Saturday, March 1, 2025

Claude Debussy: "Komposer yang Bersyair" | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, March 2025

CLAUDE DEBUSSY:
"KOMPOSER YANG BERSYAIR"
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, March 2025


Claude Debussy adalah seorang komposer Perancis yang berpengaruh dan mendominasi dalam Musik periode Romantik pada akhir abad ke-19. Dia mengembangkan sistem harmoni dan struktur musik yang sangat orisinal yang dalam banyak hal mengekspresikan cita-cita yang dicita-citakan oleh para pelukis dan penulis Impresionis dan Simbolis pada masanya. Karya utamanya meliputi Clair de lune (“Moonlight,” dalam Suite Bergamasque, 1890–1905), Prélude à l'après-midi d'un faune (1894; Prelude to the Afternoon of a Faun), Opera Pelléas et Mélisande (1902), dan La Mer (1905; “Laut”). 

 

Debussy menunjukkan bakatnya sebagai pianis pada usia sembilan tahun. Dia didorong oleh Madame Mauté de Fleurville, yang berhubungan dengan komposer Polandia Frédéric Chopin, dan pada tahun 1873 dia memasuki Konservatorium Paris, di mana dia belajar piano dan komposisi, akhirnya memenangkan Grand Prix de Rome pada tahun 1884.



CLAIRE DE LUNE: PUISI DALAM MUSIK

Clair de lune mungkin merupakan karya Debussy yang paling ikonik dan merupakan bagian ketiga dari karya empat gerakan Suite Bergamasque.

 

Debussy sebenarnya menulis tiga 'Clair De Lunes'. Asal-usulnya kompleks dan menarik, menggabungkan pengaruh puisi dan Impresionisme. Idenya bermula dari puisi penyair aliran Simbolisme Paul Verlaine pada tahun 1869 dalam koleksinya yang berjudul Fêtes Galantes, yang terinspirasi dari lukisan Jean-Antoine Watteau (1684-1721). Puisi tersebut berbicara tentang tenangnya cahaya bulan yang sedih nan indah.



Judul asli Clair de Lune sebenarnya adalah Promenade sentimentale (Sentimental Stroll), diambil dari puisi Verlaine yang berbeda dari koleksi tahun 1866 berjudul Paysages tristes (Sad Landscape). Puisi ini kemungkinan besar menjadi inspirasi musiknya. Puisi itu dimulai: “Le couchant dardait ses rayons suprêmes et le vent berçait les nénuphars blêmes”. Matahari terbenam memancarkan sinar terakhirnya dan angin sepoi-sepoi yang mengguncang bunga lili air.