"KESALAHAN UMUM BELAJAR PIANO OLEH PEMULA"
Oleh: Jelia Megawati Heru
Artikel Staccato, Maret 2014
Dalam memulai pelajaran piano nya, sebagian
besar murid pemula melakukan beberapa kesalahan yang fatal. Alih-alih menemukan
jalan pintas untuk belajar lebih cepat, waktu malah terbuang percuma, sehingga
mereka kehilangan motivasi belajar dan memutuskan untuk berhenti belajar piano.
Kesalahan umum ini dapat berupa opini pribadi, anggapan masyarakat pada umumnya, pemikiran, pengalaman mengenai metode pembelajaran, pemilihan guru/materi, dan bagaimana belajar piano sebaiknya dilakukan. Jika Anda sedang dalam proses awal untuk belajar memainkan piano, tidak ada salahnya Anda menyimak artikel ini.
Kesalahan umum ini dapat berupa opini pribadi, anggapan masyarakat pada umumnya, pemikiran, pengalaman mengenai metode pembelajaran, pemilihan guru/materi, dan bagaimana belajar piano sebaiknya dilakukan. Jika Anda sedang dalam proses awal untuk belajar memainkan piano, tidak ada salahnya Anda menyimak artikel ini.
1. MEMILIH
GURU MUSIK YANG AMATIR
Asumsi ini mungkin merupakan salah satu
kesalahan yang paling fatal dalam mempelajari piano bagi pemula. Justru
mengajar murid pemula dalam piano merupakan hal yang sangat sulit dan
membutuhkan lebih dari sekedar ketrampilan dan kesabaran untuk membangun
fondasi musikal yang solid. Oleh karena itu dibutuhkan guru sekaligus musisi
profesional (artist-level teacher) untuk mengajar murid pemula. Tidak ada
yang salah dengan belajar secara otodidak, namun proses belajar akan menjadi
lebih efektif dengan adanya
tips-tips dan metode belajar dari seorang expert.
Jangan sampai waktu, usaha,
uang Anda terbuang percuma. Belum lagi Anda harus mempelajari semuanya dari
awal lagi, karena cara bermain/teknik yang salah telah mendarah daging dan
menjadi kebiasaan (RELEARN.) Carilah seorang guru dengan latar belakang musisi
profesional, telah mempunyai lisensi/sertifikat (certified degree) dalam mengajar, dan reputasi yang baik (disiplin,
berkomitmen, berdedikasi, dan bertanggung jawab.) Jika Anda pikir guru
profesional mahal, think again!
Bandingkan dengan waktu, usaha, dan uang yang terbuang percuma tanpa bantuan
guru profesional.
“Good teachers are costly, but bad teachers cost more!”
2. TIDAK PERLU BISA MEMBACA NOTASI BALOK & BELAJAR TEORI MUSIK
Secara teoretis, seseorang mungkin saja dapat memainkan musik tanpa memiliki kemampuan membaca notasi balok dan mempelajari teori musik. Ibaratnya seseorang dapat berbicara dalam bahasa asing tanpa memiliki kemampuan membaca maupun menulis hanya dengan modal mendengar, meniru, dan mengulang.
Musik mampu mengekspresikan sesuatu yang melebihi kata-kata. Namun bagaimana mungkin seseorang yang “buta huruf” (illiterate) dapat mengekspresikan hal itu? Seseorang yang buta nada akan melewatkan banyak kesempatan untuk memahami musik dan bermain musik lebih baik.
Beberapa contoh konsep teori musik yang berhubungan dengan notasi balok yang bisa membingungkan pemula:
- Variasi simbol yang banyak
- Kemiripan simbol dan bunyi
- Satu nada pada tuts piano tidak hanya memiliki satu nama saja (enharmonic,) mis: F-sharp = G-flat
- Nada dengan simbol sharp (#) dan flat (b) tidak selalu berarti tuts hitam, mis: E# (baca: E-sharp) = F
- Letak C4 dan middle C pada treble clef dan bass clef adalah merupakan nada yang sama dengan penulisan yang berbeda.
- Kombinasi simbol secara vertikal dan horizontal Pada instrumen piano, membaca notasi balok melibatkan dua kunci yang berbeda (treble/bass clef) pada tangan yang berbeda (RH/LH) dalam nomor jari yang spesifik (12345) dan dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan durasi not serta range nada yang luas dan berbeda-beda pula. Oleh karena itu penulisan nada pada treble clef (kunci G) tidak selalu dimainkan oleh tangan kanan, demikian juga halnya penulisan nada pada bass clef (kunci F) tidak selalu dimainkan oleh tangan kiri. "88 keys and 10 fingers, you do the math!"
