Friday, May 2, 2025

EFEK NEGATIF MEDSOS BAGI MUSISI - by: Jelia Megawati Heru | Staccato, May 2025

EFEK NEGATIF MEDSOS
BAGI MUSISI
By: Jelia Megawati Heru
Staccato, May 2025


Miliaran orang terhubung di seluruh dunia melalui berbagai platform media sosial, dari Snapchat hingga Instagram, hingga TikTok. Berbagai platform media sosial telah menjadi cara yang mudah bagi seseorang untuk memperluas jangkauan dan mengembangkan "merek" pribadi mereka, baik mereka adalah seorang individu, artis, influencer, CEO, dan musisi. 



PERSONAL BRANDING

Penggunaan media sosial oleh artis individu - dan khususnya, musisi klasik membentuk "budaya musik klasik." Meskipun niat awalnya mungkin untuk terhubung dan membangun network, musisi sekarang sering menggunakan media sosial sebagai cara untuk mempromosikan diri mereka (personal branding) tanpa malu-malu dengan berbagai humor dan gaya yang mereka pamerkan setiap saat, mengikuti trending, dan FOMO (Fear of Missing Out). Hal ini sayangnya tidak selalu “sehat”. 

 

Mengembangkan merek untuk diri sendiri berarti menempatkan beban di atas kehidupan yang sudah penuh tekanan bagi seorang musisi, baik di dalam maupun di luar ruang latihan. Sementara platform medsos ini dirancang untuk “menjebak” penggunanya dalam siklus tanpa akhir dari doom scrolling, menonton iklan, dan promosi merek. Jadi, sementara perusahaan-perusahaan besar ini memprioritaskan keuntungan mereka, musisi dan kita semua, sejujurnya - harus berusaha untuk memprioritaskan keaslian dan kelangsungan seni yang sustainable untuk jangka panjang daripada engangement yang viral namun hanya bertahan sebentar.

Sunday, April 20, 2025

The Singapore Symphony Orchestra & Daniil Trifonov in Concert | Liputan Khusus dari Esplanade Concert Hall, Singapura | by: Jelia Megawati Heru

THE SINGAPORE SYMPHONY ORCHESTRA
& DANIIL TRIFONOV IN CONCERT
Liputan khusus dari Esplanade Concert Hall, Singapura
by: Jelia Megawati Heru


The Singapore Symphony Orchestra (SSO) adalah sebuah Orkestra Nasional kebanggaan Singapura. Orkestra ini sudah berdiri sejak 1945. Pernah mengalami jeda pertunjukan pada 1946 sampai 1978. Setelah itu, orkestra ini melejit dan membuat debut yang luar biasa. Dalam setahun orkes yang merupakan kepedulian Pemerintah Singapura terhadap Musik Seni ini, mampu menggelar sampai 60 pertunjukan. Orkestra ini memang berbasis di Gedung Konser Esplanade yang sangat populer dan menjadi salah satu Pride dan Ikon negara Singapura.

 

Masyarakat menjuluki Esplanade sebagai 'Durian', karena bangunan kembar ini menyerupai buah tropis berduri yang unik. Desain Esplanade yang dibuat oleh arsitek Michael Wilford ini menampilkan fasad khas yang terbuat dari ribuan kaca segitiga dan pelindung matahari aluminium yang menyerupai bagian luar durian yang berduri. Pilihan desain ini mencerminkan identitas budaya Singapura dan berfungsi sebagai simbol ikonik kota tersebut. Esplanade merupakan pusat pertunjukan seni kelas dunia, terdiri dari dua bingkai bulat dan dilengkapi dengan lebih dari 7.000 kaca kerai segitiga memiliki 1600 kursi concert hall.

