ROMANTISME MUSIK KLASIK
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, October 2017
“BACH is an astronomer, discovering the most marvelous stars.
BEETHOVEN challenges the universe.
I only try to express the soul and
the heart of man.”
Frédéric
Chopin
L.O.V.E IS A MANY SPLENDORED THING
CINTA… CINTA… CINTA… ah, sebuah kata yang sarat dengan banyak
makna! Jatuh cinta, berjuta rasanya! (Lho,
itu mah lagunya Titiek Puspa?!) Katanya the
power of love bisa mengalahkan segalanya. Cinta bisa menjadi hal yang
paling membahagiakan, menggairahkan, romantis, dan sensasional. Cinta dapat membuat
hati berbunga-bunga, perasaan gundah gulana, gila mabuk bukan kepayang,
membutakan seseorang, dan membuat perilaku orang tidak masuk akal. Demi cinta,
orang rela melakukan apapun.
Namun cinta juga bisa menjadi hal
yang paling menakutkan. Terutama apabila berujung kepada tragedi, hujan air
mata, api cemburu, benci, dengki, dan balas dendam. Perasaan galau dan
bergejolak itu bagaikan sebuah kapal yang diombang-ambingkan oleh ombak, yang
rindu mencari tempat untuk berlabuh. Apapun itu tidak perlu diragukan lagi,
bahwa tema cinta selalu menjadi sumber inspirasi terbesar dalam sebuah mahakarya
seni.
INSPIRASI MUSIK ROMANTIK
Dalam Musik Pop, cinta mungkin
adalah topik yang paling sering dinyanyikan dan diabadikan dalam lagu-lagu yang
kita dengar hingga detik ini. Namun dalam Musik Klasik, cinta pada Musik
Romantik tidak melulu cinta terhadap seseorang yang selalu terdengar melankolis
dan lebay mendayu-dayu.