Thursday, February 25, 2021
Saat Piano Klasik Mendapat Rumah Baru | Liputan RSL Classical Piano Workshop
Monday, February 1, 2021
Berdiri Diantara Dua Dunia: Musik Klasik & Musik Pop | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, February 2021
“The two musical styles seem a world apart –
but players who cross the divide can learn from what they have in common.”
Clemency Burton-Hill
MUSIK KLASIK VS MUSIK POP: MANA YANG LEBIH BAIK?
Musik Klasik sering dikatakan sudah tidak relevan, sudah mati, kehilangan arah, dan pamornya bagi anak milenial zaman now. Berbeda dengan Musik Pop yang lebih kekinian, relevan, menarik, hype, dan fun. Musik Klasik dan Pop acapkali selalu diperbandingkan – manakah yang lebih baik? Apakah guru musik harus mulai berganti haluan mengajar Musik Pop ke murid-muridnya?
Musik Klasik dan Musik Pop tampak begitu asing satu sama lain, padahal mereka memiliki DNA yang sama. MUSIK ADALAH MUSIK. Passion is the fuel. Segala sesuatu yang kita dengar mulai dari JS. Bach, Beethoven, hingga Alicia Keys, baik dalam Musik Klasik dan Musik Pop adalah SAMA. Musik dibangun dari dua belas blok bangunan yang identik – 12 nada kromatik, melodi, harmoni, dan ritmik. Musik Pop adalah sepupu yang lebih muda, keren, komersil, dan populer. Tidak ada yang salah dengan hal itu, bukan?
Walau terdengar lebih kaku, tanpa arsitektur Musik Bach, Mozart, dan Beethoven, maka tidak akan ada Musik Jazz, Soul, Funk dan Hip Hop. Beethoven adalah inspirasi awal si jenius kreatif yang mengekspresikan kegalauan jiwa. Tanpa Mozart, sang prodigy, maka tidak akan ada progresi akor yang menjadi dasar dari setiap lagu Pop yang keren dan melodi yang ear catching.