Showing posts with label ear training. Show all posts
Showing posts with label ear training. Show all posts

Tuesday, December 26, 2023

Nicholas Patrick Wiranata: Muda Nan Cemerlang | ARSM Achievement | Staccato, January 2024

NICHOLAS PATRICK WIRANATA
"MUDA NAN CEMERLANG"
LIPUTAN ARSM ACHIEVEMENT
Staccato, January 2024


Bagi sebagian orang, musik hanya hiburan semata. Bagi sebagian yang lain, musik adalah seni yang harus diapresiasi. Banyak pula yang menganggap bahwa musik adalah sarana mencurahkan perasaan apapun itu. Tak kurang banyaknya yang menganggap bahwa musik adalah asupan bathin. Melengkapi rona pendapat tersebut, sejatinya musik juga bersifat keilmuan. Musik adalah sains. Dan dengan demikian, musik sejatinya memiliki tatanan akademik yang setara dengan ilmu-ilmu yang lain termasuk ekonomi, hukum, dan kedokteran.


Dalam ranah keilmuan musik itulah, seorang Nicholas Patrick Wiranata, putra dari Bapak Wiranata Kemala Teng dan Ibu Evie Lukman, berhasil dengan gemilang menyelesaikan Program dan mendapat gelar DIPLOMA. Tak kepalang tanggung, Diploma yang Nick peroleh adalah Diploma dari ABRSM (Associated of The Royal School of Music), satu lembaga serifikasi Internasional dalam bidang musik yang paling bergengsi dan berkedudukan di UK Inggris. 

 


Nick memperoleh gelar Diplomanya dengan predikat DISTINCTION. Hebatnya lagi, Nick memposisikan diri sebagai salah satu dari sedikit orang muda di seluruh dunia, di bawah usia 15 tahun, yang mendapatkan Diploma musik Internasional. Namanya pun berhak diberi tituler ARSM (Asscociated of The Royal School of Music), gelar Diploma yang merupakan update dari gelar DipABRSM.

Friday, February 1, 2019

TEMPO RUBATO: "The Art of Playing Stolen Time" - by: Jelia Megawati Heru (Staccato, February 2019)

TEMPO RUBATO
“THE ART OF PLAYING STOLEN TIME”
By: Jelia Megawati Heru
(Staccato, February 2019)


“The most necessary, most difficult and important thing in music, that is the TIME.
The music is not in the notes, but in the silence between.”
Wolfgang Amadeus Mozart

Rubato adalah beruang yang sulit dijinakkan! Rubato itu direncanakan, tapi harus tampak spontan. Rubato itu halus, tapi juga harus terdengar nyata (not fake!). Rubato itu tak menentu, tapi harus bisa diprediksi. Sepertinya perlu lebih dari satu artikel untuk menjinakkan rubato, tapi namanya juga usaha. Are you ready?


A TEMPO 
Dalam Musik Klasik, WAKTU adalah hal yang paling penting, paling sulit, dan mendasar dalam musik. Mozart selalu bangga terhadap fakta, bahwa ia selalu bermain dengan tempo yang akurat dan sesuai dengan tanda dinamika yang tercatat pada partitur musik dengan sempurna (TEXT BOOK). Seseorang yang tidak bisa menjaga kestabilan tempo akan dianggap sebagai musisi yang buruk. Bahkan Schumann sebagai komposer di zaman Romantik, juga memprotes praktek virtuosi di zamannya, yang menurutnya seperti orang mabuk. Ia selalu disiplin bermain di tempo yang ketat.

Keteraturan dan menjaga kestabilan tempo merupakan hal yang MUTLAK dan tidak bisa ditawar. Tetapi jika sebuah frase “diserbu” bertubi-tubi dengan cara yang sama, maka suasana bisa menjadi monoton, membosankan, dan so predictable bagi para pendengarnya. Tidak menarik! Ironis, bagaimana sebuah kesempurnaan justru bisa “membunuh” jiwa sebuah lagu. Bagaimana sebuah perasaan yang menggelora di dada digambarkan dengan irama baris-berbaris, allegro, dan satu lusin ritardando? Ya ora isa!

Di momen seperti inilah kita harus terbuka pada ide teknik berekspresi yang lebih advanced. Untuk mengakomodir rasa dan perwujudan estase antara cinta dan benci – kelembutan sentimennya (bukan lebay), rasa manis yang ekstrim, sentuhan memohon-mohon, seperti pada komposisi Chopin.