Tuesday, April 1, 2025

Cara Menikmati Latihan Piano | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, April 2025

CARA MENIKMATI LATIHAN PIANO
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, April 2025


Berlatih piano seringkali merupakan momok dan terasa seperti sebuah hukuman bagi para pianis profesional yang paling berdedikasi sekalipun. Lantas, bagaimana cara menikmati latihan? Ini saatnya mengevaluasi kebiasaan berlatih kita dan merencanakan latihan yang lebih efisien dan fokus untuk mencapai tujuan akhir bermusik Anda. Resolusi Anda bukanlah berlatih lebih banyak, tetapi bagaimana memiliki repertoar yang banyak dalam waktu yang singkat dan memperoleh kenikmatan dari bermusik.


1. TEMUKAN MOTIVASI ANDA
Motivasi membuat Anda bangkit dari sofa dan tetap bermain piano. Coba ingat-ingat dan gali apa alasan Anda memainkan piano? Terkadang hanya butuh satu hal yang sederhana. Kenangan atau memori masa kecil. Sebuah iklan atau lagu soundtrack di TV atau sebuah foto konser/resital pertama dengan orang tua, bahkan mungkin lagu River Flows in You. Identifikasikanlah beberapa tujuan jangka pendek dan jangka panjang! Dengarkan karya atau pemain yang menginspirasi Anda untuk bermain piano di YouTube
 
Latihan tidak hanya terjadi di ruang latihan, ini adalah penyempurnaan mental dan juga latihan fisik, jadi carilah inspirasi dari dunia luar, ini mungkin hanya memberi Anda dorongan yang Anda butuhkan. Motivasi yang kuat membuat Anda kuat menjalani hal-hal yang berat sekalipun. Tanpa motivasi dan tujuan, semuanya akan terasa membosankan dan sia-sia.

Saturday, March 1, 2025

Menempa Hasrat Mengukir Prestasi | Liputan Rockstar Awards 2025 | Staccato, March 2025

“MENEMPA HASRAT MENGUKIR PRESTASI”
Liputan Rockstar Awards 2025


JELIA’S PIANO STUDIO seperti tak habis-habisnya mengukir prestasi. Kali ini kembali untuk ke-5 kalinya berturut-turut meraih penghargaan ROCKSTAR AWARDS untuk sesi ujian 2024. Penghargaan tersebut diberikan berkenaan dengan banyaknya Medali Rockstar Awards yang diraih siswa-siswi Jelia’s Piano Studio. 


Rockstar Awards adalah penghargaan tahunan yang diberikan RSL AWARDS (Rockschool Limited), sebuah lembaga sertifikasi musik Internasional yang berpusat di LondonInggris dan menjadi salah satu lembaga sertifikasi musik paling representatif di seluruh dunia. Rockstar Awards yang berupa medali, hanya diberikan pada siswa yang meraih nilai terbaik atau Super Distinction. Inaugurasinya dilakukan secara live pada Minggu, 23 Maret 2025 di Mantra, PIK 2 dan secara virtual pada Minggu, 9 Maret 2025.
 

Claude Debussy: "Komposer yang Bersyair" | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, March 2025

CLAUDE DEBUSSY:
"KOMPOSER YANG BERSYAIR"
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, March 2025


Claude Debussy adalah seorang komposer Perancis yang berpengaruh dan mendominasi dalam Musik periode Romantik pada akhir abad ke-19. Dia mengembangkan sistem harmoni dan struktur musik yang sangat orisinal yang dalam banyak hal mengekspresikan cita-cita yang dicita-citakan oleh para pelukis dan penulis Impresionis dan Simbolis pada masanya. Karya utamanya meliputi Clair de lune (“Moonlight,” dalam Suite Bergamasque, 1890–1905), Prélude à l'après-midi d'un faune (1894; Prelude to the Afternoon of a Faun), Opera Pelléas et Mélisande (1902), dan La Mer (1905; “Laut”). 

 

Debussy menunjukkan bakatnya sebagai pianis pada usia sembilan tahun. Dia didorong oleh Madame Mauté de Fleurville, yang berhubungan dengan komposer Polandia Frédéric Chopin, dan pada tahun 1873 dia memasuki Konservatorium Paris, di mana dia belajar piano dan komposisi, akhirnya memenangkan Grand Prix de Rome pada tahun 1884.



