"KESALAHAN BERLATIH MENJELANG KONSER"
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, May 2015
P-A-N-I-K, lima huruf itulah
yang dirasakan setiap performer sesaat sebelum konser, ketika melihat panggung,
sebuah piano, dan ratusan penonton. Apakah itu hormon adrenalin, demam
panggung, atau pikiran buruk yang selalu menghantui Anda, ah entahlah? “Bagaimana jika
nanti salah? Bagaimana jika saya lupa? Bagaimana jika saya berhenti bermain dan
terdiam mematung di tengah-tengah
konser?” Well, there’s a lot of IF
there.
Hal-hal seperti ini lah yang membuat pianis, terutama yang bermain solo selalu merasa kurang latihan dan tetap berlatih hingga detik-detik terakhir menjelang konser. Sayangnya latihan menjelang konser yang terburu-buru dan berantakan karena stress maupun panic attack, justru akan berdampak fatal terhadap rutinitas latihan Anda. Alih-alih bermain secara sempurna, Anda justru bisa melakukan lebih banyak kesalahan yang mungkin sebelumnya tidak pernah Anda lakukan dan mengakibatkan cidera serius. Kesalahan berlatih apa yang harus Anda hindari pada detik-detik menjelang konser?
Hal-hal seperti ini lah yang membuat pianis, terutama yang bermain solo selalu merasa kurang latihan dan tetap berlatih hingga detik-detik terakhir menjelang konser. Sayangnya latihan menjelang konser yang terburu-buru dan berantakan karena stress maupun panic attack, justru akan berdampak fatal terhadap rutinitas latihan Anda. Alih-alih bermain secara sempurna, Anda justru bisa melakukan lebih banyak kesalahan yang mungkin sebelumnya tidak pernah Anda lakukan dan mengakibatkan cidera serius. Kesalahan berlatih apa yang harus Anda hindari pada detik-detik menjelang konser?
"Aneh, padahal
waktu latihan saya tidak pernah salah. Tapi waktu konser,
saya mainnya kok salah-salah ya?!" Yang dilatih dalam bermain musik adalah
otot tangan dan memori musikal dalam indera peraba dan koneksinya dengan indera
pendengaran. Jadi rutinitas, keteraturan/konsistensi,
dan kedisiplinan harus menjadi menu harian Anda. Latihan yang
bolong-bolong: seminggu sekali, 10 menit sebelum kursus piano, sehari sebelum
konser – akan menjadi resep bencana dalam konser. Latihan yang teratur dan
efektif setiap harinya adalah kunci kesuksesan permainan yang baik dan stabil.
Disini musisi adalah atlet
sekaligus artis. Untuk itu selayaknya seorang ATLET, dibutuhkan kerja keras, ketahanan, dan stamina dalam melatih
dirinya. Bukan hanya saja secara motorik, namun secara mental dan rasa. Stamina
dibangun secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang panjang, bukan sehari
dua hari. Tidak ada jalan pintas dan tidak ada seorang pun yang akan
menggantikan diri Anda waktu konser. Jadi, mulailah atur jadwal latihan Anda
2-3 bulan menjelang konser dan latihlah diri Anda untuk disiplin!
2. SELALU MULAI DARI AWAL/BERHENTI
Jangan selalu bermain dari
awal lagi, apabila melakukan kesalahan di tengah lagu. Latih bagian yang sulit
secara perlahan-lahan (tempo lambat) dan ulang dari bagian yang sulit tsb. Lalu
kombinasikan dengan bagian sebelumnya. Jangan berasumsi bahwa tidak ada
kesalahan. Make room for the errors! Belajarlah mengantisipasi
atau menghindari kesalahan, supaya apabila Anda melakukan kesalahan pada
bagian tsb, permainan tidak terhenti dan tetap berlanjut ke bagian berikutnya (recovery). Latih diri Anda untuk tidak
melakukan reaksi gesture/mimik yang
menyiratkan, bahwa Anda melakukan kesalahan besar atau frustrasi – seperti:
menggelengkan kepala, melakukan gerakan tiba-tiba, atau bahkan berhenti
bermain. Penonton tidak boleh tahu, bahwa Anda melakukan kesalahan. Lanjut! The show must go on.
Uniknya Anda akan merasakan
kesalahan yang akan datang, sedetik sebelumnya. Hal terburuk yang dilakukan pianis ketika mereka melakukan kesalahan atau takut melakukan kesalahan adalah bermain lebih lambat dan lembut. Hal ini
dapat menyebabkan bencana. Oleh
karena itu, dalam rangka meningkatkan memori jari, Anda
harus bermain sedikit lebih cepat
dan lebih keras – kebalikan dari apa yang orang cemas akan
lakukan selama konser. Metode “menghindar” yang lain adalah dengan memastikan bahwa garis melodi tidak rusak, walau pada akhirnya Anda harus kehilangan beberapa "iringan".
Cara lainnya adalah dengan menjaga ritmenya tetap stabil.
Jangan sekali-kali memperbaiki kesalahan Anda dalam konser. Ini bukan waktunya
latihan. Apapun yang terjadi, lanjutkan permainan Anda.
3. OVERPRACTICE
Jangan berlatih terlalu banyak
dan lama sehari sebelum konser. Latihan yang terlalu banyak akan menyebabkan
kelelahan otot dan mental (overload). Sedangkan pada hari
konser justru Anda membutuhkan konsentrasi dan energi yang banyak. Dalam konser
yang bekerja bukanlah mekanisme motorik saja, melainkan otak. Setiap kesalahan
berasal dari otak, bukan jari. Semua informasi diproses dan disimpan dengan
tertib di otak, seperti file dalam folder komputer.
