Thursday, April 7, 2011

Bermain Musik vs Pendidikan Musik



Pendidikan musik mempunyai kelebihan dalam segi kapasitasnya dibandingkan dengan pendidikan dalam bidang yang lain. Sebuah pengalaman musikal mampu mengubah hidup seseorang. Apakah hal yang sama dapat dikatakan dalam mempelajari rumus aljabar, mengarang dalam bahasa asing, maupun hukum fisika?

APA SAJA YANG DIPELAJARI DALAM MUSIK?

Dalam musik, seseorang dituntut untuk mempelajari matematika: bagaimana cara menghitung, menjaga kestabilan tempo,  dan menentukan panjang setiap nada yang dimainkan dalam waktu yang bersamaan, maupun waktu yang berbeda-beda. Ilmu pasti (science) juga sangat dibutuhkan untuk memahami hukum Pythagoras "overtone series" - bagaimana musik diproduksi melalui getaran (vibration). 

Kita mempelajari koordinasi gerak yang luar biasa melalui musik - seperti layaknya atlet, dimana kemampuan motorik besar (gross motor skills) dan kemampuan motorik halus (fine motor skills) digunakan untuk memainkan instrumen. Seorang penyanyi dan pemain alat tiup harus belajar untuk mampu mengontrol pernafasan mereka dan tetap berada dalam kondisi yang prima selama performance berlangsung.

Seorang pemain musik juga mempelajari tentang seni (fine art). Seorang musisi akan mempelajari tentang komposernya, lagunya, karakter, hubungannya dengan bidang seni yang lain, dan style musik ybs. Oleh karena itu menjadi seorang musisi dapat dikatakan sama seperti menjadi layaknya seorang atlet seni. 

Seperti yang kita lihat, musik merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan kita. Musik dapat menggambarkan karakter dan suasana apapun -  untuk itu dibutuhkan seorang musisi yang spesial dengan interest serta passion untuk menghasilkan good quality of music. Namun terkadang musik sering diremehkan dan dipandang sebagai suatu hal yang mudah atau hanya merupakan permainan semata saja. Memang betul, bermain musik merupakan hal yang sangat menyenangkan, karena memang musik memang FUN (tetapi tidak mudah!). 

Musik merupakan hal yang sangat penting bagi pendidikan anak. Pendidikan musik akan meningkatkan cara berpikir anak, yang memungkinkan mereka untuk berpikir pola-pola musik yang kompleks - bagaimana caranya untuk membuat suatu bagian (passage) dalam sebuah lagu menjadi terdengar lebih baik, apa perubahan kecil yang bisa dibuat untuk menyesuaikan nada/intonasi, bagaimana musik dan bagian-bagian yang terdapat di dalamnya bisa membentuk suatu harmoni yang selaras? 

BERMAIN MUSIK vs PENDIDIKAN MUSIK

Walau masih banyak orang yang berpikir skeptis tentang besarnya dampak pendidikan musik di sekolah, hal ini tidak mengubah kenyataan bahwa pendidikan musik merupakan hal yang sangat krusial dan sama krusialnya dengan menemukan guru musik yang betul-betul mempunyai kredibilitas, kompetensi, serta dedikasi yang tinggi dalam mengajar. 

Di universitas, mahasiswa musik mempunyai bahan-bahan yang sangat banyak untuk dipelajari - an awful lot! Pendidikan musik merupakan salah satu bidang yang mempunyai program yang sangat padat, mata kuliah terbanyak, serta jam terbang yang banyak. Para calon guru musik harus mempelajari materi umum mengajar, psikologi, sejarah musik, teori musik, komposisi, aransemen, metode-didaktik mengajar, conducting, praktek kerja, mengenal semua jenis repertoire yang ada, teknik mengajar, sekaligus mampu memainkan instrumen, dan masih banyak lagi. 