3. TIDAK
PERLU BELAJAR EAR TRAINING & MENYANYI
Tidak mempelajari dan melatih ketajaman
pendengaran (ear training,) mungkin
juga salah satu kesalahan fatal bukan hanya bagi pemula saja, namun juga banyak
musisi profesional. Seorang pelukis harus mengembangkan persepsi indera
visualnya terhadap warna, objek, dan bentuk. Seorang juru masak (chef) harus
mengembangkan persepsi indera pengecapnya terhadap berbagai rasa dan aroma. Seorang musisi harus mengembangkan
persepsi/kepekaan indera pendengarannya terhadap berbagai bunyi. Oleh
karena itu melatih ear training justru merupakan salah satu unsur yang paling essensial dalam pembentukan musikalitas
seseorang, bahkan sejak awal pembelajaran instrumennya.
Salah satu hal yang harus diajarkan kepada
murid dalam bermain musik adalah untuk mendengarkan dengan “open ears.” Mendengarkan
musik yang dihasilkan orang lain, mendengarkan dirinya menghasilkan musik,
membandingkan bunyi (keras/lembut, cepat/lambat,) dan mendengarkan bunyi yang
bahkan belum dibunyikan (inner hearing.) Semua latihan teknik
akan menjadi sia-sia apabila tidak dikoneksikan dan terintegrasi dengan ear
training. Latihan tsb semata-mata hanya menjadi akrobat jari belaka saja dan
sangat tidak musikal.
Tujuan dari latihan ear training adalah “mendengar” dengan mata dan “melihat”
dengan telinga. Artinya jari-jari kita tidak mengatur kita, namun telinga
dan pikiran kita yang mengkontrol jari dan nada apa yang harus dimainkan. Kita
tidak mendengar karena kita telah memainkan nada, melainkan memainkan apa yang
telah kita dengar terlebih dahulu. Salah satu cara mengetahui bahwa seseorang
dapat mendengarkan nada yang tepat adalah dengan bernyanyi. Walau Anda bukanlah
seorang penyanyi, minimal seorang pemula diajarkan untuk menyanyikan nada
dengan tepat. Mendengarkan rekaman dalam bentuk CD dari lagu yang Anda mainkan
juga sangat membantu. Apabila memungkinkan, dengarkanlah musik yang berkualitas
sebanyak mungkin dan pergilah ke live
concert sesering mungkin. Bergabunglah dalam paduan suara, band, orkestra, dan
aktivitas seni/teater.
4. TEKNIK, TANGGANADA & FINGERING ITU BUANG-BUANG WAKTU!
Umumnya orang hanya ingin mengambil jalan
pintasnya saja. Akibatnya bukannya malah semakin cepat menguasai, malah
sebaliknya. Sebetulnya kuncinya ada pada bagaimana kita memahami konsepnya dan apa koneksinya dengan lagu yang dimainkan. Bukan
hanya sekedar mengulang-ulang dan menghafalnya saja.
Manfaat dari latihan teknik yang benar, a.l.
Manfaat dari latihan teknik yang benar, a.l.
- menghindari proses belajar yang terlalu lama (note per note,)
- menghindari kesalahan-kesalahan yang tidak diinginkan dalam memainkan accidentals, penjarian yang tidak masuk akal,
- membantu kita dalam memahami struktur musik, bermain secara natural, nyaman, dan mencegah rasa nyeri yang tidak diinginkan (WARMING UP.)
- Latihan tangganada dan penggunaan fingering yang baik merupakan essensi dari membangun dasar teknik yang baik, seperti kestabilan (stability,) keakuratan permainan (accuracy,) keserasian nada (evenness,) akselerasi/kecepatan (velocity,) melodic shaping, articulation, dan menguasai kontrol jari (finger control.)
5. BLACK KEYS PHOBIA
Umumnya kita selalu berpikir, bahwa tangganada
C adalah tangganada yang paling mudah (the super
power scale.) Karena semua nadanya terletak pada tuts putih (C D E F G A B C). Tetapi perlu diketahui
bahwa justru C mayor adalah salah satu
tangganada yang tersulit, karena posisinya yang tidak ergonomis bagi jari-jari
kita.
