"MEMBACA NOTASI BALOK
PADA PIANO"
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, July 2016
ELEMEN MEMBACA NOTASI BALOK PADA STUDI PIANO
Fondasi dari
studi piano yang paling dasar melibatkan perkembangan di tiga area, yaitu:
- Membaca notasi balok, berhitung, dan memainkan ritmik sederhana
- Membaca notasi balok pada grand staff *
- Mengkombinasikan nada dan ritmik, sekaligus memainkannya dengan lancar pada instrumen piano
*garis
paranada yang digunakan dalam penulisan notasi untuk piano, dimana terdapat
kunci G (treble clef) untuk tangan
kanan dan kunci F (bass clef) untuk
tangan kiri yang dimainkan dalam waktu bersamaan
TUJUAN BELAJAR MEMBACA NOTASI BALOK
Tujuan utama
dari membaca notasi balok dalam masa awal studi piano, adalah: membangun suatu
memori yang berisi berbagai bentuk dan simbol, yang nantinya akan dapat dikenali
dalam pembelajaran notasi balok dan teori musik tingkat lanjut.
Hal ini meliputi:
Hal ini meliputi:
- mempelajari nama dan letak nada
- bentuk ritmik sederhana
- mengembangkan persepsi visual dan persepsi kinetik
- memainkan lagu dalam tangga nada yang berbeda
- mengembangkan kepekaan pendengaran (inner hearing).
Kebiasaan membaca notasi balok yang baik sudah terbentuk sejak dari pelajaran piano anak yang pertama dan dilatih terus-menerus pada setiap jam pelajaran, dimana anak belajar untuk memainkan lagu baru secara akurat dan mengaplikasikan sight reading* secara lancar. Proses membaca notasi balok akan menfasilitasi murid, terutama dalam memainkan lagu yang memiliki kesamaan konsep dan variasi tingkat kesulitan, seperti: tangga nada, gaya/karakter, teknik, dll.
*SIGHT
READING adalah kemampuan membaca notasi
balok dan menangkap garis besar/alur musik – baik secara visual maupun
intelektual, pada lagu baru atau lagu yang belum pernah dimainkan dalam waktu
yang singkat.
MEMBACA NOTASI BALOK SECARA VERTIKAL
Membaca
notasi balok secara vertikal melibatkan membaca notasi balok dalam dua kunci
yang berbeda, yaitu: kunci G (treble clef)
dan kunci F (bass clef). Lalu tingkat
kesulitan bertambah seiring dengan permainan piano yang dilakukan pada kedua
tangan dalam waktu yang bersamaan.
Seiring
dengan perkembangan murid menuju ke stadium akhir tingkat pemula, maka
tangannya pun akan dapat terkoordinasi dengan tingkat kesulitan sbb.
1. PARALLEL/SIMILAR MOTION
Gerakan
parallel dua tangan dalam satu oktaf dengan ritmik, interval dan arah gerakan
yang sama, baik ke atas maupun ke bawah
2. CONTRARY MOTION/MIRRORING
Gerakan
berlawanan dua tangan dalam satu oktaf dengan ritmik, interval dan nomor jari (fingering) yang sama
3. DRONE
Mengulang
bentuk pattern nada yang sama sebagai bentuk iringan sederhana (accompaniment) berupa interval 5th
pada tangan kiri.
4. KOORDINASI TANGAN YANG INDEPENDEN
Koordinasi
gerakan yang berbeda dari kedua tangan. Misalnya: STACCATO VS LEGATO,
dimana tangan kanan menahan nada dengan nilai not yang panjang, sedangkan
tangan kiri memainkan nada dengan nilai not yang pendek.
Berlatih dengan satu tangan saja merupakan saran yang biasanya diberikan oleh guru. Cara ini tidaklah salah, tetapi bila murid terlalu lama dibiarkan untuk latihan dengan satu tangan saja dalam satu periode/jangka waktu yang panjang, maka dikhawatirkan perkembangannya dalam kemampuan membaca notasi balok dan memainkan piano dengan kedua tangannya akan menjadi tertunda. Oleh karena itu, sebaiknya sebuah pelajaran piano memiliki ruang khusus bagi murid untuk melatih koordinasi kedua tangan, sehingga murid memperoleh tips dan dasar yang baik dalam berlatih dengan benar di rumah.
INTEGRASI RITMIK DAN TANDA DINAMIKA
Pada umumnya murid dapat membaca not dengan benar dan mampu mengaplikasikannya pada tuts piano. Tetapi jika kita menambahkan ritmik, maka hal ini akan membingungkan mereka. Selain kombinasi nada dan ritmik, murid juga harus mengobservasi tanda dinamika/ekspresi. Membaca tanda dinamika akan menjadi lebih mudah jika diaplikasikan secara logis, misalnya: aplikasi simbol p (piano = lembut) pada lagu “Hush Little Baby.”
Pada umumnya murid dapat membaca not dengan benar dan mampu mengaplikasikannya pada tuts piano. Tetapi jika kita menambahkan ritmik, maka hal ini akan membingungkan mereka. Selain kombinasi nada dan ritmik, murid juga harus mengobservasi tanda dinamika/ekspresi. Membaca tanda dinamika akan menjadi lebih mudah jika diaplikasikan secara logis, misalnya: aplikasi simbol p (piano = lembut) pada lagu “Hush Little Baby.”
