Pages

Saturday, January 1, 2022

Bersaing di Panggung Dunia | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, January 2022

BERSAING DI PANGGUNG DUNIA
By: Jelia Megawati Heru
Staccato, January 2021


“Competitions are for horses, not artists.”

- Béla Bartók

 

Seorang komposer asal Hungaria, Béla Bartók mungkin berbicara mewakili banyak musisi ketika dia berkata, "Kompetisi adalah untuk kuda, bukan seniman." Beliau menentang adanya kompetisi musik yang dinilai seperti “sport” secara subjektif dan menolak untuk duduk sebagai juri kompetisi Musik Klasik, karena hasilnya menentang hati nuraninya.

 

“Claudio Arrau tidak suka cara saya memainkan Chopin, dan saya tidak suka cara Claudio Arrau memainkan Chopin. Satu-satunya perbedaan adalah dia menjadi juri.” . . .

 

Bartók mungkin akan terkejut dengan apa yang terjadi di dunia Musik Klasik setelah kematiannya pada tahun 1945. Dalam dunia industri musik, Anda akan bersaing dengan semua orang. Kompetisi adalah hal yang biasa dalam dunia atletik, akademisi, bisnis, dan seni. Banyak pianis muda yang memanfaatkan peluang kompetisi ini untuk “naik kelas”, terkenal, beasiswa, koneksi, dan jenjang karier yang lebih tinggi. 



Awalnya kompetisi piano diperuntukkan untuk kaum elite piano yang profesional berumur 17 tahun hingga dibawah 31 tahun dengan persyaratan yang sangat ketat di panggung internasional. Pesertanya adalah para akademisi dan pianis profesional yang memiliki kemampuan pianistik yang luar biasa dan mendunia.

 

Namun lucunya kompetisi piano di masa kini berubah menjadi panggung sirkus, dimana setiap orang bisa menjadi pesertanya dan menjadi juara. Namanya juga kompetisi, pastilah ada yang menang dan kalah. Kalau semuanya menjadi pemenang, namanya bukan kompetisi, tapi talent show dan tujuan kompetisi sesungguhnya menjadi tidak berarti. Tidak semua anak bisa diikutsertakan dalam kompetisi, tidak semua anak adalah prodigy dan anak juga tidak perlu menjadi prodigy, bukan?



MENERIMA TANTANGAN

Jadi apakah sebaiknya ikut bersaing atau tidak bersaing? Hmm… Sebuah pertanyaan yang sulit. Tergantung. Tergantung apa tujuan akhirnya dan tergantung orientasinya. Orang tua dan guru piano sering menantang anak-anak dan siswa mereka untuk melampaui latihan biasa dan resital dengan berpartisipasi dalam kompetisi piano. 

 

Mereka setuju bahwa kompetisi yang sehat akan bermanfaat bagi pendidikan musik anak dan tumbuh kembang anak dalam hal menciptakan persaingan yang sehat, melatih daya juang, mengajarkan pelajaran hidup yang berharga, dan meningkatkan motivasi belajar anak. Anak-anak yang terlibat dalam aktivitas kompetitif menunjukkan kesenangan yang lebih besar dan motivasi daripada mereka yang terlibat dalam kegiatan non-kompetitif. Ketika anak-anak sangat termotivasi, mereka menunjukkan tingkat kreativitas, ketekunan, dan kepercayaan diri yang lebih tinggi.

 

Namun pilihlah kompetisi dengan bijak, kompetisi piano mana yang memang betul-betul berkualitas dan pastikan agar anak siap mental untuk mengikuti kompetisi tsb. Jangan latah atau ikut-ikutan! Rumput tetangga selalu kelihatan lebih hijau! Jangan memaksakan anak untuk ikut kompetisi, namun anak tidak siap. Nantinya akan menjadi bumerang dan drama seri korea.



BEBERAPA MANFAAT MENGIKUTI KOMPETISI PIANO

1. PENGALAMAN HIDUP

Kompetisi memberikan kesempatan kepada kontestan untuk memberikan penampilan terbaiknya di depan pendengar yang berpengetahuan luas. Selain itu, kontestan akan menerima umpan balik dan saran yang disesuaikan dari para profesional. Lingkungan belajar yang diciptakan oleh kompetisi piano berguna untuk mengembangkan musikalitas siswa dan mengajarkan pelajaran yang tidak dapat ditemukan melalui latihan rutin di dalam kelas. It’s a challenge!

