"DENTANG RAHMAT DESEMBER"
Liputan Home Concert "Blessed December"
oleh: Tim Liputan Staccato
Photo by:
Wilson Hidajat
Wilson Hidajat
Sebuah konser piano bertajuk “BLESSED DECEMBER” pada 13 Desember
2015 telah digelar. Bertempat di Agape
Chapel, Reformed Millennium Center
Indonesia (RMCI), Kemayoran, Jakarta. Sebagai penyelenggara adalah JELIA’S PIANO STUDIO. Konser tsb
sebetulnya adalah sebuah HOME CONCERT bagi para siswa Jelia’s Piano Studio.
Namun banyak sekali sisi menarik yang dapat kita petik, permenungan, dan
terapkan dalam ranah pendidikan musik yang cocok bagi keadaan anak “zaman
sekarang”.
Dalam sambutannya, Jelia Megawati Heru, M.Mus.Edu selaku
direktris mengemukakan, bahwa konser ini adalah sebuah ungkapan syukur atas
hasil yang dicapai para siswa selama setahun belajar piano dan musik. Konser
tsb sama sekali bukan ajang unjuk keterampilan (show-off,) namun lebih mengkerucut pada ungkapan estetis para
siswa akan rasa syukur dalam keberhasilannya menempuh pelajaran selama tahun
2015.
Konser “Blessed December”
sangat berbeda dengan konser para siswa piano pada umumnya. Dalam konser ini
kita tidak mendengarkan musik dari JS. Bach, WA. Mozart, atau J. Brahms. Karena
musik para komposer tsb perlu lebih disikapi, mengingat bagi anak zaman
sekarang, musik yang lazim disebut sebagai “Musik
Klasik” seringkali seperti gunting yang mencerabut anak-anak dari situasi
budaya yang dialaminya sehari-hari. Maka dengan ide yang sangat segar, seorang
Jelia menyodorkan sebuah konsep baru dalam pendidikan musik dan khususnya pada
instrumen piano.
Tetap pada standarisasi teknik dan musikalitas yang tinggi, namun tanpa mencerabut situasi budaya zaman sekarang. Alhasil, yang kita saksikan adalah anak-anak yang dengan ceria memainkan musik dan BUKAN sekedar melaksanakan kewajiban karena sudah dikursuskan oleh orang tuanya.
Tetap pada standarisasi teknik dan musikalitas yang tinggi, namun tanpa mencerabut situasi budaya zaman sekarang. Alhasil, yang kita saksikan adalah anak-anak yang dengan ceria memainkan musik dan BUKAN sekedar melaksanakan kewajiban karena sudah dikursuskan oleh orang tuanya.
Format yang tersaji dalam
konser adalah solo piano, one piano four
hands, one piano six hands, piano ensembles dengan perkusi, dan juga
piano dengan iringan musik bernuasa orkestrasi lengkap. Tampil membuka acara
adalah Lavinia Hidajat dengan “Ukrainian
Carol” atau sering dikenal sebagai Carol of the Bells bernuansa etnik Slavia.
Kemudian ensemble piano dengan perkusi
yang sangat memukau, yang dibawakan oleh kakak-beradik Audrina Sundjoto dan Jayden Sundjoto. Beberapa siswa ekspatriat juga mengungkapkan pengalaman
estetisnya. Mereka adalah Ela Yuce
dan Ada Yuce berkebangsaan Turki,
dan Justin Lim berkebangsaan
Malaysia yang saat itu membawakan musik bernuansa Pop Rock dari lagu “Radioactive”.
Lavinia Hidajat
Audrina Sundjoto & Jayden Sundjoto
Tampil pula Ken Alanna Winarta yang meski berusia
sangat muda dan bertubuh mungil, namun dapat mempersembahkan musikalitas secara
layak. Demikian juga penampilan yang musikal dari Kyiv Taniwan, Christopher Marc Suwito, Antea Putri Turk, Ken Adhisya Winarta.
Satu hal yang membuat hadirin melakukan applause gemuruh adalah permainan dari Audrina Sundjoto, pianis cilik yang sangat berbakat. Juga Natasha Aurelia Chen yang menfavoritkan
Jazz Waltz. Penampilan lain yang patut diapresiasi adalah Andrea Putri Turk yang menyanyikan lagu hasil karyanya sendiri
berjudul “The Café” sembari bermain piano.
dari atas - bawah:
Antea Putri Turk, Justin Lim & Ela Yuce
dari atas - bawah:
Audrina Sundjoto & Natasha Aurelia Chen
Dalam konser tsb tampil pula Dr. Dario Turk, seorang dokter gynecologist yang terkemuka di
Indonesia. Beliau memaparkan makna pentingnya pendidikan musik dan harapannya
pada para siswa dan orang tua untuk mendukung anak dalam pendidikan musiknya.
Sebagai pamungkas acara adalah penampilan gitaris klasik papan atas Indonesia, Michael Gunadi Widjaja dengan "White Christmas" karya Irving Berlin.
Dr. Dario Turk & Andrea Putri Turk
Michael Gunadi Widjaja
Michael Gunadi plays Irving Berlin's "White Christmas"