Sunday, June 1, 2025

"Memelihara Kesehatan Mental Musisi": Mengelola Medsos & Teknologi Bagi Praktisi Musik | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, June 2025

“MEMELIHARA 
KESEHATAN MENTAL MUSISI”
MENGELOLA MEDSOS & TEKNOLOGI BAGI PRAKTISI MUSIK
By: Jelia Megawati Heru
Staccato, June 2025


BATASAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI

Mengadopsi teknologi, lebih banyak tidak selalu lebih baik. Teknologi dan medsos harus dapat disesuaikan dengan batasan yang dibuat manusia—untuk melayani tujuan manusiawi. Penggunaan medsos yang tidak sehat dan toxic menyebabkan banyak konsekuensi negatif, termasuk degradasi lingkungan, isolasi, eksploitasi manusia seperti pornografi anak, addicted, digital burn outcyberbullying dari para haters yang bisa memicu perilaku ekstrem seperti bunuh diri, dan cybercrime.



Medsos yang buruk pada dasarnya bersifat KOMERSIL dan PALSU. Media ini terputus dari kebutuhan manusia yang sebenarnya dan terputus secara sosial. Media ini merusak individu, komunitas, dan tempat. Media ini menipu. Media ini mengancam akses yang bebas dan terbuka. Sebagai contoh dalam pendidikan musik, posting penampilan "terbaik" dalam 10 detik tidak menunjukkan semua usaha berlatih sehari-hari yang dilakukan dalam persiapan untuk tampil di depan publik. Faktanya, tidak ada hasil yang instan dan bisa saja postingan tsb diedit. Jadi be smart dan jangan tertipu! 

 

Contoh lain medsos yang buruk menciptakan kebutuhan palsu akan produk konsumen yang tanpanya sebagian besar orang dapat hidup dengan baik, yang secara langsung merusak lingkungan, seperti pemborosan dalam pembuatan dan pembuangan gadget. Pilihan yang paling berkelanjutan secara ekologis mungkin adalah tidak menggunakan gadget. Namun pilihan ini sangat tidak mungkin bagi banyak orang, terutama di kota besar.


Semakin banyak yang kita pelajari tentang hal ini, semakin panjang daftar dampak negatif medsos dibandingkan positifnya. Saking banyaknya mungkin orang tua dan pendidik akan merasa ngeri dan super paranoid. Salah satunya komentar negatif yang penuh kebencian sangat umum terjadi di internet yang entah kenapa dinormalisasi. Adalah penting untuk tidak menganggapnya sebagai hal yang pribadi – walau mustahil, karena untuk beberapa orang, medsos adalah segalanya dan dapat menorehkan rekam jejak yang tidak bisa dihapus. 

 

Kita sebagai individu yang mengadopsi teknologi harus dapat mengenali batasan yang dibuat manusia dan mampu berkata “tidak” pada penyalahgunaan teknologi. Teknologi yang digunakan manusia haruslah praktis, mudah digunakan, mudah diakses, tidak memaksa, dapat diperbaiki, praktis, dan dapat diandalkan. Teknologi dan medsos seharusnya menjadi sebuah peralatan yang “ramah”, mendukung aktivitas manusia, baik secara individu maupun komunitas. 



HALO “TEMAN-TEMAN” VIRTUALKU!

Medsos dapat menanamkan kebutuhan semu akan kehidupan sosial yang tentu saja merupakan bagian dari kapitalisme. "Pemalsuan kehidupan sosial" ini terlihat jelas di masyarakat kita yang dipenuhi medsos. Gen Z sekarang “membutuhkan” komunikasi jarak jauh dengan “teman-teman” atau “pengikutnya” yang “perlu” untuk dihibur 24/7. Kebutuhan semu ini menghalangi kemampuan untuk berbicara tatap muka secara langsung, dan untuk hidup bersama dengan manusia lain di komunitas kita yang bukan dunia virtual, tapi tempat untuk memenuhi kebutuhan manusia yang sebenarnya di dunia nyata.



