Pages

Wednesday, May 1, 2024

Chopin Piano Concerto | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, May 2024

CHOPIN PIANO CONCERTO
By: Jelia Megawati Heru
Staccato, May 2024

 


Dua konserto piano karya Frédéric Chopin adalah karya masa mudanya sebelum umur 20 tahun. Piano Concerto No. 2 secara teknis adalah Piano Concerto No. 1. Meskipun Piano Concerto No. 1 diterbitkan pertama kali, Chopin menggubah Piano Concerto No. 2 setahun sebelum dia menggubah apa yang sekarang kita kenal sebagai “Concerto No.1.”

 

Konser Piano Chopin pertama kali muncul sekitar tahun 1829-1830 dan dengan demikian mewakili puncak dan tahun akhir studinya sebagai mahasiswa di Warsawa. Kedua konserto tersebut merupakan mahakarya awal yang digunakan Chopin untuk merayakan kemenangan dalam tur konser luar negeri pertamanya, dan hingga hari ini popularitas mereka tetap tidak pudar. 

 

Seperti komposer-pianis lainnya, konserto dari Chopin adalah karya dalam tradisi grand virtuoso, yang dimaksudkan untuk konser komposernya sendiri, dimana bagian pianonya dimainkan oleh Chopin sendiri sebelum meninggalkan Warsawa dan mendapat sorotan yang lebih terang daripada konserto pada umumnya yang sepenuhnya seimbang. Chopin mendapat bantuan dari – Ignacy Feliks Dobrzyński (1807-1867) dan Tomasz Nidecki (1807-1852), diyakini telah membantu bagian orkestrasinya.


Kedua konserto tersebut tidak diragukan lagi adalah salah satu piano concerto yang terindah dan brilian, yang ditulis pada masa cinta pertama Fryderyk pada Konstancja Gladkowska. Meskipun terdapat cukup banyak kesamaan dengan gaya Hummel, Field, Moscheles dan Kalkbrenner, Chopin mempunyai kedalaman dan orisinalitas gayanya sendiri yang romantis, puitis, berjiwa muda, dan segar. 

        

PIANO CONCERTO NO. 1

Konsert Piano No. 1 dalam E minor, Op. 11, adalah konser piano yang ditulis oleh Frédéric Chopin pada tahun 1830. Pertama kali dipentaskan secara perdana pada 12 Oktober 1830 di Teatr Narodowy (Teater Nasional) di Warsawa, Polandia, dengan Chopin sebagai solois  dan Carlo Evasio Soliva sebagai konduktor, dalam salah satu konser "perpisahan" sebelum Chopin meninggalkan Polandia.

 

Konser perdana ini sukses besar, full house dihadiri oleh 700 penonton. Tujuh minggu kemudian, di Paris, setelah pecahnya politik di Polandia, Chopin memainkan konserto nya untuk pertama kalinya di Perancis di Salle Pleyel yang diterima oleh publik dengan sangat baik.

 

INSTRUMENTASI PIANO CONCERTO NO. 1

Konserto ini ditulis untuk piano solo, flute, oboe, klarinet, dan bassoon, 4 horn, 4 terompet, tenor trombone, timpani, dan strings. Pertunjukan berlangsung sekitar 40 menit. Piano concerto ini adalah piano concerto yang paling sering dimainkan dan dipilih oleh para kontestan Chopin International Piano Competition, jika mereka menjadi salah satu finalis. Piano Concerto No. 2 sangat sulit dimainkan oleh para pianis karena bagian akhirnya menuntut keterampilan teknis yang tinggi.

 

STRUKTUR PIANO CONCERTO NO. 1

Piano Concerto No. 1 in E minor adalah karya yang lebih proporsional dari Piano Concerto No. 2, ditulis dengan kilauan pianistik. Konsert piano ini didedikasikan untuk Friedrich Kalkbrenner, seorang pemain piano dan komposer yang permainannya dikagumi Chopin. Pengaruh lainnya rupanya adalah Johann Nepomuk Hummel

 

Secara umum konsep Piano Concerto ini mirip dengan pendahulunya. Konserto terdiri dari tiga gerakan, yang secara garis besar formalnya mengikuti model konser klasik: gerakan pertama berbentuk sonata, gerakan kedua bertempo lambat, dan gerakan ketiga berbentuk rondo dengan tempo cepat. Bagian piano yang virtuoso dan kaya ornament lebih mendominasi dibandingkan dengan peran orkestra yang terbatas. 

