Monday, May 4, 2015

"KESALAHAN BERLATIH MENJELANG KONSER" - by: Jelia Megawati Heru (Staccato, May 2015)

"KESALAHAN BERLATIH MENJELANG KONSER"
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, May 2015


P-A-N-I-K, lima huruf itulah yang dirasakan setiap performer sesaat sebelum konser, ketika melihat panggung, sebuah piano, dan ratusan penonton. Apakah itu hormon adrenalin, demam panggung, atau pikiran buruk yang selalu menghantui Anda, ah entahlah? “Bagaimana jika nanti salah? Bagaimana jika saya lupa? Bagaimana jika saya berhenti bermain dan terdiam mematung di tengah-tengah konser?” Well, there’s a lot of IF there.

Hal-hal seperti ini lah yang membuat pianis, terutama yang bermain solo selalu merasa kurang latihan dan tetap berlatih hingga detik-detik terakhir menjelang konser. Sayangnya latihan menjelang konser yang terburu-buru dan berantakan karena stress maupun panic attack, justru akan berdampak fatal terhadap rutinitas latihan Anda. Alih-alih bermain secara sempurna, Anda justru bisa melakukan lebih banyak kesalahan yang mungkin sebelumnya tidak pernah Anda lakukan dan mengakibatkan cidera serius. Kesalahan berlatih apa yang harus Anda hindari pada detik-detik menjelang konser?


1. TIDAK DISIPLIN DALAM BERLATIH
"Aneh, padahal waktu latihan saya tidak pernah salah. Tapi waktu konser, saya mainnya kok salah-salah ya?!" Yang dilatih dalam bermain musik adalah otot tangan dan memori musikal dalam indera peraba dan koneksinya dengan indera pendengaran. Jadi rutinitas, keteraturan/konsistensi, dan kedisiplinan harus menjadi menu harian Anda. Latihan yang bolong-bolong: seminggu sekali, 10 menit sebelum kursus piano, sehari sebelum konser – akan menjadi resep bencana dalam konser. Latihan yang teratur dan efektif setiap harinya adalah kunci kesuksesan permainan yang baik dan stabil.

Disini musisi adalah atlet sekaligus artis. Untuk itu selayaknya seorang ATLET, dibutuhkan kerja keras, ketahanan, dan stamina dalam melatih dirinya. Bukan hanya saja secara motorik, namun secara mental dan rasa. Stamina dibangun secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang panjang, bukan sehari dua hari. Tidak ada jalan pintas dan tidak ada seorang pun yang akan menggantikan diri Anda waktu konser. Jadi, mulailah atur jadwal latihan Anda 2-3 bulan menjelang konser dan latihlah diri Anda untuk disiplin!


2. SELALU MULAI DARI AWAL/BERHENTI  
Jangan selalu bermain dari awal lagi, apabila melakukan kesalahan di tengah lagu. Latih bagian yang sulit secara perlahan-lahan (tempo lambat) dan ulang dari bagian yang sulit tsb. Lalu kombinasikan dengan bagian sebelumnya. Jangan berasumsi bahwa tidak ada kesalahan. Make room for the errors! Belajarlah mengantisipasi atau menghindari kesalahan, supaya apabila Anda melakukan kesalahan pada bagian tsb, permainan tidak terhenti dan tetap berlanjut ke bagian berikutnya (recovery). Latih diri Anda untuk tidak melakukan reaksi gesture/mimik yang menyiratkan, bahwa Anda melakukan kesalahan besar atau frustrasi – seperti: menggelengkan kepala, melakukan gerakan tiba-tiba, atau bahkan berhenti bermain. Penonton tidak boleh tahu, bahwa Anda melakukan kesalahan. Lanjut! The show must go on.

Uniknya Anda akan merasakan kesalahan yang akan datang, sedetik sebelumnya. Hal terburuk yang dilakukan pianis ketika mereka melakukan kesalahan atau takut melakukan kesalahan adalah bermain lebih lambat dan lembut. Hal ini dapat menyebabkan bencana. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan memori jari, Anda harus bermain sedikit lebih cepat dan lebih keraskebalikan dari apa yang orang cemas akan lakukan selama konser. Metode “menghindar” yang lain adalah dengan memastikan bahwa garis melodi tidak rusak, walau pada akhirnya Anda harus kehilangan beberapa "iringan". Cara lainnya adalah dengan menjaga ritmenya tetap stabil. Jangan sekali-kali memperbaiki kesalahan Anda dalam konser. Ini bukan waktunya latihan. Apapun yang terjadi, lanjutkan permainan Anda.


3. OVERPRACTICE
Jangan berlatih terlalu banyak dan lama sehari sebelum konser. Latihan yang terlalu banyak akan menyebabkan kelelahan otot dan mental (overload). Sedangkan pada hari konser justru Anda membutuhkan konsentrasi dan energi yang banyak. Dalam konser yang bekerja bukanlah mekanisme motorik saja, melainkan otak. Setiap kesalahan berasal dari otak, bukan jari. Semua informasi diproses dan disimpan dengan tertib di otak, seperti file dalam folder komputer. 

