“BERMAIN MUSIK = PENDIDIKAN MUSIK?”
Oleh: Jelia Megawati Heru, M.Mus.Edu
Artikel Staccato, edisi Oktober 2012
Pendidikan musik mempunyai kelebihan dalam segi
kapasitasnya dibandingkan dengan pendidikan dalam bidang yang lain. Sebuah
pengalaman musikal mampu mengubah hidup seseorang, karena lewat musik lah
seseorang bisa mengekspresikan emosinya secara non-verbal yang bisa
mewakili esensi, hasrat terdalam manusia (self-realisation
& self-expression).
Apakah hal yang sama dapat dikatakan dalam
mempelajari rumus aljabar, mengarang dalam bahasa asing, maupun hukum fisika? Pada
kenyataannya memang tidaklah sesederhana itu. Meski demikian, musik terlalu
sering diremehkan dan dianak-tirikan, dibandingkan dengan mata pelajaran eksakta
yang dinilai jauh lebih penting. Sehingga les/kegiatan non-formal di luar
sekolah didominasi oleh bidang yang mendukung pelajaran di sekolah.
Walau masih banyak orang yang berpikir skeptis
tentang besarnya dampak pendidikan musik di sekolah, hal ini tidak mengubah
kenyataan bahwa pendidikan musik merupakan hal yang sangat krusial. Nah, pertanyaannya jika seseorang bisa
bermain musik, apakah ia dikategorikan telah mendapatkan pendidikan musik? Jika
anak Anda bisa bermain scale dan Chopin Revolutionary Etude, serta
mendapatkan sertifikat dari lembaga kursus tertentu; apakah berarti anak Anda
telah mengenyam pendidikan musik yang baik? Bermain musik tidaklah hanya
sekedar memencet tuts piano, memetik senar gitar, dan menggesek senar biola
saja, serta tidak bisa dikuasai dalam waktu yang singkat (ekpres/instan). It’s way much more than that! Apakah dan bagaimana seharusnya pendidikan
musik itu dilakukan dan apa efek pendidikan musik bagi perkembangan anak?
LIFE-LONG LEARNING
PROCESS
Pendidikan di sekolah merupakan bentuk
pendidikan formal yang ditempuh anak pada umur tertentu, tetapi pendidikan
sesungguhnya sudah dimulai sejak anak lahir ke dunia - di rumahnya, dengan
lingkungan, orang tua, dan keluarga yang membentuknya. Seperti layaknya
pendidikan di sekolah, pendidikan musik
tidak dimulai sejak anak mempelajari instrumen, tetapi sudah dimulai sejak
bayi, bahkan sejak di dalam kandungan ibunya – dimana ia mulai mengenali suara
ibunya.
Pendidikan
musik ini dapat dilakukan secara individual maupun dalam konteks komunitas dengan
waktu belajar sepanjang hidupnya (life-long learning process). Studi
musik bisa menjadi salah satu langkah yang paling berharga dalam pendidikan
anak Anda, karena pendidikan seni yang berkualitas dapat menumbuhkan apresiasi,
memberikan nilai tambah, dan arti dalam hidup seseorang.
Oleh karena itu integrasi pelatihan musik ke dalam pendidikan sekolah umum
sejak dini dan berkesinambungan
(mulai dari pra-sekolah hingga dewasa) dipertimbangkan sebagai aspek
fundamental yang penting bagi perkembangan
kemampuan/keterampilan, karakter, sikap, dan kultur manusia.
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa musik
mempunyai kekuatan yang luar biasa bagi kehidupan seseorang. Bagaimana musik
ini bisa berdampak terhadap seseorang merupakan tantangan yang besar bagi
seorang guru, karena pengalaman bermain
musik tidak bisa menggantikan pendidikan musik itu sendiri.
Pendidikan merupakan pertemuan beberapa bidang, dimana musik disini dipelajari
seperti bahasa, secara terus-menerus,
kontinu, berkesinambungan melalui mendengarkan, analisa dan latihan-latihan.
Pendidikan
musik yang baik melibatkan banyak aspek. Yang akan saya bahas disini adalah
tiga aspek yang paling menentukan kualitas dari pendidikan musik itu sendiri,
yakni: guru – murid – orang tua (environment).