 


I. Allegro maestoso (E minor)

Gerakan pertama menggunakan exposition yang panjang dengan tiga tema yang diperkenalkan oleh orkestra. Piano memainkan tema pertama  pada bar 139, disusul dengan tema liris kedua pada bar 155, diiringi motif utama tema pertama dalam bass counterpoint. Tema ketiga dalam E mayor, diperkenalkan dalam eksposisi oleh orkestra dan diambil alih oleh piano pada bar 222. Tidak ada cadenza di gerakan pertama (atau di salah satu gerakan berikutnya), tetapi bagian piano, yang dimainkan hampir tanpa henti setelah masuk, terasa seperti cadenza yang berkelanjutan.



Development dimulai pada bar 385, dengan pembukaan piano tema kedua; orkestra kemudian mengembangkan tema pertama. Recapitulation dimulai lagi di bar 486 dengan orkestra. Tema E mayor ketiga muncul kembali pada bar 573. Coda pada E minor, dan gerakan diakhiri dengan bagian piano, diikuti dengan E secara tiba-tiba dengan akor minor pada akhir lagu.

 


II. Romanze – Larghetto (E mayor) 

Gerakan kedua dalam tempo lambat terasa seperti Nocturne.  Semacam meditasi pada musim semi yang indah, tetapi di bawah sinar bulan' (menurut kata-kata Chopin sendiri). “Hal ini dimaksudkan untuk menyampaikan kesan yang diterima seseorang ketika mata tertuju pada pemandangan indah yang membangkitkan kenangan indah dalam jiwa seseorang — misalnya, pada malam musim semi yang cerah dan diterangi cahaya bulan.”

 

Pemandangan ini mungkin terinspirasi dari penyanyi soprano terkenal Konstancja Gładkowska, yang diyakini oleh beberapa orang sebagai tokoh di balik Larghetto dari Konserto Piano Kedua Chopin, meskipun beberapa orang percaya bahwa Chopin mungkin mengacu pada Woyciechowski.

 




Romanze, meskipun tidak sepenuhnya dalam bentuk sonata, memiliki tema eksposisi kedua yang dianggap berasal dari model klasik modulasi ke dominant (I-V), dan, ketika kembali, ia bermodulasi ke mediant (III). Chopin menulis dalam surat yang sama kepada Tytus, mengatakan, "Ini tidak dimaksudkan untuk menciptakan efek yang kuat; ini lebih merupakan sebuah romansa, tenang dan melankolis, memberikan kesan seseorang memandang dengan lembut ke suatu tempat yang mengingatkan seribu kenangan indah. Ini semacam lamunan di bawah sinar bulan pada malam musim semi yang indah." Gerakan kedua digambarkan sebagai "hal-hal yang tanpa malu-malu menyentuh hati.”



III. Rondo – Vivace (E mayor)

Final Rondo menghadirkan percikan cita rasa nasional Polandia ke dalam konser. Iramanya menyerupai Krakowiak, tarian populer kota Krakow, dan tangga nada, ornamen, serta sifat umum temanya mengingatkan pada musik rakyat Polandia atau musik gipsi dengan keberanian dan virtuoso yang luar biasa. 

 

Ini menjadi salah satu karya terakhir yang ditulis Chopin sebelum kekacauan politik di Polandia yang menghalanginya untuk kembali. Ketika, setelah menyelesaikan Rondo pada bulan Agustus 1830, dia memainkannya secara pribadi — pertama dengan kuartet gesek dan kemudian ansambel orkestra kecil.

 


PIANO CONCERTO NO. 2

Konserto F minor dianggap lebih liris, bahkan intim dan halus. Chopin menampilkan konser kedua di depan umum tak lama setelah selesai, di Teatr Narodowy di Warsawa, pada bulan Maret dan Oktober 1830.

 

Yang paling terkenal adalah gerakan keduanya (Larghetto) – ‘kuil cinta dan perdamaian’ (Iwaszkiewicz), dipandang sebagai pengakuan cinta musikal. Saat itu Chopin sedang dimabuk cinta kepada Konstancja Gładkowska, seorang penyanyi. Dalam suratnya kepada Tytus Woyciechowski, sang komposer menyebutnya sebagai romantis dan melankolis.

 

Konsert Piano No. 2 di F minor, Op. 21, adalah konser piano yang digubah oleh Frédéric Chopin pada musim gugur 1829. Chopin menyusun karya tersebut sebelum dia menyelesaikan pendidikan formalnya, pada usia sekitar 20 tahun. Ini pertama kali dipentaskan pada 17 Maret 1830, di Warsawa, Polandia, dengan komposer sebagai solois. Ini adalah konser pianonya yang kedua yang diterbitkan (setelah Piano Concerto No. 1), dan ditetapkan sebagai "No. 2".



