Pages

Monday, September 2, 2024

FRUSTRASI! | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, September 2024

FRUSTRASI!
By: Jelia Megawati Heru
Staccato, September 2024


PERJALANAN MENUJU PUNCAK

Dalam perjalanan belajar piano Anda, rasa frustrasi dalam berlatih piano adalah sesuatu yang wajar dan normal. Anda tidak sendirian dalam hal ini. Hal ini juga dialami oleh banyak orang. Tidak ada seorang pun yang hanya duduk di depan piano dan tiba-tiba simsalabim langsung bisa bermain seperti Martha Argerich atau Krystian Zimerman. Mimpi kali. Sebaliknya, mungkin diperlukan kerja berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk menguasai kemampuan pianistik tertentu hingga tahap virtuoso. 

 

Banyak hambatan dan titik sandungan dalam perjalanan menuju puncak. Sebetulnya ya semua orang pasti mengalami hambatan ini dan jalan berbatuan menuju puncak ya wajar saja dan Anda akan baik-baik saja selama Anda realistis dan optimis. Tetapi proses menuju puncak tidaklah sama untuk semua orang. Beberapa orang akan merasa membaca notasi balok misalnya itu relatif mudah, sementara yang lain merasa hal ini sangatlah sulit, ibarat mempelajari bahasa baru. 

 

Kita tidak bisa memukul semuanya sama rata. Beberapa orang secara alami memang lebih baik dari yang lain. Banyak faktor yang mempengaruhi hal tsb, seperti rentang jari yang besar dan koordinasi yang baik. Kita juga tidak tahu persis kesulitan apa yang dihadapi seseorang, namun banyak hal bisa membuat seseorang menyerah.


Begitu Anda berkomitmen untuk belajar, berkomitmenlah untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ini. Namun ingatlah bahwa ini adalah perjalanan yang panjang dan sulit. Perjalanan Anda tidaklah akan sama dengan orang lain. Tetapi seperti perjalanan menuju puncak lainnya, perjuangan Anda akan sebanding dengan hasilnya. A journey into your soul.

 

Pada artikel kali ini akan dibahas hal apa saja yang bisa membuat kita frustrasi dalam proses belajar bermain piano dan apa solusinya.



1. TIDAK PUNYA MOTIVASI

Kebanyakan orang yang belajar piano umumnya 75% akan berhenti dalam satu atau dua tahun pertama. Ingin dapat bermain piano adalah baik, tetapi konsekuensi untuk meluangkan waktu berlatih berjam-jam untuk mencapai tahap bisa bermain piano dengan baik dan standar yang layak adalah hal yang berbeda. Banyak orang yang tidak bisa mencapai tahap ini. Terutama ketika Anda sedang lelah, sakit, tidak mood, dimana Anda tidak mempunyai motivasi untuk berlatih dan hal ini membuat Anda frustrasi.

 

Motivasi sebetulnya bisa datang darimana saja. Pertanyaannya seberapa besar motivasi itu berperan dalam proses belajar? Berapa lama motivasi itu bisa bertahan? Satu tahun, satu bulan, satu minggu, satu hari, satu jam, atau satu menit? Saran terbaik untuk tetap termotivasi adalah menetapkan target yang realistis dan memberi penghargaan pada diri sendiri ketika Anda mencapainya.  

 

Jangan mulai dengan hal yang mustahil, terlalu sulit, muluk-muluk. Kenapa? Karena Anda akan kecewa, bahwa Anda atau anak Anda bukanlah seorang prodigy. Semangat yang patah itu mengeringkan tulang dan anak akan gampang frustrasi. Hal ini merupakan wake up call untuk kaum tiger moms yang mintanya suka kebanyakan dan tidak percaya kaca. Step-by-step, Bun! Anak Anda bukan Mozart! Alih-alih jadi Mozart, anak Anda malah berhenti piano. Oops!



