Pages

Friday, April 22, 2011

Good Posture - Natural Way to Play Piano



Main target yang disebutkan dalam learning field teknik akan menjadi lebih mudah untuk dicapai apabila piano dimainkan secara natural. Elemen kritis yang memainkan peranan yang sangat krusial dalam teknik bermain piano adalah: POSISI DUDUK. Jika posisi badan dalam sikap duduk ini tidak benar, maka semua posisi dan gerakan yang dilakukan  oleh jari, tangan dan lengan akan menjadi salah.  Posisi yang benar didasari oleh keseimbangan natural badan dan keserasian garis pada tubuh.

POSISI BADAN (body position) IDEAL 
dalam bermain piano:

  1. Tulang  belakang  tegak secara natural - tidak kram/tegang 
  • (Gb. E POSISI IDEAL) Tidak terlalu tegak 
  • (Gb. D - biasanya ditandai dengan dada yang terlalu busung)
  • tidak terlalu santai dan bersandar (Gb. C) 
  • tidak bongkok (Gb. A & B)
                                              A                                    B                                    

 
                                       C                                    D
  
 E
   [2]


  1. Kedua kaki menapak di lantai tepat di depan pedal (sebagai penyangga), terbuka secara rileks dan natural
ALAT BANTU BERUPA FOOT REST SEBAGAI PENYANGGA UNTUK ANAK:
                   [3]
Bagi anak yang panjang kakinya belum bisa mencapai posisi ini, maka diperlukan alat bantu berupa foot rest sebagai alat penyangga yang terbuat dari kayu dan memungkinkan anak untuk menopang kakinya. Bila guru tidak mempunyai foot rest, maka untuk sementara murid dapat duduk dengan menggunakan keseluruhan bagian kursi piano dengan kaki berada di udara atau pergelangan kaki disilangkan sampai mereka tumbuh dan dapat melakukan posisi duduk yang benar.

  1. Siku tangan tidak boleh bengkok
Siku lengan yang bengkok akan memicu gerakan bahu ke atas dan menyebabkan ketegangan pada leher. 

Biasanya hal ini dapat terjadi dalam gerakan dengan menggunakan seluruh bagian lengan (whole-arm movement). 

Jika lengan membutuhkan gerakan ke atas (diangkat), maka siku lengan harus bergerak secara rotasi dengan gerakan menjauh dari tubuh dan mendekat ke arah tubuh – selalu lakukan gerakan rotasi ini dengan koordinasi seluruh bagian lengan, sehingga asal gerakan tidak terpusat dari siku lengan melainkan oleh inisiatif dari bahu. 

Dengan gerakan rotasi ini, siku dapat bergerak bebas dan natural serta tidak mengalami pembengkokan secara ekstrem. Gerakan yang minimal ini dapat mencegah terjadinya ketegangan pada lengan bagian atas.

  1. Bahu rileks, tidak boleh naik/tegang
Untuk melatih supaya bahu menjadi rileks, murid harus mengenali gerakan bahu yang kaku/tegang dan gerakan bahu yang rileks dengan latihan sbb.:
LATIHAN I
MENARIK NAFAS LEWAT HIDUNG (BAHU NAIK)-TAHAN NAFAS-BUANG NAFAS MELALUI MULUT (BAHU TURUN):
               

LATIHAN II
MELAKUKAN GESTURE “I DON’T KNOW!” , GERAKAN BAHU NAIK – TURUN:
               [4]
 
  1. Lengan tidak menempel di sisi badan, lengan dan bahu terletak parallel sejajar dengan tuts piano (*kecuali jika kedua tangan melakukan gerakan berlawanan) 
POSISI LENGAN MENEMPEL DI SISI BADAN DAN BAHU NAIK:
      [5]
  1. Jarak duduk cukup untuk bergerak bebas dan menjangkau semua posisi
Cara menemukan jarak duduk yang pas dari piano adalah dengan menjulurkan kedua tangan dalam posisi duduk sampai jari menyentuh note stand dalam keadaan tertutup (tempat meletakkan partitur pada piano), lalu sesuaikan dengan jarak duduknya. 

Bila jarak terlalu dekat, maka lengan akan cenderung menempel pada sisi badan dan bahu akan naik, sehingga gerakan pun menjadi terbatas dan kaku. Bila jarak terlalu jauh, maka murid akan cenderung bermain di ujung tuts piano hanya dengan jari, sehingga seringkali tuts piano tidak tertekan dengan tepat dan baik, sering terjadi kesalahan menekan tuts.

Cara yang lain adalah dengan meletakkan kedua tangan mereka pada tuts piano dalam keadaan duduk, lalu berdiri tapi tetap dalam keadaan kedua tangan terletak pada tuts piano. Bila posisi terlalu dekat, maka murid akan menemui kesulitan untuk mempertahankan posisi kedua tangan pada tuts piano, kakinya akan menyentuh bagian kerangka piano persis dibawah tuts piano dan secara otomatis akan menggeser kursi piano supaya ia bisa berdiri.

