Pages

Friday, April 1, 2022

Mengenal Variasi Staccato | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, April 2022

MENGENAL VARIASI STACCATO
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, April 2022


ARTIKULASI DALAM MUSIK

Mempelajari musik ibarat mempelajari bahasa. Dalam berbicara dibutuhkan artikulasi yang jelas, pelafalan yang benar, mengikuti struktur kalimat umum, menyisipkan istirahat dan koma di tempat yang tepat, serta mengambil napas di akhir kalimat, sehingga apa yang Anda komunikasikan jelas dan efektif. Tanpa artikulasi yang jelas, lawan bicara mungkin akan mendengarkan Anda seperti bergumam tidak jelas seperti orang mabuk dan tidak mengerti sebetulnya apa yang Anda bicarakan.

 

Dalam bahasa walaupun kalimatnya sama, bagaimana Anda mengatakannya itu penting. Setiap tekanan pada setiap kata yang diucapkan dapat membuat audiens merasakan emosi tertentu, seperti perasaan gembira, gelisah, gugup, humor, marah, atau sedih. Oleh karena itu penting bagi Anda untuk memperhatikan dan memainkan semua artikulasi yang tersurat dalam partitur musik, agar maksud sang komposer dapat tersampaikan sebagaimana mestinya. Alih-alih mengabaikan semuanya dan hanya bermain not sekenanya saja. Bayangkan musik tanpa dinamika, artikulasi, dan variasi seperti mesin atau robot, statis: boring! Anda bukan memainkan musik, tapi sedang mengetik.


 

Dua artikulasi yang paling mendasar dalam mempelajari piano adalah staccato dan legato. Menguasai variasi kedua gerakan ini akan menjadi landasan teknik bermain tingkat tinggi – smooth dan fine. Dalam hal membentuk frase, melembutkan pengiring lagu pada tangan kiri, atau menambahkan keanggunan pada akhir lagu. Manfaat lainnya: meningkatkan ketangkasan dan kekuatan jari, serta menghaluskan gerakan kinerja seseorang menjadi lebih mulus dan lancar, bahkan membantu seseorang dalam menghafalkan suatu bagian musik dengan lebih cepat. Namun pada artikel kali ini akan dibahas mengenai variasi staccato. 



Pada awalanya memang murid pemula hanya akan mengenal staccato dan legato saja. Namun seiring dengan perkembangan kemajuannya dalam kelas pianonya, murid akan belajar banyak variasi staccato. Dinamika memiliki banyak tingkatan yang berbeda – mulai dari pianissimo (sangat lembut) hingga fortissimo (sangat keras), begitu juga dengan staccato memiliki beberapa variasi. 


 

APA ITU STACCATO?

Staccato berasal dari kata staccare (bahasa Italia), yang berarti "to detach," yang menggambarkan sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba atau terputus-putus. Dalam musik, staccato adalah teknik bermain dimana setiap nada secara individual dibunyikan dengan cepat. Staccato dinotasikan dengan titik kecil diatas atau dibawah not. Namun seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan kombinasi titik, garis vertikal dan horizontal, simbol irisan, dan tanda penghubung digunakan untuk menunjukkan berbagai tingkat dan nuansa staccato yang lebih panjang, ringan, pendek, dan nada yang lebih tajam.


 

Ada berbagai cara dan gaya untuk memainkan staccato. Permainan staccato selalu kontekstual – tergantung pada konteks musiknya, komposer, ciri gaya dan karakter sebuah karya di zaman tertentu. Bergantung pada cara Anda menekan tutsnya – tuts tersebut dapat ditekan sepenuhnya sebelum dilepaskan, atau hanya setengahnya saja. 

 

Dalam staccato, jari dipantulkan pada tuts sehingga menghasilkan bunyi akan menjadi lebih singkat tanpa sustain. Jari akan bergerak ke bawah dan keatas dengan cepat, sehingga gravitasi akan membuat peredam kembali ke senar lebih cepat. Aksi ini akan memotong bunyi segera setelah not dimainkan, sehingga menghasilkan durasi nada yang lebih pendek.



VARIASI STACCATO

Staccato umumnya dibagi menjadi tiga, yaitu: finger staccato, wrist staccato, dan arm staccato (yang mencakup gerakan naik-turun dan rotasi lengan). Pada praktiknya, kita perlu menggabungkan ketiganya dalam permainan piano. Kecepatan pengulangan staccato dikendalikan oleh jumlah gerakan naik-turun: semakin kecil gerakannya, semakin cepat tingkat pengulangannya, seperti halnya bermain bola basket.


"Arabesque" - Burgmüller Op. 100, No. 2


1.FINGER STACCATO

Finger staccato menyiratkan bahwa hanya jari saja yang harus bergerak dan posisinya  sangat dekat dengan tuts piano. Petik jari pada sendi buku jari di mana jari-jari Anda bertemu dengan tangan Anda. Bayangkan Anda sedang menyeka debu dari tuts dengan ujung jari Anda atau memetik senar harpa. Pikirkan tajam dan sangat pendek. Contoh: Burgmüller's "Arabesque"“In the Hall of the Mountain King” (from: Edvard Grieg’s Peer Gynt, Op. 23)

 

"In the Hall of the Mountain King" - Edvard Grieg's Peer Gynt Op. 23


Finger staccato merupakan staccato paling ringan dan tercepat dan berguna untuk permainan nada tunggal yang lembut. Pastikan lengan dan pergelangan tangan tetap rileks. Apabila lengan dan pergelangan statis dan kaku, maka ketegangan pun akan cepat muncul. Seperti banyak tantangan teknis lainnya, fokuslah pada bagaimana perasaan tubuh Anda saat bermain, bukan hanya pada apa yang sedang dimainkan.