TREN MEDSOS VS MENJADI OTENTIK

Para praktisi musik sebaiknya jangan hanya berfokus pada pembuatan konten yang diproduksi secara besar-besaran yang memakan banyak waktu dan sumber daya. Sebaiknya para pelaku industri kreatif ini harus fokus pada konsep "mendokumentasikan" daripada memproduksi dan bagaimana untuk tetap otentik. Fokus pada keterlibatan sosial yang bermakna dan koneksi nyata, bukan sekadar like atau follow saja. Konten otentik di balik layar umumnya menciptakan tingkat engangement yang tinggi.

 

Sukses di medsos tidak selalu mengharuskan partisipasi dalam semua tren teratas. Terlepas dari apakah tren tersebut selaras dengan merek dan integritas artistik Anda, kenyataannya adalah bahwa artis dapat membuat dan menerbitkan konten yang otentik dengan merek mereka dan selaras dengan nilai-nilai mereka tanpa harus menggunakan fitur atau berpartisipasi dalam tren yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut, misalnya: trend Ghibli.

 

Satu kriteria yang sangat penting untuk medsos yang baik adalah bahwa mereka mencerminkan dan mempertahankan tradisi dan komunitas lokal—tradisi musik dalam komunitas lokal dalam kasus ini. Pada tingkat yang signifikan, mereka mungkin melibatkan orang-orang yang bekerja untuk menghidupkan kembali tradisi. Para tetua masyarakat mungkin masih memiliki pengetahuan yang memadai untuk berbagi dan mengajarkan praktik budaya, tetapi jika tidak, ada kemungkinan besar beberapa tradisi ini dapat diakses secara daring. Jika tradisi telah hilang, tradisi lokal baru dapat muncul, dan medsos dapat membantu dengan menghadirkan berbagai kemungkinan untuk bernostalgia, membantu menarik hati orang-orang ke tempat, tradisi, dan komunitas lokal setempat.

 

MEDSOS DALAM DUNIA PENDIDIKAN

Guru harus menyadari dan waspada tentang bagaimana industri mencoba memprogram anak-anak yang dititipkan kepada kita, karena teknologi pendidikan telah menjadi hal tentang kontrol, pengawasan, dan ekstraksi data. Guru dapat melihat industri dengan mata yang skeptis, menganalisa penggunaan medsos, dan membuat pilihan etis tentang kapan harus memasukkan sosmed sebagai bagian dari pengajaran mereka. 

 

Medsos mempunyai akses terbuka, yang berarti bahwa setiap orang yang memiliki koneksi internet memiliki potensi untuk berpartisipasi. Semua mata melihat dan baik peserta didik, orang tua, dan publik bisa melihat kehidupan sosial gurunya juga. Ibarat pedang bermata dua dan dua sisi dari koin. Kalau tidak dibatasi penggunaannya, anak yang belum paham dan belum mempunyai filter akan menyerap semua hal yang baik dan buruk bagai spons, serta berpotensi untuk ketergantungan (addicted) dan sulit untuk fokus. 

 

Dalam kondisi seperti ini, ada baiknya orang tua dan sekolah bersikap bijaksana untuk membatasi penggunaan gadget dan handphone bagi anak dibawah umur (screen time). Walau seringkali ditemui anak-anak bayi yang terpapar gadget.

 

 

KIAT & STRATEGI MENGELOLA MEDSOS BAGI PRAKTISI MUSIK

 

1.TENTUKAN TUJUAN DARI MEDSOS ANDA

Pelajari praktik terbaik di media sosial untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Tetapkan tujuan, tetapi kemudian fokuslah untuk menciptakan sistem. Apakah sebagai portfolio, networking, online teaching, mengembangkan studio piano, membangun komunitas musik, promosi, menjual produk, sharing pengalaman, atau mengembangkan audiens? Sebagai artis, musisi, guru musik, konten kreator, atau influencer? Siapakah target audiens Anda?

 

2. PILIH PLATFORM MEDIA SOSIAL YANG DAPAT MEMBUAT DAMPAK TERBESAR

Dimanakah klien ideal Anda menghabiskan waktu onlinenya untuk mencari kiat dan trik berlatih atau melihat performance musisi lain dan mulailah dari sana! Facebook, Instagram, TikTok? Lewat aplikasi Apple music, YouTube, atau Spotify? Manfaatkan kelebihan Anda untuk membuat konten! Apakah dalam bentuk teks, video (reels/YouTube), audio, atau foto/gambar? Jika Anda tidak terbiasa untuk merekam video dengan wajah Anda, Anda bisa mencoba konten tanpa wajah, seperti fokus kepada tangan Anda dalam bermain piano pada saat memberikan tutorial.



3. TENTUKAN WAKTU UNTUK PERENCANAAN DAN POSTING KONTEN

Ciptakan rutinitas (atau serangkaian kebiasaan) dan jadwal yang mudah dikelola untuk medsos Anda! Rencanakanlah konten yang akan Anda posting, pembuatan konten, dan jadwalkan waktu kapan konten tsb akan ditayangkan, agar alur kerja menjadi lebih efisien. Misalnya hari-hari besar, tanggal-tanggal penting, publikasi resital/konser, kompetisi piano, testimonial, atau tips latihan. Gunakan aplikasi untuk mengedit klip Anda. 

 

Jika Anda tidak mempunyai waktu untuk mengelola media sosial Anda, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk mempekerjakan seorang teknisi khusus yang akan terus memantau lanskap ini untuk Anda. Ini mungkin merupakan pilihan yang masuk akal jika Anda menjalankan sekolah musik atau bisnis pendidikan musik yang super sibuk.



4. PERIKSA ANALITIK ANDA DAN UPAYAKAN APA YANG BERHASIL

Pantau postingan Anda yang memiliki views dan engangement yang terbaik dan temukan cara untuk meningkatkannya. Banyak orang menggunakan jasa berbayar untuk membeli follower dan likes untuk meningkatkan engangement dari publik. Namun adalah lebih baik jika postingan dan followers Anda organik. Beberapa hal yang bisa diperhatikan adalah sbb:

  • VIEWS – ini adalah jumlah orang yang melihat postingan Anda. Menambah views dapat meningkatkan jumlah pengikut dan audiens Anda
  • LIKE & COMMENT – gunakan ini untuk menghitung rasio keterlibatan Anda. Audiens yang terlibat menunjukkan bahwa konten Anda tepat sasaran.
  • SHARE – semakin banyak share menunjukkan bahwa konten Anda menarik bagi audiens
  • SAVE – banyaknya save menunjukkan audiens menganggap konten Anda berharga dan bermanfaat


5. AMBIL WAKTU JEDA DARI MEDSOS

Anda itu manusia, bukan mesin. Anda tidak bisa terus-terusan untuk FOMO terus 24/7. Konten Anda juga tidak selalu viral, bukan? Pastikan untuk memprioritaskan diri Anda sendiri dan menjadwalkan waktu jeda dari medsos! Biar apa? Biar tetap waras, Bunda! Tidak apa-apa untuk mengambil waktu istirahat saat Anda memerlukannya. 

 

Media sosial terkadang bisa terasa sangat melelahkan, memberatkan, dan bisa mengakibatkan digital  burn out. Kelelahan digital dalam konteks ini mengacu pada kelelahan mental, fisik, dan emosional sebagai akibat dari stres dan tekanan yang berkepanjangan untuk terus-menerus membuat konten medsos. Ketika hal itu terjadi, rehatlah sejenak. Beristirahatlah secara teratur (misalnya, latihan pernapasan, meditasi, jalan-jalan, berolahraga). 



Buatlah ruang dan alur kerja untuk menyiapkan dan merekam konten secara praktis. Buat konten secara berkelompok dapat mengurangi tekanan karena harus terus-menerus bekerja di depan komputer. Dapatkan dukungan dari teman, rekan guru, atau keluarga. Jika Anda berada dalam sebuah kelompok, bagilah tugas dengan kolega Anda. 

 

Setiap teknologi baru akan berpotensi menambah masalah. Yang bisa kita lakukan adalah "bekerja lebih cerdas," dan memanfaatkan teknologi terkini sebaik mungkin. Kuncinya adalah BALANCE. Bedakan kehidupan nyata dan virtual Anda. Belajarlah untuk lebih bijak – tidak semuanya perlu dishare di medsos, pikir masak-masak sebelum Anda mempublish sesuatu, lindungi privasi Anda, filterlah hal-hal yang baik, dan buang hal yang toxic – beware of haters and remember that your followers are not your besties! Anda tidak perlu mengentertain follower Anda 24/7, prioritaskan diri Anda! Be safe and stay sane, everyone!