- Jari-jari kita memiliki ukuran, panjang, dan kekuatan yang berbeda-beda, yaitu yang pendek (ibu jari & kelingking,) lalu yang panjang (jari telunjuk, jari tengah & jari manis.) Oleh karena itu akan sangat sulit untuk memainkan tuts secara tegak lurus (tidak normal.)
- Kita perlu melatih teknik dan posisi tangan serta jari yang natural dalam bermain piano. C mayor juga bukan merupakan tangganada yang sesuai untuk dinyanyikan dalam range suara vokal manusia pada umumnya.
- Usahakanlah untuk bermain dalam tangganada lain dan jangan takut terhadap tuts hitam. Pelajari topografi tuts piano dalam berbagai kunci dan pahamilah konsep interval, melodi, dan harmoni! Connect the dots!
6. TOO FAST – TOO SOON – TOO OFTEN – TOO MANY EXCUSES
Terkadang kita harus bertanya kepada diri kita
sendiri: “apakah kita terlalu sibuk untuk
berlatih atau terlalu sibuk membuat alasan untuk tidak berlatih? Jangan-jangan
kita sebetulnya kita hanya malas dan mengkambing-hitamkan kesibukan kita?” Salah
satu kesalahan fatal pemula dalam awal pembelajaran piano adalah berlatih tidak teratur, terburu-buru, dalam
tempo cepat dengan banyak kesalahan. Belum lagi selalu mengulang dari awal
lagu.
- Aturlah manajemen waktu latihan Anda menjadi beberapa sesi @15 menit dengan istirahat (break) dan berlatihlah dalam tempo lambat namun tanpa kesalahan, dibandingkan mengulang 20 kali namun dengan banyak kesalahan.
- Usahakanlah untuk tidak berhenti (keep going, without stopping) dan mengulang dari awal.
- Jadikanlah latihan sebagai bagian dari rutinitas Anda seperti halnya menyikat gigi. Berlatih setiap hari adalah lebih baik daripada berlatih berjam-jam non stop (last minute.)
- Aturlah waktu berlatih Anda pada saat dimana Anda tidak terlalu lelah, dapat berkonsentrasi dengan baik, belajar secara optimal. Sejujurnya jika kita mempunyai waktu untuk membuat alasan untuk tidak berlatih, sebetulnya kita mempunyai waktu untuk berlatih.
“If it is important to you, you will find a way. If not, you’ll find an
excuse!”
So, stop making excuses
and start to practice!
7. BERUANG
SIRKUS
Kecepatan jari bukanlah segala-galanya! This is not an acrobat or circus! Cobalah
untuk memahami melodi lagu, komposisi, struktur, harmoni, frase, pembentukan tone (legato/smoothly,) dan
cara mengekspresikan serta mengintepretasi lagu tsb (musicianship) daripada
sibuk dengan teknik bermain dan latihan jari semata.
8. TAKUT
SALAH, UNMOTIVATED, FRUSTRASI, & CEPAT MENYERAH
Kalau ada yang mengatakan belajar bermain piano
itu mudah dan bisa dicapai dalam waktu instan, it’s a lie! Belajar bermain piano membutuhkan waktu bertahun-tahun,
disiplin, dan kerja keras dalam berlatih untuk mencapai tingkat mastery & artistry. Anda sedang belajar,
tentu saja Anda akan melakukan banyak kesalahan. Bahkan seorang pianis dunia
saja masih bisa melakukan kesalahan dalam permainan pianonya.
Realitanya
bermain piano tidak mudah, hari-hari berlatih Anda tidak selalu berjalan mulus
– sudah berlatih, tapi tetap tidak bisa-bisa, terkadang Anda akan merasa
frustrasi dan ingin berhenti. Jangan biarkan Anda dihantui oleh
kesalahan-kesalahan itu. Analisalah dimana letak kesalahan tsb dan carilah
solusinya dengan bantuan guru profesional. Latihan piano membutuhkan KESABARAN (PATIENCE) dan WAKTU yang tidak sebentar. Take your time, give yourself a break, use
small intermezzo between practice, practice in small portion, plan your
fingering early, engange your ear, use your head, breathe, and just do your
best!
"It’s okay, to make
mistakes when you’ve tried.
IT’S A MISTAKE NOT TO TRY!
IT’S A MISTAKE NOT TO TRY!
And it will be worth it!"
Good luck and happy practicing!
Good luck and happy practicing!