Latih gerakan jari cepat menjauh dari piano. Jari-jari harus bekerja dari buku-buku jari, tanpa banyak bantuan otot di tangan atau pergelangan tangan, dan setiap sendi harus terlibat; mereka perlu bergerak secara independen, memastikan dua sendi pertama dari setiap jari khususnya (yang paling dekat ujung jari), adalah 'aktif'. Bidik gerakan jari yang sangat cepat; dorong jari-jari untuk melakukan gerakan mengetuk atau tarikan cepat dan tajam 'ke dalam' setiap jari (ke arah telapak tangan). 


Mozart's Rondo alla Turca 'Turkish March'


2.WRIST STACCATO

Dimainkan sebagian besar dengan pergelangan tangan yang melenting “light hand bounce” dan jari-jari yang kuat, memungkinkan Anda menggunakan lebih banyak beban lengan, mirip seperti gerakan memantulkan bola basket atau tos.

 

Teknik staccato ini cocok untuk nada berulang yang cepat dan interval berulang yang menjadi ciri sebagian besar repertoar pada tingkat ini. Teknik ini pada dasarnya menggiring tangan dari pergelangan tangan pada posisi yang sedikit lebih tinggi. Pantulan tangan yang lembut ini tidak hanya melemaskan pergelangan tangan, tetapi juga memberikan teknik untuk memainkan akor pengiring yang lembut (tidak kaku dan tanpa rasa nyeri). Oleh karena itu pada wrist staccato dibutuhkan relaksasi pergelangan tangan dan timing rentang gerak yang sesuai. Contoh: JS. Bach’s Prelude in C minor, BWV 847 (from: Bach’s WTK I No. 2), Liszt’s Liebestraum No. 3 (‘Love Dream’), Mozart's Rondo alla Turca 'Turkish March' (from: Mozart Sonata No. 11, KV 331, 3rd movement).




Liszt's Liebestraum No. 3

 

Berlatih jauh dari piano pada awalnya; mulai dengan tangan dalam posisi alaminya, lalu gerakkan ke atas menggunakan pergelangan tangan saja, lalu ke bawah, dengan lengan bawah Anda tetap cukup statis, pergelangan tangan bertindak seperti engsel. Tingkatkan kecepatan secara bertahap. Semakin cepat kecepatannya, maka gerakannya semakin mengecil, dan akhirnya mirip dengan aksi 'vibrato', seolah-olah berjabat tangan dengan cepat.’’



Rachmaninoff's Prelude in G minor, Op. 23, No. 5

 

3.ARM STACCATO

Biasanya dimainkan sebagai dorongan dari gerakan tangan lengan atas. Arm staccato memberikan perasaan terberat karena Anda perlu menambahkan lebih banyak beban dari belakang jari ke tuts, seperti menguleni adonan roti dengan cepat. Arm staccato berguna untuk bagian nada yang harus dimainkan dengan keras dan juga berguna dalam memainkan four note-chords atau lebih. Contoh: Liszt’s La Campanella, Hungarian Rhapsody No. 2 & Rachmaninoff's Prelude in G minor, Op. 23, No. 5

 

Anda dapat bereksperimen dengan menerapkannya pada beberapa akor. Pada awalnya mainkan secara terpisah dan gunakan gerakan besar seperti engsel dengan pergelangan tangan Anda (hampir seperti aksi 'melempar'), mendarat di akor secara akurat menggunakan ujung jari. Setelah akor dipukul, 'lepaskan' pergelangan tangan dan lengan sepenuhnya, lepaskan ketegangan apa pun, sebelum akor berikutnya dimainkan. 



Fingering Rapid Single-Note Repetition

 

TIPS MEMAINKAN STACCATO

1. MENGHAFAL MUSIK

Pikirkan hiruk pikuk seberapa cepat Anda harus bermain staccato dari satu nada ke nada lainnya, sambal melihat ke arah partitur? Bukannya malah tambah bener, malah tambah banyak salahnya karena hectic. Menghafal bagian yang sulit bisa mempermudah proses yang ribet ini, sehingga Anda bisa berkonsentrasi dalam mendengarkan permainan Anda.

 

2. LESS IS MORE

Jaga agar tubuh tetap diam, sehingga gerakan difokuskan pada jari dan pergelangan tangan daripada lengan dan bahu. Semakin besar gerakan yang dilakukan, maka semakin lambat gerakan Anda. Meskipun staccato terasa seperti melompati tuts, pastikan tangan Anda tidak terangkat terlalu tinggi dari tuts piano. Semakin tinggi tangan Anda dari tuts, maka semakin banyak koordinasi dan waktu yang diperlukan untuk kembali dan mempersiapkan not berikutnya. Kurangi gerakan yang tidak perlu, lakukan gerakan dengan efisien, sehingga Anda akan mendapatkan kinerja yang lebih mulus.

 

3. FINGERING

Gunakan fingering yang sama dan nyaman dalam berlatih. Namun pada nada yang berulang, bereksperimenlah dengan fingering yang berbeda: 3-2-1 untuk meningkatkan kecepatan motif. Berlatihlah memainkan berbagai variasi tangganada dengan teknik staccato pada kedua tangan.

 

Setiap variasi menuntut sentuhan dan gerakan yang berbeda. Oleh karena itu untuk menguasainya dibutuhkan waktu dan kesabaran. Ketegangan dan kekakuan bisa menjadi masalah utama dalam memainkan staccato, terutama dalam tempo cepat dan berulang. Jadi melatihnya dengan baik dan efektif dalam sesi yang kecil merupakan solusi yang terbaik. Latihan terfokus dapat membangun kekuatan otot dan fleksibilitas. Seperti mempelajari teknik bermain lainnya, memulai latihan dengan tempo yang pelan akan menghasilkan hasil terbaik. Happy practicing!