Thursday, November 3, 2022

MENJINAKKAN JARI KEEMPAT & KELIMA | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, November 2022

“MENJINAKKAN
JARI KEEMPAT & KELIMA”
Staccato, November 2022
By: Jelia Megawati Heru


MASALAH JARI KEEMPAT & KELIMA

Jari keempat dan kelima umumnya lebih sulit dikendalikan dibandingkan dengan jari pertama, kedua, dan ketiga. Menjadi momok bagi para pianis, karena memang secara anatomi jari keempat dan kelima lebih lemah daripada jari telunjuk dan jari tengah, dan bahwa ibu jari, meskipun kuat, bisa merugikan karena posisinya yang aneh atau sulit. Setiap orang dengan tangan normal memiliki masalah yang sama.



Jari keempat Anda tidak memiliki tendon independen, namun berbagi dengan jari tengah dan jari kelima. Itu sebabnya ia tidak pernah bisa benar-benar mandiri. Untuk bergerak ke atas jarak berapa pun akan membutuhkan jari yang lain juga bergerak, sehingga proyeksi nada menjadi tidak akurat, slip, dan tempo menjadi tidak rata.

 

Oleh karena itu banyak pianis yang memilih untuk melakukan penjarian ulang pada bagian-bagian tertentu, sehingga jari yang “lemah” ini tidak perlu digunakan. Tapi apakah ini merupakan solusi yang tepat? Menghindari masalah? Sebetulnya jika kita dapat menerapkan penggunaan penjarian yang tepat dalam praktiknya, mungkin hal ini jutru akan menguntungkan kita.



NYERI DAN TEGANG

Masalah utama pada jari keempat dan kelima adalah rasa nyeri. Jika Anda berlatih dan melakukannya dengan salah (kebiasaan buruk), berulang dari waktu ke waktu, maka dapat menyebabkan ketegangan, kelelahan, dan nyeri. Ketegangan ini akan menghambat permainan mereka, ketegangan yang akan menghentikan jari dan pergelangan tangan bekerja dengan benar. 

 

Umumnya pianis akan mencoba menghentikan jari kelingking agar tidak bergerak juga alih-alih membiarkannya rileks. Namun lengan dan pergelangan tangan harus sangat fleksibel dan 'bebas'. Jika Anda tidak mengenali sumber ketegangannya dan gerakan apa yang membuat nyeri, seiring dengan berjalannya waktu hal ini dapat menyebabkan cidera permanen, seperti carpal tunnel syndrome dan merusak kerja keras Anda selama ini. Jangan sampai waktu terbuang percuma dan sia-sia. Hal ini dapat mengakhiri karir pianis seseorang.



RILEKS & WARMING UP

Jika Anda ingin mulai meningkatkan teknik jari keempat dan kelima Anda, maka mulailah dengan memahami ARTI RILEKS yang sesungguhnya dengan merasakan berat lengan, tergantung sepenuhnya di sisi Anda.

 

Saat melatih jari-jari, cobalah untuk memahami anatomi dan merasakan otot/sendi yang digunakan dalam melakukan gerakan tertentu. Pastikan agar setiap kali Anda melakukan suatu gerakan pada jari keempat dan kelima, Anda tidak merasakan ketegangan pada jari lainnya dan pergelangan tangan Anda. Cobalah berlatih pada kecepatan yang sangat lambat – terutama pada saat berlatih jari keempat dan kelima.



Gunakan 'finger tips' (ujung bantalan jari) mereka yang umumnya menghasilkan hasil yang lebih baik daripada jari datar dan pastikan Anda menghasilkan suara penuh yang kaya dengan menggunakan buku jari. Manfaatkan juga berat lengan dan putaran pergelangan tangan yang optimal. 

 

Jangan lupa juga untuk melakukan pemanasan sebelum berlatih. Pemanasan dapat mencakup beberapa rutinitas peregangan jari. Jari yang kuat memang diperlukan untuk bermain piano, namun menjadi fleksibel jauh lebih penting. Mengapa? Karena mereka yang memiliki jari yang kaku dan kurang fleksibel pada persendian cenderung memiliki waktu yang lebih lama untuk menguasai permainan yang luwes dan berisiko terkena rasa nyeri.



KONTROL JARI

Ide latihan fingering bukanlah untuk memperkuat jari hingga semuanya kuat, namun untuk membuatnya seolah-olah terdengar SAMA (ilusi bunyi). Latihan perlahan dimana Anda memastikan semua jari rileks setelah nada akan sangat membantu. Tujuannya adalah KONTROL.

 

BERMAIN DENGAN POSISI JARI TEGAK

Pastikan agar sendi ruas jari pertama (yang paling dekat dengan ujung jari) berada dalam posisi terkunci dan tegak menopang. Tentunya hal ini lebih sulit dengan jari keempat dan kelima, karena jari tsb tidak terbiasa dengan jenis gerakan atau posisi seperti ini. Namun bagian sendi pada ruas jari ini adalah KOENTJI dari mengembangkan artikulasi yang lebih jelas. 



MANFAATKAN GERAKAN PERGELANGAN TANGAN & LENGAN

Cobalah untuk memastikan bahwa pergelangan tangan dan lengan Anda 'membimbing' atau menopang setiap jari saat ditekan. Gunakan gerakan rotasi pergelangan tangan yang merupakan gerakan melingkar yang fleksibel yang dibuat oleh pergelangan tangan. Hal ini berguna dalam mengurangi ketegangan di pergelangan tangan atau tangan. Perkembangan gerakan ini akan sangat penting dalam proses yang lambat namun mantap untuk mendorong jari-jari yang lebih kuat.