POSISI JARAK DUDUK YANG IDEAL:
               [6]

  1. Atur tinggi rendahnya kursi!
Tinggi rendahnya kursi harus dapat disesuaikan dengan tinggi badan murid sehingga telapak tangan mereka sejajar dengan tinggi tuts piano dan lengan bawah. Bayangkan adanya garis imajinasi dari jari ketiga sampai ke siku tangan!
POSISI LENGAN BAWAH YANG SEJAJAR DENGAN TELAPAK TANGAN:
                 [7]
  
Bila posisi duduk terlalu rendah, biasanya murid akan condong mengangkat tangan mereka setiap mereka menekan tuts piano dan mengakibatkan pengeluaran energi yang berlebihan dan tidak perlu pada jari. Bila posisi duduk terlalu tinggi, murid akan cenderung untuk menekan tuts piano dengan jarinya saja tanpa dapat merasakan penggunaan seluruh bagian lengan (whole-arm movement) dan pergelangan tangan biasanya berada pada posisi yang lebih tinggi dari tuts piano. Hal ini dapat mengakibatkan ketegangan yang berlebihan (kaku) pada leher dan bahu, sehingga gerakan mereka menjadi terbatas.

  1. Duduklah di separuh bagian depan dari kursi piano dengan kedua kaki tetap menapak di lantai (Gb. C)
                                                         A                                    B
        
C

POSISI YANG BENAR MEMUNGKINKAN GERAKAN YANG BEBAS SEPERTI PADA CONTOH DIBAWAH INI: 

                                  D                                            E
      

                                        F                                                G
    

Hal ini dilakukan sehingga berat badan bertumpu ke depan dan bagian badan atas dapat bergerak secara bebas dari sisi kiri ke kanan (Gb. F dan G) dan ke depan maupun ke belakang (Gb. D dan E). Gerakan harus dilakukan dari pinggul untuk mencegah pembengkokkan pada leher dan pinggang. Jika murid duduk pada seluruh bagian kursi (Gb. A) atau bersandar pada kursi (Gb. B), maka berat badan akan bertumpu ke belakang dan murid cenderung tidak mempunyai power untuk melakukan gerakan yang bertumpu pada keseimbangan tubuh, gerakan yang dapat dilakukan pun menjadi sangat terbatas pada penggunaan lengan saja, bagian badan atas tidak dapat bergerak bebas.

Untuk mencapai tuts piano yang sangat tinggi dan rendah, bagian atas badan pun juga harus ikut bergerak mengikuti arah lengan ke kiri maupun ke kanan. Pergerakan bagian badan atas ini harus diikuti dengan gerakan pinggul dan lengan sebagai satu unit.

Jika kedua tangan harus bergerak ke arah posisi tinggi sekaligus rendah secara ekstrem, maka bagian atas badan dan pinggul harus bergerak ke arah depan tuts piano. Lengan tidak boleh diforsir untuk melakukan gerakan ini dalam posisi lurus tanpa disertai pergerakan dari bagian atas badan dan pinggul.

Ketika bermain lengan akan disertai dengan gerakan siku yang sedikit bengkok, gerakan ini merupakan gerakan yang natural sama seperti posisi natural siku kaki kita yang agak sedikit bengkok jika kita sedang berjalan. Jika murid mampu melakukan gerakan yang benar, maka tubuh kita akan akan bergerak secara efisien dan bermain piano akan terlihat seperti ‘tanpa usaha’ (effortless)

  1. Posisi tangan dan jari bulat (bridge harus kelihatan – bagian yang diberi tanda panah), ujung jari tidak bengkok, tapi tegak dan stabil
A
 

B
POSISI TANGAN yang IDEAL:
Round shape, finger curved, fingertips firm, thumb curved, wrist loose
            [10]

 C
UJUNG JARI YANG BERUPA BANTALAN TETAP TEGAK DAN STABIL:
              [11]

       
Posisi jari biasanya diasosiasikan seperti memegang bola, balon atau apel (Gb. A) – dimana bridge dapat terlihat dan pergelangan tangan berada pada posisi yang sejajar dengan ujung jari-jari (pergelangan tangan tidak boleh berada pada posisi yang lebih tinggi dari tangan!). Ada beberapa cara untuk mengajarkan posisi jari yang benar: Salah satunya dengan memegang lutut kaki (Gb. C) atau murid diminta untuk mengepalkan jari seperti tinju, lalu membukanya secara perlahan-lahan atau guru dapat menyediakan bola sesungguhnya dan meminta murid untuk memegangnya tanpa meremasnya dan memperhatikan bentuk tangan ketika sedang memegangnya. Setelah itu murid harus menerapkan posisi seperti memegang suatu benda itu, tetapi sekarang tanpa benda tsb (Gb. B).

