Bagi sebagian orang, musik hanya hiburan semata. Bagi sebagian yang lain, musik adalah seni yang harus diapresiasi. Banyak pula yang menganggap bahwa musik adalah sarana mencurahkan perasaan apapun itu. Tak kurang banyaknya yang menganggap bahwa musik adalah asupan bathin. Melengkapi rona pendapat tersebut, sejatinya musik juga bersifat keilmuan. Musik adalah sains. Dan dengan demikian, musik sejatinya memiliki tatanan akademik yang setara dengan ilmu-ilmu yang lain termasuk ekonomi, hukum, dan kedokteran.
Dalam ranah keilmuan musik itulah, seorang Nicholas Patrick Wiranata, putra dari Bapak Wiranata Kemala Teng dan Ibu Evie Lukman, berhasil dengan gemilang menyelesaikan Program dan mendapat gelar DIPLOMA. Tak kepalang tanggung, Diploma yang Nick peroleh adalah Diploma dari ABRSM (Associated of The Royal School of Music), satu lembaga serifikasi Internasional dalam bidang musik yang paling bergengsi dan berkedudukan di UK Inggris.
Nick memperoleh gelar Diplomanya dengan predikat DISTINCTION. Hebatnya lagi, Nick memposisikan diri sebagai salah satu dari sedikit orang muda di seluruh dunia, di bawah usia 15 tahun, yang mendapatkan Diploma musik Internasional. Namanya pun berhak diberi tituler ARSM (Asscociated of The Royal School of Music), gelar Diploma yang merupakan update dari gelar DipABRSM.
Pencapaian ini mengukuhkan seorang Nicholas Patrick Wiranata menjadi orang muda nan cemerlang. Ia menjuarai berbagai kompetisi Internasional. Dua kali berturut-turut mendapat penghargaan penghormatan dari Konsul Jendral Polandia di Hong Kong. Berkali-kali menjadi profil RSL Award atau Rockschool, mengadakan konser di tanah air dan TRIBUTE HONORARY CONCERT di Polandia. Yang istimewa adalah, semua prestasi gilang gemilang tersebut di raih Nick dengan tanpa Home Schooling. Ia tetap menempuh sekolah umum di Jakarta dengan segala kesibukan, kepadatan jadwal mata pelajaran.
Tentu, tanpa basa basi, kegemilangan Nick karena kejeniusan gurunya. Ibu Jelia Megawati Heru, M.Mus.Edu. Music Educator yang merupakan salah satu aset Pendidikan musik bangsa Indonesia. Ibu Jelia berhasil memformulasikan satu metode yang sangat tepat. Bagaimana seseorang tanpa harus latihan spartan, tanpa latihan Russian old School Model, bisa memperoleh kegemilangan yang luar biasa.
Meneladani kegemilangan Nicholas, sudah waktunya para guru musik terutama musik Piano di Indonesia untuk mawas diri. Bahwa yang diperlukan bukanlah latihan Hanon sampai berkecepatan seperti senapan mesin, melainkan satu metode yang pas buat siswa tertentu. Congrats, Nick!