Di balik pianis yang hebat, ada guru yang hebat. Mendapatkan pendidikan piano yang baik dan benar dengan guru piano yang tepat dapat menghemat waktu dalam menguasai teknik bermain yang baik, serta menumbuhkan kecintaan pada musik.
Semua orang tua pasti menginginkan guru piano yang terbaik untuk anaknya. Jadi apa yang harus dilakukan para parents dalam mencari guru yang terbaik? Apakah berlomba-lomba mencari pianis dengan gelar terbaik, resume prestasi terpanjang, atau studio paling mewah?
Sayangnya menemukan guru piano yang baik selalu menjadi tantangan tersendiri. Terutama ketika kita masih pemula dan tidak tahu sebenarnya apa yang dicari. Siswa atau orang tua siswa (apabila anak masih terlalu kecil) harus mempertimbangkan apa yang mereka inginkan dari kelas musik sebelum mencari guru piano. Apakah untuk mengikuti ujian, memenangkan kompetisi internasional, atau hanya sekedar hobi? Pada akhirnya, menemukan guru piano yang baik adalah tentang mengenal diri kita sendiri. Semakin spesifik Anda dapat memahami kebutuhan Anda, semakin cepat Anda menemukan guru piano versi ideal Anda.
Ujian, festival, dan kompetisi itu mempunyai nilai plus dan minus bagi siswa. Namun, kita harus menggunakannya dengan cara dan pada waktu yang tepat. Semua hal tsb bisa menjadi bagian yang sangat penting dalam perjalanan musik siswa. Namun itu bukanlah tujuan akhir dari belajar piano. Tidak semua murid juga cocok untuk dijadikan kuda pacu. Hal ini bisa menjadi bumerang bagi anak.
Jadi guru piano yang ideal itu yang seperti apa? Generalisasi "satu ukuran untuk semua" untuk standard guru piano ideal itu tidak relevan. Apakah seorang pemula berumur lima tahun membutuhkan membutuhkan seorang concert pianist sebagai instruktur musik? Tentunya tidak! Yang ia butuhkan bukanlah seorang performer yang terkenal, tetapi seorang instruktur yang terampil mengajar piano, seseorang spesialis di bidang teaching/pedagogy.
Kenapa? Karena seorang guru piano akan membangun fondasi dasar di saat fondasi tersebut belum ada. Ibarat membangun rumah. Dibutuhkan kemampuan untuk membuat lesson plan, untuk mengamati, problem solving, dan memberikan solusi, berhadapan dengan orang tua murid, memberikan konsultasi, memahami karakter siswa, dan dan dan… Guru piano yang baik dapat membangkitkan motivasi intrinsik Anda, baik dengan menunjukkan sesuatu yang baru, menjelaskan sesuatu dengan baik, atau mendemonstrasikan sesuatu. Apapun itu sifatnya inspiratif.
PRIVILEGE
Belajar piano itu adalah sebuah privilege, Anda harus memiliki waktu, uang, komitmen berlatih, disiplin, piano, dan guru yang bagus dan cocok. Ini termasuk hadir tepat waktu sesuai dengan jadwal yang disepakati, disiplin berlatih secara rutin dan mandiri di rumah, dan tentunya mampu membayar piano lesson tsb.
Jika Anda tidak mampu membayar piano lesson dengan guru dengan taraf professor dari Vienna, karena memang belajar piano itu mahal dan tidak bisa ditawar. Ini bukan charity. Ketika Anda sudah siap, trial adalah sebuah langkah awal yang baik untuk memulai musical journey Anda.
Guru yang serius dan galak umumnya lebih disukai oleh para parents, karena guru tsb bersedia melatih anak secara konsisten dalam jangka waktu yang panjang. Berlatihlah dengan cara dan tips berlatih yang disarankan saat Anda berlatih di rumah, sesuai dengan tujuan yang ia tetapkan untuk Anda. Itu berarti setiap minggu, setidaknya 5 hari seminggu, dengan target 7 hari, selama beberapa tahun.
Memiliki guru yang bagus itu baik, tetapi kemajuan seorang siswa pada akhirnya bergantung pada siswa itu sendiri. Anda harus berusaha, disiplin, fokus pada tujuan, dan Anda tidak bisa hanya bergantung pada sesi les piano seminggu sekali di kelas saja.
