"MANFAAT RESITAL & KONSER"
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, August 2015
“Untuk apa sih ikut konser?
Buang-buang waktu dan uang saja!
Asal bisa main musik saja
sudah cukup!”
Familiar
dengan ungkapan seperti ini? Mungkin Anda pernah dengar dari salah satu orang
tua murid di sekolah musik atau bahkan dari anak Anda sendiri. Banyak pro dan
kontra seputar manfaat resital maupun konser bagi perkembangan anak. Memang
mengorganisasi resital maupun konser itu repot, membutuhkan persiapan, waktu
yang tidak sedikit, dan dukungan dari semua pihak. Namun efek positif nya pun
tak terbantahkan, bahkan untuk orang tua murid dan juga guru musik.
Resital
musik bukanlah ajang show-off atau
pamer. Resital musik adalah salah satu cara yang paling efektif
untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan dan kemampuan
bermusik mereka.
Bermain di resital musik juga membangun pengalaman kinerja,
kepercayaan diri,
serta menawarkan umpan balik real-time untuk siswa dari penonton dan instruktur musik mereka. Bagi seorang guru, sebuah
resital musik akan memberikan tujuan/arah pembelajaran musik selanjutnya dan
bahan evaluasi untuk mengembangkan metode pembelajaran anak.
Berikut
ini beberapa manfaat resital dan konser:
BAGI
SISWA:
1. SARANA APREASI DAN PENGEKPRESIAN DIRI
Setiap individu
mempunyai kebutuhan untuk dihargai dan dicintai. Dalam sebuah resital, murid
mempunyai kesempatan untuk mengekpresikan dirinya secara musikal sebagai
seorang individu dalam ruang publik. Mempraktekkan buah dari hasil pembelajaran
sudah dipelajari selama beberapa kurun waktu tertentu. Dimana orang tua, sanak
keluarganya, teman bisa datang dan mengapresiasi sang anak. Pengalaman ini akan
membuat murid mendapatkan kepuasan bathin untuk terus mengembangkan dirinya dan
mengasah kecintaannya terhadap seni. Selain itu pujian dan masukan yang positif
dari publik akan membuat siswa menjadi lebih percaya diri.
2. MOTIVASI BELAJAR
Manfaat
resital yang tidak kalah pentingnya adalah menentukan tujuan/orientasi belajar
siswa dalam jangka waktu yang panjang (long-term,)
memotivasi siswa untuk belajar lebih fokus, konsentrasi, berlatih lebih
efisien, dan menjadi lebih baik. Misalnya: memainkan lagu baru, lagu yang lebih
sulit, menghafal (memorizing),
ujian/kompetisi, dan menyikapi deadline.
3. ASPEK SOSIAL
Resital
memungkinkan setiap siswa untuk mendengar pemain lain bermain musik,
berkolaborasi, bergorganisasi, dan bersosialisasi dengan orang lain. Disini
mereka akan bertemu dengan teman baru dan pemain lain yang mungkin lebih muda
atau lebih senior dari mereka. Hal ini penting karena disini mereka akan
belajar menghargai orang lain lewat sharing, komunikasi dengan penonton (secara
tidak langsung), dan belajar berpartisipasi dalam komunitas.
Selain itu resital
akan mendorong terjalinnya komunikasi diantara guru – murid – orang tua.
Mendengarkan siswa pemula akan mengingatkan mereka seberapa jauh mereka telah
berkembang sejak pelajaran pertama mereka. Sedangkan siswa tingkat lanjut akan
membuat mereka termotivasi untuk berlatih lebih baik. Disini secara tidak
langsung, mereka juga berlatih untuk mengembangkan kebiasaan bermain musik yang
baik. Misalnya: memberikan hormat kepada penonton, mengatur posisi duduk
sebelum bermain, dll.
Source:
4. PENGALAMAN BELAJAR & HIDUP
Last, but not least. Resital merupakan
pengalaman belajar ibarat kehidupan itu sendiri. Sejak dini siswa dihadapkan
pada situasi dimana mereka harus menyelesaikan sebuah tugas real-time di ruang publik. Disini mental
mereka akan diuji – bagaimana berhadapan dengan publik, demam panggung, stress,
kesalahan, kekecewaan, dan bagaimana mereka harus berusaha mengontrol diri
mereka – berapapun usia mereka. Situasi yang mungkin nantinya akan dialami
mereka, ketika berada di bangku perkuliahan dan pekerjaan di dunia nyata. Oleh
karena itu, resital juga merupakan ruang untuk belajar dan inspirasi olah rasa
yang baik. Ibarat oase rasa dan bathin – mulai dari cinta, sedih, pahit,
bahagia, dan pengharapan.
BAGI GURU:
Bagi seorang
guru, resital berguna untuk mengetahui level murid, mengevaluasi kondisi murid,
dan menentukan target, tujuan/orientasi belajar di masa yang akan datang, mengembangkan
metode pembelajaran dan program pembelajaran yang baik. Begitu pula dalam
perencanaan latihan yang lebih efektif (daily
practice). Sehingga siswa mereka menjadi lebih fokus, termotivasi,
mempunyai kinerja dan keseriusan dalam mendalami musik.
EFEK NEGATIF
RESITAL
Tentunya sebuah resital dan konser tidak selalu
berjalan mulus, menyenangkan, dan happy
ending. Ada kalanya ketika murid tidak siap untuk mengikuti konser lalu
permainannya menjadi salah-salah dan berhenti mematung di tengah panggung,
karena kurangnya persiapan dan kurang latihan misalnya. Hal ini akan berdampak
negatif bagi perkembangan karakter dan kondisi psikologis murid tsb.
Baginya
resital akan menjadi pengalaman buruk yang menakutkan, membuat stress, dan
traumatis. Oleh karena itu penting bagi setiap guru untuk memastikan murid
dalam kondisi “siap tempur” sebelum mengikuti resital. Termasuk
mengkomunikasikan tips dalam mengatasi demam panggung dan bagaimana mengatasi
kesalahan. Apabila murid tidak siap, mungkin lebih bijaksana apabila murid
tidak mengikuti resital dan mempertimbangkan efek negatif dari resital, apabila
kemungkinan besar murid gagal. Komunikasikanlah hal tsb dengan pihak murid dan
orang tua murid ybs.
SETELAH
RESITAL
Tugas seorang guru musik belum berakhir setelah
resital selesai. Setelah resital, guru perlu berkomunikasi dengan orang tua dan
murid, serta mengevaluasi performa siswanya. Evaluasi kelebihan dan kelemahan
siswa wajib dilakukan, agar murid tahu apa yang telah dilakukan dengan baik dan
apa yang perlu diperbaiki. Sehingga rutinitas latihan dan persiapan resital
berikutnya dapat direncanakan lebih baik lagi.
Dengan membaca paparan yang sudah tersaji, adalah
baik jika kita merenungkan kembali. Masih pantaskah kita mengatakan bahwa “Untuk apa sih ikut konser? Buang-buang
waktu dan uang saja!”? Tentunya semua pilihan ada di tangan Anda. Namun
satu hal yang senantiasa harus Anda ingat, bahwa musik adalah sebuah BENTUK KOMUNIKASI ARTISTIK. Musik PERLU dibagikan kepada orang lain dan BUKAN hanya untuk
diri sendiri semata. Dan konser atau resital menyediakan ruang bagi komunikasi
tsb.