“THE GRIT”
Liputan Konser Jelia's Piano Studio
@RCSC, 5 Mei 2019
Jika ditanya, apa sebetulnya ukuran kesuksesan sebuah konser siswa? Jawabannya sederhana saja. Yakni bahwa setiap siswa yang berkesempatan tampil, memperoleh ruang untuk menyatakan rasa dan gairah akan seni bunyi, secara pas. Pas dalam batasan: tempat pertunjukan, nuansa, tata etika, dan pengorganisasian acara. Itulah yang sudah dihadirkan JELIA’S PIANO STUDIO dengan direksi Jelia Megawati Heru, M.Mus.Edu. Untuk ke-17 kalinya, menggelar Annual Concert/Recital, bertempat di PUSAT KEBUDAYAAN RUSIA, Menteng, Jakarta.
Dalam sambutan pembukaannya, Jelia mengemukakan konsep pentingnya “THE GRIT”. Jika dibahasa Indonesiakan, GRIT bisa diartikan sebagai kombinasi antara gairah, ketahanan, tekad, dan fokus, kualitas seseorang untuk mempertahankan disiplin dan optimisme untuk bertahan dalam mencapai tujuan mereka. Bahkan dalam menghadapi ketidaknyamanan, penolakan, kemajuan yang tidak terlihat selama bertahun-tahun.
Syarat untuk dapat diterapkannya prinsip The Grit ini adalah hubungan tripatit yang serasi antara siswa, parents, dan guru. Berbeda dengan konser/resital sebelumnya, lebih dari separuh penampil adalah para siswa baru. Banyak diantara para siswa tersebut yang baru pertama kali mengalami rasa dan nuansa konser secara formal dan semestinya. Uniknya lagi, dalam konser kali ini juga ditampilkan famili duet. Duet Ayah-Anak, Duet Ibu-Anak, Duet kakak beradik.
Patut dicatat beberapa penampilan yang sangat layak dan mengundang apresiasi positif dari yang hadir. Nicholas Wiranata, menjadi pianis sangat belia yang saat itu membawakan aneka genre musik. Dari soundtrack film sampai Jazz literer. Begitu juga dengan Michael Mamo yang dengan groove dan mood terjaga membawakan Corcovado dan Wave dari Antonio Carlos Jobim dengan ber-Bossa Nova.
Banyak pula para siswa yang membawakan Classical Music. Seperti Kenneth Nathaniel Tjan dan Tiara Himawan yang membawakan dua movement dari Suita karya JS. Bach. Begitu juga dengan Chloe Valerie Danu yang membawakan bagian Allegro dari Sonatina dalam F Besar karya James Hook.
Andrea Putri Turk, yang baru saja merilis album sebagai komposer, penyanyi dan pemain piano, saat itu membawakan karya original terbarunya yakni “THE DUST”. Andrea sempat juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Ibu Jelia. Karena bimbingan dan dedikasi Ibu Jelia, seorang Andrea dapat meraih High Scorer ABRSM, Diploma ABRSM, serta kuliah dengan scholarship/Beasiswa di Amerika per September mendatang.
Tak kalah mengagumkannya adalah Antea Putri Turk, adik dari Andrea. Mereka berdua adalah putri dari dr. Dario Turk, dokter kandungan papan atas Indonesia. Antea memperoleh Perfect Score sempurna dalam ujian ABRSM. Tampil sangat memukau ketika diiringi kakaknya, Antea membawakan “Bohemian Rhapsody” dari Queen.
Penampilan yang patut diapresiasi adalah saat Julius Danu, arsitek ternama di tanah air, yang mengiringi penampilan ketiga anaknya. Juga ada Lavinia Hidajat yang mengiringi Labrielle Hidajat adiknya. Penampilan Abbie Soesanto juga layak dikedepankan yang tampil mengiringi dua putranya, sekaligus berbagi estetis yang dilakukannya dengan melantunkan “French Waltz” dari Eugenie Rocherolle.
Menyaksikan konser Jelia’s Piano Studio, bukan semata mengapresiasi musik. Melainkan adalah sebuah napak tilas dari alur pendidikan musik yang dilakukan dengan pas dan semestinya. “The GRIT” saat itu memang menjadi milik Jelia’s Piano Studio dan para siswanya.
MORE: