“INSTRUMEN MUSIK BAGI BALITA ANDA”
Oleh:
Jelia Megawati Heru
Artikel
STACCATO, Juli 2013
Sudah
bukan merupakan hal yang asing lagi, bahwa musik mempunyai segudang manfaat
yang positif bagi tumbuh kembang sang buah hati, terutama pada masa golden
age. Banyak cara kreatif dan menyenangkan yang dapat dilakukan dalam
mengajarkan musik bagi balita. Salah satunya adalah dengan memperkenalkan
instrumen musik. Hal apa saja yang harus diperhatikan dalam pemilihan instrumen
bagi balita? Instrumen musik apa saja yang sesuai bagi balita untuk merangsang
minat, bakat, imajinasi, dan kreativitasnya? Check this out!
CHOOSE
THE MUSIC INSTRUMENTS WISELY!
Instrumen
musik yang mahal bukanlah indikasi mutlak sebuah instrumen yang baik. Beberapa
hal harus dipertimbangkan sehubungan dengan pemilihan instrumen, terutama dalam
hal keamanan bagi si kecil. Selain itu pemilihan instrumen juga diprioritaskan
pada aktivitas dalam menghasilkan musik (making
music). Jadi disini ada korelasi antara tindakan menghasilkan musik (action) dan produksi bunyi (sound) maupun nada tertentu (pitch) merupakan hal yang sangat penting
untuk melatih otot motorik besar anak (gross
motoric), seperti: memetik senar, memukul drum/xylophone. Anak bukan hanya
sekedar menekan tombol pada instrumen yang menggunakan baterai, banyak lampu,
dan berbunyi, seperti gitar plastik dengan baterai dan tanpa senar (strings). Instrument yang termasuk dalam kategori ini
merupakan musical toys, dan bukan
termasuk music instruments. Berikut
hal-hal lain yang patut dipertimbangkan sehubungan dengan pemilihan instrumen
musik bagi balita.
TIPS
MEMILIH INSTRUMEN MUSIK YANG COCOK BAGI BALITA:
1. Eco-friendly & non
toxic (recycled/daur ulang yang tidak beracun)
Balita
suka memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya, oleh karena itu faktor
keamanan seperti bahan ramah lingkungan dan tidak mengandung bahan kimia yang
beracun merupakan hal yang tidak bisa ditawar.
2. Rounded edge: easy to
hold and safety-tested
Perhatikan
agar tidak ada bagian yang tajam pada ujung instrumen yang dapat melukai tangan
anak, pastikan agar bagian-bagian kecil tidak mudah lepas dan tertelan, serta
instrumen harus mudah dipegang anak. Inilah salah satu faktor mengapa buku
cerita anak balita dibuat tumpul pada bagian ujungnya dan halamannya dibuat
lebih tebal dari ukuran buku pada umumnya.
3. Personalized size: not
heavy, portable
Ukuran
instrumen bagi balita berbeda dengan ukuran instrumen sebenarnya. Ukuran
instrumen hendaknya disesuaikan dengan umurnya (ergonomis) dan ringan, serta
mudah dibawa kemanapun.
4. Nice sound &
colorful
Pilihlah
instrumen dengan produksi suara (sound)
dan nada (pitch) yang berskala (tuned music instruments). Bukan hanya
sekedar menghasilkan bunyi bising (noise).
Pada awalnya balita akan tertarik pada segala sesuatu yang menghasilkan bunyi.
Namun demikian, apabila ia hanya berhenti pada menekan tombol saja, maka tujuan
sesungguhnya dari pendidikan musik tidak tercapai. You’re only just half way there.
“Untuk merangsang kreativitas dan
imajinasi anak,
Anda membutuhkan usaha yang lebih dari
sekedar menekan tombol saja.”
Anda
harus memperkenalkan konsep bagaimana cara memainkan instrumen dengan memetik
senar, bagaimana perbedaan bunyi produksi suara yang dihasilkan dari memetik
senar yang tebal dan tipis atau bagaimana cara memegang malet dan memukul drum
dengan malet pada bagian tengah membran – bukan pada bagian pinggir instrumen,
lalu mendengarkan perbedaan bunyi apabila stik dipukulkan ke bagian tengah
membran dan pinggir instrumen?