GURU DENGAN KUALIFIKASI TINGGI
Pendidikan musik yang baik sama krusialnya
dengan menemukan guru musik yang betul-betul mempunyai kredibilitas,
kompetensi, serta dedikasi yang tinggi dalam mengajar.
Pendidikan musik harus diciptakan dan
diimplementasikan dengan cara holistik
dan mempunyai perkembangan rute serta fase
pembelajaran yang fleksibel sebagai
suatu struktur yang komplit/utuh dan
saling berintegrasi. Seorang guru
musik yang baik dituntut untuk dapat mengenali karakter/psikologi anak
didiknya, menginvestigasi sikon dalam kelas (observasi), baik one-to-one,
maupun grup (classroom work small group), serta memahami dan
mengimplementasikan metode pembelajaran yang tepat & program yang
bervariasi dalam pembelajaran instrumen, menyanyi, kegiatan musikal lainnya
dalam jangka waktu tertentu (short-term
& long-term target & process).
Seorang guru yang baik selalu mempunyai 1001
macam cara untuk menginspirasi anak didiknya, memotivasi mereka untuk mencintai
musik, menanamkan nilai-nilai sosial kehidupan, bermain musik bukan karena
dikejar target ujian/menang kompetisi; melainkan bermain musik untuk bekal
mereka di kemudian hari (music for life).
Guru yang baik juga senantiasa mengembangkan dirinya, memperkaya dirinya dengan
pengetahuan lewat seminar, buku, workshop, konser, asosiasi guru musik, dll. Selain
latar pendidikan yang sesuai dengan profesinya dan jam terbang yang tinggi
dalam mengajar (dedicated, experienced,
competent & credible). Seorang guru juga dituntut untuk mempunyai
kemampuan komunikasi yang baik dengan orang tua murid dalam menginformasikan
perkembangan anak didiknya dan mencari solusi dalam permasalahan yang timbul di
kelas. Ada baiknya Anda sebagai orang tua melakukan research tentang latar belakang guru tsb, mendapatkan rekomendasi
dari orang tua murid lainnya, dan menjalin komunikasi yang baik dengan guru tsb
– semacam interview: program musik
apa yang ditawarkan, durasi kelas, metode yang dipergunakan, annual concert, serta melakukan trial
sebelum Anda menentukan pilihan guru yang mana yang cocok dengan anak Anda. So, choose your teacher wisely!
BERORIENTASI PADA PERKEMBANGAN ANAK & MUSIK ITU SENDIRI
Selama proses ini berjalan, seorang guru juga
harus mencari jawaban-jawaban dalam perkembangan kegiatan belajar mengajar
instrumen, seperti: seberapa sukses kah pembelajaran instrumental sebagai dasar
bagi perkembangan musik anak di masa depan? Bagaimana guru bisa me-manage
perkembangan musikal murid yang sangat bervariasi? Bagaimana guru harus menilai
berbagai kategori musik yang ada di dalam pembelajaran musikal murid? Hal ini
perlu dipertimbangkan untuk menghindari terjadinya ekspektasi yang terlalu
tinggi bagi murid.
Seorang guru musik yang baik tidak terlalu
memfokuskan diri mereka terhadap "standar umum" atau tes/ujian,
tetapi memfokuskan diri mereka pada hal yang benar-benar penting yaitu: “learning about music itself!”.
Tidak semua anak mempunyai kapasitas untuk menjadi seorang musisi dunia dan
menempuh jenjang karir internasional dalam bidang musik, namun musik akan
selalu menjadi bagian yang penting dalam hidupnya - untuk mengapresiasi dan
mengekspresikan dirinya, memenuhi kebutuhan mereka selama masa-masa remaja, dan
melengkapi hidup di saat mereka menjadi dewasa..
DUKUNGAN & SUPPORT DARI ORANG TUA
Beberapa orang tua, walaupun mereka mengklaim
ketidaktahuan mereka dalam bidang musik, tetap dapat mengapresiasi musik dan
perkembangan anak mereka dengan melibatkan
diri Anda dalam setiap perkembangannya. Misalnya: mengamati pelajaran musik
yang diterima oleh si anak, mendengarkan latihan harian anak mereka, mendengarkan
musik bersama, menjalin komunikasi yang baik dengan guru, menonton konser/DVD
musik bersama, dan menghadiri konser musik anak. Selalu pergunakan musik dengan nilai seni dan budaya yang
tinggi (high-qualified music)! Sebagai
orang tua pun, kita juga belajar untuk mencintai seni itu sendiri dan
menciptakan lingkungan yang “ramah” seni bagi anak. Bagaimana Anda bisa
menanamkan rasa kecintaan seni terhadap anak, apabila Anda sendiri tidak
mencintai seni?
