Monday, March 14, 2016

Piano Recital "But First, PIANO TIME!" at Istituto Italiano on Sunday, May 22, 2016 (3 - 5 PM)

Dear Sir/Madam,
I would like to invite you to:

PIANO RECITAL
“But First, PIANO TIME!”


Directed by:

VENUE
Jln. HOS Cokroaminoto 117
Menteng, Jakarta Pusat - 10310
Sunday, 22nd May 2016
3 pm - 5 pm

Thursday, March 10, 2016

RESENSI BUKU PIANOLICIOUS!: "MENCECAP LEZATNYA BURGER RASA PIANO" - by: Michael Gunadi Widjaja

RESENSI BUKU PIANOLICIOUS!
"MENCECAP LEZATNYA BURGER 
RASA PIANO"

  FRONT COVER

Judul Buku: PIANOLICIOUS!
Penulis: JELIA MEGAWATI HERU
 

Jumlah halaman: 227 + ilustrasi (flashcards DIY)
Format: A5, HVS, SOFTCOVER
Penerbit: Pustaka Muda
ISBN: 9786026 850140
Tahun penerbitan: 2016, cetakan pertama
(LIMITED EDITION)


https://www.bukuqu.com/product/pianolicious/
  
BUKAN SEKEDAR BUKU REFERENSI
Tidaklah berlebihan kiranya, jika dikatakan bahwa buku PIANOLICIOUS!” karya Jelia Megawati Heru, adalah sebuah VADE MECUM piano yang berbahasa Indonesia. Pianolicious! bukan kamus yang hanya dibuka saat orang kebingungan mencari makna kata atau istilah. Pianolicious! juga bukan sebuah ensiklopedia yang semata secara verbal merangkum dan merangkai makna akan sesuatu hal. Lebih dari itu. Sebagai sebuah vade mecum piano.

Pianolicious! adalah sebuah handbooksebuah buku pegangan. Buku tempat bertumpu dan berpijak, serta mengacu akan segala hal ikhwal piano, dengan tetap segar dan tak bertele-tele. Nampaknya buku Pianolicious! adalah “kelanjutan” dari buku HITAM PUTIH PIANO. Dalam HITAM PUTIH PIANO, seorang Jelia banyak mengupas aplikasi, motivasi, inspirasi, dan tantangan, serta pergulatan piano dan musiknya dalam ranah yang relatif umum. Pianolicious! berbicara lebih menukik secara teknis dan detail, dengan tetap dengan gaya bahasa yang mengalir nikmat.

 ULASAN PIANOLICIOUS DI MAJALAH STACCATO, MEI 2016

MAKNA COVER BUKU
Cover buku berwarna merah cerah. Agaknya dimaksudkan sebagai perlambang sebuah optimisme dan hasrat untuk terus mencecap ilmu. Judul buku dalam warna kuning menyala. Seolah ingin menyemburatkan pemaknaan yang lebih mendalam. Ilustrasi pada cover, cukup menggelitik untuk disimak. Sebuah BURGER. Namun BUKAN HAMBURGER. Melainkan BURGER yang berisi metronome, buku piano, tuner, piano roll pad, dan iPod yang kesemuanya adalah “perkakas” pembelajaran musik piano.  

Dengan ilustrasi yang menggelitik tersebut, ada kesan kuat bahwa seorang Jelia ingin menyajikan sebuah “kelezatan”. Yang bergizi, sebagaimana layaknya BURGER. Namun dengan kelezatan pendidikan piano dan musiknya. Itulah PIANOLICIOUS! atau PIANO YANG DELICIOUS.

Sunday, March 6, 2016

7 PROBLEM YANG HANYA DIMENGERTI OLEH GURU PIANO - by: Jelia Megawati Heru (Staccato, March 2016)

"7 PROBLEM YANG HANYA 
DIMENGERTI GURU PIANO"
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, March 2016


Banyak orang yang menganggap guru piano adalah profesi rendahan: “Ah, cuma guru piano!” Hanya karena tidak menyangkut hidup dan mati nya orang, bukan berarti guru pantas dilihat sebelah mata, tidak dihormati, dan nggak penting-penting amat.  “Kalau mau dihormati dan dianggap penting, jangan jadi guru dong! Jadilah dokter, pengacara, tokoh masyarakat, atau presiden!,” celetuk salah satu orang tua murid. “Hmm, really? Yang guru musik, suara nya mana?” Dalam rangka memperingati profesi seorang guru, maka artikel kali ini akan mengulas permasalahan yang paling sering dihadapi oleh seorang guru piano dalam kesehariannya mengajar.

1. ORANG TUA SELALU MENGANGGAP ANAKNYA NO. 1
Setiap orang tua pastinya selalu ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya. Namun sayangnya orang tua sering kebablasan – terlampau sering dibutakan oleh ego dan obsesinya sendiri. Mereka bersikeras, bahwa anak mereka berbakat, seorang music prodigy – lebih baik daripada anak-anak yang lain. Pokoknya anak mereka adalah yang terbaik dan harus diprioritaskan dan diperlakukan seperti telur emas. Anak diyakinkan, bahwa ia adalah seorang superior, paling benar, tidak pernah salah, dan anak lain selalu lebih rendah darinya. ("Raising Music Prodigy" - Staccato December 2015)