Showing posts with label health. Show all posts
Showing posts with label health. Show all posts

Friday, May 2, 2025

EFEK NEGATIF MEDSOS BAGI MUSISI - by: Jelia Megawati Heru | Staccato, May 2025

EFEK NEGATIF MEDSOS
BAGI MUSISI
By: Jelia Megawati Heru
Staccato, May 2025


Miliaran orang terhubung di seluruh dunia melalui berbagai platform media sosial, dari Snapchat hingga Instagram, hingga TikTok. Berbagai platform media sosial telah menjadi cara yang mudah bagi seseorang untuk memperluas jangkauan dan mengembangkan "merek" pribadi mereka, baik mereka adalah seorang individu, artis, influencer, CEO, dan musisi. 



PERSONAL BRANDING

Penggunaan media sosial oleh artis individu - dan khususnya, musisi klasik membentuk "budaya musik klasik." Meskipun niat awalnya mungkin untuk terhubung dan membangun network, musisi sekarang sering menggunakan media sosial sebagai cara untuk mempromosikan diri mereka (personal branding) tanpa malu-malu dengan berbagai humor dan gaya yang mereka pamerkan setiap saat, mengikuti trending, dan FOMO (Fear of Missing Out). Hal ini sayangnya tidak selalu “sehat”. 

 

Mengembangkan merek untuk diri sendiri berarti menempatkan beban di atas kehidupan yang sudah penuh tekanan bagi seorang musisi, baik di dalam maupun di luar ruang latihan. Sementara platform medsos ini dirancang untuk “menjebak” penggunanya dalam siklus tanpa akhir dari doom scrolling, menonton iklan, dan promosi merek. Jadi, sementara perusahaan-perusahaan besar ini memprioritaskan keuntungan mereka, musisi dan kita semua, sejujurnya - harus berusaha untuk memprioritaskan keaslian dan kelangsungan seni yang sustainable untuk jangka panjang daripada engangement yang viral namun hanya bertahan sebentar.

Saturday, April 1, 2023

Mengelola Stress Pada Pianis | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, April 2023

MENGELOLA STRESS PADA PIANIS
By: Jelia Megawati Heru
Staccato, April 2023


EMOSI YANG TIDAK SEIMBANG

Musik memberikan kita kebebasan untuk berekspresi. Emosi adalah aspek yang penting dari dasar kemanusiaan kita. Semakin dalam emosi yang ditunjukkan dalam musik – menjadikannya pengalaman yang jauh lebih kuat bagi para pendengarnya. Tetapi ketika emosi itu tidak seimbang, hal ini bisa menjadi masalah dan membuat kita labil, merasa terombang-ambing, dan merasa hancur. Hal ini menjadi tantangan bagi para pianis, karena ayunan bolak-balik dari kegembiraan yang berlebihan hingga kekecewaan yang mengerikan berpotensi menjadi gambaran dunia emosionalnya sehari-hari.



LANSKAP DUNIA PARA PIANIS

Dunia piano bisa menjadi dunia yang sangat kompetitif, membosankan, dan sepi. Pianis dihadapkan pada situasi dimana ia harus terlibat dengan emosinya sendiri, emosi komposer yang paling kreatif dalam sejarah secara mendalam dalam sebuah pertunjukkan dengan publik. 

 

Pianis juga sering bekerja dalam kesendirian dan terisolasi, belum lagi tur/konser, dan jam mengajar yang antisosial dan membebani fisik. Mereka mengunci diri di ruang latihan selama berjam-jam, mengulang beratus-ratus kali agar bisa memainkan satu karya dengan sempurna. Pianis harus bersaing dengan kompetitor lain dan bisa membuat banyak orang merasa rendah diri dan gagal. 

 

Pertanyaannya, jika Anda berlatih begitu banyak, akankah Anda masih tetap memiliki kecintaan dan emosi yang mendalam? Atau sebaliknya malah akan menghancurkan kecintaan mereka pada musik, dihinggapi virus kebosanan, dan kehilangan arah mengapa mereka memainkan musik?