“5 HAL YANG WAJIB DIKETAHUI
ORANG TUA PADA KELAS PIANO”
(PANDUAN KELAS PIANO BAGI ORANG TUA)
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, March 2017
IT TAKES TWO
“It takes two generations to make a
musician - the first generation learns how to learn, and then the second generation has
parents who know what it takes to really become a musician. Together they’re laying the foundations
for the next generations to have the chance to master an instrument.”
Setelah
membaca kutipan diatas, mungkin Anda langsung berpikir: “Waduh, mati deh! Saya nggak bisa baca not balok, buta nada, apalagi
tahu letak not dimana? Boro-boro! Apakah itu berarti anak saya tidak bisa
mendapatkan kesempatan belajar piano yang lebih baik?” (*panik) It’s ok, calm down! Don’t worry, be happy! Tarik
napas dalam-dalam, buang napas! Banyak
cara yang bisa dilakukan kok. Orang
tua yang pintar selalu menemukan cara untuk mendukung buah hati nya.
Tidak
semua orang tua memiliki latar belakang memainkan musik. Jika Anda adalah orang
tua yang ingin memasukkan anak Anda ke kelas piano, mungkin Anda akan kewalahan
dengan tuntutan berlatih dan bingung dengan apa yang Anda harus lakukan. Tentunya jika Anda ingin terlibat dan mendukung pendidikan musik anak Anda. Jadi
apa yang wajib Anda ketahui?
Be prepared for extra cost!
1. SIAPKAN BUDGET EKSTRA
Sebagai
orang tua, Anda wajib membayar uang kursus tepat waktu setiap bulannya. Namun
yang dimaksud dengan budget ekstra adalah pengeluaran diluar uang kursus piano.
Mengapa? Karena hal ini bisa bikin orang tua “bernyanyi”, secara tidak murah
dan masuk kategori wajib. Misalnya: buku musik, buku partitur, biaya konser,
biaya ujian musik, metronome, pernak-pernik pendukung musik, workshop,
masterclass, seminar, piano bench adjustable, foot stool, piano tuning (setem piano), dan investasi piano akustik (bukan keyboard) untuk tujuan
jangka panjang.