LIPUTAN KODALY WORKSHOP
Staccato, February 2016
Selama sepuluh hari (7-18 Desember 2015,) dua puluh tujuh peserta berkumpul di
Jakarta untuk bermusik, mempelajari ilmu pedagogi, paduan suara, dan piano. Sebagian besar peserta adalah guru musik dari berbagai
instrumen, baik privat maupun sekolah musik, dan pengaba dari Indonesia.
Ada juga beberapa peserta dari negara-negara tetangga Malaysia dan Singapura.
Di bawah bimbingan Dr James Cuskelly, Presiden dari International Kodaly Society dan Profesor
Gilbert de Greeve, Presiden International Kodaly Society sebelumnya, para peserta diperkenalkan dengan visi, filosofi, dan pendekatan metode Kodaly dalam mengajar musik.
Ada dua macam studi yang ditawarkan. Yang pertama
adalah kelas tingkat dasar I (primary level 1) yang dibawah bimbingan Dr James Cuskelly. Studi ini terdiri dari tiga level yang berjenjang dan terakreditasi oleh Kodaly Music
Education Institute of Australia (KMEIA). Sertifikat
dari studi ini dapat digunakan
sebagai akreditasi perkuliahan pasca sarjana di beberapa universitas musik.
Seperti banyak kelas musik lainnya, mengajar musik merupakan tantangan bagi semua guru musik. Pada kesempatan ini para peserta mendapatkan pemaparan mengenai mengajar musik khususnya dengan pendekatan metode Kodaly. Disini ditekankan betapa pentingnya peran telinga dalam mendengar untuk meningkatkan kemampuan bermusik. Terutama dalam penguasaan materi solmisasi movable-do dan menyanyikan lagu daerah. Pada workshop ini juga dibahas penerapan metode Kodaly pada lagu daerah Indonesia, seperti: Apuse, Naik-Naik ke Puncak Gunung, Yamko Rambe Yamko. Lagu-lagu tsb juga diaransemen dalam berbagai style, misalnya: Baroque, Klasik, Impressionis, dan Modern.
Selain itu diajarkan pula
banyak permainan lagu bagi anak-anak,
apa fokus/tujuan mengajar, bagaimana strategi mengajar berdasarkan kondisi murid. Dimana mengajar bukan hanya
merupakan ilmu saja, tetapi juga seni. Zoltan Kodaly percaya bahwa kecintaan musik yang ditanamkan sejak dini
lewat menyanyi diibaratkan seperti rasa haus yang akan bertahan seumur hidup.
Pada tanggal 16 Desember penyelenggara
juga mengambil kesempatan ini
untuk merayakan ulang tahun
ke-133 dari Zoltan Kodaly. Dengan
harapan dan melanjutkan visi misi Kodaly untuk menyebarkan pendidikan musik
yang berkualitas bagi setiap individu. Sebuah catatan penting kiranya layak
dikedepankan, workshop Kodaly memang telah diselenggarakan. Filosofi, ide,
konsep secara teknis telah disajikan. Persoalannya, waktu lah yang akan
menentukan, apakah Metode Kodaly sebuah sistem dan metode pembelajaran musik
benar-benar cocok dan pas bagi guru musik dalam ranah budaya Indonsia zaman
sekarang? (jmh/stac)