Monday, April 11, 2016

RESENSI BUKU PENGETAHUAN DASAR MUSIK TEORI (2016) - by: Jelia Megawati Heru

"RANAH TEORITIK 
DALAM SENI MUSIK"

RESENSI BUKU
"PENGETAHUAN DASAR MUSIK TEORI" 

Penulis : Jelia Megawati Heru

FRONT COVER

Judul Buku: PENGETAHUAN DASAR MUSIK TEORI
Jumlah halaman: 340 + ilustrasi (flashcards DIY)
Format: A5, HVS, SOFTCOVER, hitam putih
Penerbit: Pustaka Muda
ISBN: 978-602-6850-17-1
Tahun penerbitan: 2016, cetakan kedua
(LIMITED & REVISED EDITION) 


Di tengah sangat langkanya buku referensi tentang musik dalam Bahasa Indonesia dan oleh orang Indonesia, buku karya Jelia Megawati Heru layak untuk disambut gembira dan tentunya diapresiasi - oleh semua kalangan yang berkutat dalam musik juga oleh siapa saja yang ingin menyapa dan menggeluti musik sampai pada esensinya yang dalam.

Judul buku adalah “Pengetahuan Dasar Musik Teori untuk Semua Instrumen”. Yang menarik adalah ,judul tidak menyebut TEORI MUSIK melainkan MUSIK TEORI. Dengan demikian, buku ini bukanlah sebuah paparan teori tentang musik, melainkan lebih dari itu. Buku ini adalah buku musik dalam ranah teoritiknya. Yang tentu saja sebagai konsekuensi logisnya, merupakan ranah teoretik bagi seni musik. Karena dapat diterapkan untuk segala instrumen musik.

Sebuah catatan penting layak diberikan dalam resensi ini. Bahwa buku ini adalah EDISI REVISI, yakni penyempurnaan dari edisi yang diterbitkan dan diedarkan oleh KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (tahun 2010), sebagai buku pegangan wajib bagi semua strata pendidikan luar sekolah - termasuk kegiatan ekstrakurikuler di sekolah umum.
 

Friday, January 22, 2016

RESENSI BUKU HITAM PUTIH PIANO: WARNA ITU TERNYATA HITAM DAN PUTIH (2016)

"WARNA ITU TERNYATA 
HITAM DAN PUTIH"

FRONT COVER

Judul buku: HITAM PUTIH PIANO
Penulis: JELIA MEGAWATI HERU

Jumlah halaman: 197 halaman
Format: A5, HVS, SOFTCOVER
No. ISBN 978-602-6850-11-9
Penerbit: Pustaka Muda
Tahun Penerbitan: 2016, cetakan pertama
(Limited edition) 


RESENSI BUKU 
HITAM PUTIH PIANO (2016)

Silahkan saja jika orang berujar bahwa kehidupan tak sekedar hitam putih. Sah dan baik saja jika banyak orang berharap bahwa kehidupannya penuh rona warna dan bukan hanya hitam dan putih. Pun elok jika masih ada yang berpendapat bahwa hal-hal prinsip dalam kehidupan, selalu memunculkan “sisi abu-abu” dan tak bisa hanya dinilai sebagai hitam dan putih. Semua ungkapan tersebut nampak benar dalam kesekitaran kenyataan kehidupan yang dialami. Namun, jika kita menukik lebih dalam kepada nurani, dan membiarkan rasa ini menunggah kata, dalam bingkai dan ranah seni, dalam balutan nada, maka ada sebersit terang, bahwa warna itu ternyata adalah HITAM DAN PUTIH.

Thursday, March 5, 2015

"STRESS in AURAL TEST" - by: Jelia Megawati Heru (Staccato, March 2015)

"STRESS IN AURAL TEST"
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, March 2015


Memiliki telinga yang musikal merupakan salah satu aset yang krusial dalam bermain musik. Ibarat seorang chef yang mengandalkan lidahnya dalam merasakan dan menghasilkan masakan yang lezat. Karena sejatinya musik dihasilkan bukan dari instrumen musik. Namun musik dihasilkan dari tubuh kita sendiri, bahkan sebelum musik itu dimainkan pada instrumen musik atau dinyanyikan. Kepekaan telinga dalam mendengar musik dapat berkembang seiring berjalannya waktu melalui latihan. Beberapa orang terlahir dengan telinga musikal hanya dengan “feel it.”

Namun tidak jarang beberapa orang mungkin tidak akan pernah menguasai hal ini. Terutama pada orang yang buta nada (tone deaf,) dimana telinga mereka mengalami kesulitan dalam mengenali nada. Mereka tidak mempunyai kepekaan dalam mengetahui tinggi rendah nada, apakah nada yang dihasilkan benar atau salah. Sehingga mereka akan selalu membuat banyak kesalahan dalam memainkan instrumen atau menyanyi. Oleh sebab itu, aural test ini menjadi momok bagi banyak orang, khususnya dalam konteks ujian. Apa itu aural test dan bagaimana cara mengatasi stress dalam aural test? Simak pertanyaan-pertanyaan umum seputar aural test!