Pages

Monday, March 12, 2012

Piano Ensembles "Golden Fingers" @ TEGAL on SUARA MERDEKA "MUSIK KLASIK NYENTRIK & ENERJIK"

Piano Ensembles "Golden Fingers" @ Taman Budaya TEGAL
on SUARA MERDEKA, rubrik Suara Pantura - Wed., 7th March 2012 (P. 22)

"MUSIK KLASIK NYENTRIK & ENERJIK"




 

Penampilan kelompok ensembel piano The Golden Fingers yang dipimpin Jelia Megawati Heru, M.Mus.Edu di Taman Budaya Kota Tegal Minggu malam (4/3), seakan membuka wacana baru bagi masyarakat di Kota Bahari.

Perhelatan yang diselenggarakan oleh Komite Seni Musik Dewan Kesenian Kota Tegal itu mampu menyuguhkan konsep musik yang edukatif kepada para penonton. 

Bahkan, musik klasik yang selama ini dianggap membosankan dan susah untuk dipahami oleh sebagian besar masyarakat, ternyata justru terlihat nyentrik dan enerjik ketika dimainkan oleh The Golden Fingers.

Malam itu, kelompok ensembel piano yang dibentuk oleh Jelia Megawati Heru, seorang music educator dan pianis alumnus Jerman dan beranggotakan para instruktur piano mengusung konsep Music from Passion. Yakni, bermusik dari hati sebagai ungkapan jiwa. Hal itu nampak dalam pemilihan repertoire dengan genre yang luas. Di samping pengedapanan unsur-unsur edukatif, juga menunjukkan perkembangan latihan dan kesan mahir bermain piano para anggota kelompok. 

Golden Fingers membawakan repertoire dari genre Klasik, Pop, termasuk Jazz, musik Kontemporer dan Dangdut. Mereka selain membawakan karya komponis besar seperti Franz Liszt juga menampilkan karya komposer Indonesia asli dari Tegal, Michael Gunadi Widjaja, yakni dengan format ensembel piano: 1 piano 4 hands, 1 piano 6 hands, 2 pianos 8 hands, dan 2 pianos.

Walikota H. Ikmal Jaya SE. Ak turut memainkan satu karya
dari William Smallwood "The Harebell"


    

Dalam kesempatan itu, Walikota H. Ikmal Jaya SE. Ak juga akan turut tampil untuk menunjukkan kemahirannya memainkan piano. Menurut dia, perhelatan tersebut selain sebagai uji coba penggunaan Taman Budaya Kota Tegal, sekaligus sebagai wujud awal program Pemkot Tegal yang mencanangkan Tegal sebagai kota wisata.

Ketua Dewan Kesenian Kota Tegal, Nurngudiono mengemukakan, konser tersebut diharapkan bisa menjadi sebuah sajian budaya yang mendidik dan dapat memenuhi hasrat masyarakat Tegal dan sekitarnya, terhadap sajian musik yang punya makna bagi kehidupan.

(Wawan Hudiyanto-48)