Pergelangan tangan diusahakan rileks dan fleksibel, akan tetapi selalu siap untuk bergerak menyesuaikan dengan perubahan posisi dari telapak tangan. Sedangkan mengenai posisi persendian jari dipertahankan untuk selalu menonjol ke atas, dan tidak boleh sampai tertekuk ke dalam (collapse), seperti pada gambar dibawah ini:

COLLAPSE - bridge (posisi persendian jari) turun/tertekuk ke dalam:
                

Sedangkan bagian ujung jari yang paling tepat untuk memainkan suatu tuts dapat kita ketahui dengan analogi water drop. Yaitu apabila kita memasukan tangan kita ke dalam air dengan posisi seperti diatas dan mengangkat tangan kita kembali keluar dari air. Titik tempat tetesan air di setiap ujung jari kita tersebut adalah titik paling tepat untuk kita menekan tuts piano.
Titik tempat tetesan air (water drop):   
                    
Cara menekan tuts piano dengan bantalan daging (fleshy cushion):
           [12]
Dengan kata lain, tuts piano ditekan bukan dengan ujung kuku (cakar) dan bukan dengan ruas jari (jari mendatar), melainkan dengan sebentuk bantalan daging (fleshy cushion) dibawah kuku jari kita. Tetapi khusus untuk ibu jari, bagian yang digunakan untuk menekan tuts adalah bantalan daging ditepi sebelah dalam dari kuku ibu jari kita.

CONTOH BENTUK PENGGUNAAN JARI YANG SALAH PADA PERMAINAN PIANO:
 UJUNG KUKU (TERLALU MASUK KE DALAM SEPERTI PADA CAKAR)
                        [13]    

DENGAN RUAS JARI (TERLALU RATA DAN TERBUKA SEPERTI KIPAS):
                  [14]

Cara menekan tuts piano dapat diajarkan dengan mengasosiasikan seperti paruh burung yang sedang makan (mematuk) untuk menghindari cara menekan tuts yang berlebihan. Lakukan latihan ini pada tutup piano sebagai pemanasan sebelum memainkan tuts sebenarnya! Gerakan jari-jari pada RH dan LH satu per satu! Bila gerakan semakin besar, maka reaksi jari pun akan semakin lambat. Semakin kecil gerakannya, maka reaksi jari pun akan semakin cepat dan rileks.

ASOSIASI PARUH BURUNG yang MEMATUK:
   [15]
Telapak tangan harus selalu mendukung jari dengan posisi yang tepat (support) sehingga jari tidak jatuh ke samping. Ruas jari terakhir selalu dalam posisi hampir vertikal terhadap tuts piano, dan tempurung tangan dalam posisi horizontal. Posisi support ini sering diasosiasikan sebagai rumah keong atau laba-laba atau memegang gelembung sabun (bubble) yang besar dan tidak boleh diremas supaya tidak pecah.

POSISI  TELAPAK TANGAN YANG MENDUKUNG JARI (SUPPORT)
DAN
TIDAK MENDUKUNG (NON-SUPPORT):
                  [16]

Oleh: Jelia Megawati Heru

[1] Alfred’s Premier Piano Course. Van Nuys, CA: Alfred Publ. Co., 2005
[2] Uli Molsen. Klavierschule 2000 (Piano School 2000). Wilhelmshaven, Germany: Heinrichshofen’s Verlag, 1996
[3] Alfred’s Music for Little Mozart. Van Nuys, CA: Alfred Publ. Co., 2005
[4] Uli Molsen. Klavierschule 2000 (Piano School 2000). Wilhelmshaven, Germany: Heinrichshofen’s Verlag, 1996
[5] Uli Molsen. Klavierschule 2000 (Piano School 2000). Wilhelmshaven, Germany: Heinrichshofen’s Verlag, 1996
[6] Uli Molsen. Klavierschule 2000 (Piano School 2000). Wilhelmshaven, Germany: Heinrichshofen’s Verlag, 1996
[7] Uli Molsen. Klavierschule 2000 (Piano School 2000). Wilhelmshaven, Germany: Heinrichshofen’s Verlag, 1996
[8] Uli Molsen. Klavierschule 2000 (Piano School 2000). Wilhelmshaven, Germany: Heinrichshofen’s Verlag, 1996
[9] Alfred’s Music for Little Mozart. Van Nuys, CA: Alfred Publ. Co., 2005
[10] Uli Molsen. Klavierschule 2000 (Piano School 2000). Wilhelmshaven, Germany: Heinrichshofen’s Verlag, 1996
[11] Bettina Schwedhelm. Playing Piano with the Mouse. Hamburg, Germany: Hans Sikorski Musikverlag, 1998
[12] Uli Molsen. Klavierschule 2000 (Piano School 2000). Wilhelmshaven, Germany: Heinrichshofen’s Verlag, 1996
[13] Uli Molsen. Klavierschule 2000 (Piano School 2000). Wilhelmshaven, Germany: Heinrichshofen’s Verlag, 1996
[14] Uli Molsen. Klavierschule 2000 (Piano School 2000). Wilhelmshaven, Germany: Heinrichshofen’s Verlag, 1996
[15] Uli Molsen. Klavierschule 2000 (Piano School 2000). Wilhelmshaven, Germany: Heinrichshofen’s Verlag, 1996
[16] Uli Molsen. Klavierschule 2000 (Piano School 2000). Wilhelmshaven, Germany: Heinrichshofen’s Verlag, 1996