Ketika Anda berlatih dengan
kecepatan penuh, sejumlah besar data diperkenalkan ke otak sebagai memori.
Apabila data yang dimasukkan terlalu besar dalam waktu yang singkat, akan
menyebabkan kebingungan atau hang/blank. Sayangnya masalah ini tidak bisa
diselesaikan hanya dengan menekan tombol Ctrl
+ Alt + Del. Semakin terorganisasi dan rapih data-data nya (memori
sederhana, simple, bebas kesalahan/tidak ada virus,) maka semakin stabil
kinerja otak, meskipun adanya gangguan/faktor x (stress, panik, hormon
adrenalin). Oleh karena itu otak harus diistirahatkan dan berada dalam kondisi
primanya sehari sebelum konser. Batasi jumlah latihan menjelang konser.
4. TEMPO TERLALU CEPAT
Secara intuitif setiap pianis
umumnya akan berlatih mati-matian dalam tempo yang sangat cepat menjelang
konser. Sayangnya permainan dalam tempo yang sangat cepat tanpa pemanasan akan
berujung pada cidera. Jangan berlatih langsung dari posisi rileks dalam tempo
yang terlalu cepat – terutama pada repertoire
yang membutuhkan virtuositas dan tingkat kesulitan teknik yang tinggi, seperti Chopin Etude. Berlatihlah dengan AMAN
dan TERKENDALI.
Lakukan pemanasan (warming
up) terlebih dahulu dan bermainlah dalam tempo yang lebih lambat dari
tempo yang seharusnya untuk melakukan adaptasi dengan piano “asing”. Berat
tutsnya, pedal, leap (interval yang jauh,) posisi duduk, posisi penonton,
lighting, dan akustik ruangan. Terutama apabila di studio, sekolah musik,
rumah, Anda memakai upright piano. Sedangkan di gedung konser digunakan grand
piano. Tempo yang lebih lambat akan memungkinkan Anda berlatih lebih akurat dan
meningkatkan kontrol jari-jari. Selain itu, Anda juga bisa memasukkan unsur
musikalitas dalam permainan, sehingga menjadi lebih ekspresif dan artistik.
Ketika Anda sudah siap, lakukanlah test drive dalam tempo cepat pada satu
bagian yang sulit. Tidak perlu memainkan lagu dari awal hingga akhir secara
berulang-ulang. This is not a race and
certainly not formula 1!
Umumnya disarankan untuk
memainkan lagu satu kali dalam tempo lambat, satu kali tempo sedang, dan satu
kali tempo cepat namun tidak full-speed
dan tidak full power (hindari
penggunaan tenaga yang ekstrem). Atau Anda dapat memilih bagian tertentu yang
Anda rasa sulit untuk test drive.
Cukup. Jangan pernah mengubah respon otot Anda secara tiba-tiba. Anda bisa
mengalami cidera dan berakhir dengan kesalahan yang tidak terduga.
5. PANIK, STRESS & TEGANG/KAKU
Panik dan stress akan
mengakibatkan ketegangan dan kekakuan pada otot tubuh. Bagi musisi dan atlet,
hal ini merupakan mimpi buruk. Karena mereka tidak dapat menggerakkan bagian
tubuh yang mereka inginkan seperti pada waktu latihan. Umumnya panik dan stress
disebabkan oleh demam panggung dan juga ketidaksiapan pemain dalam menghadapi
publik. Oleh karena itu ada baiknya pemain melakukan gradiresik (rehearsal) untuk
check sound/test drive, melakukan simulasi konser, pemanasan (warming up),
dan latihan relaksasi/pernapasan
sebelum konser.
Untuk melakukan simulasi
konser, bayangkan diri Anda bermain di depan penonton. Ada juga yang
membayangkan diri mereka berada sendirian di ruang latihannya di rumah atau bermain di depan salah satu anggota keluarga di rumah. Lakukan
simulasi ini dalam tempo lambat, konsentrasi penuh, dan rileks. Usahakan
membuat diri Anda untuk tetap tenang, santai, dan nyaman dalam gladiresik.
Ambil nafas panjang, setelah itu berusahalah untuk bernafas secara teratur.
Beradaptasilah dengan lingkungan dan suasana panggung.
Minimalisir faktor yang membuat Anda semakin panik. Hindari makanan
manis, berlemak, bersoda sebelum tampil. Minumlah air putih yang cukup untuk
menghindari dehidrasi. Menghafal (memorizing)
merupakan hal yang membantu pemain dalam berkonsentrasi. Mintalah bantuan page turner untuk membalik halaman buku
musik Anda, apabila diperlukan.
6. PENAMBAHAN MATERI BARU
Dalam minggu terakhir
persiapan menjelang konser, tidak dianjurkan untuk menambahkan materi baru atau
membuat perubahan pada rutinitas lagu (seperti: perubahan nomor jari). Jangan
menambah beban dan stress pada hari-H. Materi yang baru akan mempengaruhi atau
mengubah rutinitas berlatih Anda sebelumnya. Hal ini sangatlah riskan dilakukan
menjelang konser, karena bisa membuat stress berlipat ganda dan menimbulkan
kesalahan baru yang sebelumnya tidak pernah terjadi. Wish you good luck and happy practicing!