Ketika Anda berlatih dengan kecepatan penuh, sejumlah besar data diperkenalkan ke otak sebagai memori. Apabila data yang dimasukkan terlalu besar dalam waktu yang singkat, akan menyebabkan kebingungan atau hang/blank. Sayangnya masalah ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan menekan tombol Ctrl + Alt + Del. Semakin terorganisasi dan rapih data-data nya (memori sederhana, simple, bebas kesalahan/tidak ada virus,) maka semakin stabil kinerja otak, meskipun adanya gangguan/faktor x (stress, panik, hormon adrenalin). Oleh karena itu otak harus diistirahatkan dan berada dalam kondisi primanya sehari sebelum konser. Batasi jumlah latihan menjelang konser.


4. TEMPO TERLALU CEPAT
Secara intuitif setiap pianis umumnya akan berlatih mati-matian dalam tempo yang sangat cepat menjelang konser. Sayangnya permainan dalam tempo yang sangat cepat tanpa pemanasan akan berujung pada cidera. Jangan berlatih langsung dari posisi rileks dalam tempo yang terlalu cepat – terutama pada repertoire yang membutuhkan virtuositas dan tingkat kesulitan teknik yang tinggi, seperti Chopin Etude. Berlatihlah dengan AMAN dan TERKENDALI.

Lakukan pemanasan (warming up) terlebih dahulu dan bermainlah dalam tempo yang lebih lambat dari tempo yang seharusnya untuk melakukan adaptasi dengan piano “asing”. Berat tutsnya, pedal, leap (interval yang jauh,) posisi duduk, posisi penonton, lighting, dan akustik ruangan. Terutama apabila di studio, sekolah musik, rumah, Anda memakai upright piano. Sedangkan di gedung konser digunakan grand piano. Tempo yang lebih lambat akan memungkinkan Anda berlatih lebih akurat dan meningkatkan kontrol jari-jari. Selain itu, Anda juga bisa memasukkan unsur musikalitas dalam permainan, sehingga menjadi lebih ekspresif dan artistik. Ketika Anda sudah siap, lakukanlah test drive dalam tempo cepat pada satu bagian yang sulit. Tidak perlu memainkan lagu dari awal hingga akhir secara berulang-ulang. This is not a race and certainly not formula 1!

Umumnya disarankan untuk memainkan lagu satu kali dalam tempo lambat, satu kali tempo sedang, dan satu kali tempo cepat namun tidak full-speed dan tidak full power (hindari penggunaan tenaga yang ekstrem). Atau Anda dapat memilih bagian tertentu yang Anda rasa sulit untuk test drive. Cukup. Jangan pernah mengubah respon otot Anda secara tiba-tiba. Anda bisa mengalami cidera dan berakhir dengan kesalahan yang tidak terduga.


5. PANIK, STRESS & TEGANG/KAKU
Panik dan stress akan mengakibatkan ketegangan dan kekakuan pada otot tubuh. Bagi musisi dan atlet, hal ini merupakan mimpi buruk. Karena mereka tidak dapat menggerakkan bagian tubuh yang mereka inginkan seperti pada waktu latihan. Umumnya panik dan stress disebabkan oleh demam panggung dan juga ketidaksiapan pemain dalam menghadapi publik. Oleh karena itu ada baiknya pemain melakukan gradiresik (rehearsal) untuk check sound/test drive, melakukan simulasi konser, pemanasan (warming up), dan latihan relaksasi/pernapasan sebelum konser.

Untuk melakukan simulasi konser, bayangkan diri Anda bermain di depan penonton. Ada juga yang membayangkan diri mereka berada sendirian di ruang latihannya di rumah atau bermain di depan salah satu anggota keluarga di rumah. Lakukan simulasi ini dalam tempo lambat, konsentrasi penuh, dan rileks. Usahakan membuat diri Anda untuk tetap tenang, santai, dan nyaman dalam gladiresik. Ambil nafas panjang, setelah itu berusahalah untuk bernafas secara teratur. Beradaptasilah dengan lingkungan dan suasana panggung.


Minimalisir faktor yang membuat Anda semakin panik. Hindari makanan manis, berlemak, bersoda sebelum tampil. Minumlah air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi. Menghafal (memorizing) merupakan hal yang membantu pemain dalam berkonsentrasi. Mintalah bantuan page turner untuk membalik halaman buku musik Anda, apabila diperlukan.

6. PENAMBAHAN MATERI BARU
Dalam minggu terakhir persiapan menjelang konser, tidak dianjurkan untuk menambahkan materi baru atau membuat perubahan pada rutinitas lagu (seperti: perubahan nomor jari). Jangan menambah beban dan stress pada hari-H. Materi yang baru akan mempengaruhi atau mengubah rutinitas berlatih Anda sebelumnya. Hal ini sangatlah riskan dilakukan menjelang konser, karena bisa membuat stress berlipat ganda dan menimbulkan kesalahan baru yang sebelumnya tidak pernah terjadi. Wish you good luck and happy practicing!