Artikel STACCATO Agustus 2012
"SUSAHNYA MEMBACA NOTASI BALOK"
Oleh: Jelia Megawati Heru, M.Mus.Edu
MEMBACA NOTASI BALOK
"kok susah banget sih?"
Membaca notasi balok bagi beberapa orang
merupakan hal yang sangat sulit untuk dilakukan, bahkan bisa menjadi hal yang
traumatis. Mengapa demikian? Apakah karena IQ-nya kurang alias loading-nya lama atau memang tidak bakat sih?
Membaca notasi balok dapat direlasikan seperti
mempelajari bahasa asing. Kita harus mempelajari huruf-huruf yang baru,
menyusun suku kata dan mengejanya sehingga membentuk suatu kata, frase dan
akhirnya menjadi kalimat. Seperti pada proses mempelajari bahasa asing, begitu
pula dalam musik terdapat notasi balok yang berbentuk simbol 'luar angkasa*' (*saking susahnya dibaca) - dimana
beberapa orang menyebutnya seperti "tauge". Nah dari "tauge"
inilah kita akan membentuk melodi, akor dan akhirnya menjadi lagu. Penguasaan
kemampuan membaca notasi balok ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar,
karena dibutuhkan penguasaan kemampuan lainnya, seperti: musik teori, ritmik
dan ear training. Oleh karena itu, sebaiknya kebiasaan membaca notasi balok ini
diperkenalkan sedini mungkin dalam pembelajaran instrumen.
KESULITAN MEMBACA NOTASI BALOK YANG KOMPLEKS
Walaupun terdapat kesamaan antara membaca huruf
dalam bahasa dan notasi balok dalam musik - too bad it's just a metaphor,
people! Membaca notasi balok boleh dikatakan lebih sulit oleh karena
beberapa faktor di bawah ini:
1. Variasi simbol yang sangat banyak
Di dalam musik, ada
berbagai jenis not dengan durasi yang berbeda-beda, tanda istirahat, kunci,
tanda dinamika, tanda birama, dsb. Dibutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk
mengenali simbol-simbol tsb.
Contoh notasi balok dan
tanda istirahatnya beserta nilainya:
2. Kombinasi simbol secara vertikal dan horizontal
Penulisan simbol
vertikal melambangkan tinggi rendahnya nada dan simbol horizontal menunjukkan
pergerakan nada. Pada instrumen piano, kesulitan menjadi berlipat ganda karena
melibatkan dua kunci yang berbeda (kunci G dan kunci F), range instrumen piano
yang bisa mencapai nada yang sangat tinggi dan rendah, serta memainkannya dalam
waktu bersamaan dengan kedua tangan disertai jari-jari yang
spesifik.
3. Kemiripan simbol dan bunyi
Misalnya: nada C
mempunyai banyak simbol dan bunyi yang berbeda tergantung dari letak oktaf-nya
– C1, C2, dst. Not ¼ (♩) akan dimainkan dengan kecepatan yang berbeda sesuai dengan tempo dan jumlah ketukan
tergantung dari tanda biramanya.
MENGAPA HARUS MEMBACA NOTASI BALOK?
MENGEMBANGKAN DAYA INGAT/MEMORI
Kemampuan daya ingat merupakan hal yang sangat
krusial bagi setiap musisi. Daya ingat merupakan kunci bagi semua pembelajaran.
Tujuan utama dari membaca notasi balok dalam masa awal pembelajaran musik
adalah: membangun suatu memori yang berisikan berbagai bentuk dan simbol yang
nantinya akan dapat dikenali dalam lingkungan yang baru (transfer of knowledge).
Membaca notasi balok dapat menstimulasi perkembangan
kemampuan dalam belajar, meningkatkan konsentrasi serta kemampuan belajar kita
dalam mempelajari hal-hal yang baru di masa mendatang. Di dalam membaca notasi
balok, kita memproses dan menggunakan informasi rumit yang berhubungan dengan
melodi, ritme, dan warna suara - yang merupakan elemen inti dari musik (seperti
kosa kata dalam bahasa). Proses ini memfasilitasi murid ketika mereka akan
memainkan lagu dengan tingkat kesulitan yang sama, sehingga murid tidak
membutuhkan waktu yang lama seperti mempelajari lagu sebelumnya. Mereka akan
belajar jauh lebih cepat di masa mendatang, apabila mereka bisa membaca notasi
balok - logis!
