Pages

Saturday, July 4, 2015

MILESTONE: "BATU LOMPATAN DALAM PENDIDIKAN MUSIK" (Staccato, July 2015)

MILESTONE: 
"BATU LOMPATAN DALAM PENDIDIKAN MUSIK
 & BERBAGI PENGALAMAN ESTETIS"
Liputan Konser Tim Staccato
Staccato, Juli 2015


Konser berjudul "MILESTONE" telah digelar pada 17 Mei 2015. Bertempat di TEATER KECIL, TAMAN ISMAIL MARZUKI JAKARTA. Konser tersebut adalah sebuah kolaborasi budaya antara PUSAT KESENIAN JAKARTA TAMAN ISMAIL MARZUKI (PKJ-TIM,) DEWAN KESENIAN KOTA TEGAL, dan JELIA MUSIC PLAYGROUND. Konser berlangsung sejak jam 3 sore hari hingga jam 6 petang. Konser Milestone dipadati oleh pengunjung dari berbagai usia. Termasuk beberapa Duta Besar Negara sahabat dan beberapa perwakilan Diplomatik. Yang menarik dalam konser Milestone adalah hadirnya sebuah kelompok ensembles Gamelan Jawa "CANANGAN," yang menawarkan format dan pendekatan gramatik baru akan Musik Gamelan.


Sebagai Pra Pembuka Konser, disenandungkan SULUK oleh Ki Dalang Ragil Suloso sebagai sebuah “Wecoming Tune“. Dalam sambutannya, Jelia Megawati Heru, M.Mus.Edu, direksi program sekaligus pimpinan JELIA MUSIC PLAYGROUND, mengatakan bahwa konser Milestone adalah sebuah “Milestone” atau batu lompatan para siswa untuk meniti langkah di jalur pendidikan musik yang lebih tinggi. Ketua PKJ-TIM, Drs. Bambang Subekti dalam sambutannya berpesan agar langkah yang sudah terjalin baik ini dapat terus dipertahankan agar Musik Tradisional dan Musik "Modern." Juga antara budaya lokal dan budaya global, dapat seiring jalan. Ketua DEWAN KESENIAN KOTA TEGAL, Michael Gunadi Widjaja, yang juga seorang gitaris papan atas Indonesia, mengatakan bahwa nama Jelia Megawati Heru, mendapat tempat tersendiri dalam kesenian kota Tegal, sehubungan kegiatan-kegiatan edukasi nya terhadap guru-guru sekolah umum yang menjadi role model di Propinsi dan bahkan di tingkat nasional.


Secara keseluruhan, konser Milestone terdiri dari dua babak tanpa jeda. Babak pertama adalah penampilan para siswa dan babak kedua adalah penampilan para pemusik profesional yang adalah mantan murid dan kolega Jelia. Di awal konser, hadirin dibuat terpesona oleh penampilan ensembles perkusi anak-anak oleh Hansel N. Wiguna, Madeline Audrey Wiguna, Lavinia Hidajat, dan Natasha Aurelia Chen. Mereka memainkan BOOMWHACKERS, sebuah alat perkusi dari pipa pralon. Sungguh sebuah ide yang sangat kreatif.

 

Kemudian tampil juga Jayden Sundjoto (5 tahun,) Michael Mamo, Marc Christopher Suwito, dan Antea Putri Turk yang berdandan bagai Princess membawakan lagu tema film Cinderella. Tampil pula sajian one piano six hands "Three's Crowd Rag" yang sangat teatrikal, dibawakan oleh Madeline, Natasha, dan Lavinia. Beberapa siswa ekspat juga tampil membagikan pengalaman estetis mereka dalam konser ini, seperti: Christina Witschel (Jerman,) Maria Pelmer (Spanyol,) Ada Yuce, Ela Yuce, Arda Yavuzdogan, dan Lara Yavuzdogan (Turki). Yang sangat di apresiasi hadirin adalah penampilan Andrea Putri Turk, terutama saat ia melakukan solo vocal sembari berpiano melantunkan lagu "Almost Is Never Enough" dari Ariana Grande.


Kelompok Ensemble Gamelan CANANGAN, tampil dalam bentuk teater multimedia. Seluruh komposisi musiknya dikerjakan oleh Michael Gunadi Widjaja, komposer yang sangat disegani dalam ranah Musik Etnik Kontemporer di tanah air. Canangan membawakan komposisi multimedia nukilan dari penculikan Dewi Shinta. Dalam konser ini, Canangan sudah membuktikan bahwa sajian Musik Gamelan Jawa bisa sangat praktis, singkat dalam durasi dan teatrikal.

 

Yoseph Sitompul Jazz Trio juga mengaduk rasa dalam alur Jazz yang familiar. Juga Julian Abraham Marantika yang menyajikan tafsir improvisasi all out untuk "CARAVAN". Yang mampu menjadikan suasana lebih interaktif adalah penampilan NATHAN'S MALE ACAPELLA. Membawakan "Don't Worry, Be Happy" dari Bobby McFerrin dan "All About That Bass" dari Meghan Trainor dengan gaya parodi jenaka, namun tetap dalam kadar musikalitas yang terjaga.


Konser Milestone bukan sekedar resital piano biasa. Juga bukan sebuah sajian Musik Klasik normatif, yang untuk sebagian orang sangat membosankan. Milestone adalah saat para penampilnya membagikan pengalaman estetis dalam ranah musikal yang paling melekat dalam kehidupannya. Dan bukankah kisah musik adalah kisah kehidupan itu sendiri?


See concert video on PLAYLIST
See concert photo on FLICKR