 

2. JALAN MENUJU SUKSES

Selain meningkatkan diri, kompetisi piano juga dapat memberikan penghargaan yang lebih nyata. Kesempatan untuk membawa pulang sebuah penghargaan atau meninggalkan kesan yang mendalam pada seorang juri tentunya sangat menggembirakan bagi setiap pianis. Mendapatkan pengakuan di sebuah kompetisi biasanya mengarah pada beasiswa, koneksi jaringan, dan karier.

 

3. PIANIS SUPER

Mempersiapkan kompetisi akan melibatkan latihan puluhan jam yang jauh lebih terfokus, kerja keras, dan lebih efektif. Anak akan mempelajari hal-hal baru, berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan bermusik mereka, mendalami dan menguasai setiap aspek dari sebuah karya musik secara komprehensif dan intensif. Anak juga akan belajar bagaimana untuk tampil di bawah tekanan. Singkatnya pianis super. 



4. BERKEMBANG & MENGENAL DIRI SENDIRI

Selain memberikan kesempatan untuk berkembang sebagai musisi, kompetisi piano juga dapat bermanfaat bagi perkembangan anak secara umum. Banyak hal yang tidak bisa diajarkan, hal-hal yang harus mereka alami sendiri. Sifat kompetisi adalah ada pemenang dan ada yang kalah. Realitanya tidak semua orang selalu bisa meraih juara pertama. 

 

Bagaimana anak belajar dari kesalahan dan menyikapi kegagalannya? Semua itu adalah umpan balik dalam proses mengidentifikasi masalah, memperbaiki kekurangan, menekan reset button mindset, dan tumbuh dari pengalaman untuk menjadi versi yang lebih baik dari diri mereka sendiri. Semuanya akan menjadi pelajaran berharga dalam hidup.

 

MENANG BUKANLAH SEGALANYA

Cobalah untuk terbuka dan realitis! Jangan mempunyai ekspekstasi dan bereaksi yang berlebihan, kalau anak Anda tidak memenangkan sebuah kompetisi piano! Faktanya tidak semua anak adalah seorang prodigy seperti Mozart dan akan menjadi seorang pianis. Kekalahan bukanlah akhir dari segalanya dan tidak akan membuat Anda mati seketika, seperti virus COVID-19. Chill, bro!

 

Seperti yang telah disebutkan diatas, tujuan Anda mengikuti kompetisi itu sebetulnya apa? Itu yang lebih penting. Jangan anak menjadi stress tidak karuan dan akhirnya mogok berpiano. Dosis daya saing yang pas untuk berpartisipasi dalam sebuah kompetisi piano bisa memotivasi anak dalam berlatih dan mencapai prestasi lebih baik. Namun adalah lebih baik jika motivasi belajar tentunya datang dari diri sendiri.

 


KOMPETISI PIANO DUNIA

Ada banyak kompetisi piano, namun kompetisi internasional yang paling bergengsi saat ini adalah Kompetisi Piano Internasional Chopin di Polandia, Kontes Ignacy Jan Paderewski, Kompetisi Musik Tchaikovsky di Moscow, Kompetisi Queen Elisabeth di Brussels, Kontes M. Long dan J. Thibaud di Paris, serta Kompetisi Piano F. Liszt di Budapest, Kompetisi Busoni di Bolzano, Kompetisi Bach di Leipzig, dan Kompetisi Kanal Maria di Barcelona.

 

Kompetisi Piano Internasional Frédéric Chopin adalah salah satu kompetisi piano tertua dan paling bergengsi di dunia yang diadakan setiap lima tahun sejak tahun 1955 yang diselenggarkan oleh Fryderyk Chopin Institute untuk pianis berusia 17 – 28 tahun. Namun sejak tahun 1957 Kompetisi Chopin menjadi milik Federasi Dunia Kompetisi Musik Internasional di Jenewa. Kompetisi Chopin pertama diadakan pada tahun 1927 dengan Warsaw Philharmonic. Ini diprakarsai oleh George Urawlew, seorang pianis, guru, dan komposer asal Polandia. Audisi dilakukan dalam beberapa tahap. Ketentuan kontes menyediakan hadiah utama dan sejumlah penghargaan khusus.



