Pages

Friday, November 8, 2013

PRACTICE "HOME PRACTICE" - Menyiasati Latihan Musik di Rumah, by: Jelia Megawati Heru (Staccato November 2013)

PRACTICE "HOME PRACTICE"
MENYIASATI LATIHAN MUSIK DI RUMAH
Oleh: Jelia Megawati Heru
Artikel Staccato November 2013


“Uffft… Lagunya itu-itu saja terus, bosan!”
“Anak saya padahal sering latihan lho, tapi kok tidak maju-maju ya?”

Mengapa murid tidak mengalami kemajuan dalam pelajaran instrumen musiknya? 
Ada baiknya Anda membaca artikel yang satu ini sebelum Anda berkomentar.

Mempelajari dan menguasai instrumen musik yang baik memang bukan perkara mudah. Begitu banyak faktor yang menyebabkan anak tidak mengalami kemajuan, jenuh, bahkan tidak jarang berhenti dari pelajaran instrumen musiknya - mulai dari kualifikasi guru, lingkungan belajar yang tidak kondusif, kesibukan anak, dll. Namun sebelum kita menyalahkan keadaan maupun orang lain, ada baiknya kita berkaca terlebih dahulu.  

Apakah anak telah melakukan porsi latihan musiknya di rumah dengan baik? 
Jika ya, seberapa baik? Bagaimana anak Anda berlatih di rumah? 
Bagaimana dengan peran Anda sebagai orang tua terhadap latihan musik anak di rumah? Apa yang sudah Anda lakukan terhadap latihan instrumen musik anak di rumah?

FAKTA: “Setiap anak dapat belajar untuk memainkan instrumen musik. (TRUE!)
MITOS: “Setiap anak dapat memainkan instrumen musik tanpa berlatih.” (SO NOT TRUE!)

Faktor yang paling berperan dalam menentukan seberapa cepat, dan seberapa baik, anak belajar untuk memainkan instrumen musik adalah konsistensi, kualitas, dan kuantitas latihan di rumah (home practice.) Dan hal ini merupakan tanggung jawab dari ORANG TUA! – bukan anak saja – untuk memastikan bahwa sesi latihan keduanya di rumah dilakukan secara rutin/konsisten dan berkualitas. Jadi, jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa anak Anda tidak berbakat atau gurunya tidak berkualitas, lantas buru-buru mengganti guru yang lebih “terkenal.” Ironisnya walaupun Anda membayar mahal untuk guru tsb, anak Anda tidak akan menjadi lebih baik. Karena permasalahan sesungguhnya terletak pada latihan di rumah yang melibatkan anak dan Anda sendiri sebagai orang tua.


DAILY PRACTICE: 
BUILDING CONSISTENCY, DISCIPLINE & ROUTINE/GOOD HABIT

“Seberapa banyak kita harus berlatih? 
Bagaimana seharusnya kita berlatih? 
Apakah latihan berjam-jam akan membuat kita menjadi lebih baik?”   

Latihan yang baik tidak ditentukan dari lamanya waktu latihan Anda, melainkan kualitas latihan dan konsistensi dari latihan tsb. Latihan harian (daily practice) bertujuan untuk menciptakan disiplin dan rutinitas berlatih yang baik – seperti halnya makan, menyikat gigi, mandi, dan tidur. Dalam rutinitas berlatih, dibutuhkan konsistensi dan golden time alias waktu/timing yang tepat supaya proses latihan menjadi optimal. Pilihlah waktu berlatih dimana anak tidak terlalu lelah dan bisa berkonsentrasi/fokus dengan baik. Latihan instrumen musik tidak bisa dirapel seperti SKS (Sistem Kebut Semalam) sekaligus tiga jam, sehari sebelum les, misalnya. Ibaratnya seperti berpuasa 5 hari, lalu pada hari ke-6 makan all you can eat. Tanpa konsistensi dan disiplin, latihan akan menjadi sia-sia. Jadi jangan bertanya lagi mengapa anak Anda tidak mengalami kemajuan dan kenapa lagunya itu-itu saja, kalau latihan harian nya saja bolong-bolong. 


Konsistensi dan kualitas berlatih yang baik harus menjadi prioritas, terutama bagi murid pemula. Oleh karena itu fokuskanlah supaya anak dapat berlatih secara rutin selama 10-15 menit setiap harinya. Setelah terciptanya basis rutinitas berlatih yang baik, Anda bisa membaginya menjadi dua sampai tiga sesi pendek, berdurasi masing-masing 10-15 menit. Waktu latihan pun akan bertambah seiring dengan umur, stamina, konsentrasi, dan tingkat kesulitan lagu. Setelah konsistensi dan kualitas, tentunya kuantitas waktu berlatih menjadi salah satu faktor pendorong keberhasilan dan kemajuan seseorang dalam belajar bermain instrumen musik. Tentunya anak yang berlatih 20 menit sehari akan mengalami kemajuan yang lebih cepat daripada anak yang berlatih selama 10 menit per hari nya (dengan catatan: latihan yang dilakukan efektif dan benar.) 