Disini
anak dilatih untuk mengenal konsep logika dan melatih otot motorik besarnya,
bagaimana musik itu dihasilkan dengan berbagai cara, serta mengenali perbedaan
bunyi tsb dengan mengandalkan media audio visual alaminya, yaitu: mata dan
telinga. Oleh karena itu warna yang cerah pada instrumen merupakan salah satu
faktor yang penting dalam pemilihan instrumen. Inilah salah satu faktor mengapa
buku cerita anak dibuat berwarna dan tidak hitam putih. That’s not all! Faktor yang terakhir adalah bagaimana anak
bereksplorasi dengan bunyi yang dihasilkannya. Hal inilah yang akan memicu
kreativitas dan imajinasinya.
5. Material: plastic and
rubber than wood
Hindarilah
bahan yang terbuat dari kayu atau metal. Pilihlah bahan yang terbuat dari
plastik dan karet. Apabila instrumen terbuat dari metal, pastikan agar
ujung-ujungnya tidak tajam, aman bagi anak, dan anak berada dibawah pengawasan
dari orang tua sewaktu melakukan aktivitas tsb.
6. Easy to clean, durable
(water/shock resistant)
Pilihlah
bahan yang mudah dibersihkan dan tahan lama – anti air dan tidak mudah
pecah/rusak apabila jatuh.
7. Good and affordable
price
Harga
juga menjadi salah satu faktor dalam memilih instrumen. Instrumen dengan
kriteria 1-6 umumnya dibuat hand made
dan mempunyai harga yang tidak murah. Apabila Anda harus merogoh kocek lebih
dalam, tidak ada salahnya Anda mempertimbangkan untuk membuat instrumen musik
Anda sendiri dengan memperhatikan hal-hal diatas.
Misalnya:
untuk shaker, Anda bisa mempergunakan
botol aqua yang kecil dan mengisinya dengan biji kacang hijau atau beras. Atau
Anda bisa menggunakan kotak sepatu dan mengikatkan beberapa karet gelang dengan
ukuran ketebalan yang berbeda untuk mengimitasi gitar.
Beberapa alternatif Instrumen Musik Bagi Balita Anda:
1.
Untuned percussion: maracas, egg/fruit shaker, sound shapes drums (triangle,
square, circle), chime, tambourine, wood block.
2.
Tuned Pecussion: Glockenspiel, xylophone, metallophone, chime bars
3.
Hand bells
4.
Whistle
6.
Ukulele
Perkusi
merupakan instrumen dasar yang paling mudah diperoleh di toko mainan anak dan
mampu memberikan kepuasan batin bagi setiap anak. Bahkan Anda dapat membuatnya
sendiri dari bahan bekas dan perlengkapan memasak, seperti panci rumah. Perkusi
dengan skala nada tertentu juga merupakan salah satu alternatif yang menarik
bagi balita. Sedangkan membeli instrumen tiup membutuhkan proses yang lebih
kompleks, dimana anak harus meniup dan menggunakan penjarian yang benar (fingering) dalam saat yang sama. Belum
lagi bentuk anatomi bibir anak dan kapasitas paru-paru yang berbeda-beda. Oleh
karena itu ada baiknya Anda memperhatikan kesiapan anak dalam mempelajari
instrumen tiup. Untuk alasan higienis, maka perlu diperhatikan agar instrumen tiup
dibersihkan secara berkala dan tidak di-share
dengan balita yang lain. Ukulele juga merupakan alternatif yang baik yang
sesuai dengan ukuran si kecil daripada gitar tanpa senar dengan baterai serta
lampu flash.
BUILD RELATIONSHIP WITH
YOUR CHILD
Satu
hal yang perlu Anda ingat dalam memperkenalkan instrumen musik bagi balita
Anda, adalah bahwa tidak ada media yang lebih berpengaruh ke anak selain peran
Anda sebagai orang tua nya disetiap langkah perkembangan yang dibuat oleh anak
Anda. Menghasilkan musik bersama merupakan sebuah langkah untuk menciptakan
hubungan yang intim, media untuk berkomunikasi, dan jalinan emosi yang positif antara
orang tua dan anak. Nyanyian seorang ibu merupakan musik yang merdu, mampu
memberikan rasa nyaman, yang mampu mengekspresikan emosi tanpa kata-kata
sekalipun.
So
what’s the best music instrument in the world?
I would say, the love of my
parents! The love will make them to do anything for the child – singing the
nursery songs (even my dad coudn’t really sing like Frank Sinatra), taking me
to the music course, buying me musical plush toys, music box, hearing my mother
play the real music instruments, watching the music concert - you name it!
Their love mold me to become the person I’m today! Couldn’t be more thankful
for that! Now it’s your turn!