2. MENEMUKAN WAKTU BERLATIH

Hal ini adalah sesuatu yang tampaknya diperjuangkan oleh banyak orang yang “sibuk”. Semua orang itu sibuk, namun jika Anda berdedikasi dan niat untuk berlatih piano maka Anda akan menemukannya dan meluangkan waktu untuk berlatih. Mungkin ini berarti Anda harus bangun lebih pagi, mungkin Anda tidak bisa menonton film seri Netflix kesayangan Anda secara rally, mungkin tidak bisa berlama-lama ber-instagram ria, atau harus menyelesaikan tugas/PR sekolah dengan cepat dan tidak menunda-nunda. Ada harga yang harus dibayar.

 

Tetapi jika Anda tetap tidak bisa menemukan waktu untuk berlatih, mungkin Anda perlu mengkaji ulang apakah piano itu hobi Anda atau bukan? Karena berlatih merupakan satu paket komplit dengan proses bermain piano.



3. TUNTUTAN YANG TERLALU TINGGI

Dalam belajar piano banyak hal yang harus dikuasai. Anda harus paham bagaimana membaca notasi musik, memahami akor, istilah musik, teori musik, berlatih berjam-jam, melatih koordinasi tangan – jari – kaki, menghafal musik, mengikuti ujian musik, kompetisi, dan konser. Susah bener. Belum lagi Anda harus bermain di depan publik dengan sempurna tanpa kesalahan. Ada tekanan dari tiger mom dan secara sosial, dimana Anda terus-menerus dibandingkan dengan anak tetangga atau saudara kandung. 

 

Salah satu cara untuk mengatasi rasa frustrasi dalam belajar piano ini adalah dengan menghadapi kenyataan, bahwa belajar piano akan menjadi PROSES yang panjang dan sulit. Penting untuk bersikap realistis. Jangan takut untuk melakukan kesalahan. Anda juga butuh mentor, guru yang tepat untuk mendapatkan materi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan Anda. Walaupun ada pro dan kontra tentang belajar piano secara otodidak, pastikan untuk menghindari rasa frustrasi dalam belajar piano.



KEBANYAKAN TEORI 

Jangan biarkan kurangnya pengetahuan atau kendala teknis menghentikan Anda menjadi seorang “pianis”. Pengetahuan teori musik itu penting, tetapi juga jangan terlalu matematis pada awal pembelajaran musik, karena selain pusinggg tujuh kelilinggg… juga bisa mematikan motivasi anak. Teori musik hendaklah seimbang dengan teknik bermain piano dan pemahaman repertoar yang dipelajari. Balance is the key. Keep it simple! Rayakan “kemenangan kecil” dan progres – pencapaian kecil yang sederhana itu maknanya besar, karena terkadang hal itulah yang membuat Anda termotivasi untuk terus maju, tidak mudah putus asa atau gampang menyerah, terutama bagi para pemula.



4. INSTRUMEN YANG SALAH DAN TIDAK MEMADAI

Bermain piano tidak harus menjadi hobi yang super mahal. Anda tidak harus mulai dengan piano Steinway seharga rumah, tetapi Anda harus memulai dengan instrumen yang tepat. Apa artinya instrumen yang tepat? Ya akustik piano beneran, jangan pakai iPad atau keyboard lima oktaf atau bahkan pianika. Terjangkau, tapi tidak efektif. Buatlah keputusan yang benar dengan menggunakan instrumen piano akustik yang proper: 88 tuts dengan weighted keys (sistem hammer), tidak rusak, mempunyai pedal yang berfungsi dengan baik.



5. GURU & METODE YANG TIDAK COCOK

Tidak ada metode “satu ukuran untuk semua” yang menjamin keberhasilan seseorang dengan super cepat dalam satu minggu bisa bermain seperti Yuja Wang atau Lang Lang. Setiap orang unik dan berbeda. Begitu juga dengan peluang untuk menemuka tutor yang tepat dan cocok untuk Anda bisa jadi sangat kecil. Guru yang terkenal bukanlah jaminan bahwa ia adalah seorang guru yang baik. Sangat penting Anda bisa menemukan seorang guru yang memahami karakter murid, kebutuhan murid, gaya belajar murid, menggali potensi murid, mau meluangkan waktu bekerja sama dengan murid untuk mencapai target yang diinginkan, dan mendidik murid supaya murid menjadi versi terbaiknya. Seseorang yang punya latar belakang pendidikan musik, punya jam terbang, dan dedikasi yang tinggi.

