“3 COOL PIANO PIECES FOR BOYS”
by: Jelia Megawati Heru
(Staccato, April 2019)
(Staccato, April 2019)
STEREOTYPE ANAK LAKI-LAKI
Belajar piano itu tidak mudah, khususnya bagi anak laki-laki. Memainkan “Minuet in G” di piano mungkin bukan merupakan hal yang bisa mereka banggakan kepada teman-temannya. Malah mungkin ide laki-laki bermain piano adalah hal yang tidak keren. Laki-laki akan terlihat cool, jika memainkan bola basket, sepak bola, dan tenis. Macho, berotot, dan atletis – itulah anggapan banyak orang tentang ide seorang laki-laki yang keren. Image itulah yang ditawarkan banyak iklan.
Well, oh well… kuno! Wake up! Kita sekarang hidup di abad ke-21, bukan zaman Siti Nurbaya. Stereotype semacam itu sudah tidak berlaku lagi. Anak laki-laki zaman now mungkin lebih suka main games daripada lari-lari keringatan di lapangan atau main basket. Mungkin jadi social media influencer, seperti youtuber atau vlogger malah bisa dibilang cool-er. And yes, laki-laki bisa menjadi seorang penari. Laki-laki bisa menjadi fashion stylist dan seorang supermodel. Apakah laki-laki bisa jadi seorang pianis? Oh hell, yeah!
Batasan antara laki-laki dan perempuan di abad ke-21 menjadi semakin blur. Apapun yang dilakukan oleh laki-laki bisa juga dilakukan oleh perempuan, dan juga sebaliknya.
PIANO FOR BOYS
Bisa memainkan piano itu keren. Apalagi kalau musiknya juga keren. Anak laki-laki di-design berbeda dengan anak perempuan. Anak laki-laki membutuhkan rasa pencapaian yang tinggi – yang lebih besar dari anak perempuan. Artikel mengenai mengajar piano bagi anak laki-laki bisa dibaca pada artikel Staccato, edisi Maret 2019 “PIANO FOR BOYS”.
Mayoritas anak laki-laki yang energik dan super aktif membutuhkan repertoire khusus yang bisa menjadi booster untuk rasa percaya dirinya. Mereka perlu mendapatkan penghargaan atas apa yang mereka lakukan.
Beberapa kriteria musik piano yang bisa dimainkan oleh anak laki-laki, a.l.
1. Memiliki motif berulang dan mekanisme jari yang cepat.
Misalnya: basso ostinato
Misalnya: basso ostinato
2. Memiliki tema yang dikenal.
Misalnya: Musik Pop, Musik Film, video games tunes, soundtrack movie
Misalnya: Musik Pop, Musik Film, video games tunes, soundtrack movie
3. Memiliki akor/arpeggio sederhana yang menghasilkan tekstur yang tebal dan terdengar sulit
Beberapa ide repertoar untuk laki-laki, a.l.
1. THE SWINGING SIOUX (Indian Dance) – by: William Gillock
Nama "sioux" adalah kependekan dari Nadowessioux, yang berarti "ular kecil". Sioux merupakan orang Indian Amerika Utara. Lagu The Swinging Sioux merupakan lagu yang menarik untuk anak laki-laki, karena adanya iringan tangan kiri yang energik, yang mengindikasikan irama tabuhan drum suku Indian. Selain itu lagu ini menggunakan kombinasi accent, staccato, dengan maneuver crossing hands, penggunaan pedal, dan melodi yang ear catching. A show stopper.
2. THE PINK PANTHER THEME – by: Henry Mancini
Siapa yang tidak kenal Pink Panther? Pink Panther merupakan tokoh kartun yang diciptakan oleh Hawley Pratt dan Friz Freleng, yakni seekor panther berwarna pink. "The Pink Panther Theme" adalah komposisi yang ditulis oleh Henry Mancini sebagai tema pembuka untuk film “The Pink Panther” (1963).