Jadi, apa 'tujuan' seorang guru musik? Jawaban yang jelas adalah untuk mengajar, mendidik, dan melatih murid dalam keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses sebagai musisi.
Kata "mengajar" berasal dari kata Inggris Kuno tæcan yang berarti "menunjukkan" atau "membimbing", dan seorang guru yang baik akan memberikan bimbingan/instruksi, dorongan, dan umpan balik yang membangun kepada murid-muridnya agar mereka dapat berlatih dan berkembang.
Perluasan dari hal ini adalah gagasan "membimbing" siswa dalam pembelajaran mereka dengan membuka pintu, mendorong siswa untuk melihat gambaran yang lebih besar di luar batasan sempit partitur musik, dan menumbuhkan rasa ingin tahu, kepercayaan diri, tekad, dan pembelajaran mandiri. Untuk mentransfer keterampilan dan pengetahuan mereka, seorang guru harus menjelaskan, mendemonstrasikan, dan juga menginspirasi. Sayangnya, banyak siswa yang mudah terpengaruh dan naif yang tertipu oleh guru dengan label "terkenal". Padahal yang “terkenal” itu belum tentu bagus, misalnya: influencer tik tok a.k.a konten kreator yang memanfaatkan muridnya demi konten.
“Guru yang hebat selalu memberikan pandangan musik yang utuh kepada muridnya
— bukan alternatif, bukan hanya satu cara melakukannya…..
Dia memberimu gambaran utuh tentang berbagai dunia, berbagai kemungkinan…”
– Lang Lang tentang gurunya, Gary Graffman
GURU SEBAGAI PANUTAN & TELADAN (ROLE MODEL)
Seorang guru yang baik memungkinkan siswanya menjadi pembelajar yang percaya diri dan mandiri. Ada guru-pianis hebat yang sangat dihormati yang diberi gelar "setengah dewa", seperti: Chopin, Liszt, Busoni – yang mewariskan metode, kebijaksanaan, dan nilai-nilainya kepada murid mereka. Guru-guru seperti itu menyadari bahwa aspek penting dari seni mengajar adalah menciptakan individu-individu yang mandiri dan cakap, alih-alih kloningan diri mereka sendiri.
GURU KILLER
Namun dalam dunia Musik Klasik, guru piano terkenal memiliki kepribadian yang sangat keras, strict, dan sangat tangguh. Mengapa? Agar murid-murid mereka berhasil. Penghinaan ritual dalam pelajaran, atau memukul buku jari murid dengan penggaris setiap kali mereka memainkan nada yang salah adalah hal yang biasa dalam pelajaran piano. Untungnya, sebagian besar aktivitas tsb merupakan praktik pengajaran yang sudah ketinggalan zaman dan tidak akan ditoleransi di zaman now, karena dianggap sebagai child abuse atau kekerasan fisik. Pemahaman yang lebih mendalam tentang psikologi pembelajaran dan metode pedagogis modern telah menghasilkan pendekatan yang lebih “manusiawi”.
Isabelle Vengerova
Komposer Philip Glass menggambarkannya sebagai sosok yang "mengintimidasi dan menakutkan" yang pelajarannya selalu membuat murid-muridnya "terguncang dan terdiam", sementara Virgil Thomson menulis bahwa ia memiliki "pendekatan yang tak kenal basa-basi terhadap keterampilan bermusik dan perlakuan yang tak main-main terhadap siapapun". Dia bisa berteriak, melempar barang, mencela, dan memaksa murid-muridnya untuk belajar dengan caranya, tanpa terkecuali.
“….never had I had a piano teacher so demanding and tyrannical”
– Leonard Bernstein on Isabelle Vengerova
Sedangkan Nadia Boulanger merasa nyaman dengan reputasinya yang beragam. Vengerova dan Boulanger sesuai dengan citra tradisional guru-master – didaktik, serius, ketat, disiplin – dan mereka bukan satu-satunya guru yang membangkitkan rasa kagum, takut, dan hormat di hati murid-murid mereka. Guru-guru seperti ini dianugerahkan status yang hampir seperti dewa. Tiger mom dan dragon papa aja takut sama guru piano model ini.
Nadia Boulanger (1887 – 1979) berasal dari keluarga yang sangat musikal (ia adalah saudara perempuan Lili Boulanger dan putri Ernest Boulanger) dan menunjukkan bakat musikal sejak usia muda, namun memilih untuk menghindari karier sebagai komposer atau pemain karena ia merasa tidak cukup berbakat. Seperti Czerny, ia juga memberikan les kepada banyak musisi terkenal, termasuk Daniel Barenboim, Quincy Jones, Astor Piazzolla, dan Philip Glass.