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa musik mempunyai kekuatan yang luar biasa bagi kehidupan seseorang. Bagaimana musik ini bisa berdampak terhadap seseorang merupakan tantangan yang besar bagi seorang guru, karena pengalaman bermain musik tidak bisa menggantikan pendidikan musik itu sendiri. Pendidikan merupakan pertemuan beberapa bidang, dimana musik disini dipelajari seperti bahasa, secara terus-menerus, kontinu, berkesinambungan melalui mendengarkan, analisa dan latihan-latihan.


Pendidikan musik harus diciptakan dan diimplementasikan dengan cara holistik dan mempunyai perkembangan rute serta fase pembelajaran yang fleksibel sebagai suatu struktur yang komplit/utuh dan saling berintegrasi. Seorang guru musik sebaiknya selalu menginvestigasi sikon dalam kelas, baik one-to-one, maupun grup (classroom work small group), serta memahami dan mengimplementasikan metode pembelajaran yang tepat & program yang bervariasi dalam pembelajaran instrumen, menyanyi, kegiatan musikal lainnya dalam jangka waktu tertentu.

Selama proses ini berjalan, seorang guru juga harus mencari jawaban-jawaban dalam perkembangan kegiatan belajar mengajar instrumen, seperti: seberapa sukses kah pembelajaran instrumental sebagai dasar bagi perkembangan musik anak di masa depan? Bagaimana guru bisa me-manage perkembangan musikal murid yang sangat bervariasi? Bagaimana guru harus menilai berbagai kategori musik yang ada di dalam pembelajaran musikal murid? Hal ini perlu dipertimbangkan untuk menghindari terjadinya ekspektasi yang terlalu tinggi bagi murid. 
Mengajar seharusnya tidak hanya menjadi sebuah pekerjaan maupun profesi - melainkan passion, human service, visi dan misi. 
Seorang guru musik yang baik tidak terlalu memfokuskan diri mereka terhadap "standar umum" atau tes/ujian, tetapi memfokuskan diri mereka pada hal yang benar-benar penting yaitu: “learning about music itself!”. Tidak semua anak mempunyai kapasitas untuk menjadi seorang musisi dunia dan menempuh jenjang karir internasional dalam bidang musik, namun musik akan selalu menjadi bagian yang penting dalam hidupnya - untuk mengapresiasi dan mengekspresikan dirinya, memenuhi kebutuhan mereka selama masa-masa remaja, dan melengkapi hidup di saat mereka menjadi dewasa.

Mempertimbangkan kesibukan anak di sekolah dengan segala aktivitas ekstrakurikulernya, maka orang tua harus mempertimbangkan jumlah waktu yang akan digunakan untuk berlatih. Tidak cukup hanya berlatih di sela-sela waktu dimana anak tidak mempunyai kesibukan di sekolah. Untuk menghasilkan perkembangan yang signifikan dalam pembelajaran instrumen, maka anak harus menginvestasikan waktunya untuk berlatih instrumen. Beberapa guru mempunyai kuota tersendiri bagi muridnya, umumnya berkisar antara 20 menit sampai 1 jam dalam sehari, tergantung level muridnya dan kesulitan lagunya. Pada awalnya 20 menit sampai 1 jam ini akan terasa sangat banyak dan lama, tetapi jika Anda bandingkan dengan kegiatan olahraga kompetitif anak di luar sekolah (termasuk transport dan menunggu permainan dalam kompetisi), bermain instrumen ternyata tidak terlalu menghabiskan banyak waktu sama sekali.

Beberapa orang tua, walaupun mereka mengklaim ketidaktahuan mereka dalam bidang musik, tetap dapat mengapresiasi musik dan perkembangan anak mereka dengan mengamati pelajaran musik yang diterima oleh si anak dan mendengarkan latihan harian anak mereka. 
"If you want to convince your child that musical education is important, start by being convinced of it yourself."
Ingin mendukung pendidikan musik anak anda? Silahkan baca pada artikel berikut ini:  http://jeliaedu.blogspot.com/2011/03/apakah-anda-orang-tua-yang-supportif.html