CLAIRE DE LUNE: PUISI DALAM MUSIK

Clair de lune mungkin merupakan karya Debussy yang paling ikonik dan merupakan bagian ketiga dari karya empat gerakan Suite Bergamasque.

 

Debussy sebenarnya menulis tiga 'Clair De Lunes'. Asal-usulnya kompleks dan menarik, menggabungkan pengaruh puisi dan Impresionisme. Idenya bermula dari puisi penyair aliran Simbolisme Paul Verlaine pada tahun 1869 dalam koleksinya yang berjudul Fêtes Galantes, yang terinspirasi dari lukisan Jean-Antoine Watteau (1684-1721). Puisi tersebut berbicara tentang tenangnya cahaya bulan yang sedih nan indah.



Judul asli Clair de Lune sebenarnya adalah Promenade sentimentale (Sentimental Stroll), diambil dari puisi Verlaine yang berbeda dari koleksi tahun 1866 berjudul Paysages tristes (Sad Landscape). Puisi ini kemungkinan besar menjadi inspirasi musiknya. Puisi itu dimulai: “Le couchant dardait ses rayons suprêmes et le vent berçait les nénuphars blêmes”. Matahari terbenam memancarkan sinar terakhirnya dan angin sepoi-sepoi yang mengguncang bunga lili air.

Friday, February 7, 2025

Pendidikan Musik adalah Hak bagi Setiap Orang | Wawancara Eksklusif dengan Jelia Megawati Heru

“PENDIDIKAN MUSIK 
ADALAH HAK BAGI SETIAP ORANG”
Wawancara Eksklusif dengan Jelia Megawati Heru


Nama Jelia Megawati Heru, M.Mus.Edu dikenal sebagai Music Educator terkemuka di Indonesia. Sebuah profesi yang masih tergolong sangat langka. Kiprahnya dapat dikatakan memberikan sumbangsih yang besar bagi perkembangan musik dan pendidikan musik di Indonesia. Seorang Jelia Megawati Heru adalah alumnus Jerman, dimana Eropa adalah tonggak dan barometer musik seni khususnya Musik Klasik di dunia. 

 


Jelia menulis tiga buku tentang musik dengan Bahasa Indonesia, sebagai bentuk sumbangsih atas masih langkanya literatur musik berbahasa Indonesia. Blog pribadinya, yakni Jelia’s Music Playground menjadi acuan dan referensi bagi para mahasiswa jurusan musik dan Pendidikan musik di Indonesia. Kanal YouTube nya Jelia


Edu, menjadi Benchmark atau jangkar panduan bahan ujian musik Internasional RSL Awards untuk Piano Klasik, Piano Kontemporer, dan Keys. Jelia juga menjadi pembicara di banyak seminar dan workshop. Ia juga dipercaya oleh Kementrian Pendidikan, sekarang menjadi KEMENTRIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH atau KEMDIKDASMEN sebagai Penelaah Buku Guru Seni Musik untuk SD, SMP, dan SMK. 



Seorang Jelia Megawati Heru adalah juga sosok yang menghantarkan banyak anak Indonesia mencapai jenjang Internasional dan bahkan menggelar konser di Eropa. Ia menerima banyak penghargaan – mulai dari The Best Private Studio dari RSL Awards empat kali berturut-turut mulai dari tahun 2021-2024 dengan  51 Rockstar Awards,sampai penghargaan Teacher Awards kelas dunia sebanyak tiga kali dari Chopin Avenue, Active Music Educator Award dan Excellent Mentorship Award dari 2024 International Classical Music Talent Competition, dan Excellent Music Teaching Award dari Wien International Young Musician Competition 2024.

Saturday, February 1, 2025

Repetition | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, February 2025

REPETITION
By: Jelia Megawati Heru
Staccato, February 2025


“Repetition draws us into music and repetition draws music into us.”

