ARTIKULASI DALAM MUSIK
Mempelajari musik ibarat mempelajari bahasa. Dalam berbicara dibutuhkan artikulasi yang jelas, pelafalan yang benar, mengikuti struktur kalimat umum, menyisipkan istirahat dan koma di tempat yang tepat, serta mengambil napas di akhir kalimat, sehingga apa yang Anda komunikasikan jelas dan efektif. Tanpa artikulasi yang jelas, lawan bicara mungkin akan mendengarkan Anda seperti bergumam tidak jelas seperti orang mabuk dan tidak mengerti sebetulnya apa yang Anda bicarakan.
Dalam bahasa walaupun kalimatnya sama, bagaimana Anda mengatakannya itu penting. Setiap tekanan pada setiap kata yang diucapkan dapat membuat audiens merasakan emosi tertentu, seperti perasaan gembira, gelisah, gugup, humor, marah, atau sedih. Oleh karena itu penting bagi Anda untuk memperhatikan dan memainkan semua artikulasi yang tersurat dalam partitur musik, agar maksud sang komposer dapat tersampaikan sebagaimana mestinya. Alih-alih mengabaikan semuanya dan hanya bermain not sekenanya saja. Bayangkan musik tanpa dinamika, artikulasi, dan variasi seperti mesin atau robot, statis: boring! Anda bukan memainkan musik, tapi sedang mengetik.
Dua artikulasi yang paling mendasar dalam mempelajari piano adalah staccato dan legato. Menguasai variasi kedua gerakan ini akan menjadi landasan teknik bermain tingkat tinggi – smooth dan fine. Dalam hal membentuk frase, melembutkan pengiring lagu pada tangan kiri, atau menambahkan keanggunan pada akhir lagu. Manfaat lainnya: meningkatkan ketangkasan dan kekuatan jari, serta menghaluskan gerakan kinerja seseorang menjadi lebih mulus dan lancar, bahkan membantu seseorang dalam menghafalkan suatu bagian musik dengan lebih cepat. Namun pada artikel kali ini akan dibahas mengenai variasi staccato.