlatih (maintanance), maka kita tidak akan bisa mengontrol tubuh kita sendiri, tidak jarang bahkan kita bisa kembali ke titik semula, atau bahkan minus walaupun kita merupakan musisi profesional kaliber dunia sekalipun.

7. Ambil nafas

Sebetulnya mengambil nafas merupakan hal yang tidak perlu dibahas, karena  bernafas merupakan hal yang sangat wajar dilakukan. Tetapi banyak musisi yang tidak menyadari betapa pentingnya mengambil nafas selama mereka bermain dan apa dampaknya bagi performa panggung mereka. Bernafas secara teratur akan meningkatkan kadar oksigen dalam darah kita. Semakin banyak suplai oksigen di dalam darah, maka semakin kecil kemungkinan tubuh kita mengalami keletihan, sehingga stamina meningkat, otot menjadi lebih berenergi dan terkoordinasi dengan baik.
 
8. Latihan mental (mental training)
  
Pikiran mempunyai koneksi yang sangat kuat terhadap tubuh. Setiap hal yang kita pikirkan selalu akan mendapatkan reaksi dari tubuh kita - terlepas dari apakah hal itu real atau dibayangkan.


Contoh yang sangat sederhana adalah apabila kita mengalami mimpi buruk. Umumnya ketika mengalami mimpi buruk, kita akan terbangun secara tiba-tiba, detak jantung meningkat, badan berkeringat dingin - padahal kita hanya sedang tidur. Tetapi ada sesuatu hal buruk yang terjadi dalam pikiran kita dan badan kita bereaksi terhadap hal itu.

Contoh lainnya, jika Anda di rumah sendirian dan Anda mendengar 'suara'. Apabila Anda mengintepretasikan 'suara' itu sebagai angin saja, maka Anda akan baik-baik saja; tetapi apabila Anda mengintepretasikan 'suara' itu sebagai ancaman (misalnya: ada pencuri), maka tubuh Anda akan berada dalam posisi terjaga atau ketakutan secara refleks, jantung menjadi berdebar-debar, pupil mata membesar, dan berkeringat dingin. 
Itu hanya beberapa contoh yang membuktikan betapa kuatnya koneksi antara pikiran dan tubuh kita. Oleh karena itu kita mengetahui betapa pentingnya untuk melatih tidak hanya tubuh saja, tetapi seorang musisi juga harus melatih keduanya: pikiran dan juga tubuh.

"Sports is 90-95% mental."  
Para atlet dan pelatih akan mengatakan hal yang sama. Tetapi berapa orang dari antara mereka yang melakukan sesuatu tentang hal ini? Hal ini memang merupakan pengetahuan umum, tetapi hal ini bukan merupakan hal umum yang selalu diterapkan dalam prakteknya. Mungkin mereka tidak mempunyai waktu untuk ini, mungkin mereka tidak punya nara sumbernya, atau sesungguhnya mereka tidak mempercayai hal ini. Apapun alasannya kenyataannya tetap tidak berubah, mereka tidak menggunakan hal yang paling kuat, yaitu: pikiran. Umumnya banyak atlet yang mengalami keletihan luar biasa secara mental daripada secara fisik, karena kondisi pikiran mereka tidak sebaik kondisi tubuh mereka. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, musisi juga merupakan atlet seni. Anda harus kuat dan fit - baik secara teknik, maupun mental. 

Arti latihan mental dalam musik sendiri adalah berlatih tanpa instrumen musik untuk mengembangkan suara/musik di dalam tubuh kita dan imajinasi. Teknik  bermain yang dilatih berdasarkan cara berpikir (main set). 
  • Cobalah untuk lebih rileks, tenangkan pikiran Anda, dan rasakan musik di dalam tubuh kita lewat semua indera yang ada!  
  • Try to hear the inner sounds & feel your own movements!
  • Play/sing in your inner tempo!  
  • Ambillah waktu untuk diri Anda sendiri untuk mengedukasi diri Anda secara musikal, daripada mengulang satu bagian yang sama 20 kali tanpa mengalami perubahan yang berarti!
The movement training, that could be trained through Mental Training:
  1. observe/watch one movement (optic)
  2. inner thinking about the movement performance consciously
  3. verbalize the movement
  4. difference the imagination of sounds
  5. analyze thinking of complicated passage
  6. memorized playing

9. Jangan selalu memulai dari awal lagi!
  • Rancanglah waktu latihan dan rencana latihan Anda - apa saja yang perlu dikerjakan dan dilatih step-by-step, sedikit demi sedikit
  • Observasilah hasil latihan Anda, apa yang perlu direvisi, bagian mana yang perlu diulang dan dilatih. Jangan selalu mengulang bagian yang sama yang sudah dikuasai dan mengulang lagu dari awal apabila terjadi kesalahan!

10. Use prime time!
  • Gunakanlah waktu terbaik Anda untuk mempelajari sesuatu yang baru - yaitu 20 menit pertama dari latihan sesi pertama Anda di hari itu! Banyak musisi yang menggunakan sesi ini untuk memainkan lagu favorit mereka, sampai akhirnya mereka terlanjur kelelahan ketika harus mempelajari sesuatu yang baru.
  • Anda lah guru terbaik bagi diri Anda sendiri, oleh karena itu temukanlah waktu terbaik Anda untuk berlatih! Berlatih dengan usaha yang minimal untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan mengurangi stress.