Pages

Thursday, March 21, 2019

Piano Recital at RCSC - Sunday, 5th May 2019 | 3-5 pm

Dear Sir/Madam,
We cordially invite you to:

17th ANNUAL
PIANO RECITAL
at Russian Center of Science & Culture


Directed by:

VENUE
RUSSIAN CENTER OF SCIENCE & CULTURE
Pusat Kebudayaan Rusia
Jln. Diponegoro No. 12
Menteng, Central Jakarta

SUNDAY, MAY 5, 2017
3 PM - 5 PM

Friday, March 1, 2019

PIANO FOR BOYS - by: Jelia Megawati Heru (Staccato, March 2019)

“PIANO FOR BOYS”
by: Jelia Megawati Heru
(Staccato, March 2019)



Sebelum Anda membaca artikel kali ini, perlu diketahui pembaca, bahwa penulis bukanlah sexist dan tidak memihak. Artikel ini juga tidak mutlak berlaku untuk semua kasus (stereotype) dan pembaca disarankan untuk berpikiran terbuka dan bijak dalam menyikapi kondisi setiap murid yang berbeda (per kasus).

“Men are from Mars, and Women are from Venus.” Begitulah ujar penulis dan psikolog Amerika, John GreyPh.D. Pria dan wanita berasal dari planet yang berbeda. Tidak heran, bagaimana pria dan wanita mempunya pola pikir dan pendekatan yang berbeda dalam menanggapi stress dan masalah. Pria dan wanita merupakan dua makhluk yang berbeda, oleh karena itu tidak heran mengajar murid laki-laki membutuhkan pendekatan yang berbeda dengan murid perempuan, baik secara fisiologis maupun psikologis.

KESULITAN MENGAJAR MURID LAKI-LAKI
Walau tidak selalu, namun umumnya mengajar anak laki-laki bisa menjadi lebih menantang daripada mengajar anak perempuan. Apalagi jika mereka baru memulai belajar piano dalam usia remaja. Remaja bekerja dengan kecepatan serat optik, mengambil sampel informasi tiga kali lebih cepat daripada orang dewasa. Sayangnya kemampuan bermain musik jangka panjang tidak berfungsi dengan kabel digital otak seorang anak laki-laki secara alami. Sedangkan belajar piano ibarat lari marathon.