Dalam hal apapun, mempertahankan jauh lebih sulit dari pertama kali mendapatkan. Dalam musik pun demikian. Mempertahankan terang prestasi agar senantiasa benderang jauh lebih sulit dibanding mencari terang itu sendiri. NICHOLAS PATRICK WIRANATA berhasil menggapai itu semua. Putra dari pasangan Wiranata Kemala Teng dan Evie Lukman ini pada 27 Juli 2025 berhasil menapaki prestasi Internasional untuk yang kesekian kalinya. Kali ini, Nick berlaga di Vienna, Austria – kota yang adalah barometer, parameter sekaligus kandang singa buas bagi kompetisi Piano Klasik.
Sebelumnya, Nick berlaga dalam seleksi oleh International Young Musicians Music Competition untuk area Singapore dan Indonesia. Nick berhasil dengan gemilang dan sampai pada putaran Final di Vienna, Austria yang kali ini diselenggarakan oleh Universal Academy of Performing Arts, Hongkong. Di final pada tanggal 27 Juli 2025 yang diselenggarakan di Das Muth, Vienna, Nick berhasil mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia.
Ia meraih JUARA PERTAMA pada kategori rentang usia 13-15 tahun dan runner up THE HIGHEST SCORE nilai tertinggi untuk semua kategori. Sang Saka Merah Putih pun terkibar di Vienna, Austria.
Selain berlaga dan berhasil mengharumkan nama Indonesia, yang lebih membanggakan adalah, Nick berkesempatan berduet dengan Professor Luigi Manta dalam Performance IYMMC 2025 Final Top Winner Recital pada tanggal 30 Juli 2025 di Palais Ehrbar Saal, Vienna. Dalam penampilan tribute bagi para pemenang tersebut, Nicholas berhasil mengimbangi sang Professor dalam mengalunkan musik Ravel berjudul Ma Mère l'Oye (Mother Goose Suite) untuk satu piano empat tangan.
Keberhasilan seorang Nicholas Patrick Wiranata, yang sudah pula meraih ARSM Diploma dalam usia sangat belia, tidak terlepas dari bimbingan tangan dingin Ibu Jelia Megawati Heru, M.Mus.Edu, music educator papan atas dan asset Indonesia dalam pendidikan musik. Sinergi antara Nick, Ms. Jelia, dan pasangan Wira-Evie menyemburatkan terang yang kian benderang. Bukan saja sebagai anugrah pribadi namun juga bagi masyarakat musik Indonesia.
Untuk ke depannya, tentu Nick akan menjumpai tantangan yang berbeda. Namun, atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan jika sinergi segitiga pendidikan dapat bertahan tak runtuh, niscaya terang tetap benderang bagi seorang Nicholas Patrick Wiranata.