Lagu nominasi Academy Award ini awalnya ditulis untuk big band dengan solo tenor saxophone. Namun lagu ini juga ditranskripsi untuk solo piano. Dikenal dengan fitur tangan kirinya yang kromatis dan diperkaya dengan melodi tangan kanan yang kental dengan kromatik, jazzy pada range yang rendah (bass clef). Untuk mengimitasi gerakan mengendap-endap dan kesan inspektur Jacques Closseau yang misterius.
3. LINUS AND LUCY – by: Vince Guaraldi
“Linus and Lucy" adalah komposisi piano Jazz yang ditulis oleh Vincent Anthony "Vince" Guaraldi (1928-1976). Vince mudah dikenali oleh kumis dan kacamata plastik tebalnya. Ia adalah sebuah karakter yang bersemangat, hampir seperti anak kecil dalam antusiasmenya.
Linus and Lucy adalah musik adaptasi animasi dari strip komik Peanuts (yang menampilkan Charlie Brown & Snoopy) dari Charles M. Schulz (1922-2000) ke film dokumenter TV Peanuts. Lagu ini diputar dalam The Peanuts Movie: Snoopy's Grand Adventure; dimana Schroeder memainkan piano dan The Peanuts Gang melakukan tarian yang bahagia.
Strip komik Charles Schulz sebetulnya tidak ada hubungan dengan Musik Jazz pada awalnya. Apalagi Jazz adalah musik yang umumnya bisa dinikmati dan dipahami oleh orang dewasa saja. Bahkan Schroeder, salah satu karakter komik temannya Charlie Brown justru adalah anak yang terobsesi dengan Musik Klasik dari Ludwig van Beethoven.
Tetapi Vince mematahkan stigma itu dan melakukan hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya, dimana Musik Jazz masuk ke dalam animasi anak-anak dengan pesan-pesan moral dibaliknya. Percaya atau tidak, Linus and Lucy adalah merupakan salah satu rekaman Swing Jazz yang terlaris dan terfavorit di Amerika, yang bisa dinikmati oleh pemirsa dari berbagai generasi Amerika di TV, khususnya pada saat liburan Natal. Bahkan David Benoit, Wynton Marsalis, dan Dave Brubeck saja membuat versi "Linus and Lucy" di album This Side Up (1985), Joe Cool's Blues (1994), dan Dave Brubeck’s 1991 (1991).
“Linus and Lucy” bagaikan sinar matahari yang menyinari dan mewarnai dunia hitam putih Charlie Brown & Snoopy. Vince suka menyebut dirinya sebagai "pianis boogie-woogie yang direformasi". Awalnya lagu ini dimulai dengan struktur kecil bass line riff yang berayun di tangan kiri pada kunci A-flat major, disusul dengan melodi di tangan kanan.
Pada bagian tengah terdapat improvisasi piano solo bernuansa Swing Jazz dengan tempo medium dan walking bass. Bagian improvisasi ini dipenuhi dengan arpeggio yang fantasis, sebelum akhirnya bass line riff yang akrab muncul kembali hingga lagu berakhir dengan fadeout. Cukup menyenangkan! Bagian improvisasi ini hanya dimainkan untuk murid advanced saja. Biasanya murid hanya diperkenalkan dengan bagian temanya saja dan mungkin dalam kunci C major.
Albeniz "Asturias" (Leyenda)
Sebetulnya banyak lagu lainnya dari berbagai genre yang menarik untuk dimainkan laki-laki. Mulai dari Musik Klasik, seperti: “Sabre Dance” dari Aram Khachaturian dan “Asturias” dari Isaac Albéniz - untuk pianis yang lebih advanced.
Bernuasa Jazzy, seperti: “Boogie No. 1” dari Gerald Martin dan “Microjazz” dari Christopher Norton. Mengambil tema dari soundtrack movie, seperti: “Star Wars” dan “Mission Impossible”, atau bahkan lagu kekinian.
Karakter kuat, bold, energik, cool, keren, yang menambah rasa percaya diri – bukan hanya milik laki-laki. Apapun itu jangan takut untuk mengeksplorasi dan membatasi diri. Karena kita UNIK dan UNIK itu MENARIK!
Gerald Martin "Boogie No. 1"