 

Setelah jari keempat dan kelima melakukan latihan gerakan rotasi melingkar ini secara perlahan pada kedua tangan, Anda mulai bisa menambahkan beban lengan untuk menghasilkan suara yang lebih kaya. 

 

Selanjutnya Anda mulai bisa menambahkan kekuatan ekstra pada jari yang lemah dengan aksen atau tenuto pada nada yang dimainkan oleh jari keempat dan kelima. Hal ini bisa sangat berguna dalam aksentuasi nada yang penting dalam tangga nada dan arpeggio. Langkah-langkah kecil ini akan meningkatkan kesadaran gerakan di jari keempat dan kelima yang mengarah pada kontrol yang lebih besar dan artikulasi yang lebih rapih.



GUNAKAN PIANO AKUSTIK

Sebagian besar pengembangan kekuatan jari di piano adalah berlatih menggunakan instrumen yang tepat. Keyboard dan piano digital dengan tuts datar atau bahkan piano akustik yang tidak dirawat (rusak/tidak dituning) akan sangat membatasi peluang Anda untuk maju.

 

Penggunaan instrumen yang tidak tepat akan merugikan diri mereka sendiri dan tidak memungkinkan Anda untuk mengembangkan teknik bermain yang tepat. Anda akan kesulitan dalam memainkan piano akustik yang sebenarnya. Carilah piano yang memiliki fitur hammer/weighted action dan sensitivity touch. Kualitas nada harus sesuai dengan kekuatan yang diberikan (dinamika keras/lembut, artikulasi staccato/legato/accent yang tepat).



MENDENGARKAN

Banyak yang berpikir berlatih tangga nada akan menjadi solusi jari untuk bekerja sama, tetapi ini biasanya tidak selalu terjadi. Mungkin tangga nada akan membantu kemandirian jari tetapi tidak membantu SEMUA JARI.

 

Alat yang paling berguna untuk membantu mencapai goal kontrol adalah dengan FOKUS pada PENDENGARAN Anda. Jangan (hanya) memainkan tangga nada dan latihan; dengarkan mereka. Bunyi (AUDIO) lebih powerful dari hanya sekedar melototi jari satu per satu (VISUAL & MOTORIK).


HANON


CZERNY, HANON & TANGGA NADA

Ada beberapa cara untuk mencapai tingkat kontrol, kekuatan, dan ketangkasan jari. Sebut saja tangga nada, arpeggio, Czerny Op. 101, Czerny School of Velocity Op. 299,  Hanon, dan latihan lima jari lainnya adalah latihan teknis berulang yang digunakan untuk meningkatkan kekuatan, kecepatan, dan ketepatan jari. Tentunya semuanya harus dipraktikkan pada rentang kecepatan, artikulasi, dan level dinamika yang sama dengan piece yang akan Anda mainkan. 



Mulailah secara perlahan dan pastikan Anda memiliki kendali di setiap fokus latihan. Jangan terburu-buru dan melakukan hal yang salah tanpa kontrol yang tepat, sehingga muscle memorynya pun terlanjur salah. Lakukan dengan SANGAT lambat dan lakukan berulang-ulang. Tidak harus dalam waktu yang lama, tapi Anda harus SERING/KONSISTEN melakukannya, dengan fokus pada teknik bermain yang BENAR setiap kalinya.

 

Perpaduan latihan yang benar akan membuat jari lebih kuat, akurasi lebih baik, dan bonus kecepatan dan kemudahan memainkan bagian yang sulit dalam sebuah repertoire. Semakin sering Anda melakukannya, maka semakin efisien permainan Anda.



Anda sedang berbicara tentang membuat otot Anda terbiasa dengan serangkaian gerakan yang sangat spesifik. Berapa lama waktu yang dibutuhkan tergantung pada kemampuan motorik Anda. Tetapi disarankan untuk melakukan latihan jari terkonsentrasi tidak lebih dari 10-15 menit per sesi, karena latihan yang berlebihan dapat membuat otot menjadi lemah. Selain itu pilihlah repertoire yang tepat sesuai dengan level. Jangan memainkan sesuatu yang sangat sulit yang tidak mungkin dimainkan pada level Anda (baca: MAKSA). Tidak hanya membuat frustasi, tetapi hal ini akan melemahkan tangan Anda dan menyebabkan cidera.

 

Lebih bermanfaat untuk berlatih piano dalam waktu yang lebih singkat dan memungkinkan tangan dan pikiran untuk pulih. Itulah mengapa jeda di antara bermain piano itu penting. Berikanlah jeda singkat setidaknya 5 menit sebelum kembali berlatih dalam sesi 30 menit. Kemudian tingkatkan waktu latihan perlahan-lahan hingga sesi 60 menit atau lebih. Dengan berlatih dalam potongan yang lebih kecil, prosentase upaya keberhasilan menjadi lebih tinggi. 


 

PENUTUP

Memiliki jari dan tangan yang kuat akan menuai banyak manfaat dalam bermain piano, seperti fleksibilitas, ketangkasan, kecepatan, ketepatan, kontrol, artikulasi yang lebih rapih, dan stamina yang lebih baik. Untuk itu disarankan agar Anda meluangkan waktu bagaimana mengasah keterampilan teknik bermain yang benar. Apalagi tangan kita tidak punya suku cadang yang bisa dibeli di toko. Semuanya membutuhkan waktu yang tidak sebentar, ketekunan, disiplin, telaten, konsistensi, dan kesabaran. No short cut. Namun kerja keras semoga akan membuahkan hasil yang manis. Selamat berlatih!