“TIPS BERLATIH TANGGA NADA
PADA PIANO GRADE 8”
by: Jelia Megawati Heru
Sepertinya tidak perlu berpanjang lebar mengenai esensi tangga nada dalam mengembangkan kepiawaian dan meningkatkan kelancaran teknik bermain piano – mulai dari postur, posisi tangan, fingering, koordinasi, keseimbangan antara tangan kanan dan tangan kiri, dan menciptakan kualitas nada yang baik. Mempelajari tangga nada berarti juga mendapatkan pengetahuan tentang kunci, interval, mengenal geografi tuts piano, meningkatkan rasa percaya diri, dan belajar mengenai komitmen, serta kedisiplinan dalam berlatih.
Meski ada 1001 alasan sisi positif berlatih tangga nada, banyak siswa melihat tangga nada sebagai latihan yang membosankan seperti matematika atau mesin, dan momok dalam sebuah ujian musik, dibandingkan dengan permainan musik yang sesungguhnya. Walau demikian tangga nada tetap menjadi salah satu elemen penentu nilai dalam setiap ujian piano internasional, terutama grade 8 yang banyaknya membuat para kandidat kewalahan dan terjebak dalam lingkaran kefrustrasian. Lantas, bagaimana cara melatihnya? Simak tips-tips berikut ini!
1. MULAILAH DENGAN TUTS HITAM
Mayoritas murid akan bermain dengan tuts putih (C, D, E, F, G, A, B), karena mereka mengira itu akan jauh lebih mudah daripada bermain dengan tuts hitam. Namun sebetulnyanya lima tuts hitam (C-sharp, E-flat, F-sharp, G-sharp/A-flat, danB-flat) merupakan tangga nada yang menawarkan posisi tangan bermain piano yang paling alami (ergonomis). Sedangkan tangga nada C Mayor walau paling mudah dibaca, ternyata merupakan tangga nada yang paling sulit dimainkan secara fisik, karena posisi tangan mau tidak mau harus lurus. Hal ini tidak normal, karena posisi jempol dan kelingking manusia lebih pendek dari jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis.