Monday, August 19, 2019

Piano Klasik vs Piano Modern - by: Jelia Megawati Heru (September 2019)

“PIANO KLASIK VS PIANO MODERN”
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, September 2019

Lady Gaga

Apa yang ada di benak Anda, ketika Anda mempelajari piano? Wow keren ya kalau bisa main piano seperti Yuja Wang, Lang Lang, atau Alicia Keys, John Legend, dan Lady Gaga

Dari kelas yang pertama, seorang guru piano perlu bertanya jenis musik apa yang ingin dimainkan oleh muridnya. “Tradisional” Klasik, Jazz, Pop, atau Modern? Walau murid hanya memilih salah satu genre saja, seorang guru piano yang bijaksana akan mengakomodir kebutuhan siswanya untuk memiliki pengalaman bermain piano dalam berbagai aspek dan genre, serta mengajarkan unsur-unsur dan teknik dasar bermain piano yang ideal sebagai fondasi.

Yuja Wang

EKPEKTASI SEORANG PIANIS
Seorang Pianis Klasik yang sempurna nantinya akan memiliki keterampilan membaca not balok, memainkan piano dengan teknik scale & arpeggio yang sempurna, kecepatan & kelincahan jari dengan kecepatan super, memiliki pemahaman yang mendalam tentang teori musik dan menggunakannya untuk menafsirkan partitur yang mereka baca. Sedangkan seorang pianis modern yang sempurna akan mempunyai telinga super, memainkan musik abad ke-21 maupun kekinian dengan cepat, dan menggunakan teori musik secara chordal yang membantu mereka untuk menyesuaikan diri dengan konteks musik yang dimainkan.

Namun seorang pianis Klasik yang berpengetahuan luas juga diharapkan dapat memainkan Happy Birthday dan We Wish You a Merry Christmas secara spontan dengan menggunakan iringan improvisasi sederhana. Kemampuan dan keterampilan semacam ini juga penting dalam bermain musik. Sedangkan seorang pianis Jazz yang cakap juga perlu membaca not balok dalam notasi musik standard dan bermain dalam sebuah trio Jazz Combo atau ensembel dengan mahir. 

Dalam artikel ini akan dibahas mengenai pendekatan belajar Piano Klasik dan Piano Kontemporer. Definisi Piano Kontemporer disini adalah lebih ke Musik zaman now (modern) pada abad ke-21, yang mencakup Musik Pop-Rock, R’nB, Fusion, Semi-Classic, easy listening, Jazzy, dan perpaduan dari beberapa genre.



ELEMEN PIANO KLASIK & PIANO KONTEMPORER
Untuk memilih genreapa yang sebaiknya dipelajari, ada baiknya Anda memahami beberapa elemen yang membedakan piano klasik dan kontemporer, sbb:

1. BAGAIMANA MUSIK DIHASILKAN
Pada Piano Klasik, sejak hari pertama, siswa diajarkan membaca musik dan memainkan not balok note-per-note. Pada Piano Kontemporer, siswa diajarkan meniru guru mereka lewat observasi dan rote learning, serta didorong untuk memainkan musik dengan membaca simbol akor, berimprovisasi, menghafal musik, dan mengandalkan telinga mereka.


2. TEKNIK BERMAIN
Teknik bermain yang baik merupakan hal yang sangat penting sebagai fundamental. Namun pada Piano Klasik, teknik dieksplorasi dan mendapatkan porsi yang lebih banyak, dibandingkan dengan Piano Kontemporer. Pada Piano Klasik dibahas teknik kinerja yang optimal dan latihan khusus fingering. Cara mengeksekusi fingering yang baik, benar, detail, bahkan tidak berlebihan jika dikatakan “sempurna”, bagaimana memproduksi nada yang indah tanpa rasa nyeri, dan penggunaan tremollo pedal.

Dalam dunia Piano Kontemporer, teknik bermain piano mendapatkan kursi di deretan paling belakang, dan tidak jarang dibawah standard kelayakan jika dibandingkan dengan Piano Klasik – dari segi kualitas suara, speed, dan kecakapan bermain. Selama tujuannya tercapai ya sah-sah saja. Jika seorang pianis ingin memainkan “Bohemian Rhapsody”dari Queen misalnya, tidak masalah apakah dia menggunakan teknik yang “benar” atau tidak – selama esensi rock opera dari Bohemian Rhapsody didapatkan.


3. TEORI MUSIK
Musisi yang terlatih secara “klasik” diharapkan memahami teori musik dengan baik dan menganalisa musik yang tertulis secara akurat. Murid nantinya diharapkan bisa membaca not balok, memahami arti istilah musik dalam bahasa asing, seperti: Allegretto, allegro ma non troppo, dan dolce. Lalu menganalisa form (binary, ternary, sonata form, dan frase), memahami simbol dalam musik (slur, tie, staccato, marcato, accent, tenuto, dsb.), dan menerapkan analisa tsb ke dalam interpretasi yang sesuai (baca: “OTENTIK”) dengan prinsip Musik Klasik di dalam sebuah periode.