Kompetisi Internasional Tchaikovsky diadakan sejak tahun 1958 dan sejak tahun 2007, kompetisi ini diadakan setiap empat tahun sekali. Seperti kompetisi Chopin Polandia, kompetisi ini adalah milik Federasi Dunia Kompetisi Musik Internasional di Jenewa. Kompetisi untuk instrumentalis awalnya diselenggarakan hanya dalam dua kategori – untuk pianis dan pemain biola. Pada tahun 1962, pemain cello ditambahkan ke daftar, pada tahun 1966 vokalis ditambahkan dan sejak tahun 1990, biola, viola dan cello pun ditambahkan. Eliminasi dilakukan dalam tiga babak. Kompetisi Musik Tchaikovsky pada tahun 2011 dimenangkan oleh pianis Daniil Trifonov



Kompetisi Musik Internasional ARD di Munich untuk pertama kalinya diadakan pada tahun 1952 dan sejak itu menjadi salah satu kompetisi Musik Klasik paling bergengsi di Eropa. Memenangkan penghargaan dalam kompetisi ini berarti mendapatkan ketenaran yang terkenal secara internasional untuk artis, contohnya: Jessye Norman, Francisco Araiza, Natalia Gutman, Christoph Eschenbach, Thomas Quasthoff, Sharon Kam, Heinz Holliger, Isabelle Moretti, Peter Fat, dan Maurice André.

 

ARD adalah kompetisi yang diselenggarakan setiap tahun dalam beberapa kategori, termasuk pemain biola, pemain cello, dan duo piano. Pada tahap pertama, peserta harus memenuhi syarat untuk kompetisi lebih lanjut berdasarkan aplikasi pada CD atau video. Di Munich, para peserta harus melalui empat tahap, dengan semifinal (tahap ketiga) dilakukan dengan iringan Münchener Kammerorchester (Orkestra Kamar Munich). Final berlangsung dengan partisipasi dari Symphonieorchester Bavarian Radio yang terkenal (Symphony Orchestra of the Bavarian Television). 



Kompetisi Internasional Bach di Leipzig mencakup enam kategori: piano, organ, harpsichord, menyanyi, biola dan cello. Kompetisi Internasional Bach, yang dalam bahasa Jerman "Internationaler Johann-Sebastian-Bach-Wettbewerb" berlangsung di Leipzig dan terutama didedikasikan untuk karya-karya Johann Sebastian Bach. Pertama kali diadakan pada tahun 1950. Pada tahun 1964-1996, diadakan secara rutin setiap empat tahun sekali. Namun, saat ini diadakan setiap dua tahun, setiap kali dalam tiga kategori. Kompetisi ini memiliki batasan usia, dari 16 hingga 32 tahun untuk instrumentalis dan dari 16 hingga 34 tahun untuk vokalis. Sejak tahun 1965, kompetisi ini menjadi milik Federasi Dunia Kompetisi Musik Internasional di Jenewa.

 

Kompetisi Piano Internasional Ferenc Liszt di Budapest diadakan oleh Budapest Philharmonic Orchestra dan berlangsung setiap tahun di Budapest sejak tahun 1958. Kompetisi ini dirancang untuk pianis di bawah 31 tahun. Kompetisi ini dibagi menjadi tiga babak. Liszt International Piano Competition juga masuk dalam daftar kompetisi piano paling bergengsi di Eropa.

 

Kompetisi Piano Internasional Ferruccio Busoni diselenggarakan pada tahun 1949 untuk memperingati dua puluh lima tahun kematian komposer Ferruccio Busoni. Penyelenggara pertama kompetisi dan pendirinya adalah Arturo Benedetti Michelangeli, yang kemudian menjadi juri kontes. Pemenang paling terkenal adalah Martha Argerich, Maurizio Pollini, dan Garrick Ohlsson.



PENUTUP

Kompetisi dalam dunia musik ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi dapat mentrigger motivasi dalam bermusik. Di sisi lain, jika tidak berhati-hati dalam memilih event kompetisi, dapat mengiris motivasi bermusik. Apapun itu, kompetisi di masa kini sudah melekat dan terpadu sebagai musik itu sendiri. Tinggal seberapa bijak Anda menyikapi dan memanfaatkannya. Selamat bertanding!