Perlu diperhatikan bahwa membaca notasi balok
harus disertai dengan pengalaman bermusik secara aktif serta pengalaman
mendengarkan musik itu sendiri. Bila tidak, maka membaca hanya akan menjadi
sebuah teori saja. Apabila hal ini dilakukan dengan baik, nantinya dari proses
membaca notasi balok dan bermain musik akan menciptakan suatu link,
yaitu: koordinasi antara persepsi visual (mata) - persepsi kinetik (tangan,
kaki, jari) - persepsi audio (telinga). Inilah yang dinamakan learning via
multi-canale, dimana semua indera diaktifkan dalam proses pembelajaran,
sehingga hasilnya menjadi lebih cepat dibandingkan metode belajar jadoel dan
menciptakan musisi yang multi-tasking.
So, siapa bilang jadi musisi itu gampang dan
tidak perlu pakai otak, just feel it, man? So not true! Justru
musisi perlu memproses banyak sekali informasi. Pada tingkat profesional,
musisi berhadapan dengan sejumlah besar informasi: melodi, frase, harmoni,
akor, nada, ritme, posisi tangan, posisi duduk yang benar, mengatur
nafas, produksi tone yang baik, plus "baca notasi balok ke
depan" jika menggunakan partitur - semua harus diorganisasikan dengan baik
dan dilakukan secara bersamaan, alias multi-tasker abiesss... belum lagi
kalau habis berantem, mana mic feed-back lagi, tetapi show must go on
(ini hanya contoh, bukan curhat ya...). Intinya orang tidak akan menyangka,
ternyata musisi memproses banyak sekali informasi dalam suatu performa musik.
APAKAH MUNGKIN BISA MEMAINKAN MUSIK
TANPA MEMILIKI KEMAMPUAN MEMBACA NOTASI BALOK?
YES and
NO...
Pada dasarnya, seseorang mungkin bisa saja
memainkan musik tanpa harus memiliki kemampuan membaca notasi balok - sama
halnya seperti seseorang berbicara tanpa harus memiliki kemampuan menulis atau
membaca. Namun, seseorang yang tidak bisa membaca atau maaf: "buta
huruf", akan melewatkan kesempatan menulis atau memperkaya pengetahuan
mereka lewat membaca buku-buku filosofi, sejarah, dll. Mereka akan melewatkan
kesempatan untuk berkomunikasi dan memahami segala sesuatu dengan lebih baik.
Untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari ya bisa, tetapi kalau dalam
memahami berita di koran? Yah, ibaratnya bayangkan saja di era seperti
ini, orang tidak bisa menggunakan internet, padahal dengan mengetik satu kata
saja di search engine google, kita bisa mendapatkan semuanya. Dan orang
yang bersangkutan memilih untuk tidak mempelajari bagaimana cara menggunakan
komputer. Misalnya. Siapa yang rugi? Silahkan pikirkan dan memilih.
Membaca notasi balok tidak terlepas dari musik
teori. Sehingga ketika seseorang mempelajari bagaimana cara membaca notasi
balok, maka pengetahuan musik teorinya pun akan berkembang seiring dengan
perkembangannya dalam membaca. Hal ini akan memungkinkannya untuk bermain musik
lebih baik, bahkan musik yang belum pernah ia dengar sekalipun, serta
memungkinkan terjadinya komunikasi yang lebih baik tentang berbagi dan bertukar
pikiran tentang ide, konsep musik dengan orang lain. Oleh karena begitu
pentingnya hal ini, maka membaca notasi balok merupakan kemampuan dasar yang
harus dipelajari oleh setiap murid sedini mungkin. Semoga artikel ini membantu,
tetap semangat belajar ya... jangan menyerah!
Bagi orang tua, jangan takut anak-anaknya akan
kesulitan dalam proses belajar musik. Hal terbaik yang bisa diberikan untuk
anak sebagai orang tua adalah dukungan/support. Bagaimana menjadi orang tua
yang supportif?
Silahkan dibaca di
artikel "Apakah Anda Orang Tua yang Supportif?" di
http://jeliaedu.blogspot.com/2011/03/apakah-anda-orang-tua-yang-supportif.html
http://jeliaedu.blogspot.com/2011/03/apakah-anda-orang-tua-yang-supportif.html