PENDEKATAN MEMBACA NOTASI BALOK
Walau banyak
cara dan metode untuk membaca notasi balok, namun pada artikel ini hanya akan
dibahas tiga metode yang paling umum. Metode yang menitikberatkan pembelajaran
membaca notasi balok, secara umum terbagi menjadi tiga kategori, yaitu:
- Pendekatan berdasarkan C4 (middle-C)
- Pendekatan berdasarkan kunci yang berbeda (multi-key)
- Pendekatan berdasarkan interval (intervallic)
Beberapa
guru menggunakan hanya salah satu dari metode diatas, sedangkan disisi yang
lain ada pula guru yang mengkombinasikan prinsip dari ketiga pendekatan tsb.
Beberapa piano school menggunakan
metode membaca notasi balok yang modern, dimana pembelajaran dimulai tanpa
garis paranada (pre-staff/off-staff reading) sebelum memperkenalkan membaca
garis dan spasi pada garis paranada.
1. METODE MEMBACA NOTASI BALOK BERDASARKAN MIDDLE-C
Pada metode
ini, middle-C menjadi nada pertama
yang diajarkan dengan kedua ibu jari membagi not yang sama, yaitu middle-C. Biasanya murid merasa bahwa middle-C mudah ditemukan karena berada
pada garis bantu (ledger/leger line)
diantara kedua garis paranada (grand
staff) dan kelihatan berbeda dibandingkan not yang lain yang terletak pada
garis paranada.
Notasi balok
yang lainnya akan dipelajari satu demi satu dan dihafalkan posisinya secara
visual pada garis paranada. Banyak cara yang digunakan sebagai alat bantu dalam
menghafalkan posisi setiap nada, misalnya dengan singkatan/ungkapan: “Every Good Boy Does Fine” untuk not
yang terletak pada garis treble clef
dan “F-A-C-E” untuk not yang
terletak pada spasi treble clef. Sedangkan
untuk not yang terletak pada garis di bass
clef digunakan “Great Big Dogs Fight
Animals” dan not yang terletak pada spasi di bass clef digunakan “All
Cows Eat Grass.”
2. PENDEKATAN MEMBACA NOTASI BALOK
BERDASARKAN TANGGA NADA YANG BERBEDA (MULTI-KEY)
Pada metode
ini, murid diajarkan sedikit lebih cepat untuk menyesuaikan cara bermain dengan
bentuk lima jari di semua tangga nada major
dan diberikan lagu yang pendek untuk dimainkan di berbagai tangga nada lain.
Tangga nada diperkenalkan dalam grup-grup tertentu dan setiap grup ditandai
oleh bentuk tuts putih atau tuts hitam di dalam sebuah trinada/akor.
Grup-grup
tersebut adalah:
1. Grup I “SNOWMAN”
trinada
berisi tuts putih, contoh: C, G, dan F major
2. Grup II “HAMBURGER”
trinada
berisi tuts putih-hitam-putih, contoh: D, A, dan E major
3. Grup III “OREO”
trinada berisi
tuts hitam-putih-hitam, contoh: D-flat,
A-flat, dan E-flat major
4. Grup IV “KILLER B’s”
trinada
berisi kombinasi antara tuts hitam dan putih di luar grup I-III
(hitam-hitam-hitam, putih-hitam-hitam, hitam-putih-putih,) contoh: F-sharp, B-flat, dan B major
3. PENDEKATAN MEMBACA NOTASI BALOK BERDASARKAN
INTERVAL
Pada metode
ini, membaca notasi balok dilakukan secara kontur – berdasarkan arah dan
interval dari satu nada ke nada yang lain. Setiap nada merupakan bagian dari
rangkaian pattern/bentuk melodi yang
lebih besar (motive & phrase). Biasanya pemain akan diberi
petunjuk, berupa nama nada pertama, nomor jari, dan posisinya pada tuts piano
dalam sebuah diagram.
STEP dan SKIPS
Pada garis
paranada, membaca kontur dimulai dengan pengenalan terhadap interval. Interval
yang paling sering digunakan adalah interval dengan jarak dua (2nd) dan tiga (3rd). Interval inilah yang
diperkenalkan pertama kali dan terkadang jauh lebih mudah untuk dimengerti
apabila interval 2nd
disebut sebagai steps dan interval 3rd disebut sebagai skips.
LANDMARK/GUIDE
NOTES
Saat garis
paranada yang sesungguhnya diperkenalkan, maka murid harus sudah menguasai
posisi not acuan (LANDMARK NOTES: G
pada treble clef, F pada bass clef, dan middle-C) dan telah memahami hubungan antar interval serta kontur
tanpa mengandalkan posisi tangan saja.
Beberapa
metode membaca notasi balok sangat bertumpu pada nada yang diidentifikasikan
sebagai landmark/guide notes. Landmark ini berfungsi sebagai not acuan
untuk memudahkan pembacaan notasi balok, Landmark
ini dipilih karena alasan logika dan visual yang simetris; Penggunaan landmark yang umum adalah: middle-C, bass F dan treble G.
Membaca
notasi balok dengan not acuan landmarks
memang sangat membantu dalam tahap awal pembacaan notasi balok. Walapun
demikian, pada akhirnya murid juga harus mempelajari semua nama notasi balok
pada garis paranada. Tanpa pengetahuan ini, murid akan menemukan berbagai
kesulitan dalam menentukan nada pada lagu dengan posisi lima jari yang berbeda.
Proses ini harus dilakukan secara bertahap, dimulai dari beberapa not, lalu
menambahkan beberapa features yang
baru setiap minggunya sampai murid menguasainya. Seiring dengan berjalannya
waktu, maka diharapkan durasi pembacaan notasi balok ini bisa menjadi lebih
singkat.