— Elizabeth Hellmuth Margulis

 

Pengulangan adalah proses bawaan dan alami yang ada pada kita sejak lahir. Ketika kita masih anak-anak, kita terus-menerus melatih hal-hal yang kita pelajari, lihat, atau coba untuk pertama kalinya. Mereka melakukan ini untuk menginternalisasi dan lebih memahami apa yang telah mereka pelajari. Ada pepatah latin kuno "Repetitio est mater studiorum" - mengulang adalah induk dari belajar. Saat berlatih piano, atau instrumen apa pun, pengulangan adalah metode latihan yang umum digunakan untuk mempelajari sebuah karya musik. Pengulangan adalah bagian tak terpisahkan dari simetri dan pembentukan motif. 

 

Para atlet berlatih dengan cara ini, operasi militer dilakukan dengan cara ini, dan ahli terapi fisik mengharapkan hal yang sama pada pasien mereka. Pengulangan membantu membangun memori otot Anda (muscle memory). Ketika sesuatu dilatih berulang-ulang, otot-otot mulai mengingat apa yang seharusnya mereka lakukan, dan bagaimana mereka seharusnya bergerak. 

 

Namun mengulang terus menerus tidak selalu membuat kemajuan yang berarti. Otot Anda akan mempelajari pola tsb. Jika sejak awal Anda salah mempelajari polanya dan kemudian terus mengulanginya, akan sangat sulit untuk memperbaikinya. Karena “latihan akan menjadikannya permanen” – seperti mengendarai sepeda atau belajar mengemudi. Oleh karena itu Anda harus tahu dengan pasti pola apa yang benar sejak awal dan terus melatihnya secara mental di kepala Anda “mindful practice”.

Wednesday, January 1, 2025

Rachmaninoff Piano Concerto No. 2 | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, January 2025

RACHMANINOFF 
PIANO CONCERTO NO. 2
By: Jelia Megawati Heru
Staccato, January 2025


Januari 1900, Moskow. Sergei Rachmaninoff, 24 tahun, berbaring di sofa sambil mengulangi mantra positif: “Anda akan mulai menulis konser Anda. Anda akan bekerja dengan sangat mudah. Konsernya akan memiliki kualitas yang sangat baik.”

 

Setelah pemutaran perdana Simfoni No. 1 yang membawa bencana pada tahun 1897, Rachmaninoff menderita gangguan psikologis dan depresi yang menghalanginya untuk menulis komposisi selama tiga tahun. Dia mengadopsi gaya hidup peminum berat untuk melupakan masalahnya. Depresi menguasainya. 

 

 


Rachmaninoff berobat kepada seorang ahli saraf yang berspesialisasi dalam hipnoterapi Nikolai Dahl, yang dia kunjungi setiap hari secara gratis dari Januari hingga April 1900. Dahl terlibat dalam percakapan panjang lebar seputar musik dengan Rachmaninoff, dan akan mengulangi perkataan saat komposer setengah tertidur.Rachmaninoff mendedikasikan Piano Concerto No. 2 nya untuk Dahl karena berhasil merawatnya dengan memulihkan kesehatannya dan kepercayaan dirinya sebagai seorang komposer saat ia mengambil langkah pertamanya menuju cahaya.

Monday, December 2, 2024

RACHMANINOFF PRÉLUDES | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, December 2024

RACHMANINOFF PRÉLUDES
By: Jelia Megawati Heru
Staccato, December 2024

 

TENTANG PRÉLUDE

Prélude adalah komposisi pendek yang biasanya digunakan sebagai pendahuluan atau pengantar untuk gerakan musik yang lebih kompleks. Namun pada pertengahan tahun 1800-an, prélude —yang dulu dipahami sebagai karya pengantar untuk karya yang lebih panjang—telah berevolusi menjadi karya pendek yang berdiri sendiri, yang masih ditujukan untuk karya piano solo.