I. Maestoso

Karakter Allegro diperjelas dengan kata 'maestoso' yang sering digunakan dalam Polonaise, yang diliputi semangat dan 'antusiasme' yang puitis. Ketiga tema yang dihadirkan dalam eksposisi orkestra melambung ke atas.

 

Tema pertama membuka karya dengan gerakan yang sangat bersemangat, yang diambil oleh tutti orkestra. Tema pokok pada kunci utama E minor disajikan secara ekspresif melalui biola. Tema yang kontras dan merdu ditandai dengan perubahan mood (dari E minor ke E mayor). Ia memberikan peran khusus kepada seksi alat musik tiup (woodwind) –  dengan mengubah tema; kedua, untuk mengiringi piano.

 

Namun sebelum itu, piano muncul dengan iringan orkestra dengan lembut. Tema-tema yang dihadirkan orkestra sebelumnya diberi bentuk pianistik yang indah. Tema pembukanya ditandai dengan semangat. Dalam tema utama, kita mendengar gema polonaise dan ada kontras yang menghadirkan aura nocturne.



II. Larghetto 

Sebuah karya dengan dunia keajaiban akustik, sebagai "keindahan yang tak terlukiskan", gerakan kedua ini mengingatkan akan nocturne – pieces yang dimainkan pada malam hari yang konon terinspirasi oleh Konstancja Gładkowska atau Tytus Woyciechowski. Tema utama (bagian "A") diperkenalkan oleh piano setelah pengenalan orkestra (introduction) dan kemudian diulangi dua kali dan pada awal coda, yang diperkuat dengan masuknya bassoon dalam kanon.

 

Dalam suratnya kepada Tytus Woyciechowski, sang komposer menyebutnya romantis dan melankolis, 'Ini adalah semacam meditasi pada musim semi yang indah, tetapi pada cahaya bulan'. Dia selanjutnya menjelaskan kepada Tytus bagaimana suasana hati itu dapat dicapai: 'dengan memainkan senar, yang bunyinya diredam (con sordini = with mute)'.

 

III. Allegro vivace 

Final virtuoso dalam bentuk rondo dengan attacca (tanpa jeda) dan tempo vivace. Bagian akhir pada seksi piano sangat menuntut keterampilan teknis yang tinggi. Pengulangan Rondo ini mempunyai ciri-ciri Krakowiak:sejenis tarian rakyat Polandia, karena iramanya, artikulasi yang khas, keaktifan dan kecerdasan – gaya virtuoso yang brilian. Chopin juga mendapatkan bantuan kedua koleganya Ignacy Feliks Dobrzyński (1807-1867) dan Tomasz Nidecki (1807-1852), untuk mengaransemen bagian orkestranya. 



KRITIK TERHADAP PIANO CONCERTO CHOPIN

Selama bertahun-tahun, piano concerto Chopin mendapat banyak kritik, bahkan di antara pengagumnya yang paling bersemangat seperti penulis biografi Frederick Niecks, berpendapat bahwa piano concerto Chopin tidak memahami pentingnya hubungan antara piano dan orkestra sebagai supporter – orkestranya terdengar kering tandus dan tidak menarik, begitu pula dengan pemilihan kunci dan kontras yang kurang dramatis. Chopin tidak mampu menulis untuk orkestra; pemikirannya selalu berbentuk bahasa pianoforte, dan ia memerlukan pengembangan bentuk yang lebih besar. Namun kekurangan Chopin yang satu ini dapat ia tutupi dengan kepribadian dan orisinalitas yang cukup mencolok, sehingga bahkan Franz Schubert pun berkomentar: . . . seorang jenius seperti Mozart, jika dia dilahirkan hari ini, akan menulis konser seperti Chopin dan bukan seperti Mozart.”

 

Beberapa pianis pun merasa perlu melakukan perubahan pada piano concerto milik Chopin. Contohnya Alfred Cortot menciptakan orkestrasinya sendiri dari konser F minor dan merekamnya dengan London Philharmonic Orchestra di bawah bimbingan John Barbirolli (1935). Ingolf Wunder merekam orkestrasi Alfred Cortot dengan sedikit perubahan yang dilakukan sendiri pada tahun 2015. Mikhail Pletnev juga merekam aransemennya untuk kedua konser piano Chopin, memimpin Mahler Chamber Orchestra, dengan pianis Daniil Trifonov (2017).

 

Apakah berarti Chopin kurang kreatif? Chopin sebetulnya memiliki ide-ide kreatif untuk sebuah karya piano dan orkestra yang memadukan kilauan pianistik dan orkestra, seperti Allegro de Concert, Op. 46 (1841) yang direncanakan menjadi Piano Concerto No. 3. Namun sayangnya rencana tsb. tidak pernah terwujud.