Di masa ketika belajar piano masih menjadi hak istimewa orang kaya, Boulanger bangga karena mampu menerima siswa dari berbagai latar belakang, dan sebagian besar mengajar dari apartemennya di Paris. Selama Anda bersedia belajar, Anda bisa menggunakan Boulanger sebagai guru. Ia menekankan kreativitas individu, baik dalam pengajaran pertunjukan maupun komposisi, serta pentingnya kesadaran dan kehadiran setiap saat saat bermain. Sebagai guru, Boulanger mengambil pandangan holistik dengan menggabungkan teknik sight-singing menggunakan solfège "fixed-Do" dalam metode pengajarannya. Ia juga mendobrak batasan bagi perempuan di panggung internasional, menjadi perempuan pertama yang memimpin orkestra BBC Symphony, Hallé, dan Philadelphia.
Carl Czerny (1791 – 1857) adalah seorang komposer, guru, dan pianis Austria yang belajar langsung dari Beethoven. Ia mulai mengajar pada usia 15 tahun dan ia menelurkan salah satu pianis paling virtuoso sepanjang masa, yaitu Franz Liszt.
Banyak musisi hebat modern dan abad ke-20 dapat menelusuri "garis keturunan pedagogis" mereka kembali ke Czerny, termasuk Daniel Barenboim, Rachmaninoff, Leon Fleisher, dan Sergei Prokofiev. Namun, pengaruh Czerny masih terasa kuat dalam pelajaran piano sehari-hari dengan publikasi-publikasinya yang banyak digunakan, berisi latihan-latihan teknis dan etude, termasuk: "The Art of Finger Dexterity, op. 740", "The School of Velocity, op. 299", dan "Practical Method for Beginners, op. 599". Meskipun karya-karya ini bukannya tanpa kritik, karya-karya tersebut sering dipuji karena penerapan praktisnya dalam memainkan repertoar klasik lainnya, sekaligus tetap enak didengar.
Graham Fitch adalah guru yang benar-benar hebat dan pendekatannya terhadap praktik yang efektif serta saran-saran yang tak ada habisnya tentang cara-cara mengatasi frasa dan bagian-bagian yang sulit. Pelajarannya disampaikan dengan cara yang paling hormat dan murah hati, dia berbagi bukan 'menceritakan', dia juga seorang pianis profesional yang sangat baik.
Sekalipun seorang guru memiliki reputasi yang baik, katanya, "mereka mungkin belum tentu cocok untukmu dan kamu mungkin tidak cocok dengan mereka, meskipun mereka adalah yang terbaik". Setiap orang itu unik, oleh karena itu kita tidak bisa memperlakukan setiap guru dan setiap murid dengan cara yang sama. Mengapa? Karena kita bukan mesin. Kita tidak menciptakan program seperti mesin, namun kita harus memanusiakan manusia. Guru dan murid harus mempunyai hubungan seperti “ikatan jiwa”, chemistry yang baik, bonding. Tanpa adanya rasa trust/kepercayaan terhadap guru, murid juga akan sulit berkembang.
Guru piano yang profesional dan baik umumnya unggul dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar, kecepatan, dan kebutuhan emosional masing-masing siswa. Dengan demikian, mereka secara alami membuat pembelajaran lebih mudah diakses dan menyenangkan. Mereka selalu fleksibel dan siap beradaptasi kapan saja, mereka berfokus membangun fondasi apa pun yang dibutuhkan – teori musik, sight reading, keterampilan teknis, ear training – apapun itu untuk memastikan siswa mereka mencapai tujuan individual mereka. Mereka dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif, kondusif, suportif dan ideal untuk memupuk kecintaan murid dan minat jangka panjang terhadap musik.
Jadi kenangan apa yang Anda miliki tentang guru musik Anda? Apakah Anda memiliki guru yang baik, ideal, dan cocok atau sebaliknya? Satu hal yang perlu Anda ingat, guru piano itu bukanlah dewa tanpa cela. Guru piano itu juga hanya manusia biasa yang mempunyai banyak kekurangan. So, jika Anda bisa bermain piano, berterima kasihlah kepada guru piano Anda!

.jpeg)