"If you want to
convince your child that musical education is important,
start by being convinced of it yourself!"
EFEK PENDIDIKAN MUSIK YANG
BERKUALITAS
1. Pencapaian prestasi akademik
Musik merupakan
salah satu kontribusi seni yang paling penting dalam sejarah perkembangan
manusia dan merupakan multi-disiplin
ilmu yang melibatkan seluruh koordinasi fisik-mental manusia. Pembelajaran musik sejak dini dapat meningkatkan kemampuan fundamental
belajar di berbagai bidang, seperti: mengasah berbagai kemampuan
intelligensi/kecerdasan (multiple intelligence) - kecerdasan intelektual
(IQ) dan kecerdasan emosional (EQ), mengaktifkan kinerja otak kanan & kiri
dan meningkatkan kemampuan berpikir (daya ingat & konsentrasi) seseorang, melatih kemampuan berpikir secara abstrak, kemampuan belajar secara kognitif (cognitive learning & reasoning),
meningkatkan kemampuan berbahasa asing dan membaca (language), serta melatih
kemampuan otot motorik halus anak (fine motor skills).
2. Perkembangan kehidupan sosial yang sehat (good
social skills)
Musik dapat membentuk dan mengasah karakter anak. Anak
yang mempelajari musik memiliki perkembangan kepribadian (personality)
yang jauh lebih baik dibandingkan dengan anak seusia mereka yang tidak bermain
musik - jauh lebih percaya diri dan punya keyakinan terhadap diri mereka
sendiri (self-esteem). Bermain musik secara berkelompok/grup seperti
ensembel, koor, band, marching band, vocal group akan
menstimulasi anak untuk melatih kemampuan dalam bersosialisasi melalui media
musik, seperti: disiplin, bertanggung jawab, percaya diri (self-confidence),
team work, dan mengevaluasi diri sendiri (introspeksi/self-evaluation). Saat murid
mulai mengkomposisi dan berimprovisasi, mereka belajar untuk mempertimbangkan
pilihan-pilihan yang ada dan dituntut untuk membuat keputusan yang cepat (problem-solving
& decision making).
3. Persiapan dalam lingkungan bekerja di abad ke-21
& kehidupan yang berkualitas
Belajar dan bermain musik dapat membangun karakter
individu yang lebih baik dan berkualitas. Semua keahlian dan sikap mental
seperti disiplin, kemampuan menganalisa, berpikir kritis, komunikatif, problem-solving,
team-work, kooperatif, dan kreatif - merupakan aspek krusial yang
dibutuhkan dalam lingkungan bekerja di abad ke-21 ini. Dengan mempelajari dan memainkan musik, berarti kita telah membuka peluang
yang lebih baik bagi generasi selanjutnya untuk menuju sukses.
Mempelajari musik hendaklah
dipandang sebagai suatu kesempatan dan pengalaman berharga di dalam hidup
seseorang. Dan alangkah baiknya jika semua
anak memiliki kesempatan untuk belajar dan tumbuh dalam lingkungan seni (musik
termasuk di dalamnya) sejak dini dan musik bersama-sama dengan ilmu seni yang
lain menjadi salah satu kurikulum yang berintegrasi dengan bidang ilmu lainnya
di sekolah umum.
Orang boleh berbangga apabila bisa memainkan Chopin Revolutionary Etude dengan
kecepatan yang luar biasa, hal itu sah-sah saja. Tetapi apalah gunanya bisa
memainkan musik dengan sempurna, apabila orang tersebut tidak tahu cara membawa
dirinya dan menghargai orang lain dengan menolak untuk memberikan hormat kepada
audience nya? Sungguh ironis dan
patut disayangkan. Sebagus apapun permainannya, tanpa ditunjang oleh sikap dan
karakter yang baik, permainannya akan menjadi sia-sia, tidak mempunyai dampak
kepada pendengarnya – mungkin bahkan orang menjadi kesal dan be-te, karena musik itu jujur... So, play music from your heart and with
passion!