 

Ada banyak pilihan kursus dan guru yang berbeda. Usahakan untuk melakukan sedikit riset tentang guru piano di area sekitar Anda – dari YouTube, medsos, konser, dan testimoni. Lakukan trial terlebih dahulu. Dari trial tsb lihat apakah Anda cocok dengan mereka. Apabila cita-cita Anda ingin memainkan lagu Bohemian Rhapsody atau lagu Pop tertentu dan mereka mengajarkan Musik Klasik, mungkin mereka tidak cocok untuk Anda. Pastikan untuk melakukan komunikasi dengan mereka terlebih dahulu. Guru yang tidak cocok bisa membuat Anda frustrasi, karena tidak sejalan dengan visi Anda.


 

6. JANGKAUAN TANGAN KECIL, KECEPATAN & KOORDINASI YANG BURUK

Sebagian orang menyadari sekeras apapun mereka berlatih, mereka selalu dikecewakan oleh faktor anatomi yang buruk – rentang tangan yang kurang dari satu oktaf, kecepatan jari yang lambat, dan koordinasi yang buruk. Hal ini bisa menjadi penyebab frustasi dalam bermain piano.

 

Musik Klasik adalah tradisi orang Eropa, jadi musik mereka didesign untuk rentang tangan yang besar hingga 10th (misalnya: C4 – E5). Jika tangan Anda memiliki rentang tangan yang kecil, maka Anda akan memiliki sedikit kerugian secara fisik, terutama wanita. Namun jangan biarkan hal itu menentukan kemampuan Anda. Kecepatan Anda dapat ditingkatkan seiring berjalannya waktu, selalu ada trick dan teknik khusus yang dapat memaksimalkan permainan piano Anda. Yang penting posisi dan postur tangan Anda benar, tidak sakit, dan cidera.



7. BERLATIH SECARA EKSTREM

Bermain piano itu menyenangkan? Ya kalau sudah bisa. Waktu kita mempelajari lagu baru, teknik baru, dan keterampilan baru bisa jadi proses belajar itu tidak selalu menyenangkan. Apalagi jika dilakukan terburu-buru dan terlalu ekstrem 4 jam non-stop, misalnya. Apalagi kalau tidak bisa-bisa dan menemui jalan buntu. Rasa frustrasi semacam ini pasti dialami oleh semua orang. Kuncinya adalah menemukan cara untuk melewatinya. 

 

Jangan berlatih secara berlebihan berjam-jam tanpa istirahat. Anda berhak untuk beristirahat, anda boleh melakukan kesalahan, dan Anda tidak harus selalu sempurna setiap saat. Cuma juga jangan sampai kebablasan sampai tidak berlatih sama sekali. Ingat, kuncinya adalah BALANCE. Jadikan latihan bukan sebagai keharusan, tetapi sebagai kegiatan yang menyenangkan, seperti olahraga atau permainan, misalnya.



PENUTUP

Bermain piano itu tidaklah mudah. Belajar piano merupakan proses yang panjang dan sulit. Dalam perjalanannya, pasti setiap orang akan menemui permasalahan yang berpotensi menyebabkan stress dan frustrasi. Hal ini adalah wajar. Setiap orang memiliki masalah masing-masing yang harus diselesaikan. Pengalaman seseorang akan berbeda dengan yang lainnya. Kuncinya adalah bagaimana kita menemukan cara untuk mengelolanya dan tetap bermain piano dalam waktu yang jangka panjang – hopefully for a lifetime

 

Apakah itu berarti Anda bereksperimen dengan cara Anda belajar, apakah itu dengan Anda beristirahat – apapun itu nikmati saja prosesnya, belajar dengan kecepatan Anda sendiri sebisa mungkin lakukan yang terbaik, jangan terlalu membebani diri sendiri dengan tuntutan yang nggak-nggak, berbanggalah dengan kemajuan Anda tanpa membandingkan diri atau menjelekkan orang lain, supaya Anda bisa menjadi diri sendiri, menemukan keseimbangan dalam hidup, jangan lupa untuk bahagia, dan menikmati musik piano! Happy practicing!