ORANG TUA SEBAGAI EVENT ORGANIZER & HOME TEACHER
Berlatih konsisten setiap hari tidaklah mudah untuk dicapai. Tetapi hal ini merupakan standar minimal yang harus dipenuhi, apabila Anda menginginkan kemajuan dalam pelajaran instrumen musik anak Anda. Aturlah jadwal berlatih anak Anda sebaik mungkin, terutama pada hari libur. Lalu biasakanlah supaya anak berlatih pada jadwal yang telah ditentukan, bicarakanlah dengan anak dan berikan pengertian mengapa latihan harian itu penting. Sampai anak benar-benar bisa berlatih dengan rutin – umumnya bagi anak-anak dibawah 10 tahun, sebaiknya Anda selalu berada di sisi anak Anda dan berperan sebagai guru di rumah (home teacher.) 


Sebagai orang tua, sudah sewajarnya Anda mencari cara untuk bekerja dengan anak Anda, supaya sesi latihan di rumah menjadi lebih menyenangkan dan produktif. Anda harus mencari tahu hal-hal apa yang akan menjaganya untuk tetap fokus dan Anda juga bertugas untuk memastikan bahwa mereka mampu menyelesaikan tugas yang diberikan. Pastikan mereka berlatih dengan benar dan efektif. Bukan hanya mengulang/memainkan lagu saja dengan banyak kesalahan, tetapi melatih bagian yang sulit dari lagu (WORK IT OUT). 


Adalah lebih baik untuk mengulang tiga kali dengan benar, daripada sepuluh kali tetapi dengan ceroboh dan banyak kesalahan. Apabila anak berlatih konsisten dengan sembarangan dan ceroboh, maka begitulah mereka akan bermain musik. Jika latihan di rumah tidak berhasil, berarti Anda mempunyai masalah. Temukanlah dimana letak permasalahannya: apakah lagu terlalu sulit, dimanakah anak mengalami kesulitan, mengapa anak tidak dapat berkonsentrasi? Lalu konsultasikanlah bagaimana solusinya dengan guru musik ybs.


Banyak orang tua yang mengatakan, bahwa mereka tidak mengerti musik, dsb. Namun Anda tidak harus seorang expert dalam bidang musik untuk menjadi supporter anak Anda. Banyak hal yang bisa Anda lakukan sebagai orang tua dalam mendukung pendidikan musik anak, a.l:
  • usahakan selalu mendengarkan latihan musik anak 
  • hadir pada kelas musik mereka dan memperhatikan jalannya kelas 
  • membicarakan jalannya kelas musik setelah pelajaran musik anak usai 
  • merekam latihan musik anak di rumah 
  • memutar lagu-lagu yang sedang mereka mainkan di mobil, di rumah, iPod, CD player, MP3 player. 
  • mendengarkan musik dan menonton konser musik bersama 
  • berdiskusi dan berkonsultasi dengan guru musik tentang kesulitan latihan di rumah dan perkembangan anak 
  • mengambil kelas musik secara khusus 
  • mengecek buku catatan/penghubung dan mengetahui tugas/PR apa yang harus mereka kerjakan di rumah 
  • membaca buku/artikel yang berhubungan dengan pendidikan musik

Yang jelas guru musik bukanlah miracle worker dan pesulap seperti Deddie Kohbusyet, yang bisa mencetak anak menjadi the next Mozart tanpa latihan, tanpa kerja keras, dan hanya dalam waktu sesingkat-singkatnya. Banyak jalan menuju Roma, tetapi kalau Anda tidak mulai berjalan, Anda tidak akan pernah sampai di Roma, bukan? Pelajaran instrumen musik merupakan suatu PROSES yang berkesinambungan dan dibutuhkan dukungan dari semua pihak – terutama orang tua. Membangun sebuah rutinitas berlatih tentu saja bukan perkara mudah. Hal ini sangat menyita waktu, membutuhkan banyak energi, dan kesabaran. Namun dari sinilah orang tua dapat lebih memahami karakter anak dan menciptakan koneksi yang lebih mendalam dengan sang anak.

Murid yang berlatih secara konsisten dan efektif akan mendapatkan penghargaan yang lebih. Umumnya mereka akan menjadi lebih percaya diri dan mempunyai kepuasan batin dan kebanggaan tersendiri ketika mereka dapat mengekspresikan diri melalui musik. Tujuan dari membangun rutinitas berlatih bukanlah untuk mengubah anak Anda menjadi maestro, virtuoso, atau musisi profesional. Namun semata-mata untuk mengembangkan diri anak sebagai seorang individu yang menghargai seni budaya, memupuk rasa cinta, apresiasi, kepekaan anak terhadap musik, sukacita dalam bermain musik, serta menikmati musik sampai akhir hayat mereka – Passion for Music & Music for life!