Pages

Sunday, September 29, 2019

SCOTT JOPLIN: "THE KING OF RAGTIME" | by: Jelia Megawati Heru | Staccato, October 2019

SCOTT JOPLIN:
“THE KING OF RAGTIME”
by: Jelia Megawati Heru
(Staccato, October 2019)



SCOTT JOPLIN
Siapa yang tidak kenal lagu “The Entertainer”? Seperti judulnya, mendengarkan lagu ini ibarat pagi hari yang cerah, mentari bersinar, dan burung-burung berkicau – sebuah perasaan gembira, a fun time. The Entertainer adalah sebuah ragtime yang paling terkenal dari Scott Joplin


Scott Joplin juga dikenal sebagai “King of Ragtime”. Ia menorehkan namanya sebagai pionir dari sebuah era Ragtime (1897 – 1917) dalam sejarah Musik Jazz. Sebuah gaya musik nasional pertama Amerika. Itu merupakan pencapaian yang luar biasa bagi seorang African-American, dimana terjadi diskriminasi rasial bagi komunitas Afrika-Amerika di masa itu. Ragtime adalah media bagi seorang Afrika-Amerika dalam kebebasan berbicara dan menyerukan identitasnya.



Scott Joplin datang dari latar belakang musik yang kuat, namun hanya menerima sedikit pelatihan musik formal. Ia memulai karirnya sebagai seorang pianis profesional di St. Louis, Missouri pada tahun 1885. Selain itu ia juga mengembangkan kemampuannya sebagai seorang komposer. Ia membentuk Texas Medley Quartet dan bermain piano solo untuk event musik di kota-kota besar. 



Maple Leaf Club dan Black 400 Club merupakan dua klub yang terhubung erat dengan kesuksesan Joplin dan gaya bermain instrumental yang baru – sebuah kombinasi antara musik dan bentuk lagu yang unik dan berbeda. Genre musik yang memanfaatkan piano sebagai instrumen utama. 

Walau tumbuh besar di kalangan salon music di klub dan pub, bukan berarti Ragtime merupakan musik murahan. Nantinya Ragtime akan menjadi cikal bakal dari Musik Jazz dan mendapatkan respek yang sama seperti halnya Mozart dan Chopin.

“Because it has such a ragged movement. 
It suggests something like that.”
- Scott Joplin on the derivation of the word "ragtime"


DEFINISI RAGTIME
Ragtime atau ditulis juga sebagai rag-time atau rag time adalah sebuah genre musik yang memiliki sinkopasi melodi yang kuat pada tangan kanan dengan accompaniment beraksen dalam gaya piano-stride



Biasanya ragtime ditulis dalam 2/4 atau 4/4 dengan pola dominan dari not bass di tangan kiri pada ketukan kuat (ketukan ke-1 dan ke-3) dan akor pada ketukan lemah (ketukan ke-2 dan ke-4) “OFF BEAT”, yang disinkronisasi dengan sinkopasi melodi di tangan kanan. 




Genre musik ini populer dari tahun 1890 hingga 1915. Efek dari kombinasi sinkopasi melodi dan iringan piano stride ini adalah pergeseran metrik. Joplin menyebut efeknya dengan "aneh dan memabukkan." 

Ia juga menggunakan istilah "ayunan" dalam menggambarkan cara memainkan musik ragtime: "Mainkan perlahan sampai Anda menangkap ayunannya". Ayunan tsb kemudian diterapkan untuk gaya Jazz awal yang dikembangkan dari ragtime. Mengubah sepotong musik non-ragtime menjadi ragtime dengan mengubah nilai waktu not melodi dikenal sebagai "ragging”.




HOW TO PLAY RAGTIME?
"Rag"berarti "menggoda". Ragtime secara harafiah adalah "menggoda waktu.” Namun bukan berarti terburu-buru atau tidak teratur. Joplin menuliskan tempo pada musiknya dengan “not too fast”, tetapi bukan berarti dragging (berat, seperti menyeret). Efek pergeseran waktu dengan adanya syncopated rhythm ini, justru akan semakin terasa pada tempo yang tidak terlalu cepat. 

“Don’t play this piece fast. 
It is never right to play ragtime fast.” 
Scott Joplin



Walau melodi pada Musik Ragtime tidak selalu menuju ke pola yang diharapkan (unexpected), namun melodi (syncopated melody) pada tangan kanan harus disinkronisasi dengan ritme lompatan bass (bouncing bass) pada tangan kiri. Seimbang tanpa cacat, disiplin seperti halnya Musik Klasik, dengan pengulangan, dan tempo yang stabil.

"A typical Joplin rag has a disciplined arrangement of repeats and returns not unlike that of the march, and a similar duple time signature. Jazz probably got its start, Schuller believes, when saloon pianists who could not read music began improvising rags they had heard." - "Scott Joplin: From Rags to Opera", by: William Bender.



CLASSIC RAG
Ragtime juga dapat dikatakan sebagai sintesa dari sinkopasi Afrika (poliritmik) dan modifikasi Musik Eropa, terutama Musik Pawai yang dipopulerkan oleh John Philip Sousa. Pada awal abad ke-20, ragtime menjadi sangat populer di seluruh Amerika Utara dan didengarkan dan ditarikan, dipertunjukkan, dan ditulis oleh orang-orang dari banyak kultur yang berbeda.

Ketika Joplin menciptakan lagu-lagu ragtime, ia sering mendapatkan cemooh, seperti: "Orang pertama yang menuliskan jenis ritme yang dimainkan oleh musisi yang tidak membaca not di atas kertas." ujar Hogan, yang juga adalah seorang musisi. Sulit untuk menjadi seorang “kulit hitam” pada saat itu, karena pengaruh rasisme yang begitu kuat. 


Namun seperti Musik Klasik, Joplin menuliskan ragtime dalam bentuk lembaran musik (manuscriptoleh penerbit John Stillwell Stark dan distribusikan melalui rekaman, teknologi piano-roll, dan live performance dari para pianis amatir di klub dan salon (semacam pub). Sehingga karya Joplin dikenal dengan sebutan “Classic Rag”.



THE ENTERTAINER 
Ragtime dan Jazz adalah dua genre yang saling berkaitan. Walau keduanya sering disebut sebagai "musik sinkop", namun orang tidak akan mengklasifikasikan "The Entertainer" sebagai Jazz dan juga Musik Jazz sebagai Ragtime.


Seperti namanya, "The Entertainer" adalah karya musik yang berusaha menghibur pendengar dengan cara yang menyenangkan, sesuatu yang sangat diinginkan oleh kaum yang merasa ditekan dan ditindas. Nada potongan sangat santai sampai-sampai kadang-kadang tampak sedikit monoton. Tidak ada terlalu banyak variasi di antara nada-nada, membuat lagu itu mudah dimainkan dan enak didengar.



STRUKTUR & FORM 
"The Entertainer" dikenal dengan two step ragtime (duple meter), yang menitikberatkan pada ketukan ke-2 dan ke-4 dalam tempo sedang. Gabungan ritme dan melodi menciptakan sinkopasi berulang. The Entertainer ditulis dalam kunci C mayor, salah satu tangga nada yang paling umum digunakan.  


Lagu ini ditulis pada tahun 1902 pada saat Joplin berada di St. Louis dan merupakan sebuah tarian yang populer hingga tahun 1911. Lagu ini dijual dalam bentuk lembaran musik, dan pada tahun 1910-an sebagai roll piano. 



Strukturnya adalah: Intro – AA – BB – A – CC – Intro 2 – DD. Ia memodulasi ke subdominant, F mayor, kemudian melalui bagian transisi memodulasi kembali ke C mayor untuk bagian D. Bagian B mengindikasikan, bahwa melodi harus dimainkan satu oktaf lebih tinggi pada bagian pengulangan.



Dinamika bervariasi mulai dari sangat halus - lembut - keras. Melodi diatonis, sedangkan pada harmoni digunakan plagal (IV – I) dan authentic cadence (V – I) per enam belas bar. Teksturnya homofonik, artinya ada dua bagian yang bergerak bersama secara harmonis.




Walau "The Entertainer" sempat dianggap remeh, lagu ini dikenal sebagai all-time ragtime "yang terbaik, paling merdu, dan paling terkenal". Sebuah karya orisinil yang meninggalkan jejak kaki yang tidak terhapuskan dalam peta Musik Jazz. 


“The Entertainer” menginspirasi Stride Piano dari Art Tatum dan Oscar Peterson. Bahkan pianis Jazz kenamaan Indonesia, Alm. Bubi Chen, yang dinobatkan oleh majalah Down Beat sebagai Art Tatum from Asia, mewajibkan agar orang yang ingin belajar Musik Jazz untuk paham ragtime style dari “The Entertainer”.