Di sisi yang lain, Piano Kontemporer mempunyai pendekatan teori musik yang berbeda dan lebih terbuka – tidak lebih buruk dan lebih mudah dari Piano Klasik lho ya! Teori musik disini berperan sebagai main frame atau kerangka kerja untuk memandu kinerja mereka. Di dalamnya teori musik dipelajari simbol akor, tangganada, modes, gaya bermain/accompaniment pattern dari berbagai genre (Slow Rock, Ballad, Swing, Bossa Nova), dan bagaimana menggunakan informasi tsb untuk berimprovisasi dan “berkomunikasi” kepada audiens. 


4. REPERTOAR
Piano Klasik ditelisik dari sejarahnya selama berabad-abad, tentu saja mempunyai repertoar standard yang jelas, terperinci mulai dari metode, latihan jari, hingga susunan lagu yang sistematis – berdasarkan tahun pembuatan, zaman, dan tingkat kesulitan (elementary - beginner - intermediate - advanced).

Apakah hal yang sama bisa dikatakan tentang Piano Kontemporer? Hmm…sebetulnya Piano Kontemporer juga mempunyai repertoar standard secara tertulis kok, walau mungkin tidak sedetail dan “sekaku” Piano Klasik. Ya tentu saja karena umurnya yang terpaut beberapa abad dengan Musik Klasik dan sifatnya yang terus up-to-date, fleksibel, spontan, terbuka terhadap kemungkinan inkulturasi asimilasi budaya, dan perpaduan genre yang terus berubah-ubah seiring dengan trend dan perubahan zaman. Walau para parents tentunya harus bijak dalam menyaring musik yang didengar anaknya. 


KLASIK ATAU KONTEMPORER?
Pertanyaan yang mungkin terbersit selanjutnya adalah, jadi murid ini mau dibawa kemana? Mana yang lebih baik? Klasik atau kontemporer? Apakah Piano Kontemporer itu se-edukatif sebagaimana Piano Klasik? Apakah yang sebaiknya dilakukan, apabila anak ingin belajar Piano Kontemporer? Apakah harus belajar Piano Klasik dulu? Segudang pertanyaan timbul di benak para orang tua.

Sebagai dasar, tumpuan segala macam teknik bermain piano, sudah menjadi takdir dan ranah dari Piano Klasik. Jadi, YES, Anda sebaiknya mempelajari BASIC– dasar dan teknik bermain piano yang baik dan benar terlebih dahulu, sebagaimana orang bermain piano. Lulus uji kelayakan dan kepatutan. Jangan mentang-mentang karena Piano Kontemporer, maka semua dimainkan ala mengetik sebelas jari. Ketika Anda telah menguasai BASIC bermain piano yang baik dan benar, barulah Anda bisa ber-Rock ‘n Roll ria.

Hakekat sejati Piano Klasik sebagai The King of Instrument adalah bermain Solo – tanpa pengiring. Sedangkan Piano Kontemporer pada hakekatnya adalah ensembel. Bermain tanpa pengiring hanya akan menafikkan dan mengingkari hakekat sejati dari Piano Kontemporer.


Kemudian, apakah Piano Kontemporer itu mendidik? Saya akan menjawab “YA”. Karena ada lembaga-lembaga sertifikasi musik yang berskala internasional yang mengkhususkan dirinya dalam Musik Kontemporer – termasuk di dalamnya Musik Pop dan Rock. Terlepas dari segala stigma negatif yang terlanjur melekat pada Musik Pop dan Rock, lembaga sertifikasi ini menepis semua anggapan tsb dan ingin menjadikan Piano Kontemporer sebagai sebuah sajian musik yang mempunyai nilai edukatif dan relevan dengan siswa zaman now. Harapannya adalah dengan silabus kreatif yang mencakup berbagai genre yang modern dan kekinian, lembaga sertifikasi dapat memberikan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi musisi kontemporer yang serbabisa dan sukses di abad ke-21.

Musik Kontemporer seolah ingin berujar, bahwa musik tidak perlu dikotak-kotakkan. Musik Klasik yang selama ini menjadi primadona adiluhung, memang hebat. Namun Musik Klasik bukanlah satu-satunya musik seni yang mempunyai mutu. Lembaga-lembaga representatif Musik Kontemporer di Indonesia pun diharapkan memiliki kiprah lebih banyak, agar masyarakat Indonesia menjadi terakomodir seluas mungkin untuk seni musik yang positif.