 

Johann Sebastian Bach telah membangun praktik menulis sejumlah lagu yang masing-masing menggunakan kunci yang berbeda untuk mengeksplorasi potensi aural dari kunci yang berbeda. The Well-Tempered Clavier (WTC) karya Johann Sebastian Bach adalah salah satu karya terpenting sepanjang masa. WTC terdiri dari dua jilid buku, dimana masing-masing jilid terdiri dari sepasang prélude dan fugue yang berjumlah dua puluh empat kunci dengan pola mayor-minor. Kedua buku tersebut mengikuti urutan 12 kunci secara kromatis: dimulai dengan C major dan minor parallel (C minor), lalu C-sharp major dan C-sharp minor, dst hingga ke-24 kunci tercover. 



WTC ini berpengaruh besar terhadap komposer-komposer berikutnya, seperti Frédéric ChopinAlexander Scriabin, dan Sergei RachmaninoffChopin melanjutkan tradisi Bach WTC dengan menulis 24 Préludes dalam kunci mayor dan minor tapi tidak dipadukan dengan fugue. Organisasi struktur kuncinya juga berbeda dari Bach: Prélude No. 1 di C mayor, Prélude No. 2 di A minor; menggunakan pola major-minor searah jarum jam (circle of fifth). Prélude ala Chopin adalah potongan karakter pendek berdasarkan motif kecil. Pianis biasanya memainkan Chopin Prélude baik secara individu yang berdiri sendiri atau sebagai satu set yang lengkap dalam sebuah konser.

 

Pada abad ke-19, komposer Rusia seperti Scriabin dan Rachmaninoff menjawab tantangan dan mengikuti jejak Chopin dalam mengkomposisi prélude sebagai karya miniatur piano yang independen dan mandiri dalam berbagai karakter dan mood. Seperti halnya Chopin, Scriabin juga menulis 24 Préludes yang mencakup semua kunci mayor dan minor yang menampilkan ciri khas dan tekstur harmoninya yang unik. 

Friday, November 1, 2024

Schubert Impromptu | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, November 2024

SCHUBERT IMPROMPTU
By: Jelia Megawati Heru
Staccato, November 2024


Impromptus karya Franz Schubert adalah serangkaian delapan karya untuk piano solo yang disusun pada tahun 1827. Karya-karya tsb diterbitkan dalam dua set yang masing-masing terdiri dari empat karya: dua karya pertama pada set pertama diterbitkan pada masa hidup komposer sebagai Op. 90; set kedua diterbitkan sebagai Op. 142 tahun 1839 (dengan dedikasi kepada Franz Liszt). 

 

Karya ketiga dan keempat pada set pertama diterbitkan pada tahun 1857 (walaupun potongan ketiga dicetak oleh penerbit dalam G Major, bukan G-flat Major seperti yang ditulis Schubert, dan hanya tersedia dalam kunci ini selama bertahun-tahun). Kedua set tersebut sekarang dikatalogkan sebagai D. 899 dan D. 935 dan dianggap sebagai salah satu karya terpenting dari genre populer pada awal abad ke-19.

 

Tiga komposisi piano lain yang tidak disebutkan namanya (D. 946), ditulis pada Mei 1828, beberapa bulan sebelum kematian sang komposer, yang dikenal sebagai "Impromptus" dan Klavierstücke ("piano pieces"). Impromptus sering dianggap sebagai karya pendamping Six Moments musicaux, dan sering kali direkam dan diterbitkan bersama.



 

Karya-karya tersebut sering kali dibawakan dalam satu set, meskipun kadang-kadang satu karya Impromptu ditampilkan dalam sebuah program, atau sebagai encore. Schubert sendiri mengatakan kepada penerbitnya bahwa karya-karya tersebut dapat diterbitkan secara tunggal atau dalam satu set, dan keempat karya tersebut tampaknya menampilkan semacam perjalanan ('Reise'), baik musikal maupun metaforis – Anda akan merasakannya terutama jika Anda memainkan keempatnya sekaligus. Schubert’s Impromptu adalah karya puitis, abadi, dan sangat pribadi, yang menampilkan intensitas yang jauh melampaui Albumblatt atau Klavierstück khas karya abad ke-19.